Beranda / Romansa / Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya / Bab 9 Kebencian antara Kakak Adik

Share

Bab 9 Kebencian antara Kakak Adik

Penulis: Nyx Rai
Sudut pandang Marcel:

Terdapat banyak pecahan kaca di lantai. Aku tidak berani menurunkan Alisa. Trombosit darahnya mungkin sudah berada di tingkat normal saat ini. Namun, tidak ada yang berani memastikan apakah dia sudah benar-benar keluar dari bahaya.

Terakhir kali Alisa membutuhkan transfusi darah, dia hanya terluka gores kecil. Luka itu pun disebabkan oleh Val.

"Tolong ...," gumam Val sambil berjalan menghampiriku. Tatapannya tidak diarahkan padaku.

"Aku nggak bisa menurunkan Alisa. Kamu tahu alasannya," ucapku.

Val mendengus, lalu akhirnya mendongak dari balik rambutnya yang acak-acakan. Joshua pasti menamparnya dengan sangat kuat hingga rambutnya berantakan begini. Aku juga melihat jejak telapak tangan merah di pipinya.

"Tolong minggir, aku mau lewat," kata Val dengan suara yang lebih jelas dan nada dingin yang asing.

Aku menggendong Alisa di depan pintu. Aku mengernyit, membenci kesinisan di mata Val. Dia tahu mengapa aku salah paham dan dia mengejekku karenanya. Setiap kali aku
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Bunda Hafizh
keluarga brengsek semuanya, pada sakit jiwa,pergi aja napa sih val jauh2 perginya
goodnovel comment avatar
Ida Wida
ayolah mumpung ada kesempatan cepat pergi
goodnovel comment avatar
okta viani
bingung kepala berbi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 10 Kejahatan Terburuk

    Sudut pandang Marcel:Aku tahu Alisa sangat sensitif tentang kondisi kesehatannya. Apalagi dia harus berulang kali memohon pada saudara yang tidak disukainya ini untuk menyelamatkan hidupnya.Itu sebabnya, saat Val menggunakan hal ini untuk memaksaku menikahinya, Alisa mulai benar-benar membenci Val.Val membalas Alisa dengan tajam, "Mudah saja bagimu untuk berkata begitu. Kamu bisa bersikap angkuh sesukamu karena pasukanmu bahkan bisa mengikatku di meja dan menguras darahku kalau kamu perlu.""Valerie!" bentakku.Alisa mengangkat tangannya lagi, tetapi aku memiringkan tubuh ke samping agar Alisa tidak bisa menjangkau Val.Pada saat yang sama, Val menangkap lengan Alisa. Semuanya terjadi dengan begitu cepat. Mendengar Alisa menjerit kesakitan, aku sontak mendorong Val pergi.Val tersungkur ke lantai, tangannya menekan pecahan kaca yang tajam. Aku tahu dia sengaja.Aku bahkan tidak mendorongnya dengan kuat. Val pasti sengaja jatuh seperti itu untuk membuatku merasa bersalah.Aku ingin m

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 11 Kebencian

    Sudut pandang Marcel:Val menggeleng pelan, lalu menatapku dengan kecewa sambil berkata, "Jadi, dia memang tahu."Apa Val tidak memahami ucapanku? Bukan itu maksudku!"Kamu bilang ingin aku pergi, tapi kamu melaporkan kepergianku pada ayahmu. Kurasa antara Romeo tercintamu dan darahku, kamu masih lebih mementingkan darahku, ya?" ejek Val pada Alisa.Aku paham mengapa Alisa begitu membenci Val. Aku juga ingin sekali menjahit bibir berbisanya itu."Kamu merebutnya dariku! Kamu merebutnya! Dia milikku! Kami sudah ditakdirkan untuk bersama!" seru Alisa dengan histeris.Val tersenyum tenang pada Alisa, begitu tenang hingga terkesan asing di mataku. Bekas tamparan merah di pipinya membuatnya terkesan kian rapuh."Oke, kalau kamu minta ayahmu melepaskanku, aku akan menceraikannya hari juga," ucap Val.Aku memutar bola mataku dan mendengus. Val hanya mempermainkan Alisa karena tahu Alisa pasti akan terpedaya. Jika waktu bisa diulangi, aku akan menikahi Alisa meskipun aku tidak bisa menyembuhka

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 12 Tidak Berjiwa

    Sudut pandang Marcel:Sekarang aku tahu apa yang aneh padanya. Yakni absennya cinta dari matanya. Sejak kami cukup dewasa untuk mengenal cinta, Val selalu menatapku dengan penuh cinta. Dia tidak pernah menyembunyikan hal itu.Cinta itu masih ada di matanya pagi ini, ketika dia memberiku surat cerai. Namun, sekarang cinta itu sudah hilang.Aku hampir tidak bisa mengenali Val tanpa tatapan penuh cinta itu. Aku merasa seperti kehilangan sesuatu yang penting. Seharusnya tidak seperti ini.Cinta Val selalu membebaniku. Jika dia tidak mencintaiku, dia tidak akan memaksaku menikahinya dan aku juga tidak akan membencinya. Aku tidak akan terbelenggu dalam pernikahan yang tidak kuinginkan. Aku pasti sudah bersama Alisa!Jika Val tidak mencintaiku, semua ini tidak akan terjadi. Dia akan menyelamatkan Alisa seperti yang sudah seharusnya dia lakukan sebagai saudara Alisa. Aku juga akan bersama Alisa, seperti harapanku sejak pertama kali bertemu dengannya.Namun, Val memberikan cintanya kepadaku. Di

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 13 Aku akan Hidup

    Sudut pandang Valerie:Aku menginap di tempat Aurel dan tidur ... lebih tepatnya tidak sadarkan diri selama tiga hari penuh. Aku mengidap demam setelah pertengkaran hebat dengan mantan keluargaku. Aku sudah tidak punya rumah.Marcel tentu saja tidak menghubungiku. Yang mengejutkan, aku juga belum menerima surat cerai yang katanya akan kudapatkan dalam dua hingga tiga hari."Sudah hidup kembali, Putri Tidur? Gimana perasaanmu?" tanya Aurel dengan senyuman lebar di wajahnya. Dia berjalan masuk sambil membawa segelas air.Mati rasa. Jadi, kurasa lebih baik dari hari-hariku biasanya. Aku mengusap wajah sambil mengumpulkan kesadaranku."Nih, air jahe madu buat menurunkan demam. Nggak pakai debat," ujar Aurel sambil duduk di sampingku.Aurel tahu aku paling benci jahe. Namun, aku juga tidak bisa mengambil risiko dengan tubuhku sekarang. Aku harus menjaga sosok kecil di dalam rahimku."Apa ini artinya kamu akan mempertahankan bayi ini?" tanya Aurel sambil menatap perutku yang sedang kubelai t

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 14 Musuh Bebuyutan Marcel

    Sudut pandang Valerie:Hanya ada satu kata. Marcel mengirimnya tiga hari lalu. Apa hanya itu yang bisa dia katakan setelah aku menghilang selama tiga hari?Jika aku tidak menginap di tempat Aurel, melainkan mati di sudut gelap yang terpencil, Marcel bahkan tidak akan tahu hingga polisi menemukan jasadku.Setelah melihat mereka memperlakukanku seperti sampah dan menyaksikanku mengamuk, Marcel mengira aku akan pulang dan semuanya akan kembali seperti semula?Aku menatap satu kata itu lekat-lekat hingga mataku sakit. Aku tiba-tiba ingin tertawa. Entah Marcel tidak menganggap serius surat cerai itu atau dia memang tidak mengerti konsep perceraian."Pulang?" gumamku. Apa sebuah tempat masih bisa disebut rumah jika pasangan yang tinggal di sana tidak lagi menikah?Setelah pertengkaran hebat itu, setelah aku melihat jelas wajah asli orang-orang yang tadinya kusebut keluarga, setelah Marcel merampas surat cerai itu supaya aku tidak menelan kembali kata-kataku, dia bertanya apakah aku akan pula

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 15 Dia Adalah Berita Buruk

    Sudut pandang Valerie:Aku merasakan kepuasan yang asing setelah mengerjakan naskahku seharian ini. Aku sudah begitu lama menjadikan "keluarga" sebagai pusat hidupku hingga aku lupa betapa menyenangkannya hidup untuk diri sendiri.Ketika akhirnya aku berhenti bekerja, aku hampir melewatkan janjiku dengan Aurel. Aku buru-buru pergi dan tiba di Nolanza 10 menit sebelum pukul 8 malam.Aku memang lebih suka datang lebih awal. Hanya saja, kali ini aku menyesal datang awal.Nolanza adalah kelab malam terbesar di kota, tempat hiburan terbaik yang terbuka untuk siapa saja yang mampu membayar. Di masa kuliah dahulu, kami sering ke sini, menikmati "jam aman" untuk minum dan bersenang-senang.Pukul 8 hingga 12 malam masih terbilang jam aman. Selama empat jam itu, musik yang diputar lebih ringan. Orang-orang bisa minum, mengobrol, dan menikmati kudapan ringan.Namun, setelah tengah malam DJ akan memainkan musik yang heboh dan membuat suasana menggila. Obat terlarang, hubungan bebas, segalanya ada.

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 16 Sidang Gerry

    Sudut pandang Valerie:"Apa?" tanyaku. Aku tahu aku tidak seharusnya melakukannya, tetapi aku tetap terbahak. Bahkan untuk Alisa pun ini sedikit terlalu dramatis."Kamu menginginkannya mati," ujar Gerry dengan suara dingin. Dia terlihat sangat serius.Teman-temannya menatapku dengan tatapan mencela. Seolah-olah di antara para penindas ini, akulah yang paling kejam."Apa Alisa bilang kalau terakhir kami bertemu, kami berada di ruang kerja ayah tercintanya? Dengan orang tua dan Romeo-nya di sana?" tanyaku."Jadi?" balas Gerry. Dia tidak tertawa dan tidak menangkap maksudku.Aku mengangkat alisku. Jika aku memutar bola mataku, dia pasti akan naik darah. Aku tidak berani memprovokasinya dan hanya berkata, "Jadi, gimana aku bisa menyentuhnya dengan pasukannya yang protektif di sana?""Kamu nggak menyentuhnya?" Gerry berdiri dan melangkah menghampiriku. Dia berkata dengan nada kejam dan dingin, "Ya, kamu nggak menyentuhnya. Kamu hanya meninggalkan jejak telapak tangan di lengannya!"Aku meng

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 17 Kode Merah

    Sudut pandang Marcel:Valerie tinggal di rumah Aurel selama 3 hari. Dia mengabaikanku. Aku tahu kali ini aku benar-benar celaka.Aku mengabaikan keputusasaan Valerie saat dia memberiku surat cerai. Aku mengira itu hanya trik dramatis yang biasa dipakai Valerie. Namun, kali ini Valerie serius dengan keputusannya.Aku berusaha untuk menjalankan rutinitasku, tetapi rasanya berbeda. Valerie selalu membersihkan meja makan, kecuali saat kami makan. Selama 3 hari ini, mejanya tetap bersih.Rumah kami tidak terasa hangat lagi. Aku pulang untuk makan, tidur, dan mengganti baju. Hanya saja, aku tidak merasa seperti pulang ke rumah. Sekarang rumah ini terasa hampa.Rasanya lebih buruk daripada tinggal d hotel. Aku tidak tahu apa yang dilakukan Valerie padaku. Namun, dia berhasil membuatku frustrasi.Aku tidak terima dihukum Valerie. Aku berusaha menyibukkan diri dengan pekerjaanku dan pulang malam. Kemudian, aku pergi ke bar.Aku pernah mendengar cerita pria yang mabuk-mabukan di bar setelah berc

Bab terbaru

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 286 Hormati Kesepakatan

    "Nona Salim, senang bertemu denganmu." Okto membungkuk pada Val dengan sikap sopan, tetapi Val bersumpah dia melihat sekilas senyuman mengejek yang coba ditahannya saat dia menundukkan kepala.Apa-apaan ini? Okto adalah "pangeran misterius" yang akan diumumkan Keluarga Wibowo hari ini? Dia adalah putra dari Erawan Wibowo? Okto tahu kalau Val sedang menghindari ayahnya dan dia membantunya? Apakah Okto tahu tentang Nico? Apa arti semua ini?Begitu banyak kejutan meledak di kepala Val."Sudah lama nggak ketemu, Okto!" Alisa menyambutnya dengan senyum cerah, matanya berbinar penuh suka cita."Kami baru saja ketemu kemarin di gedung Tanzil." Okto membalas senyuman itu dengan antusiasme yang setara, kalau tidak lebih. "Mungkin kamu lupa karena waktu itu kamu cuma melirikku sekilas dan nggak berhenti buat ngobrol pas aku nyapa kamu. Nggak ngenalin aku, ya?"Alisa terkenal karena tidak pernah melempar senyum pada siapa pun, kecuali targetnya. Dia bersikap seperti malaikat di hadapan orang-oran

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 285 Pangeran yang Hilang

    Val mulai serius mempertimbangkannya sekarang.Dia tidak bisa menuntut mereka kalau mereka cuma menyaksikan kecelakaan mobil, seburuk apa pun itu, menyaksikan seorang ibu mati saat mencoba menyelamatkan bayinya. Mereka bisa dan Val yakin mereka pasti akan, mengklaim bahwa Erin memohon agar mereka menyelamatkan bayinya.Faktanya, itulah versi pertama dari "kebenaran" yang diceritakan oleh Joshua ketika Val mencoba mencari keluarganya sendiri.Namun, kalau mereka terlibat langsung dalam kecelakaan itu? Mungkin Val bisa menuntut mereka! Dengan catatan kalau Val bisa membuktikannya, sebelum masa kedaluwarsa penuntutan berakhir.Berapa lama batas waktu untuk kasus tabrak lari? Val tidak yakin."Katakan padaku apa yang sebenarnya terjadi waktu itu," tuntut Val, tetapi dia tidak bergerak meski tatapan Nyonya Wibowo mulai curiga, matanya tajam menelisik bisik-bisik mereka."Jangan maksa!" Aveline memperingatkan.Nyonya Wibowo menatap Val dengan mata penuh kecurigaan, begitu juga dengan semua o

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 284 Tabrak Lari

    Nenek mengatakan itu?Aveline jelas tidak mengetahuinya, berbeda dengan Alisa. Namun, Alisa juga tidak menyangka Marcel akan menyebutkannya di sini. Val sebenarnya merasakan keterkejutan yang sama ....Apakah Marcel sadar bahwa dia sedang menginjak lapisan tipis dari kebohongan Alisa?Namun, tak ada yang lebih terkejut daripada Nyonya Wibowo ...."Tunggu, bukankah kamu sudah mendapatkan pernikahan yang dijanjikan itu lima tahun lalu? Aku datang ke pernikahanmu!"Lima tahun yang lalu, tepat setelah dokumen perceraian resminya dengan Val selesai, Marcel menikahi Alisa dengan perayaan yang megah. Seluruh kota merayakan hari bahagia mereka, melupakan mantan Nyonya Tanzil yang dibiarkan membusuk dalam penjara.Val mengatupkan bibirnya, berusaha keras menahan senyum.Jadi, bukan hanya Alisa yang mengaku sebagai wanita Marcel di depannya, tetapi juga di depan semua orang? Seorang ibu yang penuh kasih, membawa putri kesayangannya untuk mengunjungi orang berpengaruh yang ingin mereka dekati set

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 283 Syarat dari sang Wanita Baja

    Nyonya Wibowo berbalik, mendorong lengan Aveline seperti seekor bulldog di atas ring. Diam-diam, Marcel melangkah maju dengan senyuman cerah, menghalangi Val darinya."Dia menolak datang hari ini hanya karena aku mengundangmu! Aku nggak menyangka dia benar-benar nggak datang, tapi ternyata benaran!" Nyonya Wibowo langsung melupakan Val. "Masalah sebesar apa yang membuatnya bahkan nggak mau bicara dengan cucunya sendiri yang begitu baik selama bertahun-tahun?"Marcel bahkan terhenti sejenak ....Bukankah Gloria melakukan hal yang sama kepada putrinya? Dia bahkan tidak datang ke pemakaman Erin. Sebenarnya, tidak ada satu pun anggota keluarga yang datang, atas perintahnya, tampaknya.Kata-kata itu juga menghentikan amarah Val sesaat ....Bertahun-tahun? Dia mengira Nenek mengusir Marcel hanya sebagai bentuk sikap, sebagian untuk memberinya kesempatan menantang dirinya sendiri tanpa nama Tanzil yang membuka jalannya. Namun, dia tidak menyangka Nenek benar-benar tidak berbicara dengannya se

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 282 Gloria yang Marah

    Acara ini sebenarnya tidak ada hubungannya dengan Aveline. Yah, kecuali fakta bahwa dia yang menyelenggarakannya sebagai cara untuk menjilat Nyonya Wibowo.Nyonya Wibowo ada di sini untuk mengumumkan kembalinya si bajingan, putra dari Erawan Wibowo yang hilang, ke publik. Acara ini bukan untuk Aveline dan sudah pasti bukan untuk Val. Aveline sudah bersusah payah menjaga Val tetap jauh dari Keluarga Wibowo dan dia tidak akan gagal sekarang.Satu-satunya celah, hal yang terus-menerus dipikirkannya sejak melihat Val adalah ....Bagaimana Val bisa mendapatkan undangan?Untuk mencegah mimpi buruk terbesarnya menjadi kenyataan, Aveline bahkan tidak mengundang Keluarga Demian. Putri mereka adalah salah satu sahabat Val. Ditambah lagi, ada Adrian, yang tiba-tiba saja membela Val tanpa alasan.Mereka telah membuat hidup Keluarga Salim sulit di dunia bisnis. Mereka akan berperan besar dalam kejatuhan Rumah Z, yang keuntungannya bisa lebih dari dua kali lipat bisnis Keluarga Salim dalam beberapa

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 281 Nama yang Tak Boleh Disebut

    Setiap Natal, Aveline akan membawa Alisa dalam kunjungan "keluarga", di mana Joshua tidak ikut serta. Alasannya selalu berkaitan dengan bagaimana keluarganya tidak menyetujui pernikahannya dengan Joshua, yang dianggap berada di bawah standar mereka. Sementara itu, Val akan ditinggalkan bersama Joshua, dengan alasan untuk menjaga keseimbangan antara orang tua dan anak-anak.Jika itu benar-benar alasan utamanya, maka Aveline seharusnya tidak membawa Gerry bersamanya juga.Val dulu berpikir bahwa itu karena Alisa tidak menyukainya. Namun, sekarang dia tahu alasan sebenarnya di balik semua itu ....Dari bagaimana Aveline dan Alisa berusaha menjilat Nyonya Wibowo, sudah jelas bahwa mereka tidak ingin Val memiliki kesempatan untuk bertemu dengan seseorang yang berkuasa seperti ini. Terlebih lagi, sebagai putri Aveline sendiri.Bagaimana jika Nyonya Wibowo mulai menyukai Val? Kemudian, akan ada seseorang di "keluarga" ini yang benar-benar memperlakukannya dengan baik. Itu adalah hal yang haru

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 280 Rahasia Natal

    Itulah frasa yang tidak pernah bisa dipahami Val, rasa ingin tahu yang kelam.Sambil melihat sekeliling, Val perlahan menggeleng, matanya dipenuhi rasa jijik saat melihat penghinaan di mata para penonton yang ingin tahu. Apa yang mereka tunggu? Agar dia menangis karena dipermalukan oleh seorang wanita tua yang bahkan tidak mengenalnya?Agar dia merasa malu karena seseorang yang menyebutnya "saudari" justru secara terbuka menunjukkan cara untuk mempermalukannya, sambil berpura-pura bersikap baik dengan akting canggungnya?Dia bukan orang yang seharusnya merasa malu di sini."Terima kasih atas undangannya, Nyonya Wibowo," Val menunduk ringan, nadanya tenang dan sopan.Nyonya Wibowo akhirnya menatap Val, seolah melihatnya untuk pertama kali. Dia mengamati Val selama beberapa detik yang terasa lama dan kerutan di wajahnya semakin dalam. Pada titik ini, Val cukup terkejut. Apa yang bisa Alisa katakan sampai membuat Nyonya Wibowo langsung membencinya terlebih hanya dengan melihatnya?"Hmph."

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 279 Saudari yang Baik

    Val sempat kehilangan fokus sejenak.Apa yang barusan Marcel katakan?Selama ini, Val mengira Joshua ada hubungannya dengan kematian ibunya. Setidaknya, dia menyaksikannya dan tidak menolong, hanya melihat Erin meregang nyawa lalu membawa Val pulang. Val sudah menyelidiki kecelakaan mobil itu dengan memanfaatkan sumber daya Nico dalam waktu yang cukup lama. Belum lagi, sumber daya itu sangat besar.Hasilnya? Tidak ada.Val tidak menemukan satu pun bukti yang menunjukkan keberadaan Joshua di dekat lokasi kecelakaan dan dia berpikir mungkin semua jejaknya telah dihapus. Lagi pula, Joshua pasti telah berusaha menutupi jejaknya juga.Namun, jika yang dikatakan Marcel benar ...."Gimana kamu bisa tahu? Kamu punya bukti? Sudah berapa lama kamu mengetahuinya dan menyembunyikannya dariku hanya untuk ...?" Val meledak dengan rentetan pertanyaan seperti senapan mesin.Ting, ting, ting!Suara dentingan gelas yang tajam memecah keheningan, membuat Val langsung berhenti. Bahkan sebelum dia bisa men

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 278 Kebiasaan Lama Sulit Dihilangkan

    "Aku baru sadar, kamu terlihat menggemaskan saat marah."Saat itu, Val benar-benar ingin menghantam kepala pria konyol itu dan langsung pergi. Namun, seluruh lobi sudah sunyi dan semua mata tertuju pada orang-orang di tengah. Jika dia berani bertindak sekarang, dia akan menjadi pusat perhatian. Jadi itu alasan Marcel begitu berani sekarang?"Kalau kamu sudah nggak peduli lagi dengan ular kecilmu itu ...." Val menggertakkan giginya, tetapi dia tidak sempat menyelesaikan kalimatnya karena Marcel menyeringai percaya diri dan menyelanya dengan santai ...."Kamu bahkan belum mendengar tawaranku."Val berbalik untuk pergi, tetapi Marcel sudah lebih dulu membaca gerakannya dan menarik pinggangnya sebelum dia bisa menghindar. Walaupun dia gagal membuat keributan dan hanya menarik perhatian segelintir orang di sekitar mereka, dia kini berada dalam pelukan Marcel, dengan erat."Kamu ...!"Val nyaris berteriak. Nyaris.Val tidak pernah suka berdandan, tidak seperti sekarang. Dia belajar merias di

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status