Share

Part. 34

Satu bulan, dua hari sudah aku dan Nyonya Intan bertukar jiwa. Selama itu tak ada hal yang paling kutakuti selain kenyataan bahwa salah satu dari keluarga kami ada yang menyadari.

Selain tragedi ini tak masuk akal, menjelaskannya sampai mulut berbusa pun mana bisa mereka percaya?

Contohnya si Brian sompret. Saat ini lelaki dengan boxer yang tidak bisa menutup sempurna paha berbulunya itu masih menatapku dengan sorot mata yang sama tajamnya bahkan setelah kami pindah ke ruang TV, duduk berhadapan di atas sofa empuk berwarna cokelat.

Beberapa kali dia mengatakan bahwa aku adalah sejenis jin ganjen yang sedang gabut hingga iseng bersemayam di tubuh Nyonya Intan sampai berminggu-minggu dengan tujuan tertentu.

Lebih parahnya lagi dia sempat baca doa yang kuketahui sebagai doa makan bukannya doa pengusir setan. Setelah dipikir-pikir ternyata ada yang lebih absurd daripada aku.

"Jawab! Atau aku sembur sekarang."

Astagfirullah Gusti. Helep me.

Si Brian udah nggak waras lagi. Padahal kemarin k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status