Share

Part. 36

Aku mondar-mandir hampir setengah jam di sekeliling kamar. Mencari jalan keluar yang masuk akal agar Tuan Stevan percaya bahwa ini hanyalah kesalahanpahaman.

Beribu kali pun dipikirkan ini terasa diluar nalar. Jangankan seratus juta. Lima puluh juta aja aku nggak tahu gimana bentuknya. Lagian ngapain juga foya-foya pake duit orang. Itu, kan harom hukumnya.

"Aargghh ...."

Kesal. Aku pun berteriak frustrasi, karena tak menemukan satu pun celah untuk mengelak.

Tuan Stevan yang baru saja hendak duduk di sofa pun langsung terlonjak dan kembali ke posisi semula. Ekspresi wajahnya masih belum berubah sejak setengah jam lalu. Dingin dan tak bersahabat.

"Berhenti bertindak seperti orang gila, Intan. Sekarang duduk dan jelaskan!" Tuan Stevan kembali buka suara setelah sekian lama. Dia menunjuk sofa di hadapan, meminta untuk aku duduki.

Aku menggeleng pelan. Sebaliknya justru kupinta Tuan Stevan yang duduk di sofa sembari melepas jas yang masih melekat di tubuhnya, lalu memijat pundak tegap itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status