Share

BAB 80 Tidak ada perempuan yang siap berbagi!

"Rasanya saya harus menyampaikan keputusan ini sekarang," ujar Venina setelah mereka selesai bersantap malam. Wajahnya tegang, seolah ada beban berat yang harus segera diungkapkan. "Sebelum semuanya terlambat."

Erlangga, yang duduk di seberang meja, menatap Venina dengan sorot mata penuh pertanyaan. Hatinya berdegup kencang, penasaran dengan apa yang ingin dikatakan wanita itu. "Keputusan apa, Nina?" tanyanya lembut, meski kekhawatiran mulai merayapi suaranya.

Venina menghela napas panjang, berusaha menenangkan diri. Dia melirik sekilas ke arah Nathalia yang duduk di pojok ruangan. Wajahnya tampak pucat pasi, seolah firasat buruk telah menyelimuti pikirannya. Lalu dia mengalihkan pandangannya ke arah Erlangga dengan mata yang penuh tekad.

"Kita tidak bisa terus seperti ini selamanya, Mas," kata Venina dengan suara t

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status