Share

Hasrat Terlarang : Dijual Suami Dimanja Presdir
Hasrat Terlarang : Dijual Suami Dimanja Presdir
Author: MAMAZAN

1 ~ Jual Tubuhmu

Author: MAMAZAN
last update Huling Na-update: 2024-12-06 13:26:30

"Ugh, sakit!" Seruan Irene menggema kala ia terduduk di tempat tidur sembari mengusap bagian tubuhnya yang terasa perih.

Ia menghela napas berat, ingin merutuki nasibnya yang terombang-ambing selama ini.

Karena obsesi Bertha-Ibu tirinya, ia harus selalu bersembunyi dari tuntutan Bertha yang ingin menjodohkannya dengan beberapa pengusaha kaya raya yang telah berumur. Bahkan tanpa segan menyewa orang untuk menyeretnya pulang. Semua demi kepentingan membayar hutang-hutangnya bermain kasino setelah meninggalnya sang Ayah.

Tetapi di kala oasis yang melanda, Owen-sahabatnya semasa kecil datang melamarnya, "Irene, menikahlah denganku, aku sangat mencintaimu sejak dulu. Dan kamu tidak perlu khawatir dengan Ibu tirimu, aku yang akan membayar semua hutang piutangnya agar kamu tidak lagi berhubungan dengannya."

Sebuah lamaran dari pria mapan dan tampan yang telah ia cintai selama ini, seketika membuat Irene tersentuh, dan membuatnya berpikir bahwa pria itu bisa memberinya masa depan yang lebih baik. Sehingga, tak butuh lama untuk Irene menerima lamaran tersebut dengan berlinang air mata, sembari memeluk Owen.

Di sebuah apartment yang terbilang mewah, saat ini menjadi tempat ia tinggal setelah menikah dengan Owen, bahkan ibu tirinya juga tak pernah lagi mengusiknya.

Selama ini Owen berada di garis terdepan jika sang Ibu menghubunginya untuk meminta uang. Bahkan Owen melarangnya untuk bekerja.

Ia tersenyum tipis, "Hmm, aku tidak boleh mengeluh karena hal sepele seperti ini. Owen sudah sangat baik padaku."

"Semangat Irene!" Ia bangun dari duduknya, melangkah menuju lemari pakaian dan mengenakannya dengan nyaman.

Duduk di karpet yang empuk sembari menonton siaran net-flix dan mengenakan earphone untuk membunuh rasa bosannya selama di rumah.

Bip!

"Irene!?"

Owen berseru memanggil Irene, "Hah!"

"Irene!!" teriaknya cukup keras, berhasil membuat Irene menoleh ke arahnya.

Deg!

Irene bangun dari duduknya dan melepaskan earphone yang melekat di telinganya. "Owen?"

"Hai Irene cantik..." Owen tersenyum merekah sambil memanggil Irene.

Irene melangkah, berdiri di depan Owen, keningnya menyerngit mencium aroma tubuh Owen, "Kamu minum lagi?" Irene bertanya dengan nada tak nyaman.

Hanya seminggu setelah menikah ia menjalani kehidupan pernikahan yang begitu nyaman, hingga ia menghadapi kenyataan, di mana Owen pulang dalam keadaan mabuk dengan bau alkohol yang menyengat.

"Tidak, aku hanya minum sedikit!" serunya sembari menarik Irene masuk ke dalam cengkramannya, meraih tengkuk Irene, melumatnya dengan sedikit kasar.

"Umph! Owen!" Irene mencoba melepaskan ciuman  Owen yang pahit dan beraroma tembakau.

Dugh!

Bukannya melepaskan Irene, Owen menekan tubuh Irene ke dinding, "Layani aku, Irene cantik..."

Deg!

"Akh!" Irene memekik saat jemari Owen dengan kasar memaksa masuk diantara kedua pahanya.

"Owen... Sakit..." Irene meringis, rasa perih sisa percintaan mereka kemarin masih terasa jelas.

Dan saat ini, Owen kembali melakukannya.

"Sa-sayang, please..." wanita cantik bersurai hitam itu memohon, berharap suaminya itu bisa menahan dirinya saat ini.

Tapi harapan tinggal harapan, Owen yang sudah tertutup birahi, kembali menghujam Irene tanpa jeda.

"Akh!" Irene menutup matanya, air mata yang jatuh menjelaskan betapa ia menahan rasa sakit di seluruh tubuhnya.

Tak berpuas diri di ruang tamu, Owen kembali menyetubuhinya di dalam kamar.

Suaminya itu kembali menindihnya, "Oh Irene! Tubuhmu sangat indah! Kamu sempurna, Irene!"

"Arg!" Pria bersurai pirang itu menggeram saat mendapatkan pelepasannya.

Ia tersenyum puas melihat tubuh Irene yang di penuhi oleh cairannya. "Aku mandi."

Irene tak lagi menyahut, tubuhnya terasa sakit, tetapi hatinya jauh lebih sakit. Air mata menetes, membasahi pelupuk matanya.

Dia suamiku, dia pria yang baik. Dan aku melakukannya karena aku mencintainya.

Kata-kata yang selalu Irene ucapkan seperti mantra setelah selesai melayani suaminya.

Kata-kata yang menguatkan Irene dan mengembalikkannya ke kesadaran penuh jika ini adalah pilihan hidupnya. Ya, Owen adalah pilihannya dan pria yang ia cintai.

Ceklek!

Pintu kamar mandi terbuka, terlihat Owen yang berbalut handuk.

"Irene, bangunlah. Aku ingin membicarakan hal yang penting."

Irene terlonjak dengan teguran Owen, punggung tangannya ia pakai untuk mengusap air mata, "Hm?" Ia berusaha duduk, bersandar di headboard. Memegang selimut untuk menutupi dadanya.

"Ada apa, Owen?" tanyanya dengan suara sedikit sengau.

Owen berjalan mendekat, menatapnya dengan tajam, “Irene, kamu tahu kan kalau kamu adalah wanita yang sangat cantik?”

Bingung bagaimana ia harus bereaksi, tapi ia tak dapat menutupi wajah meronanya karena di puji oleh Owen. “Kamu berlebihan, Owen.”

Owen tersenyum lalu meraih tangan Irene, memasukkan Irene ke dalam pelukannya. Hal yang membuat hati Irene terasa hangat.

Kemudian Owen merenggangkan pelukannya, kembali melihat wajah cantik Irene, “Maka dari itu, bantulah aku, Irene.”

“Ya?”

Owen membelai wajah Irene, perlahan turun ke leher dan tubuh Irene yang masih terbuka, namun yang membuat Irene merinding adalah tatapan yang berbeda di sorot mata Owen saat ini. Menyusul dengan kata-kata Owen seperti palu yang menghancurkan semua kehangatan yang baru saja terjalin, “Aku mau kamu menjual tubuhmu, Irene!”

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Mga Comments (5)
goodnovel comment avatar
MAMAZAN
waahhh welcome sygkuh
goodnovel comment avatar
thea&jared
mama .. aku hadir.. sambil nunggu bang kepin married.. aku melipir kesini ya......
goodnovel comment avatar
thea&jared
owennnnn gilaaaaa niihhh.........sambil nunggu Bang Kepin Merrid...aku mampir kesini ya mamah ......
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • Hasrat Terlarang : Dijual Suami Dimanja Presdir   2 ~ Rencana Gila Owen

    Irene terkejut. Tubuhnya membeku seketika, seolah kata-kata Owen baru saja merampas semua kehangatan yang tersisa dari tubuhnya. Wajahnya memucat, bibirnya bergetar saat mencoba mencari kata-kata yang tepat untuk menanggapi pernyataan suaminya. Bagaimana bisa Owen, pria yang selama ini ia cintai dan percayai, mengucapkan sesuatu yang lebih keji dari apa yang pernah dilakukan oleh ibu tirinya?"Apa maksud kamu, Owen?" suaranya terdengar serak, hampir seperti bisikan yang tercekik. Matanya yang besar, kini dipenuhi oleh rasa sakit dan ketidakpercayaan, menatap Owen berharap menemukan secercah penyesalan atau kesalahan dalam ucapannya.Namun, Owen tampak mengabaikan pertanyaan Irene. "Besok ikut aku ke suatu tempat dan pakai pakaian terbaikmu, Irene," katanya dingin sambil berdiri, seolah-olah tidak ada yang salah dengan permintaannya."Owen, kau belum menjawab pertanyaanku!" Irene menaikkan nada suaranya, menatap Owen dengan intens.Dengan manik berwarna coklat gelap ia menatap Irene de

    Huling Na-update : 2024-12-06
  • Hasrat Terlarang : Dijual Suami Dimanja Presdir   3 ~ Pelelangan

    “Aoch!” Irene memijit keningnya yang terasa perih, ia perlahan membuka matanya, “Ini dimana?” wanita cantik itu terkejut melihat ruangan yang asing bahkan pandangannya membulat saat mendapati tubuhnya telah mengenakan gaun berwarna merah maroon yang sangat seksi.“Tunggu! Jangan bilang... Ini—“ Irene terhenti saat mendengar suara yang sangat dikenalnya.“Irene,” suara Owen membuat Irene mendongak dan melihat suaminya berdiri di depan pintu.“Owen? Jelaskan! Apa semua ini!” hardik Irene dengan sorot mata tajam, penuh kemarahan dan kebingungan.Owen melangkah masuk ke dalam ruangan dan berdiri tepat di depan Irene.“Owen... Ayo pulang! Aku tidak mau di sini!” lirih Irene, matanya menatap pria di depannya dengan penuh rasa kecewa. Pria yang ia pikir akan menjadi pelindung dan sumber kebahagiaannya kini terasa seperti orang asing. Hatinya remuk, namun ia tetap berharap Owen akan mendengarnya dan membawanya pergi dari tempat ini, meski hanya ada setitik harapan.Owen menghela napas panjang

    Huling Na-update : 2024-12-06
  • Hasrat Terlarang : Dijual Suami Dimanja Presdir   4 ~ Pria Masa Lalu

    Irene terkejut mendengar suara berat pria yang saat ini berbisik di telinganya, terasa familiar, suara yang tak dapat ia lupakan, suara seorang pria yang sudah mengambil ciuman pertamanya saat itu, "Tu-tuan Gerald?" paraunya.Pria bertopeng itu pun cukup terkejut saat Irene masih mengingatnya, ia tersenyum tipis dan merengkuh pinggang Irene, membuat tubuh mereka semakin rapat, "Mulai detik ini, tidak kuizinkan orang lain memilikimu!"Deg! Irene terperanjat. "Ma-maaf-"Tanpa melanjutkan perkataan Irene, Gerald meraih dagu Irene, menyapu bibir wanita cantik di depannya. Irene kembali dibuat terkejut, "Ciuman ini..." Irene segera tersadar dan menarik tubuhnya.Irene dapat melihat senyuman tipis tersirat di wajah pria bertopeng di depannya. Tanpa diduga Gerald membuka jas yang ia kenakan dan menaruh di bahu Irene, menutup pakaian seksi yang melekat ditubuh Irene. lalu meraih tangan Irene, membawanya turun dari atas panggung.Owen menajamkan pandangan dan pendengarannya, "Apa yang mereka b

    Huling Na-update : 2024-12-06
  • Hasrat Terlarang : Dijual Suami Dimanja Presdir   5 ~ Malam Yang Berbeda

    Gerald kembali mencumbu Irene penuh damba, liar dan menuntut. Tanpa Irene duga, pria bertubuh atletis itu mengangkat tubuhnya ala bridal, "Tidak disini." Kemudian ia melangkah menuju salah satu ruangan. Irene yang diangkat ala bridal cukup terkejut hingga spontan mengaitkan kedua tangannya di leher Gerald agar tubuhnya tidak terjatuh.Hingga Irene kembali terpesona dengan kamar yang sangat luas dan mewah itu, di sana terlihat ranjang berukuran sangat besar dengan sprei berwarna silver. Interior yang di dominasi warna navy dan silver, elegan dan maskulin. Irene merasa seperti terjebak dalam mimpi yang tidak terkontrol.Di saat ia terpana dengan ruangan, suara Gerald kembali membuatnya tersentak, "Malam ini, kau hanya harus fokus padaku, Irene." Suaranya terdengar seperti perintah, membuat Irene merasa seperti boneka yang dikendalikan.Deg! "Sejak kapan aku di atas tempat tidur?" batinnya, sadar jika saat ini yang telah berbaring di atas ranjang, dan posisi Gerald yang mengukungnya. Ire

    Huling Na-update : 2024-12-06
  • Hasrat Terlarang : Dijual Suami Dimanja Presdir   6 ~ Bukannya Kita Sepasang Kekasih

    “...tapi, malam ini, aku tidak menyesal sama sekali bertemu denganmu, Irene.” Gerald menatap tajam manik indah Irene. “Dan, maaf aku terlambat datang padamu.”Ia mengambil selimut, menutupi tubuh Irene yang polos itu.“Apa maksud kamu?” tanya Irene, tidak paham dengan perkataan Gerald yang terakhir. “Minta maaf untuk apa? Dan kenapa kamu mau menemuiku, Tu—”“Gerald,” Gerald menyela, tidak menyukai panggilan Irene yang terdengar sangat asing.Irene terdiam, ragu menatap Gerald. Tatapannya membuat Gerald ingin sekali menggodanya.“Bukannya kita sepasang kekasih?”Irene seketika membelalakkan matanya. “Ba-bagaimana…” kemudian ia membekap mulutnya dan dan menutup wajahnya. Kembali mengingat kejadian pertama kali mereka bertemu.Wajahnya merona dan terasa panas, pertemuan singkat yang tidak bisa Irene pungkiri sangat berkesan padanya. Tapi karena permasalahan keluarganya saat itu. Ia tak lagi memikirkan pria yang pernah menolongnya saat itu. Karena bantuan Gerald saat itu, ia berhasil lepa

    Huling Na-update : 2024-12-15
  • Hasrat Terlarang : Dijual Suami Dimanja Presdir   7 ~ Lembut dan Hangat

    "Irene?" "Hmm?" Irene bergumam sebagai jawaban, tangisannya mulai mereda menyisakan malu pada Gerald. Bagaimana bisa ia menangis selepas itu, bahkan di dalam pelukan Gerald."Hah... Ini benar-benar memalukan..." gumamnya dalam hati sembari menutup mata.Gerald mengusap surai hitamnya beberapa kali, seolah memberikan ketenangan untuknya. Dan hal itu benar-benar bekerja, ia merasa jauh lebih baik.“Pasti dia bingung melihatku seperti ini…”Cup! Irene seketika merasa tubuhnya membeku saat mendapatkan kecupan di pipinya.Kecupan yang lembut dan hangat.Irene menutup mata dan mengepalkan tangannya, berusaha melepaskan pelukan Gerald, ia tertunduk dan berkata pelan, “Maaf dan terimakasih.”“Syukurlah, kamu sudah jauh lebih tenang.”Saat itu juga Irene mengangkat wajahnya, melihat ke arah Gerald, membuat pandangan mereka saling bertemu.“Kamu tetap terlihat menawan,” ucap Gerald sembari mengusap bawah matanya yang sembab dengan lembut.“Ge-gerald…” Irene meremas selimut, ia tidak ingin kem

    Huling Na-update : 2024-12-18
  • Hasrat Terlarang : Dijual Suami Dimanja Presdir   8 ~ Penipuan?

    “Tangan Gerald seketika berhenti, melayang di udara. Namun, ia segera kembali tenang, “Kamu tidak perlu memikirkan hal itu.”“Yah, aku hanya penasaran,” jawab Irene, merasa sedikit canggung.Gerald menaikkan satu alisnya, “Tunggu, bukannya kamu menyetujui untuk auction itu? Bagaimana bisa kau tidak tahu prosedurnya?”Deg! Gerald terdiam, tidak melanjutkan pertanyaan yang hendak ia layangkan, melihat raut wajah Irene yang berubah. Ia segera meletakkan piring di atas kasur dan memegang lengan Irene. “Jangan bilang, kau dipaksa untuk melakukan hal ini, Irene?”Pertanyaan Gerald benar-benar membuat Irene terpukul. “Jadi, Gerald berpikir jika aku dengan sukarela menjual diri?” batinnya menatap Gerald dengan tatapan sinis.Irene mengepalkan tangannya, berusaha tersenyum. “Ti-tidak mungkin, tentu saja ini atas persetujuanku.”Gerald menaikkan satu alisnya, tidak percaya dengan perkataan Irene, seolah ada yang wanita ini tutupi darinya. “Irene? Jujur padaku?”“Iya, aku melakukannya dengan suk

    Huling Na-update : 2024-12-19
  • Hasrat Terlarang : Dijual Suami Dimanja Presdir   9 ~ Ciuman Yang Menuntut

    Satu jam lewat ia berada di dalam ruangan kerjanya, Gerald berdiri dan berjalan menuju kamar utama, di mana Irene berada. Dengan masih berbalut kimono, ia membuka pintu dan betapa terkejutnya mendapati Irene duduk di lantai dengan tenggelam di lututnya yang tertekuk.“Irene?” Gerald memanggil dengan suara lembut, namun Irene tak kunjung menjawab.Pria bertubuh atletis itu melangkah cepat dan berlutut, mensejajarkan posisi mereka, “Irene?”Tapi Irene tak kunjung menjawab, “Hah... Bagaimana bisa ia tertidur seperti ini?”Gerald meraih tubuh Irene dan mengangkat wanita cantik itu ala bridal, dengan perlahan ia merebahkan Irene di atas tempat tidur.Deg! Jantungnya berdegup saat melihat tubuh Irene yang terpampang begitu indah dengan balutan gaun malam yang dipakainya.Gerald meneguk kasar salivanya, kulit putih Irene terlihat kontras dengan warna gaun dan rambutnya yang hitam pekat. “Dia sangat menawan...” tangannya naik membelai wajah cantik Irene.“Apa dia menungguku?” Gerald menggigit

    Huling Na-update : 2024-12-19

Pinakabagong kabanata

  • Hasrat Terlarang : Dijual Suami Dimanja Presdir   64 ~ Membawanya

    Bab 64“Dimana dia sekarang berada?” tanya Gerald pada Victor begitu masuk ke dalam mobil setelah Irene. Suaranya terdengar tegas, namun dengan nada yang santai.“Di apartment Tuan,” jawab Victor sembari menutup pintu mobil. Kemudian mengitari badan mobil, mengambil tempat di posisi pengemudi.Begitu Victor duduk, Gerald berkata, "Langsung ke sana saja.""Baik Tuan Gerald." Victor memulai mesin mobil dan mulai melaju ke tujuan.Irene mengerutkan keningnya, kemudian menoleh ke Gerald, "Kita mau kemana Gerald?" Ia bertanya dengan nada penasaran, matanya berkilau dengan rasa ingin tahu.Gerald tersenyum tipis, "Tentu saja menyelesaikan semuanya hari ini sayang." Suaranya terdengar lembut, namun dengan nada yang tegas."Ya?" Irene kembali bingung, kemudian sadar kemana arah Gerald, "Maksud kamu menemui Owen?" Ia bertanya dengan nada yang sedikit ragu, matanya terlihat khawatir."Iya sayang, aku tidak ingin menundanya barang sedetik pun," ucap Gerald lugas. Lalu menatap wajah cantik wanita

  • Hasrat Terlarang : Dijual Suami Dimanja Presdir   63 ~ Surat Gugatan

    Bab 63Gerald pun menceritakan siapa Evan sebenarnya, di mana Evan adalah seorang Kepala di bagian pemerintahan, dan Evan adalah sepupu dari Austin Harold. Suaranya terdengar santai, namun dengan nada yang serius. "Evan adalah salah satu orang terpercaya di pemerintahan ini, dan ia juga sepupu dari Austin Harold."Irene cukup terkejut dan akhirnya paham kenapa Gerald terlihat akrab dengan Evan. Mengingat bagaimana Gerald dan pria bernama Austin saat malam itu layaknya saudara. "Hmm ok Gerald." jawab Irene mengerti, ia tersenyum lembut. Matanya berkilau dengan rasa penasaran, namun juga terlihat lega karena sudah memahami hubungan antara Gerald dan Evan yang terlihat begitu dekat.Beberapa menit pun berlalu hingga pintu kembali terbuka, terlihat Evan berjalan masuk dengan dua map kulit berwarna coklat dan biru di tangannya. Perhatian Gerald dan Irene pun teralihkan, pandangan mereka terfokus pada Evan yang berjalan mendekat.Evan meletakkan map berwarna biru terlebih dahulu di atas mej

  • Hasrat Terlarang : Dijual Suami Dimanja Presdir   62 ~ Siap Mengakhiri

    Bab 62Gerald dan Irene duduk di sofa yang nyaman dengan seorang pria dengan jas yang terlihat begitu rapi. Ruangan ini terlihat mewah, dengan dekorasi yang elegan dan jendela besar yang membiaskan cahaya alami ke dalam ruangan. Pria tersebut, yang kemudian Gerald sebut sebagai Evan, menatap Gerald dengan wajah menyunggingkan senyum tipis."So, apa yang aku bisa bantu Tuan Gerald?" Evan bertanya, matanya berkilau dengan rasa penasaran. Ia tidak bisa tidak memperhatikan Irene, yang duduk di samping Gerald dengan postur yang sedikit tegang.Gerald menghela napas pelan, "Evan... Aku mau kamu mengurus dokumen-dokumen Irene dan regalisir semuanya." Suaranya terdengar tegas, namun dengan nada yang lembut ketika ia menatap Irene.Evan yang tadi tersenyum seketika terkekeh pelan, "Hah, aku merasa pernah mengalami ini," gumamnya pelan. Ia memandang Gerald dengan mata yang berkilau, seolah-olah mengingat kenangan lama pada kakak sepupunya—Austin Harold."Ok, ok, sebelum itu ceritakan apa yang s

  • Hasrat Terlarang : Dijual Suami Dimanja Presdir   61 ~ Menyelesaikan

    Bab 61Wajah Irene kembali memanas, “Hem, Gerald. Aku—”“Aku tidak menuntutmu untuk menjawabku sekarang, tapi aku tidak menunggu untuk di tolak.”Ucapan Gerald layaknya sebuah ultimatum pada Irene dan seolah memastikan agar ia tidak akan bisa lepas dari pria ini.Ia menarik napas lembut, “Beri aku waktu.”Gerald tersenyum, mengecup puncak kepala Irene. Tanpa mengucapkan sepatah kata lagi.Setelah itu keduanya kembali focus di layar depan mereka. Gerald memberikan penjelasan singkat kepada Irene tentang rencananya dan para sahabatnya yang telah membantunya tadi.“Tapi yang pasti aku tidak mau kamu ikut mengawasi,” tegas Gerald kepada wanitanya itu.“Gerald, please. Aku ingin sedikit berkontribusi dalam hal ini, lagi pula ini adalah permasalahanku. Aku dan kedua orang tuaku.”“Semua yang berhubungan denganmu akan menjadi tanggung jawabku. Jadi, semua masalah yang kamu hadapi saat ini, biarkan aku yang menanganinya. Karena siapapun yang sudah menyakitimu, tidak akan kumaafkan.” Gerald men

  • Hasrat Terlarang : Dijual Suami Dimanja Presdir   60 ~ Bertemu Saudara

    Bab 60“Cukup berada disisiku dan terima cintaku.”Irene bergeming, pandangan mereka bertemu, hingga akhirnya Irene menyerah dan menundukkan wajahnya. “Nanti…” jawabnya dengan suara nyaris berbisik.Gerald tersenyum lembut, mengecup puncak kepala Irene, “Hmm, ayo?”Irene mengangguk, membiarkan Gerald membawanya menuju ruang kerja yang terdengar cukup—berisik?Sebenarnya tadi setelah berganti pakaian, ia langsung menghampiri ruang kerja Gerald, namun ia mengurungkan niatnya saat mendengar suara-suara yang begitu ramai. Hingga akhirnya, ia memutuskan masuk kembali ke dalam kamar.Ceklek!Suara pintu Gerald dorong ke dalam, terlihat tiga pria menoleh dengan kompak. Tentu saja sorot mata ketiga pria itu membuat Irene sedikit kikuk.Namun, lagi dan lagi Gerald langsung meraih pingganya, membuat jarak mereka semakin tipis, berjalan menuju sofa yang kosong.“Hai Irene…” sapa ketiga pria itu dengan kompak.Membuat Gerald membuang napas kasar, “Hah! Kalian ini!”Ia kemudian menoleh ke arah Ire

  • Hasrat Terlarang : Dijual Suami Dimanja Presdir   59 ~ Balas Budi

    Bab 59“Eh??? Berengsek! Malah ditutup pintunya!” umpat Ethan kesal saat melihat Gerald menutup pintu, bahkan jika tadi ia tidak refleks mundur, sudah pasti wajahnya terkena ciuman telak dari daun pintu.“Pffttt….” Dua pria yang berdiri tepat di belakangnya menahan tawa.Hingga suara ceklekan pintu kembali terdengar, “Mau apa kalian kesini?”Ethan mendengus kesal bukannya menjawab pertanyaan Gerald, ia menoleh ke belakang, “Langsung saja?” bertanya pada Kenan dan Finley.“Hem boleh saja.”Kemudian terlihat beberapa orang pria mengangkat beberapa dos besar yang tidak lain adalah layar monitor. Membuat Gerald semakin mengerutkan keningnya.“Berhentilah bertanya, dan katakan di mana ruangan kerjamu?” ujar Ethan yang kini kembali focus pada Gerald.Gerald membuang napas kasar, ia tertawa kecil, “Setidaknya beri kabar kalau kalian mau kesini!” celutuknya sembari membuka lebar pintu, membiarkan para tamunya itu masuk.Ethan lebih dulu masuk, menyusul Finley dan Kenan beserta para bawahann

  • Hasrat Terlarang : Dijual Suami Dimanja Presdir   58 ~ Fakta Baru

    Bab 58"Ayahmu dibunuh oleh seseorang." Kalimat itu terdengar seperti petir di tengah hari yang cerah, membuat kaki Irene tiba-tiba melemah. Jika Gerald tidak cepat menangkapnya, mungkin wanita cantik itu sudah terjatuh. "Ge-gerald apa yang baru saja kamu katakan?" suara Irene terdengar bergetar.Gerald yang melihat itu membuang napas kasar, tanpa ragu ia langsung memboyong tubuh Irene naik ke dalam gendongannya. Pria tampan itu melangkah menuju ruang tamu, begitu tiba di depan sofa yang nyaman, ia mendudukkan Irene, kemudian duduk tepat di sisi Irene."Gerald, jawab aku!" Irene memandang Gerald dengan mata yang berkaca-kaca, suaranya terdengar bergetar dan penuh harap."Calmdown, hmm??" Gerald menangkup wajah mungil wanita itu, menatapnya dalam. "Take a breath." Ia berusaha menenangkan Irene, tapi wanita cantik itu terus mendesak."Katakan Gerald!" desaknya dengan mata yang semakin berkaca-kaca. "Setahuku Ayah sakit, bahkan dokter..." Irene tidak sanggup melanjutkan, air matanya luruh

  • Hasrat Terlarang : Dijual Suami Dimanja Presdir   57 ~ Dibunuh

    Bab 57"Selamat pagi sayang," bisik Gerald tersenyum tipis menatap wajah manis wanitanya itu.Irene tersipu, "Hmm... Pagi," jawabnya singkat, suaranya masih terdengar lembut karena baru saja bangun tidur. Gerald meraih tubuh Irene, mendekap tubuh mungilnya, dikecupnya puncak kepala Irene. Sentuhan lembut itu membuat Irene merasa nyaman, seperti sedang berada di tempat yang paling aman di dunia.Tidak ada banyak kata yang terucap di pagi ini, semalam Gerald sudah merasa cukup, ia tahu jika saat ini Irene sudah mulai membuka hatinya, meski mungkin masih lingkaran kecil di hatinya. Tapi ia yakin, ia akan membuat Irene mencintai dirinya sepenuhnya, karena ia sendiri sepertinya akan benar-benar gila jika tidak ada Irene di sisinya.~~Gerald duduk di balik meja kerjanya, memandang layar laptopnya dengan ekspresi serius. Sedangkan Irene saat ini sedang menata sarapan pagi mereka di meja,meninggalkan Gerald untuk menangani urusannya.Tiba-tiba, notifikasi pesan masuk dari Finley, Gerald sege

  • Hasrat Terlarang : Dijual Suami Dimanja Presdir   56 ~ (21+) Ingin Menikmati

    “Uhm, Gerald. Ahh... Ahh... Tu-tunggu...” Irene menjerit, tertahan. Tubuhnya bergetar, seperti sebuah gitar yang ditarik senarnya terlalu keras.Gerald semakin cepat menghujam wanitanya itu, ia memeluk erat tubuh Irene yang sangat basah. Suara desahan nafas keduanya memenuhi kamar, seperti sebuah simfoni yang memuncak.Panas tubuh mereka saling membakar, "Oh Irene." Gerald menggeram, memutar tubuh Irene kembali, kemudian ia berlutut, membuka kaki Irene, kembali memasukkan kepalanya diantara kedua paha Irene. Ia kembali menjilati dan menyesap milik wanitanya itu.Irene membelalakkan mata, "Oh oh! Gerald!"Rasanya sangat aneh! Lidah Gerald seperti sihir, membuat klitorisnya bergetar dengan tidak terkendali.Irene mencengkeram seprai, tubuhnya bergetar, "Gerald, aku... aku tidak tahu apa yang kamu lakukan, tapi aku suka!"Gerald tersenyum, bahkan kata-kata Irene tadi kembali membakar gairahnya, lidahnya terus memainkan klitoris Irene, membuat wanita cantik itu mengerang dengan tidak terk

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status