Hai hai sayangku~ mampir vote dukungan kalian ya, peluk jauh buat Aubel's đđ
Sebelum pulang ke rumahnya. Austin dan Bella mampir ke Apartment untuk mengmbil laptop nya.Pakaian yang ingin dia bawa pulang dilarang oleh Austin. Dengan alasan, kalau datang ke sini tidak pusing memikirkan baju ganti.Tapi Bella yakin itu hanyalah alasannya.Membeli bra untuk dirinya saja, Austin berani sampai di cap pria mesum oleh para karyawan toko.Apalagi kalau hanya untuk membelikan dia pakaian biasa."Sudah sayang.." seru Austin dari balik ruangan kerja.Bella menghampiri Austin yang tengah sibuk di depan komputernya."Sibuk..?" tanya Bella."Hmm.. Tidak juga.. Hanya sedikit pekerjaan yang tertunda.." senyum Austin."Tidak masalah kan..?" tanya Austin."Hmm.." gumam Bella dan mendekati Austin.Austin menarik tangan Bella dan menyuruhnya duduk diatas pangkuannya.Bella duduk dengan posisi menyamping dan merangkul Austin.Austin melanjutkan pekerjaannya dengan satu tangan. Sedangkan satu tangannya merangkul pinggang Bella.Karena keasikan kerja, Austin tidak sadar kalau Bella k
Bella pergi ke westafel dapur untuk mencuci mulutnya dan membasuh wajahnya.Airmata nya tumpah begitu saja. Steve seperti sosok yang berbeda beberapa hari ini.Dan delapan tahun hidup bersama tidak pernah sekalipun Steve memanggilnya dengan sebutan lain. Hanya ada satu panggilan 'Sayang'.Dan hari ini dia tiba-tiba menggantinya pada saat kami melakukan sesuatu yang intim.Bella ingin membuang semua prasangka buruk terhadap suaminya. Karena sebenarnya yang saat ini sudah berkhianat adalah dirinya sendiri."Apa pikiranku yang terlalu berlebihan..?!" pikir Bella.Bella mengambil satu sachet minuman kesukaannya. Lalu menuangkan di gelas dan menyeduhnya dengan air panas. Jadilah Hot Chocolate Cadburry.Bella mengambil ponselnya. Kemudian duduk di sofa ruang tamu.Bella menyetel menjadi mode silent."Sayang..? Sudah tidur..?" (Bella)Dalam hitungan lima detik pesannya sudah di baca dan terlihat Austin sendang mengetik."Belum, lebih tepatnya tidak bisa.." (Austin)"Sama sayang, by the way ak
Rutinitas pagi berjalan seperti biasanya. Bella membuatkan Steve sarapan pagi dan sedikit mengobrol tentang perjalanan bisnisnya selama di Kanada."Aku pergi ya sayang.." pamit Steve setelah menyelesaikan sarapannya."Iya... Selamat bekerja.." jawab Bella dan tersenyum manis.Steve keluar rumah begitu saja, meskipun Bella berdiri tepat di depannya.Tapi, perasaan di abaikan dari Steve tidak terasa sakit lagi di dadanya.Drrrzzz DrzzzNotifikasi ponsel Bella berbunyi."Austin..?" gumamnya senang.Bella segera membuka pesan singkat dari Austin."Morning sayang, aku baru keluar dari apartment menuju ke kantor.. Miss you.." (Austin)Bella tersenyum, kemudian mengetik."Morning too sayang.. Selamat bekerja, and miss you too.."(Bella)"Steve sudah pergi..?" (Austin)"Iya."(Bella)Rinng ringggPanggilan Video dari Austin.Bella tersenyum kemudian menekan tombol hijau."Hai cantik.." sapa Austin yang terlihat sedang menyetir."Hai sayang.." balas Bella sedikit malu."Jangan membuat wajah sepe
Bella saat ini berada di Cafe dekat rumahnya. Kembali duduk seorang diri untuk menyelesaikan naskah yang harus dia selesaikan dalam minggu ini.Berusaha fokus dengan semua bahan dan materi, Serta foto-foto yang menunjang dalam pembuatan naskah. Sebagai latar dan tempat."hmmm... Berati ini harus dikasih begini ya...?" monolognya sendiri sambil membaca ulang naskah yang sudah dia ketik sebelumnya.Melihat apakah ada yang typo atau tidak. Karena kadang masih ada saja yang miss dari penglihatan walau sudah di cek beberapa kali.Drrrzz DrzzzzPonsel Bella berbunyi kemudian dia melihat notifikasi.Berasalah dari nomor asing dahulu. Tapi karena dia tahu itu Nick. Dirinya pun tidak takut.'Mari bertemu, atau aku akan mengirimkan ini ke email perusahaan.'Dan ada lagi sebuah foto vulgar miliknya bersama Austin. Dan yang paling parah adalah dirinya bersama Nick. Ternyata saat itu Nick merekam dirinya tanpa dia sadari.Dan yang membuatnya lebih terkejut ketika Nick mengatakan ada kejutan besar
"Tentu saja Pak..." jawab Joy dan ingin berdiri. Namun sebelum berdiri. Joy dengan sengaja menggosokkan miliknya ke tongkat Steve yang mulai mengeras."Kau sangat nakal.. Ugh..!!" desis Steve.Joy hanya tersenyum manis. Bagai wanita polos tetapi sangat liar di atas ranjang.Setelah Joy berlalu meninggalkan ruangan kantornya. Nick masuk ke dalam ruangannya."Sore Pak.." sapa Nick"Sore Nick..!!" balas Steve."Ada apa Nick ..?" tanya Steve."Ini Pak, dokumen yang harus Bapak tanda tangani untuk pengiriman malam ini memakai ekspedisi kapal laut." Jeas Nick."Ah, untuk Negara China..?" tanya Steve."Iya, Pak.. Mereka minta pengiriman di percepat." jelas Nick."Hmm.. Baiklah.. Tunggu sebentar biar aku baca.." tukas Steve dan masuk dalam mode serius membaca proposal pengiriman barang dan surat izin jalan."Uhmm Pak.. Apa benar Bapak ada acara minum bersama Joy..?" tanya Nick. Tebak-tebak berhadiah.Spontan Steve mengangkat wajahnya dan melihat ke arah Nick."Joy memberitahu kepadamu..? penas
Austin dengan lembut membantu Bella membersihkan inti tubuhnya dan mengusap lembut pantat sintal kekasihnya.Di siramnya memakai shower.Setelah selesai. Austin mengangkat Bella duduk di westafel untuk menunggunya membilas badan.Setelah selesai, Austin memakai handuknya yang sepinggang. Kemudian berjalan ke arah Bella yang masih duduk manis sambil menggerakkan kakinya yang gelantungan."Ayookk..!!" seru Austin yang lagi-lagi menggendong Bella seperti anak kecil.Bella masuk ke dalam pelukan Austin agar tidak terjatuh. Kakinya sudah mengait dengan kuat di pinggang Austin. Sehingga Austin bisa merasakan daging lembut Bella mengenai perutnya. karena Bella menggunakan handuk kimono. Jadi begitu Bella membuka kakinya seperti itu. Otomatis inti tubuhnya akan langsung mengenai perutnya.Austin mendongakkan kepalanya melihat wajah Bella yang tengah memeluk lehernya."Aku suka kalau kamu manja seperti ini.." ucap Austin dan tersenyum.CupBelle mengecup sekilas bibir Austin."Karena kamu yang
"Hmm, melihat keadaan seperti ini. Apa tidak masalah kalau kita istirahat sebentar di Hotel ini.. Setelah mabukku reda, kita bisa pulang," ujar Steve."Iya, tidak masalah Pak.." Setuju Joy."Mau saya bantu Pak..?" tawar Joy."Hmm.. Thank you Joy"Steve pun berjalan beriringan dengan Joy kemudian memberikan kartu kreditnya kepada Joy untuk memesan kamar.Setelah itu mereka masuk ke dalam lift. Joy memapah tubuh Steve yang lebih besar darinya.Tangan Steve tepat berada di bawah pa-yu-daranya. Dan sesekali di tersentuh oleh tangan Steve pada saat mereka berdua berada di dalam lift. Joy menggigit bibir bawahnya untuk menahan desahannya.BippCeklekJoy membuka pintu, dan kembali menutupnya.Dengan hati-hati memapah Steve menuju ke atas tempat tidur."Bapak istirahat saja dulu di sini.." ucap Joy sebelum membaringkan Steve.Namun, Bugh.. Joy terpleset dan tubuhnya yang duluan terjatuh di atas ranjang. Sedangkan Steve dengan gerakan cepat menopang tubuhnya agar tidak menindih tubuh Joy.Tapi
Setelah selesai berpakaian. Austin menuju ke dapur."Kamu yakin sayang, kamu yang masak..?" ucap Bella yang mengikut Austin dari belakang sambil memegang kedua pinggang Austin karena Austin sendirilah yang meletakkan tangan Bella di pinggangnya.Jadi mereka berjalan seperti kereta api. Karena Austin memegang kedua tangan Bella."Iya sayang, biar aku yang memasak.." jawab Austin santai dan mulai membuka lemari pendingin.Mengeluarkan beberapa sayuran dan ikan salmon yang sudah dia bersihkan kemarin.Setelah meletakkan semua bahan, Austin mendekat ke Bella kemudian mengangkat tubuh Bella dengan mudahnya. Dan mendudukkan Bella di atas meja bar.Tidak lupa mengecup sesaat bibir wanita tercintanya.Sikap manis dari Austin membuat Bella selalu berbunga-bunga dan merasakan arti dari kata sangat dicintai.Austin menggunakan celemek dan meminta Bella untuk bantu mengikatnya."Thank you, love.." ucap Austin dan mulai memotong-motong sayuran. Kentang di masukkan ke oven sebagai karbohidrat, Seda
Elle keluar dari kamarnya setelah berpakaian dan menyusul Ludwig yang ada di dapur.âMau makan apa? Pizza, Burger, Spaghetti, atau Steak?â tanya Ludwig sambil tersenyum.Wanita berhazel itu seketika terbengong, âApa semuanya ada di sini?â gumamnya dalam hati.âTapi karena kamu pertama kali ke desa ini, aku akan perkenalkan kamu dengan makanan yang ada di sini.â Sambung Ludwig sambil mengeluarkan dua piring sayur lengkap dengan ubi rebus sebagai asupan karbohidrat mereka sambil tersenyum dan mengedipkan satu matanya, menggoda Elle.Elle akhirnya sadar kalau saat ini Ludwig sedang menggodanya, Kemudian wanita cantik itu berdiri dan meninggalkan Ludwig begitu saja.Ludwig dapat mendengar suara ribut â ribut dari dalam kamar Elle. Dan tidak lama kemudian Elle keluar dengan membawa beberapa kotak makanan yang cukup besar.Wanita cantik itu menatanya di atas meja dengan rapi. Elle mengeluarkan empat macam lauk yang membuat Ludwig terkejut.Elle duduk dan tersenyum, âMalam ini kita makan in
Elle sontak menoleh ke asal suara dan blush⊠Wajahnya kembali memerah karena tepat di depannya ada Ludwig dengan senyuman manisnya tengah melihatnya. Jarak wajah mereka begitu dekat.âLudwig? Kamu sudah selesai?ââIya, dan kenapa kamu ada di sini bukannya beristirahat?â balas Ludwig lalu berdiri terlebih dahulu, sambil membantu Elle untuk berdiri dengan mengulurkan tangannya.Elle menerima bantuan Ludwig dan meraih tangan pria tampan di depannya.âTerima kasih,â Elle berdiri. Dengan sigap Ludwid mengambil lukisan yang ada di tangan Elle.âAku kesini karena aku sempat berpikir kenapa orang yang mengatakan suka padaku tidak kunjung datang setelah aku ada di sini padahal sudah lebih 3 jam sejak dia meninggalkan aku.ââHmm, aku jadi ragu kalau dia sungguh menyukaiku,â sambung Elle menggoda Ludwig.Ludwig seketika panik, âBu⊠bukan begitu⊠Maaf⊠bukan mak â ââHahahhaaâŠâ Elle tertawa melihat wajah panik Ludwig.âKamu menggodaku?âWanita cantik berhazel biru itu mengangkat bahunya, âHmmâŠââ
Ludwig langsung menghampiri Elle begitu melihat wanita pujaannya itu. Pria itu benar â benar di buat shock tapi juga bahagia.âKamu di sini Elle?â tanya pria itu masih tidak percaya.Elle tersenyum dan mengangguk.Kepala desa bingung melihat Pak Dokter terlihat akrab dengan tamunya.âEhm, Pak Dokter.â Imbuh Kepala Desa.âAh iya Pak. Maaf. Lalu bagaimana Pak?â tanya Ludwig begitu sadar. Membuat Elle tertawa kecil.âBegini Pak, saya mau menjelaskan rumah tinggal untuk Nona Elle, beliau akan tinggal di rumah yang â ââTidak perlu Pak, Nona Elle akan tinggal bersamaku.â Potong Ludwig dengan cepat.Tentu saja Elle terkejut, begitu juga dengan Kepala Desa.âLudwig? Kenapa aku tinggal denganmu?â seru Elle.âIya, aku sangat sibuk setiap harinya. Setidaknya kalau kamu di rumah singgahku. Aku akan merasa jauh lebih tenang menjagamu dari para kawanan serigala seperti mereka.â Jelas Ludwig sambil menunjuk ke arah tiga pria yang tengah melihat mereka dengan wajah penuh tawa.Elle menoleh ke arah
Begitu Elle tiba di rumah Cath. Wanita cantik itu mulai mengurus dokumen â dokumen yang ia perlukan untuk bisa berkeliling dengan bebas di Afrika. Setidaknya butuh waktu seminggu baru ia bisa mulai beraktifitas. Selama satu minggu ini pula Elle terlihat akrab dengan anak â anak di sekitar lingkungan tempat tinggal Cath.Elle setiap hari duduk di depan rumah dan melukis suasana yang ada di depan matanya. Baik tawa polos anak â anak yang tidak paham dengan kondisi mereka saat ini dan raut muram dari beberapa anak yang merasa kelaparan.Hal inilah yang membuat dada Elle merasa miris akan kemiskinan di negara yang ia pijak sekarang.âHuftt seandainya semua orang kaya di dunia ini menyisihkan kekayaan mereka untuk berinvestasi atau memperbaiki system kehidupan di negara ini, aku pikir mereka semua bisa berkembang.â Gumam Elle menghela nafas di suatu sore. Tapi entahlah. Apa memang ini adalah solusinya atau memang tidak ada solusi sama sekali.âHei Elle, kamu di luar?ââHai Cath, iya nih la
Niat awal ingin mengerjai Ludwig. Elle malah ketiduran di dada bidang Ludwig. Hawa tubuh hangat Ludwig tanpa sadar membuat wanita cantik itu merasa nyaman.Di kala ngantuk menyerang, Elle memejamkan matanya dan merngakul lengan Ludwig. Sedangkan Ludwig yang mulai bisa mengendalikan dirinya memegang perlahan kepala Elle, dan memperbaiki posisi tidur Elle agar jauh lebih nyaman.Ludwig memindahkan kepala Elle dengan hati â hati agar tidak membangunkan wanita cantik itu.Kini kepala Elle sudah bersandar nyaman di dadanya dan Ludwig merangkul Elle. Sedangkan pria itu memilih untuk memejamkan matanya dan bersandar di sandaran kursi.Ludwig dengan lembut merangkul Elle dengan kedua tangannya.âGoodnight,â ucap Ludwig pelan.Beberapa jam pun berlalu. Elle terkejut dengan posisi mereka berdua saat ini. Seutas senyum hadir di wajah Elle.Wanita cantik itu bangun dan duduk tegap. Melihat Ludwig yang masih terlelap. Begitu juga dengan para penumpang yang lain.âThank you,â ucap Elle menatap waja
Mobil bus yang membawa mereka beberapa kali berhenti di beberapa titik pemberhentian untuk beristirahat.Perjalanan panjang mereka membuat Elle menjadi semakin akrab dengan Ludwig, bahkan Elle yang sedikit pemalu mulai bisa membaur dengan ketiga sahabat dekat pria itu, Hans, Bruno dan Stefan.Tingkah kocak ke empat pria yang baru dia temui selalu saja berhasil membuatnya tertawa, tak ada rasa takut yang Elle rasakan ketika berinteraksi dengan mereka. Dia malah merasa aman karena di jaga oleh empat bodyguard dadakan berparas tampan, dan tentunya dia tidak merasa bosan selama menempuh perjalanan berkat tingkat lucu ke empat pria itu.Seperti sore ini, mereka berlima menyantap hidangan dengan penuh canda tawa.âHahahhaâŠâ suara tawa Elle terdengar begitu lepas.Suasana hatinya yang berantakan karena masalah keluarganya seketika bisa dia lupakan.Julian dan gengnya juga sudah tidak bertingkah lagi. Sekarang setiap berpas â pas dengan Ludwig dan teman â temannya. Pria itu langung membungkuk
Elle yang awalnya irit bicara, mulai terbiasa dengan celotehan Ludwig. Seolah pria ini tidak pernah kehabisan bahan untuk mengobrol.Sudah dua jam perjalanan, kini bus berhenti di tempat persinggahan, seperti rumah makan.âYuk, turun makan.â Ajak Ludwig.âIya,â jawab Elle singkat.Ludwig dan Elle turun bersama.Hanz, Bruno dan Stefan berjalan menghampiri Ludwig.âEhemâŠehem⊠Ada yang baru lupain yang lama nihâŠ.â Seloroh Bruno.Ludwig mengusir rekan â rekan nya yang terkenal jahil itu. âBro, tukar tempat yuk!â celutuk Stefan.âSial!! Kau mau aku hajar di sini!!â seru Ludwig yang langsung mengulurkan kepalan tangannya ke Stefan.âHahhahahah!â tawa Hanz, Stefan dan Bruno.âPermisi nona cantik, kami titip Ludwig yang jomblo dari orok ini ya, semoga kalian sampai di pelaminanâŠâ ujar Hanz.âAMIIIINNNN!â sahut Stefan, Bruno dan juga Ludwig.Wajah Elle kembali nge â blush. âApakah mereka memang seiseng ini?â gumam Elle dalam hati.Begitu Hanz, Bruno dan Stefan pergi. Ludwig pun berkata, âAmiin
Mereka bertiga pun duduk di kursi mereka masing â masing.Sedangkan Ludwig begitu tiba di kursi kosong miliknya langsung menaruh barang di bagasi atas dan duduk di samping wanita pujaan hatinya itu.Tapi sepertinya wanita cantik ini tidak menyadari kehadiran Ludwig yang sudah ada di sampingnya karena terlalu serius menggambar.Ludwig yang penasaran pun menyandarkan punggungnya dan melihat apa yang di lukis oleh wanita cantik di sampingnya.Seketika terbersit senyuman cerah di wajah Ludwig, pria tampan itu memutuskan untuk diam dan menikmati setiap goresan pensil dari wanita cantik itu.Beberapa menit sebelumnya, Elle yang merasa bosan, membuka tasnya lalu mengambil buku sketsa dan pensil. Dua alat yang selalu ada di dalam tasnya.Elle menerawang menatap keluar jendela, memikirkan sesuatu. âHmm, apa yang aku lukis ya?â gumamnya pelan.Tiba â tiba dia mengingat pria yang menabraknya tadi. Pria aneh dan unik. Elle tertawa kecil dan mencoba mengingat garis wajah pria tampan tersebut.Elle
Begitu turun dari bus yang mengantarnya ke terminal, Elle duduk di salah satu kursi tunggu setelah membeli tiket bus yang akan mengantarnya ke Afrika.Sembari menunggu bus, Elle menutup matanya. Wanita cantik ini mengingat moment di mana dia mengambil keputusan tiba â tiba untuk pergi ke Afrika hari ini juga setelah bertengkar hebat dengan kedua orang tuanya. Di mana kedua orang tua Elle menunjuk dirinya sebagai CEO sebuah perusahaan milik Ayahnya. Sedangkan dia sendiri tidak ingin berkutat di bidang bisnis, karena jiwanya ada di seni.Wanita cantik berhazel biru dan rambut blonde itu berasal dari Swedia, yang terletak di Eropa Utara. Di mana Elle memiliki orang tua yang merupakan seorang pengusaha ternama di Swedia, Elle juga di bangun seperti itu sejak kecil. Mulai dari segi pendidikan yang begitu tinggi hingga tinggal di lingkungan social elit. Berharap jika saat Elle dewasa nanti melanjutkan usaha mereka. Elle sendiri adalah anak ke tiga dari tiga bersaudara. Sedangkan dua kakak l