Sayang-sayangku, jangan lupa untuk tulis ulasan dan kasih bintang 5 ya sayang" love you~~
Rutinitas pagi berjalan seperti biasanya. Bella membuatkan Steve sarapan pagi dan sedikit mengobrol tentang perjalanan bisnisnya selama di Kanada."Aku pergi ya sayang.." pamit Steve setelah menyelesaikan sarapannya."Iya... Selamat bekerja.." jawab Bella dan tersenyum manis.Steve keluar rumah begitu saja, meskipun Bella berdiri tepat di depannya.Tapi, perasaan di abaikan dari Steve tidak terasa sakit lagi di dadanya.Drrrzzz DrzzzNotifikasi ponsel Bella berbunyi."Austin..?" gumamnya senang.Bella segera membuka pesan singkat dari Austin."Morning sayang, aku baru keluar dari apartment menuju ke kantor.. Miss you.." (Austin)Bella tersenyum, kemudian mengetik."Morning too sayang.. Selamat bekerja, and miss you too.."(Bella)"Steve sudah pergi..?" (Austin)"Iya."(Bella)Rinng ringggPanggilan Video dari Austin.Bella tersenyum kemudian menekan tombol hijau."Hai cantik.." sapa Austin yang terlihat sedang menyetir."Hai sayang.." balas Bella sedikit malu."Jangan membuat wajah sepe
Bella saat ini berada di Cafe dekat rumahnya. Kembali duduk seorang diri untuk menyelesaikan naskah yang harus dia selesaikan dalam minggu ini.Berusaha fokus dengan semua bahan dan materi, Serta foto-foto yang menunjang dalam pembuatan naskah. Sebagai latar dan tempat."hmmm... Berati ini harus dikasih begini ya...?" monolognya sendiri sambil membaca ulang naskah yang sudah dia ketik sebelumnya.Melihat apakah ada yang typo atau tidak. Karena kadang masih ada saja yang miss dari penglihatan walau sudah di cek beberapa kali.Drrrzz DrzzzzPonsel Bella berbunyi kemudian dia melihat notifikasi.Berasalah dari nomor asing dahulu. Tapi karena dia tahu itu Nick. Dirinya pun tidak takut.'Mari bertemu, atau aku akan mengirimkan ini ke email perusahaan.'Dan ada lagi sebuah foto vulgar miliknya bersama Austin. Dan yang paling parah adalah dirinya bersama Nick. Ternyata saat itu Nick merekam dirinya tanpa dia sadari.Dan yang membuatnya lebih terkejut ketika Nick mengatakan ada kejutan besar
"Tentu saja Pak..." jawab Joy dan ingin berdiri. Namun sebelum berdiri. Joy dengan sengaja menggosokkan miliknya ke tongkat Steve yang mulai mengeras."Kau sangat nakal.. Ugh..!!" desis Steve.Joy hanya tersenyum manis. Bagai wanita polos tetapi sangat liar di atas ranjang.Setelah Joy berlalu meninggalkan ruangan kantornya. Nick masuk ke dalam ruangannya."Sore Pak.." sapa Nick"Sore Nick..!!" balas Steve."Ada apa Nick ..?" tanya Steve."Ini Pak, dokumen yang harus Bapak tanda tangani untuk pengiriman malam ini memakai ekspedisi kapal laut." Jeas Nick."Ah, untuk Negara China..?" tanya Steve."Iya, Pak.. Mereka minta pengiriman di percepat." jelas Nick."Hmm.. Baiklah.. Tunggu sebentar biar aku baca.." tukas Steve dan masuk dalam mode serius membaca proposal pengiriman barang dan surat izin jalan."Uhmm Pak.. Apa benar Bapak ada acara minum bersama Joy..?" tanya Nick. Tebak-tebak berhadiah.Spontan Steve mengangkat wajahnya dan melihat ke arah Nick."Joy memberitahu kepadamu..? penas
Austin dengan lembut membantu Bella membersihkan inti tubuhnya dan mengusap lembut pantat sintal kekasihnya.Di siramnya memakai shower.Setelah selesai. Austin mengangkat Bella duduk di westafel untuk menunggunya membilas badan.Setelah selesai, Austin memakai handuknya yang sepinggang. Kemudian berjalan ke arah Bella yang masih duduk manis sambil menggerakkan kakinya yang gelantungan."Ayookk..!!" seru Austin yang lagi-lagi menggendong Bella seperti anak kecil.Bella masuk ke dalam pelukan Austin agar tidak terjatuh. Kakinya sudah mengait dengan kuat di pinggang Austin. Sehingga Austin bisa merasakan daging lembut Bella mengenai perutnya. karena Bella menggunakan handuk kimono. Jadi begitu Bella membuka kakinya seperti itu. Otomatis inti tubuhnya akan langsung mengenai perutnya.Austin mendongakkan kepalanya melihat wajah Bella yang tengah memeluk lehernya."Aku suka kalau kamu manja seperti ini.." ucap Austin dan tersenyum.CupBelle mengecup sekilas bibir Austin."Karena kamu yang
"Hmm, melihat keadaan seperti ini. Apa tidak masalah kalau kita istirahat sebentar di Hotel ini.. Setelah mabukku reda, kita bisa pulang," ujar Steve."Iya, tidak masalah Pak.." Setuju Joy."Mau saya bantu Pak..?" tawar Joy."Hmm.. Thank you Joy"Steve pun berjalan beriringan dengan Joy kemudian memberikan kartu kreditnya kepada Joy untuk memesan kamar.Setelah itu mereka masuk ke dalam lift. Joy memapah tubuh Steve yang lebih besar darinya.Tangan Steve tepat berada di bawah pa-yu-daranya. Dan sesekali di tersentuh oleh tangan Steve pada saat mereka berdua berada di dalam lift. Joy menggigit bibir bawahnya untuk menahan desahannya.BippCeklekJoy membuka pintu, dan kembali menutupnya.Dengan hati-hati memapah Steve menuju ke atas tempat tidur."Bapak istirahat saja dulu di sini.." ucap Joy sebelum membaringkan Steve.Namun, Bugh.. Joy terpleset dan tubuhnya yang duluan terjatuh di atas ranjang. Sedangkan Steve dengan gerakan cepat menopang tubuhnya agar tidak menindih tubuh Joy.Tapi
Setelah selesai berpakaian. Austin menuju ke dapur."Kamu yakin sayang, kamu yang masak..?" ucap Bella yang mengikut Austin dari belakang sambil memegang kedua pinggang Austin karena Austin sendirilah yang meletakkan tangan Bella di pinggangnya.Jadi mereka berjalan seperti kereta api. Karena Austin memegang kedua tangan Bella."Iya sayang, biar aku yang memasak.." jawab Austin santai dan mulai membuka lemari pendingin.Mengeluarkan beberapa sayuran dan ikan salmon yang sudah dia bersihkan kemarin.Setelah meletakkan semua bahan, Austin mendekat ke Bella kemudian mengangkat tubuh Bella dengan mudahnya. Dan mendudukkan Bella di atas meja bar.Tidak lupa mengecup sesaat bibir wanita tercintanya.Sikap manis dari Austin membuat Bella selalu berbunga-bunga dan merasakan arti dari kata sangat dicintai.Austin menggunakan celemek dan meminta Bella untuk bantu mengikatnya."Thank you, love.." ucap Austin dan mulai memotong-motong sayuran. Kentang di masukkan ke oven sebagai karbohidrat, Seda
Terlihat Steve duduk di ruang tamu sambil menyesap kopi.Bella menghampiri Steve,"Sayang, aku ada janji dengan klien. Jadi sedikit lagi aku akan keluar. Kamu tidak masalahkan..?" seru Bella.Steve menoleh ke Bella,"Mau kemana..Dan kenapa di hari minggu seperti ini..?" cerca Steve."Hanya sedikit masalah pekerjaan sayang," jawab Bella terpaksa berbohong."Apa tidak bisa hari senin..?" Steve keberatan."Sebenarnya aku keluar karena sekalian untuk belanja bahan makanan, karena Giselle akan datang sebentar malam.." jelas Bella."Giselle..? Dia mau datang..? Sudah aku duga..!" batin Steve."Hmm, baiklah kalau begitu. Hati-hati di jalan.." tukas Steve lembut."Dan belanja dengan bahan terbaik sayang, kamu harus mentraktir Giselle makanan yang enak.." ujar Steve saat Bella sudah berbalik.Tanpa rasa curiga, Bella menoleh sedikit ke arah Steve,"Oke sayang..!! Terima kasih..!!" balasnya dengan senyuman manisnya.***Di sebuah Cafe, terlihat Nick sedang menunggu seseorang."Bro..!!!" seru Nick
Nick dan Dom menyiapkan kamera. Karena tidak mungkin moment seperti ini akan dia sia-siakan. Sedangkan Nick akan menyimpan video tersebut untuk bisa mengancam Bella memenuhi semua permintaannya.Suara bell berbunyi."Bersiaplah Dom..!!" seru Nick.Dom mengikuti kata-kata Nick, dengan segera meleapskan seluruh pakaiannya yang hanya bersisakan Boxer di tubuhnya.Nick membuka pintu kamar dan menyeringai melihat Bella sudah ada di depan Pintu kamar."Kamu sudah datang...?" seru Nick senang.Bella hanya diam dan melangkah mundur. Hingga ada tangan yang melingkar di pinggangnya."Hai Nick..!! Kami sudah datang..!" seru Austin dengan tatapan tajamnya melihat Nick."Pa-Pak Austinn...?!!" kaget Nick. Suaranya tercekat tidak percaya melihat Austin ada di sini bersama Bella.#Flashback On#Pada malam itu, Bella mengatakan kejadian sebenarnya dan siapa pelaku peneror itu."Sebenarnya, pria itu adalah Nick..!" jujur Bella."WHATTTT...!!" teriak Austin tidak percaya mendengar ucapan Bella."Kenapa k