Hahhaha! Aku tunggu saat dirimu juga masuk ke dalam ikatan suami-suami takut istri ya Brice >,<
Akhirnya setelah penerbangan dengan first class bersama Brice selama 1 jam 40 menit, mereka tiba di Bandar Udara Schiphol Amsterdam.Jennifer menarik nafas dalam-dalam, menghirup udara segar di Kota Amsterdam yang akan menjadi tempat tinggalnya nanti.“Ayo kita langsung ke tempat tinggalmu,” ujar Brice dan di angguki oleh Jennifer.Brice yang sudah sering ke Amsterdam menghafal tiap sudut jalan di Kota Terbesar di Nedherland ini. Bahkan Amsterdam merupakan tempat menetap keduanya selain negara asalnya.Karena masing-masing hanya membawa satu koper, membuat mereka tidak perlu menunggu barang di bagasi. Dengan sama-sama menarik satu koper, Brice langsung menuju ke parkiran mobil yang sudah di siapkan oleh Zeta, asisstentnya.Bip bipBrice menekan kunci yang ia pegang sesuai dimana mobilnya terparkir sesuai yang di infokan oleh Zeta. Mobil Marcedes Bens Maybach S-560 berwarna hitam yang di bandrol dengan kisaran harga 6,5–7 Milyar.Jennifer seketika tertegun melihat mobil yang di naiki o
****Dua hari pun berlalu begitu cepat, Brice dan Jennifer benar-benar mengurus segala hal selama dua hari ini. Pembukaan hari ini pun berjalan dengan baik. Begitu banyak media yang begitu excited menerima brand mereka.“Jadi Jenni, Serry yang akan membantumu dalam mengembangkan perusahaan ini. Aku percaya padamu kalau semuanya akan berjalan dengan lancar.” Di mana Alpha menggunakan nama samaran lainnya untuk tampil di depan umum.“Terima kasih Brice, Serry. Aku benar-benar merepotkan kalian berdua.”“Tidak masalah Nona Jennifer, ini sudah tugasku.” Sahut Serry dengan ramah kepada Jennifer.Waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam, Brice dan Jennifer baru saja tiba di depan unit apartment wanita cantik itu.“Hmm masuklah,” ujar Brice dan hendak berbalik.“Brice, bisakah malam ini kamu di sini bersamaku? Aku..”Brice menghela nafas pelan dan berjalan masuk ke dalam apartment dan menutup pintu.CeklekGrep!“Kemarilah!” seru Brice dan menarik Jennifer masuk ke dalam pelukannya. Jennifer
Beberapa hari berlalu, akhirnya hari ini event besar yang di selenggarakan oleh Bella memulai hari pertamanya.“Sayang, bagaimana penampilanku?” tanya Bella gugup kepada sang suami.Austin tersenyum “Tentu saja selalu sempurna sayang.”“Serius sayang?” rengek manja Bella.“Iya sayang, kamu selalu mempesona. Dan tentu saja kamu tahu apa yang paling aku sukai!” seru Austin menggoda sang istri. Dan merangkul pinggang istrinya.“Issh! Kamu tuh ya!” cebik Bella mencubit pinggang suaminya dengan gemas.“Hahhaha… Kamu sempurna sayang, jadi percaya dirilah.” Ucap Austin lalu mengecup kening istrinya.Bella mengangguk dan tersenyum lembut, “Terima kasih sayang untuk seluruh dukungan kamu untukku.”“Sama-sama sayang, itu semua karena kamu yang luar biasa. Sudah aku katakan sebelumnya, kalau kamu memiliki potensi yang luar biasa. Aku hanya membuka jalan untukmu. Semua keberhasilan kamu saat ini dari kerja keras kamu sendiri.”Bella memeluk erat suaminya. “I love you hubby,”“Love you more istriku
“Jadi, Nyonya Bella... Aku minta pertanggung jawabanmu sekarang juga !” seru Austin dengan suara beratnya.Bella langsung menarik suaminya ke arah ranjang. Dan mendudukkan sang suami di tepi ranjang. Kemudian dia menjauh sedikit, memberikan jarak agar suaminya bisa melihat aksi nakalnya sebentar lagi.“Siap hubby?” provokasi Bella.“Always love !” seru Austin meletakkan kedua telapak tangannya di atas ranjang. Menatap lurus sang istri.Bella mengambil ponselnya dan memutar instrument. Setelah menaruh kembali ponselnya ke atas tempat tidur dan mengecup sekilas pipi Austin. Bella kembali tempatnya tadi. Berdiri tepat di hadapan suaminya.Wanita cantik nan anggun itu mulai menari dengan seksi. Mengikuti tiap lantunan music piano. Perlahan membuka gaun malamnya. Pertama diturunkannya satu tali tipis dari bahunya. Kemudian tali satunya lagi. Hingga gaun malam indah itu jatuh dengan indah.Glup !Austin terperangah melihat Bella begitu menawan dan sangat seksi. Kini istrinya memakai lingeri
Bella tersenyum dan membuka lebar kedua pahanya, sehingga memperlihatkan liang kewanitaannya yang begitu cantik dan bersih.Di balut lingerie yang seksi membuat suasana semakin panas.“Dari mana kamu mendapatkan pakaian seperti ini sayang !!”“Hem, untuk kamu aku akan mencari yang lebih dari ini sayang !” provokatif Bella.“Ohh my ! Kau !!” Austin tidak bisa lagi berkata-kata. Pria itu langsung membungkuk dan menghisap kewanitaan istrinya dengan kuat.“Akh!!!!” jerit keras Bella. Kedua tangannya meremas sprei dengan erat.“Oh sayang.. Ini sangat enak !!” racau Bella memainkan payudaranya. Meremasnya dengan keras. Hisapan dan permainan lidah suaminya membuatnya melayang. Tidak dapat lagi berpikir yang lain. Matanya berair karena rasa yang begitu kuat.Sreeett Sreeettt Srett !“Kain ini mengganggu sayang !!” seru Austin yang merobek dengan sempurna lingerie istrinya.“Ohh sayang !!!” seru Bella yang langsung membuang kain yang sudah tercabik-cabik itu dengan asal.“Damn !!” seru Austin y
Seminggu pun berlalu, semua aktifitas mulai berjalan normal kembali. Kondisi Max, Ken dan Fin sudah normal. Begitu pula dengan Austin. Sudah tidak ada lagi bekas memar yang tersisa di wajah tampannya.“Tuan, sepertinya besok kita harus mulai menghadiri acara charity yang sudah tertunda beberapa hari ini,” ujar Ethan memberikan laporan pekerjaan seperti biasa.Austin mengangguk paham, “Hmm. Kamu atur jadwalnya, dan bagikan agar Max bisa menghadiri beberapa kegiatan agar meminimalisirkan waktu.""Baik Tuan, lalu bagaimana dengan beberapa acara yang ada di luar kota dan mengharuskan Tuan sendiri yang datang sebagai perwakilan?” tanya Ethan lagi.“Bisa kamu atur seperti biasa. Ingat jadwal paling lambat satu malam. Aku tidak ingin terlalu lama di tiap kunjungan!” ujar Austin mengingatkan.“Baik Tuan, semua akan saya sesuaikan dan bicarakan kepada pihak penyelenggara.” Balas Ethan dengan sigap.“Lalu bagaimana dengan akuisisi pada perusahaan Isaac?”“Semuanya berjalan lancar Tuan, hanya ti
“Hubby,”“Iya sayang ?” sahut Austin sambil mengusap lembut rambut istrinya yang tengah merapikan dasinya.“I’ll miss you so much – Aku akan sangat merindukanmu !” manja Bella yang mendongkakkan kepalanya menatap wajah tampan suaminya.Austin langsung saja mendekap istrinya, “I’ll miss you so badly love ! Aku akan sangat merindukanmu sayangku,”“Oh my sayang, atau kamu mau ikut saja dengan Arion ?” tawar Austin.Bella tertawa kecil, “Aku akan berusaha tahan, hanya satu sampai dua malam ‘kan sayang ?”“Iya sayang, aku akan berusaha menyelesaikannya secepatnya. Untuk dua hari ke depannya aku akan mengunjungi tiga kota sekaligus.”“Kemana saja sayang ?”“Hmm.. Wismar, Monschau, dan Quedlinburg,” jawab Austin.“Bukannya semua di bagian Utara sayang ” Ujar Bella yang kini mulai merapikan pakaian suaminya di koper.Sedangkan Austin terus berada di samping istrinya. Mengikuti kemana pun Bella melangkah.“Iya sayang, aku selesaikan dulu di bagian Utara. Wismar aku akan ke Universitasnya membe
Akhirnya Austin dan Max tiba di The Hochschule Wismar. Universitas yang sangat membanggakan fakultas sciens, teknologi dan bisnis mereka.Karena tidak ada kegiatan atau acara penyambutan dan sebagainya. Austin dan Max langsung menuju ruang rektor.Begitu tiba, Rektor dan beberapa pihak yang bertanggung jawab sudah berada di dalam ruangan. Mereka menyambut Austin dengan begitu antusias.“Selamat datang Tuan Austin Harold, kami sangat berterima kasih atas kunjungan anda di Universitas The Hochschule,” sapa Rektor sambil menjabat tangan Austin.“Terima kasih Pak, dan tidak perlu sungkan. Saya yang merasa sangat beruntung bisa ikut andil dalam hal ini.” Balas Austin sambil tersenyum hangat.Austin dan pihak universitas pun berbincang dan membahas mengenai masalah Pendidikan. Serta apa saja pencapaian pihak universitas selama ini.Rasa kagum tidak dapat Austin sembunyikan, begitu banyak anak berprestasi yang sudah di ekspos dan di support oleh pihak Kampus.“Aku sungguh bangga bisa menjadi
“Oh my! Love! Aku mau keluar!” geram Austin. Bella semakin mempercepat gerakan kepalanya dan lidahnya bermain semakin liar di dalam sana. Hingga suara geraman suaminya dan hentakan pinggul suaminya yang membuat boa Austin semakin masuk ke dalam tenggorokannya. Cairan hangat dan putih kental itu memenuhi mulut Bella. Wanita cantik itu tersenyum, menyambut semua cairan cinta suaminya itu, ia tak melepaskan milik Austin, ia bahkan menghisap ujung lobang mister p suaminya itu, mengeluarkan semua cairannya dan menelannya tanpa sisa. Kemudian ia melepaskan milik suaminya dan berkata dengan erotis, “Ini sudah bersih sayang.” “Oh my! Love!” suara berat Austin yang langsung membaringkan tubuh istrinya, membuat posisi mereka berbalik. Ia menindih Bella dan melumat bibir istrinya itu. Menatap sang istri penuh cinta. “Enak?” tanya Bella lembut dengan napas berat. “Sangat… dalam sekejap kamu membuatku keluar…” jawab Austin tersenyum puas kepada sang istri, kemudian ia menjilati tengkuk lehe
Ini adalah bab spesial buat kalian semua sayang-sayangkuh ~~~ Semoga kalian suka ya ^^ ----Sebelum baca part ini, ada baiknya kalian lihat video di i9 @ma2.zan >,
Vladimir melihat putranya dan mengangguk setuju.“Terima kasih Ayah,” ucapnya dan melihat ke arah Bryan. “Kamu tahu apa yang harus kamu lakukan Bryan,”“Tentu saja Paman,” jawab Bryan dengan senyuman yang begitu dingin.Pria itu kemudian undur diri dan pamit dari semuanya untuk menghubungi pasukan salju merah untuk mencari keberadaan keluarga Drake hingga tujuh turunan.“Basmi semuanya dan sisakan pria yang bernama Drake,” ujar Austin kepada Bryan. Bryan pun menyetujuinya.Dan hanya dalam beberapa hari semua keturunan keluarga pengusaha Drake tidak ada lagi di daftar penduduk. Kecuali tersisa Drake yang kini berada di Gudang yang begitu gelap.Austin dan Ludwig masuk ke dalam Gudang tersebut, bersama Max dan tentu saja beberapa bawahan Austin dan keluarga Vladislav.Begitu ikatan mata Drake di buka, betapa terkejutnya pria itu melihat pria yang ada di depannya. “Ka… kauuu…kauuu…?” gumamnya tergugu. Suaranya terdengar gemetar.Ludwig menyeringai, “Kenapa ? Apa kau terkejut melihat mayat
Waktu pun berlalu, keesokan paginya Bella bangun dengan masih berpelukan dengan Elle. Setelah menghabiskan waktu sampai jam satu malam, Ibu dan ana kini benar – benar bercerita tentang kehidupan mereka.Bella dengan jujur bercerita tentang rumah tangga nya yang pernah gagal bersama suami pertamanya, namun sekarang dia hidup dengan penuh cinta dalam keluarga suaminya. Serta orang – orang di sekelilingnya yang begitu mencintainya.Elle yang akhirnya bangun tersenyum lembut menatap wajah cantik putri kesayangannya itu. Putrinya yang membuat hidupnya bagaikan di neraka. Tiada hari tanpa ia memikirkan Bella di setiap helaan nafasnya. Kini ia bisa melihat, bahkan menyentuh wajah cantik Bella.“Kamu tumbuh menjadi wanita yang hebat, nak.” Ucap Elle lembut sambil membelai wajah putrinya.“Mom ?” gumam Bella dengan suara serak manjanya kepada Elle. Menandakan wanita cantik itu juga baru terbangun.“Kamu sudah bangun sayang?” tanya Elle lembut.Bella mengangguk pelan.Dan tiba – tiba pintu terb
Austin, Bryan, Ludwig, Arthur, dan Edelmiro duduk di halaman belakang mansion milik Austin dan Bella yang begitu luas. Di sekitar mereka, terdapat kolam renang yang begitu indah dan taman yang indah dengan berbagai macam tanaman dan bunga yang tumbuh subur.Kolam renang yang sangat besar terletak tepat di tengah-tengah halaman belakang, berwarna biru kehijauan dan dipenuhi dengan air yang jernih. Air di kolam renang tersebut mengalir secara perlahan, menghasilkan suara gemericik yang menenangkan. Di sekitar kolam renang, terdapat beberapa kursi mewah yang didesain khusus untuk bersantai di sekitar kolam renang.Di sekeliling kolam renang, terdapat taman yang dipenuhi dengan berbagai macam tanaman dan bunga yang tumbuh subur. Ada beberapa jenis pohon besar yang menghasilkan naungan yang lebat, memberikan kesan sejuk dan menenangkan. Taman juga dilengkapi dengan beberapa patung dan ornamen dekoratif yang menambah kesan elegan dan artistik.Di satu sudut taman, terdapat sebuah teras kayu
Hidangan pun mulai di sajikan satu per satu. Kepiawaian Elle dan Laras di dapur membuat mereka menyajikan makanan yang begitu lezat.“Lalu aku dengar dari Bryan kalau kau sekarang menjabat sebagai direktur utama di rumah sakit besar di Irlandia ? Dan Elle adalah pemilik Galeri terbesar di sana?”“Benar, kedua mertuaku yang begitu shock mendengar cerita kami dan melihat keadaan kami merasa sangat bersedih. Mereka memberikan support yang begitu besar kepada kami berdua. Aku di bangunkan sebuah rumah sakit dan akhirnya berkembang seperti saat ini. Dan Elle diberikan Galeri seni agar anak perempuannya itu tidak bersedih dan larut memikirkan Bella.” Jelas Ludwig.Arthur mengangguk dan kemudian menyeringai, “Dan katanya kau adalah keturunan –“Ting tongBel pintu kembali berbunyi. Austin kembali berdiri untuk membuka pintu menyambut tamu yang datang. Arthur dan Ludwig menhentikan percakapan merekaTerlihat Edelmiro dan Agatha berdiri di depan pintu dengan membawa begitu banyak tentengan kan
“Jadi bagaimana sampai Daddy dan Mommy hidup di Irlandia ?” tanya Bella.Elle tertunduk sedih, “Setelah kondisi kami sudah membaik, Grandpa dan Grandma mu membantu kami untuk pulang. Sedangkan sahabat Daddy dan Mommy juga pergi berpencar ke negara yang berbeda dengan identitas baru kami.”“Grandpa dan Grandma mu di Irlandia memberikan dukungan luar biasa kepada kami berdua.”“Dan begitu kami tiba di Irlandia, kami berdua langsung mencari keberadaan kamu di Swiss, rumah Grandpa Gaston dan Grandma Beatrice. Tetapi yang kami dapatkan adalah berita mengejutkan dari para tetangga yang mengatakan jika mereka pergi dengan tergesa-gesa bersama seorang gadis kecil.” Sambung Elle.“Daddy minta maaf karena tidak bisa menemukan keberadaan kamu Bella, Daddy dan Mommy merasa sangat bersalah.” Ucap Ludwig dengan mata berkaca-kaca.Air mata jatuh di pipi Bella mendengar cerita yang begitu menyedihkan dari kedua orang tua. Bagaimana bisa ia menyalahkan kedua orang tuanya karena kejadiaan naas seperti
Wanita paruh baya itu mengusap lembut punggung Bella, sedangkan pria paruh baya yang berada di sisinya matanya ikut berkaca-kaca menahan embun yang menumpuk di sudut matanya.Bella terlihat semakin kebingungan. Dua orang asing yang tiba-tiba datang memeluknya dan menangis di depannya.Terdengar suara langkah dari dalam. Bella yang masih dalam pelukan wanita asing itu pun menoleh ke suaminya, “Sayang?”Austin tersenyum lembut dan menghampiri istrinya yang terlihat sangat kebingungan itu. Dan hal itu membuat Bella semakin bingung dan bertanya-tanya. Austin memegang pundak istrinya.“Daddy, Mommy… Selamat datang di rumah kami.” ucap Austin kepada pria dan wanita paruh baya di depannya.Bella menekuk keningnya, “Sayang,” perkataan suaminya benar – benar membuatnya sangat bingung.“Apa maksud kamu sayang? Daddy, Mommy?” gumam Bella.Wanita paruh baya itu melepaskan pelukannya, diusapnya air matanya dan menatap Bella dengan senyuman manis di sudut matanya. “Iya sayang, aku mommy mu Elle,
Dan di sinilah keluarga kecil ini berada. Sebelum Arion pindah ke kamarnya. Dia bermanja dengan Bella dan twins.“Hoamss….” Arion menguap dengan besar.“Sudah waktunya tidur ya sayang, besok Arion mau ke sekolah ‘kan?”“Ok mom!”“Cup! Goodnight sayang!” Bella mengecup bibir Arion dan mengusap lembut pipi putranya itu dengan gemas.“Cup ! Goodnight Boy!” ucap Austin dan mengecup pipi Arion.Cup ! Cup! Cup! Sebelum turun dari tempat tidur, Arion memberikan kecupan kepada twins dan Bella.Kemudian pria kecil itu berlari kecil masuk ke dalam kamarnya.Tinggallah Austin dan Bella di atas tempat tidur. Bella bersandar di dada sang suami, memanjakan dirinya.Austin dengan lembut mengusap punggung istrinya. Kemudian dia bergeser dan memperbaiki posisi Bella agar bersandar di headboard dengan nyaman.Pria tampan berhazel biru itu lalu mengambil tempat dan memijit dengan lembut kaki Bella dengan lembut.“Terima kasih sayang…” ucap Bella dengan senyuman bahagianya.Wanita cantik itu menikmati p