Gimana nih sayang-sayang ku? kita lanjutkan ke part para asistent yang gak kalah HOT ya~ Dukung mamazan dengan Vote ya^^ terimakasih
Kamar Private Jet Hana MaxDi saat yang sama, di private jet yang berbeda. Sepasang kekasih tengah memadu kasih dengan tidak kalah panasnya.Sprei berwarna cream menjadi begitu berantakan. Entah sudah berapa gaya yang Max dan Hana lakukan.Tubuh mereka berdua telah bermandikan keringat. Kini Max dan Hana saling memberikan kenikmatan di daerah inti mereka.Max terus memainkan lidahnya di liang kewanitaan Hana. Menyesap dan menggelitik klits mungil berwarna pink itu.Hana terus mendesah tertahan dan menggeliyat tidak karuan. Tetapi tangan besar Max bisa dengan mudah menahan pinggul Hana.Sedangkan Hana terus memasukkan batang besar nan tebal itu ke dalam mulutnya yang mungil. Dengan effort — upaya yang lebih dia berhasil memberikan kenikmatan kepada prianya."Euhm... Euhmm..." suara gumamam dan desahan terus keluar dari mulut Hana. Sambil menjilati dan menghisap batang Max layaknya es krim yang lumer.Max tiba-tiba bangun dari tidurnya dan mengangkat tubuh Hana. Membuat Hana terkejut da
Selamat membaca kesayangan~~ 🔥🔥Sofa Putih yang di tempati oleh Ken Siska"Ugh Ken, sayang!" desahan Siska tertahan menutup mulutnya. Karena tidak ingin membangun putri kecil mereka yang tengah tertidur lelap di atas kasur.Ken yang tengah duduk di atas sofa begitu kuat menghentakkan tubuh Siska yang kini berada di atasnya.Karena tidak ingin menggangu putri kecil itu. Ken menarik sang istri untuk bercinta di atas sofa yang hanya pas untuk satu orang."Kamu suka sayang? Hmm?!" serak Ken setelah melepas hisapan di puting susu Siska."Uhm! Aku suka Ken... Akh!" balas Siska serak.Tubuhnya terus bergerak naik turun seirima dengan hentakkan yang di berikan Ken."Berdiri sayang!" seru Kn menarik tubuh Siska, melepaskan batangnya."Di mana sayang... Hah... Hahh...?" tanya Siska dengan suara memburu.Ken menepuk pegangan sofa sisi kiri dan kanan, "Berdiri di sini," jawabnya."Buka untukku sayang!" titah Ken menatap lapar tubuh istrinya.Kini Siska tengah berdiri tepat di hadapan Ken. Bagia
"Eumh..." Fin melahap bibir kecil itu dengan begitu intim dan mendamba. Bibir Rose seolah akan habis dia lahap.Mulut mungil yang hampir saja meruntuhkan pertahanannya."No hun, Tapi ini sangat enak dan luar biasa. Aku hampir saja keluar kalau aku tidak menghentikannya," jujur Fin yang membuat wajah Rose memerah bak kepiting rebus."Benarkah?" tanya Rose malu-malu.Fin tersenyum dan mengusap bibir mungil tersebut."Hmm, sekarang giliranku..." suara berat Fin dan ketika Rose mendongak untuk melihat wajah suaminya. Dapat dia lihat sorotan mata yang begitu haus.DegFin menurunkan dress kemeja milik istrinya hingga lolos dari kedua kakinya.Dan tidak ketinggalan melepas seluruh kain tipis yang masih menghalangi dirinya.GrepFin mengangkat tubuh Rose dan merebahkan tubuh Rose di sofa bed berukuran besar, yang cukup untuk mereka berdua."Open for me, hun!” seru Fin yang kini berlutut di depan Rose.Deg!Dengan wajah memerah Rose membuka kedua kakinya dengan lebar dan memperlihatkan milik
"Tuan Gerald, aku mendapatkan kabar kalau hari ini Tuan Austin dan Nona Bella berangkat menggunakan Private jet ke Lanai Island." ujar Asistent Gerald yang bernama Victor.Gerald tersenyum senang, "Sepertinya dewi fortuna berpihak padaku..!" serunya.Kemudian dia membuka laci meja dan mengeluarkan map coklat. Lalu melemparnya ke atas meja."Angkat berita ini media tv." seru Gerald sambil menatap map coklat tersebut.Map coklat yang dia dapatkan dari Steve dua hari lalu."Baik Tuan, apa ada lagi..?" jawab dan tanya Victor kemudian.Gerald mendongak dan menatap tajam ke arah asistentnya, "Ingat, tutup rapat sumber berita ini kepada media agar Austin dan para cecunguknya tidak bisa mendapatkan informasi tentang kita,"Victor sedikit membungkuk, "Baik Tuan,"Setelah asistent priabadinya keluar, Gerald mengambil ponsel dan menghubungi seseorang.Tuut tuutt tuutt"Iya Gerald..?" jawab Steve di balik ponsel."Berita akan turun hari ini, apa kamu yakin foto tersebut saya siarkan ? Ada wajah k
"Uhuk... uhuk..." Della tersedak dengan air minum yang baru saja dia telan begitu mendengar pria di sampingnya memaki dengan suara keras, tentu saja membuat dirinya kaget sekaget-kagetnya."Hey! Apa kamu sedang memakiku!" seru Della dengan wajah kesal. Tapi pria di sampingnya bukannya menjawab pertanyaannya. Melainkan langsung menancapkan gas dan melaju dengan kecepatan yang membuat dirinya harus berpegangan kuat-kuat.Tanpa mengeluarkan sepatah katapun, Ethan melajukan mobilnya menuju Orion Corporation, dia lupa tujuan pertamanya adalah mengantar Della ke kantornya.Della melirik sesekali ke arah Ethan yang hanya menggertakkan gerahamnya dengan keras.Karena penasaran, Della ahirnya memutuskan bertanya. Apalagi saat ini jalan yang mereka lalui bukan menuju ke arah kantornya. Jalan ini berlawanan arah menuju kantor miliknya."Hey, kita mau kemana?!" tanya Della yang tidak seketus tadi. Karena dia cukup khawatir menggangu konsentrasi si pengemudi. Apalagi dengan kecepatan tinggi sepert
Akhirnya setelah menempuh perjalanan yang begitu panjang selama kurang lebih 22 jam. Kini Austin dan Bella masuk ke dalam kamar Hotel mereka. Kamar presidential suite yang sudah di siapkan oleh Keluarga Vladislav.Austin dan Bella langsung berisitrahat begitu mereka tiba. Karena besok pagi adalah acara pernikahan Ivan Barata dan Nabila Putri.Para bawahannya juga sudah menempati kamar dengan pasangan mereka masing-masing.Austin tertawa kecil sambil mengusap perut Bella dengan sesekali menciumnya dengan manja."Ada apa sayang?" tanya Bella."Hmm? Aku hanya tidak menyangka kalau Finley dan Kenan sudah menikah... Dan pasangan mereka benar-benar membuatku terkejut!!" jelas Austin.Bella tersenyum menanggapi perkataan calon suaminya itu. Sambil mengelus dan memainkan rambut Austin, "Dan dari mereka juga aku jadi yakin, kalau jodoh dan cinta akan menemukan tempat mereka pada tempatnya ketika mereka tahu dimana hati ini akan berlabuh."Aust
Ting tong ting tongBella mengerjapkan matanya, lalu melihat jam digital yang ada di atas nakas."Ugh, baru jam 4 pagi?" gumam Bella dengan suara serak khas bangun tidur.Austin yang merasakan pergerakan Bella ikut terbangun. "Ada apa love? Ada yang sakit atau kurang nyaman?”Bella menggeleng pelan, “Tidak sayang, barusan ada yang mencet bell.”Austin tersenyum. Cup! Ia mengecup kening Bella sesaat lalu bangun dari tidur, "Biar aku saja," ujar Austin yang kembali merapikan selimut untuk menutupi tubuh Bella.Kemudian Bella dapat mendengar suara sama-samar dari luar. Karena jarak antara kamar dan pintu utama terhalang dengan pintu lain. Jadi Bella tidak dapat mendengarnya dengan jelas.Ceklek! Pintu terbuka memperlihatkan senyuman hangat dari seorang Mommy Agatha, "Sudah bangun sayang? Sorry mommy bangunin kamu sepagi ini ya."Bella tersenyum dan berusaha bangun melihat Mommy Agatha sudah berjalan mendekat.
"Jadi bagaimana Tuan Max?" tanya Fin kepada Max.Kini Fin, Rose, Ken dan Siska beserta putri kecilnya berada di kamar Max dan Hana.Di saat para pria tengah sibuk di depan laptop mereka, para istri berada di mini dapur kamar ini. Menyiapkan cemilan dan minuman. Sedangkan bayi kecil sedang bermain di baby crib."Kamu selesaikan dari media A!" tukas Max."Aku sudah berhasil menutup artikel dari website jman.com, sekarang masih tersisa 20 website lagi," sambung Ken.Max mengangguk paham, "Jadi apa kamu sudah tahu siapa yang pertama kali menyebarkan rumor ini Ethan?" tanya Max yang berbicara dengan Ethan lewat zoom."Ck! Aku belum tahu siapa yang menyebarkan rumor ini. Tapi aku hanya curiga satu orang!" jawab Ethan di balik layar sambil mengetuk-ngetuk pulpennya ke atas meja tanpa menimbulkan suara.Max menaikkan satu alisnya, "Siapa?""Hah! Siapa lagi kalau bukan pria mata duitan itu!!" ketus Ethan dengan marah mengingat bagaimana waktu Austin menawarkan 500 milyar sebagai syarat percerai