Lanjut gak say?? Yuk koment! Mama tambahin 1 bab sore ini
"Baiklah sayang... Aku akan melepaskan rumah putih ini...!" ucap Hana di dalam pelukan Max.Max tersenyum lega. Kemudian dengan mudah Max berbaring dan memindahkan posisi mereka. Kini Hana sudah berada di atas tubuh Max. Wanita mungil nan manja yang begitu dia cintai."Terima kasih sayang," gumam Max pelan dan mengecup kening Hana.Wajah Hana basah bercampur keringat dan air mata. Max meraih wajah cantik tersebut. Ditatapnya dengan lekat."Jangan melihatku seperti ini sayang, aku sangat berantakan..." Hana memasukkan kembali wajahnya di tengkuk leher Max."Hahahaha... Siapa yang bilang kamu berantakan? Let me see!" Max kembali menangkup wajah Hana. Mata sembap dan peluh keringat usai mereka bercinta dengan begitu hebat."Cantik dan seksi..." puji Max mengusap lembut pipi Hana. Dan di dekatkannya bibir mereka. Max menciumi bibir Hana penuh cinta."Akh!" pekik Hana.Max menghentikan ciumannya, "Sakit?"Di sentuhnya bagian sudut bibir Hana yang terluka."Hmmm... Perih sayang.." jawab Han
Di sebuah kamar president suite. Fin menunggu kabar dari asistent pribadinya.Ting tongBunyi bel kamar, Fin segera menuju pintu.Ceklek"Tuan Finley, ini berkas-berkas yang Anda minta." Asistent Fin menyerahkan sebuah map coklat ke tangan Fin.Fin mengambil map coklat tersebut, "Hmm, Baiklah. Lalu bagaimana dengan bisnis milik Brook?""Semua sedang dikerjakan Tuan, dalam dua puluh empat jam. Bisnis mereka akan berpindah tangan ke saham Tuan," jelas Asisten Fin."Ingat lakukan dengan bersih. Belum saatnya mereka tahu. Dan bagaiamana dengan Paman dan sepupu Rose ?" Fin ingin semua yang sudah menyakiti Rose selama ini merasakan penderitaan di hari yang sama."Baik Tuan Finley. Dan saya sudah menyelidiki, ternyata pria itulah yang membuat Ibu Nona Rose untuk bekerja di tempat prostitusi melayani klien-klien nya. Dan aku mendapatkan bukti penggelapan dana yang dia lakukan. Itu bisa menjebloskan pria itu ke dalam penjara.""Dan untuk sepupu Nona Rose, apa yang harus saya lakukan ?"Fin tamp
Sedangkan di sebuah rumah, Siska tengah sibuk mengatur keperluan Cecilia. Hari ini Ken, Siska dan Cecilia akan menghadiri pemakaman Dom."Sayang, kamu yakin sudah bisa menyetir?" tanya Siska khawatir, sembari memasukkan peralatan Cecilia ke dalam dapers bag.Ken berjalan menghampiri Siska dan memeluknya dari belakang. "Iya sayang, tanganku sudah jauh lebih baikan."Siska berbalik menghadap Ken dan memperbaiki kancing kemeja kekasihnya."Tapi bagaimana kalau sampai lukanya terbuka lagi. Apalagi ini perjalanan yang cukup jauh. Hmmm, atau gimana kalau aku saja yang menyetir untuk hari ini...?" ujar Siska dengan mata berbinar-binar.Ken tersenyum, "Hmm, baiklah... Apapun asal kamu merasa lebih baik..""Kyaaa... Thank you sayang!" Siska berseru senang dan memeluk Ken dengan manja.Ken tersenyum dan mengecup kening kekasihnya."Kalau begitu biar aku siapkan carseat untuk Cecilia di dalam mobil," ucap Ken penuh perhatian.Siska mengangguk, "Ok sayang... Biar aku selesaikan bawaan Cecilia dan
"Ahhh... Ini benar-benar menyenangkan...Thank you love sudah mengajakku ke sini." Bella bergelayutan manja di lengan Austin .Austin tersenyum dan mengecup kening Bella. "Apapun akan aku lakukan sayang selama itu membuatmu bahagia."Bella tersenyum dan memberikan kecupan pipi kepada Austin.Hari ini adalah benar-benar hari yang membahagiakan. Meskipun pada kenyataannya setiap hari yang dia lalui bersama Austin selalu membahagiakan dan penuh kejutan."Terima kasih sayang," ucap Bella pelan.Austin menarik pinggul Bella dan merapatkan wajahnya ke telinga Bella. "Aku benar-benar ingin memakanmu saat ini juga sayang..."Blush"Hahhaha... Masuklah sayang..." tawa kecil Austin melihat ekspresi wajah Bella sambil membuka pintu mobil. Lagi-lagi dia berhasil menggoda kekasihnya."Isshh... Dasar !!!" gerutu Bella dan masuk ke dalam mobil.Austin menutup pintu mobil dan berjalan mengitari mobil lalu masuk ke dalam kursi pengemudi. Kemudian menyalakan mesin mobil."Sayang, mau ke Apartment atau k
Siang-siang baca ini makin panas >,… cantik... cantik...." gumam Austin tiada henti memuji Bella.Austin kembali menangkup wajah Bella dan mendaratkan ciuman di setiap sudut wajah Bella. "Kamu sudah benar-benar menyihirku sayang! Aku tidak tahu apa jadinya
Max mengepal tangannya dengan kuat."Shit !! Baru satu hari dia disini sudah berulah !! Hingga mencelakakan Hana !"Max berjalan semakin cepat, "Aku akan memberikan pelajaran kepada pria ini terlebih dahulu ! Baru kita melenyapkan noda di rumah ini !!""Baik Tuan," jawab Fergi.KriettBunyi pintu baja yang berderit.Tap tap tapBugh Bugh Bugh"Berengsek!"Max memukul pria tersebut yang tidak lain adalah Baron. Pria yang sudah berusia 45 tahun. Pria yang menjadi pelanggan pertama Joy."Dasar tua bangka !! Kenapa kau berani menyentuh miliku !! Hah !!" geram Max dan kembali memukul wajah yang mulai berkeriput itu."Max...?" gumam Baron setelah bisa membuka matanya sedikit dan melihat sosok pria besar yang ada di depannya."Cuihhh!" Baron meludah dengan arrogant.Merasa yang dia hadapi hanyalah cecunguk dari Austin."Hana milikmu?? Bukankah dia milik bersama juga?? hhahhaha...!!" Baron menantang Max.Bugh!"Sepertinya kau sudah kehilangan akal sehatmu!" geram Max mencekik kerah baju Baron
"Pindahkan tanganmu! Berhenti bermain-main!" seru Max dengan dingin sambil menatap Joy yang memang posisinya jauh lebih rendah di bawahnya.Deg!Kemudian Max merengkuh dagu Joy dengan kasar menggunakan dua jarinya."Kau pikir, kau siapa yang bisa berbuat seenaknya di sini? Hah!" Max berkata dengan begitu dingin hingga dapat menembus ke daging-daging.Joy merasakan semua itu, tatapan Max seolah siap dengan satu kali gerakan membuatnya tidak lagi bernafas saat ini juga."Tu—tuan... Saya tidak mengerti. Apa maksud Anda..?" Joy mencoba membela diri dengan terbata-bata membuat defense.Max semakin kuat menekan dagu Joy, membuat Joy meringis kesakitan."Ack! Tu—tuan!" Joy meringis merasakan dagunya di remas dengan kuat. Membuat dirinya bagai tercekik."Maksud? Kau tanyakan maksud?? Jangan berbicara seolah kau tidak tahu apa-apa! Baron sudah mengatakan semuanya!"Deg!"Mati a—aku!" pikir Joy menutup matanya mencoba mencari jalan keluar. Agar dia bisa terhindar dari masalah ini. Dia tidak san
Bab ini mengandung adegan sedikit keras ya~ Selamat membaca^^ ~~Fergo mengambil ponselnya dan menghubungi Dokter Dave untuk masuk ke kamar Joy.Dokter Dave yang semenjak awal ingin menikmati tubuh Joy merasa sangat senang. Ternyata tidak butuh waktu lama. Dia bisa menikmatinya.Sedangkan di dalam kamar. Fergo dan Fergi sudah membuka pakaian mereka.Joy yang memang hanya mengenakan handuk langsung mereka dudukkan di tepi ranjang.Fergo berdiri di sisi kanan, sedangkan Fergo berdiri di sisi kiri. Mereka berdua mengarahkan miliknya bersamaan di depan mulut Joy.Joy secara naluriah meraih kedua batang yang ada di depannya. Kedua tangannya masing-masing memberikan pijatan dan gerakkan naik turun di kedua batang yang sudah berdiri tegak sempurna."Uhgg… Damn !! Fuck.. !!" racau Fergo dan Fergi.Fergi meraih rambut Joy dan meremasnya. Kemudian mengarahkan mulut Joy untuk mengulum miliknya.Joy membuka mulutnya dengan lebar dan menjilati batang Fergi, memberikan pijatan-pijatan kecil dengan
“Oh my! Love! Aku mau keluar!” geram Austin. Bella semakin mempercepat gerakan kepalanya dan lidahnya bermain semakin liar di dalam sana. Hingga suara geraman suaminya dan hentakan pinggul suaminya yang membuat boa Austin semakin masuk ke dalam tenggorokannya. Cairan hangat dan putih kental itu memenuhi mulut Bella. Wanita cantik itu tersenyum, menyambut semua cairan cinta suaminya itu, ia tak melepaskan milik Austin, ia bahkan menghisap ujung lobang mister p suaminya itu, mengeluarkan semua cairannya dan menelannya tanpa sisa. Kemudian ia melepaskan milik suaminya dan berkata dengan erotis, “Ini sudah bersih sayang.” “Oh my! Love!” suara berat Austin yang langsung membaringkan tubuh istrinya, membuat posisi mereka berbalik. Ia menindih Bella dan melumat bibir istrinya itu. Menatap sang istri penuh cinta. “Enak?” tanya Bella lembut dengan napas berat. “Sangat… dalam sekejap kamu membuatku keluar…” jawab Austin tersenyum puas kepada sang istri, kemudian ia menjilati tengkuk lehe
Ini adalah bab spesial buat kalian semua sayang-sayangkuh ~~~ Semoga kalian suka ya ^^ ----Sebelum baca part ini, ada baiknya kalian lihat video di i9 @ma2.zan >,
Vladimir melihat putranya dan mengangguk setuju.“Terima kasih Ayah,” ucapnya dan melihat ke arah Bryan. “Kamu tahu apa yang harus kamu lakukan Bryan,”“Tentu saja Paman,” jawab Bryan dengan senyuman yang begitu dingin.Pria itu kemudian undur diri dan pamit dari semuanya untuk menghubungi pasukan salju merah untuk mencari keberadaan keluarga Drake hingga tujuh turunan.“Basmi semuanya dan sisakan pria yang bernama Drake,” ujar Austin kepada Bryan. Bryan pun menyetujuinya.Dan hanya dalam beberapa hari semua keturunan keluarga pengusaha Drake tidak ada lagi di daftar penduduk. Kecuali tersisa Drake yang kini berada di Gudang yang begitu gelap.Austin dan Ludwig masuk ke dalam Gudang tersebut, bersama Max dan tentu saja beberapa bawahan Austin dan keluarga Vladislav.Begitu ikatan mata Drake di buka, betapa terkejutnya pria itu melihat pria yang ada di depannya. “Ka… kauuu…kauuu…?” gumamnya tergugu. Suaranya terdengar gemetar.Ludwig menyeringai, “Kenapa ? Apa kau terkejut melihat mayat
Waktu pun berlalu, keesokan paginya Bella bangun dengan masih berpelukan dengan Elle. Setelah menghabiskan waktu sampai jam satu malam, Ibu dan ana kini benar – benar bercerita tentang kehidupan mereka.Bella dengan jujur bercerita tentang rumah tangga nya yang pernah gagal bersama suami pertamanya, namun sekarang dia hidup dengan penuh cinta dalam keluarga suaminya. Serta orang – orang di sekelilingnya yang begitu mencintainya.Elle yang akhirnya bangun tersenyum lembut menatap wajah cantik putri kesayangannya itu. Putrinya yang membuat hidupnya bagaikan di neraka. Tiada hari tanpa ia memikirkan Bella di setiap helaan nafasnya. Kini ia bisa melihat, bahkan menyentuh wajah cantik Bella.“Kamu tumbuh menjadi wanita yang hebat, nak.” Ucap Elle lembut sambil membelai wajah putrinya.“Mom ?” gumam Bella dengan suara serak manjanya kepada Elle. Menandakan wanita cantik itu juga baru terbangun.“Kamu sudah bangun sayang?” tanya Elle lembut.Bella mengangguk pelan.Dan tiba – tiba pintu terb
Austin, Bryan, Ludwig, Arthur, dan Edelmiro duduk di halaman belakang mansion milik Austin dan Bella yang begitu luas. Di sekitar mereka, terdapat kolam renang yang begitu indah dan taman yang indah dengan berbagai macam tanaman dan bunga yang tumbuh subur.Kolam renang yang sangat besar terletak tepat di tengah-tengah halaman belakang, berwarna biru kehijauan dan dipenuhi dengan air yang jernih. Air di kolam renang tersebut mengalir secara perlahan, menghasilkan suara gemericik yang menenangkan. Di sekitar kolam renang, terdapat beberapa kursi mewah yang didesain khusus untuk bersantai di sekitar kolam renang.Di sekeliling kolam renang, terdapat taman yang dipenuhi dengan berbagai macam tanaman dan bunga yang tumbuh subur. Ada beberapa jenis pohon besar yang menghasilkan naungan yang lebat, memberikan kesan sejuk dan menenangkan. Taman juga dilengkapi dengan beberapa patung dan ornamen dekoratif yang menambah kesan elegan dan artistik.Di satu sudut taman, terdapat sebuah teras kayu
Hidangan pun mulai di sajikan satu per satu. Kepiawaian Elle dan Laras di dapur membuat mereka menyajikan makanan yang begitu lezat.“Lalu aku dengar dari Bryan kalau kau sekarang menjabat sebagai direktur utama di rumah sakit besar di Irlandia ? Dan Elle adalah pemilik Galeri terbesar di sana?”“Benar, kedua mertuaku yang begitu shock mendengar cerita kami dan melihat keadaan kami merasa sangat bersedih. Mereka memberikan support yang begitu besar kepada kami berdua. Aku di bangunkan sebuah rumah sakit dan akhirnya berkembang seperti saat ini. Dan Elle diberikan Galeri seni agar anak perempuannya itu tidak bersedih dan larut memikirkan Bella.” Jelas Ludwig.Arthur mengangguk dan kemudian menyeringai, “Dan katanya kau adalah keturunan –“Ting tongBel pintu kembali berbunyi. Austin kembali berdiri untuk membuka pintu menyambut tamu yang datang. Arthur dan Ludwig menhentikan percakapan merekaTerlihat Edelmiro dan Agatha berdiri di depan pintu dengan membawa begitu banyak tentengan kan
“Jadi bagaimana sampai Daddy dan Mommy hidup di Irlandia ?” tanya Bella.Elle tertunduk sedih, “Setelah kondisi kami sudah membaik, Grandpa dan Grandma mu membantu kami untuk pulang. Sedangkan sahabat Daddy dan Mommy juga pergi berpencar ke negara yang berbeda dengan identitas baru kami.”“Grandpa dan Grandma mu di Irlandia memberikan dukungan luar biasa kepada kami berdua.”“Dan begitu kami tiba di Irlandia, kami berdua langsung mencari keberadaan kamu di Swiss, rumah Grandpa Gaston dan Grandma Beatrice. Tetapi yang kami dapatkan adalah berita mengejutkan dari para tetangga yang mengatakan jika mereka pergi dengan tergesa-gesa bersama seorang gadis kecil.” Sambung Elle.“Daddy minta maaf karena tidak bisa menemukan keberadaan kamu Bella, Daddy dan Mommy merasa sangat bersalah.” Ucap Ludwig dengan mata berkaca-kaca.Air mata jatuh di pipi Bella mendengar cerita yang begitu menyedihkan dari kedua orang tua. Bagaimana bisa ia menyalahkan kedua orang tuanya karena kejadiaan naas seperti
Wanita paruh baya itu mengusap lembut punggung Bella, sedangkan pria paruh baya yang berada di sisinya matanya ikut berkaca-kaca menahan embun yang menumpuk di sudut matanya.Bella terlihat semakin kebingungan. Dua orang asing yang tiba-tiba datang memeluknya dan menangis di depannya.Terdengar suara langkah dari dalam. Bella yang masih dalam pelukan wanita asing itu pun menoleh ke suaminya, “Sayang?”Austin tersenyum lembut dan menghampiri istrinya yang terlihat sangat kebingungan itu. Dan hal itu membuat Bella semakin bingung dan bertanya-tanya. Austin memegang pundak istrinya.“Daddy, Mommy… Selamat datang di rumah kami.” ucap Austin kepada pria dan wanita paruh baya di depannya.Bella menekuk keningnya, “Sayang,” perkataan suaminya benar – benar membuatnya sangat bingung.“Apa maksud kamu sayang? Daddy, Mommy?” gumam Bella.Wanita paruh baya itu melepaskan pelukannya, diusapnya air matanya dan menatap Bella dengan senyuman manis di sudut matanya. “Iya sayang, aku mommy mu Elle,
Dan di sinilah keluarga kecil ini berada. Sebelum Arion pindah ke kamarnya. Dia bermanja dengan Bella dan twins.“Hoamss….” Arion menguap dengan besar.“Sudah waktunya tidur ya sayang, besok Arion mau ke sekolah ‘kan?”“Ok mom!”“Cup! Goodnight sayang!” Bella mengecup bibir Arion dan mengusap lembut pipi putranya itu dengan gemas.“Cup ! Goodnight Boy!” ucap Austin dan mengecup pipi Arion.Cup ! Cup! Cup! Sebelum turun dari tempat tidur, Arion memberikan kecupan kepada twins dan Bella.Kemudian pria kecil itu berlari kecil masuk ke dalam kamarnya.Tinggallah Austin dan Bella di atas tempat tidur. Bella bersandar di dada sang suami, memanjakan dirinya.Austin dengan lembut mengusap punggung istrinya. Kemudian dia bergeser dan memperbaiki posisi Bella agar bersandar di headboard dengan nyaman.Pria tampan berhazel biru itu lalu mengambil tempat dan memijit dengan lembut kaki Bella dengan lembut.“Terima kasih sayang…” ucap Bella dengan senyuman bahagianya.Wanita cantik itu menikmati p