Jangan lupa Bagi Votenya kesayangan~~
Austin semakin memperdalam kulumannya di klit Bella.Bella mengangkat pinggulnya semakin tinggi dan menahan kepala Austin, kesadarannya serasa terbang melayang dibuat oleh Austin, hingga."Eung... A—aku... aku keluar sayang! Akh!!" lengkingan panjang bersamaan dengan semprotan kuat dari liang kewanitaan Bella.Tubuhnya bergetar sangat hebat mengeluarkan begitu banyak cairan di orgasmenya.Slurp...Austin kembali menjilati semua cairan madu yang Bella keluarkan.Sedangkan Bella mengatur nafasnya sambil mendesis karena Austin masih menjilati miliknya."Ahh... rasa ini membuatku gila sayang...!" Seru Austin senang yang kini sudah berada berhadapan dengan kekasihnya itu."Euhmm..." Austin kembali melumat bibir Bella. Berbagi rasa dari cairan nikmatnya."Kamu milikku sayang, aku tidak akan pernah melepaskanmu.." bisik Austin dengan suara beratnya mengeklaim dan bersungguh-sungguh.Blush"Dan kamu juga milikku sayang..." balas Bella memeluk erat prianya itu."Aku memang hanya milikmu.." sam
Bella dan Austin memutuskan membersihkan tubuh mereka dahulu, di dalam kamar mandi yang memang ada di rumah kaca itu. Austin dan Bella terdengar terus tertawa melempar candaan mereka. Kamar mandi yang memang di buat khusus untuk Austin terlihat begitu nyaman dan luas."Sayang, geli !!" suara manja Bella ketika Austin menyabuni bagian lipatan tangan Bella."Hahahhahha..." tawa Austin yang semakin ingin menggoda wanitanya.Austin mengambil shower, menyirami tubuh Bella dan dirinya dengan air hangat."Sini sayang, aku keringkan dulu air yang ada di tubuhmu.." Austin meraih tubuh Bella dan menyekanya dengan handuk kecil yang ada di dalam lemari westafel.Yang dulu Bella sering menolak dan risih atas perlakuan Austin, kini Bella menerima semua yang Austin lakukan untuknya. Layaknya hal kecil seperti ini."Hmm, wangi..." Austin menghirup aroma tubuh Bella dari celah lehernya."Ssss... sayang..." desis Bella terkena hembusan nafas hangat Austin."Ayo.. buruan... Nanti waiters cafe naik ke si
Kini Siska terpaku salah tingkah duduk di depan Ken. Setelah melewati sesi ciuman yang cukup panjang dan hampir lepas kendali.Untung saja, tangisan dari Cecilia membuat dua insan manusia yang sedang dipacu oleh adrenalin mereka tersadar. Dan berhenti melanjutkan sesuatu hal yang mereka inginkan.Setelah menenangkan Cecilia, dengan ragu Siska kembali untuk bertemu kembali dengan Ken setelah insiden panas mereka. Namun, Ken menyuruhnya kembali untuk memberitahukan sesuatu yang penting."Siska.." panggil Ken dan melihat wanita yang sedari tadi memilih menunduk tidak melihat ke arahnya."Iya ?" jawab Siska dan mengangkat wajahnya.Deg !"Ahh... damage pesonanya terlalu besar.." batin Siska."Kamu sangat cantik Sis.." batin Ken kembali terpesona kepada wanita didepannya.Dengan berat Ken menarik nafas dalam,"Hahh..! Siska, semalam Dom meninggal..""A—apa maksud kamu Ken?" shock Siska. Meskipun Dom sudah mengkhianatinya dan menyakitinya. Namun Dom adalah pria yang dulu dia cintai dan merek
Siska yang dulunya bekerja sebagai perawat tentu tahu apa yang harus dan apa yang tidak boleh dilakukan.Begitu mendengar kalau luka yang di alami oleh Ken adalah luka tusukan dan mendapatkan jahitan. Seketika Siska langsung berdiri dengan cepat sambil mengomeli Ken karena sudah menyangga luka yang seharusnya tidak perlu disangga.Siska yang panik langsung berdiri di depan Ken dan sedikit menunduk untuk melihat ke belakang untuk membuka ikatan tali penyangga tersebut."Isshh... Kok di ikat seperti ini sih !!" kesal Siska dalam hati. Tanpa tahu apa yang dialami Ken saat ini. Karena dia sendiri juga tidak sadar akan posisinya saat ini."Ehmm... Siska.." panggilan Ken."Ya..? Tunggu sedikit lagi, suster ini mengikatnya dengan kuat !" balas Siska yang masih fokus dengan pengikat yang berada di belakang leher Ken."Astaga..! Ini suster gak ada kerjaan banget ngikat mati sampai seperti ini !!" pikir Siska dalam hati.Namun lagi-lagi Ken memanggil dirinya."Sis ..?""Iya ! Tunggu tinggal dua
Ken dengan cekatan kembali menjilati semua air yang keluar tadi. Membuat Siska menggelinjang merasakan sensasi seperti ini.Seluruh tubuhnya berdenyut begitu hebat."Ahh..sensasi ini tidak pernah aku dapatkan dari Dom...Kenapa pria ini sungguh hebat...!!" batin Siska yang terus merem melek. Siska-siska kecil di dalam kepalanya tidak lagi mengeluarkan protes apapum karena mereka pun menikmati semua sentuhan yang di berikan oleh Ken.Ken meremas dengan kuat payudara Siska, dan ketika air Asi itu menyemprot dengan kuat. Ken membuka mulut untuk melahap air asi yang hambar itu. Namun entah kenapa, hal itu membuat dirinya ketagihan. Ditambah mendengar suara desahan dan erangan manja dari Siska membuat Ken semakin bersemangat memainkan payudara Siska yang padat itu."Ahhh..Ken...Ini...Ah..!" racau Siska tidak dapat lagi menahan diri.Ken terus menghisap putingnya dan melumatnya. Tanda cinta pun tidak luput dari Ken. Lebih dari lima tanda Ken sematkan di sekitar leher dan payudara Siska."Ough
"Apa kamu mau jalan-jalan mengeliling taman bungamu ini sayang?" ujar Austin sambil membersihkan sudut bibir Bella."Boleh ?" seru Bella semangat dengan wajah berseri-seri."Hmm, tentu saja sayang..Selama ini aku selalu berkelling sendiri menikmati bunga-bunga indah ini. Tapi kini sang pemilik sebenarnya sudah ada disini..." balas Austin tersenyum penuh cinta kepada wanita pujaan hatinya itu."Ahhh...sayang.. kamu kembali membuat jantungku berdetak sangat cepat...!!" jawab Bella dengan jujur mengungkapkan apa yang dia rasakan saat ini. Wajahnya merona di antara tonjolan pipi dan kulit yang begitu putih bersih. berkilau di papar sinar matahari pagi/Tentu saja membuat Austin kembali tersenyum lebih lebar. Karena kekasihnya itu telah membuka dirinya. Tanpa ragu lagi mengutarakan apa yang dia rasakan.Dan ditunjukkan ketika pada saat mereka bercinta. Bella tidak lagi sungkan untuk mengungkapkan perasaannya dan menjadi begitu aktif."Aku harap tiap hari, tiap jam, tiap menit, tiap detik,
Wajah Siska kembali memerah mendengar perkataan Ken."Kamu… ada-ada saja Ken !!" kilah Siska dan membuang wajahnya. Aksi panas yang baru saja mereka lewati kembali terlintas dan kembali membuat tubuhnya bergidik."Panggil sayang... Hmm...?" ucap Ken dan memegang dagu Siska untuk melihat ke arahnya.Blush"Tapi..?" ragu Siska."Kamu milikku, kamu kekasihku... dan putri kecil yang sedang tidur di dalam sana adalah malaikat kecilku saat ini...!" sela Ken yang tahu akan keraguan Siska."Setelah semua tenang, kita daftarkan pernikahan kita.." sambung Ken membuat Siska membelalakkan matanya."Pernikahan??!" beo Siska."Iya pernikahan... aku akan menikahimu secepatnya..." jawab Ken santai."Ta—tapi Ken..? A—aku!" ucap Siska tertunduk. Dia malu akan statusnya saat ini."Hmm, ada apa ?" ucap Ken lembut dan menarik Siska untuk bersandar di dadanya."Status aku... Dan lagi pula kita baru bertemu belum cukup satu minggu Ken..." jawab Siska mengatakan kerisauannya.Ken tersenyum dan mengecup punca
Steve tidak menyangka kalau Austin akan sekeras ini kepada dirinya. Dan yang tidak Steve sangka ternyata hal ini diketahui oleh Austin. Karena seingat Steve, dirinya tidak pernah membahas masalah ini bersama Austin karena begitu banyak hal lain yang sudah terjadi.Tapi ternyata Austin mengetahui hal tersebut. Hal yang sangat ingin dia hindari untuk tidak membahas tentang perginya para klien.Dirinya yang datang dengan penuh harap ke Orion Corporation adalah berbicara empat mata kepada Ethan. Karena seingat Steve, niat utama dia datang ke kantor ini adalah agar Ethan dapat kembali membantunya. Ketika dia mengalami kesulitan. Seperti setiap dia mengalami kesulitan, Orion Corporation akan dengan mudah memberikan bantuan kepada perusahaan yang baru diarintis 2 tahun ini.Austin melirik ke arah Steve, dan berkata. "Meskipun begitu, aku tidak suka dengan adanya kecurangan laporan seperti ini...!""Ehm, Ethan apa yang harus dilakukan apabila mendapati perusahaan yang bersikap seperti ini ?"
“Oh my! Love! Aku mau keluar!” geram Austin. Bella semakin mempercepat gerakan kepalanya dan lidahnya bermain semakin liar di dalam sana. Hingga suara geraman suaminya dan hentakan pinggul suaminya yang membuat boa Austin semakin masuk ke dalam tenggorokannya. Cairan hangat dan putih kental itu memenuhi mulut Bella. Wanita cantik itu tersenyum, menyambut semua cairan cinta suaminya itu, ia tak melepaskan milik Austin, ia bahkan menghisap ujung lobang mister p suaminya itu, mengeluarkan semua cairannya dan menelannya tanpa sisa. Kemudian ia melepaskan milik suaminya dan berkata dengan erotis, “Ini sudah bersih sayang.” “Oh my! Love!” suara berat Austin yang langsung membaringkan tubuh istrinya, membuat posisi mereka berbalik. Ia menindih Bella dan melumat bibir istrinya itu. Menatap sang istri penuh cinta. “Enak?” tanya Bella lembut dengan napas berat. “Sangat… dalam sekejap kamu membuatku keluar…” jawab Austin tersenyum puas kepada sang istri, kemudian ia menjilati tengkuk lehe
Ini adalah bab spesial buat kalian semua sayang-sayangkuh ~~~ Semoga kalian suka ya ^^ ----Sebelum baca part ini, ada baiknya kalian lihat video di i9 @ma2.zan >,
Vladimir melihat putranya dan mengangguk setuju.“Terima kasih Ayah,” ucapnya dan melihat ke arah Bryan. “Kamu tahu apa yang harus kamu lakukan Bryan,”“Tentu saja Paman,” jawab Bryan dengan senyuman yang begitu dingin.Pria itu kemudian undur diri dan pamit dari semuanya untuk menghubungi pasukan salju merah untuk mencari keberadaan keluarga Drake hingga tujuh turunan.“Basmi semuanya dan sisakan pria yang bernama Drake,” ujar Austin kepada Bryan. Bryan pun menyetujuinya.Dan hanya dalam beberapa hari semua keturunan keluarga pengusaha Drake tidak ada lagi di daftar penduduk. Kecuali tersisa Drake yang kini berada di Gudang yang begitu gelap.Austin dan Ludwig masuk ke dalam Gudang tersebut, bersama Max dan tentu saja beberapa bawahan Austin dan keluarga Vladislav.Begitu ikatan mata Drake di buka, betapa terkejutnya pria itu melihat pria yang ada di depannya. “Ka… kauuu…kauuu…?” gumamnya tergugu. Suaranya terdengar gemetar.Ludwig menyeringai, “Kenapa ? Apa kau terkejut melihat mayat
Waktu pun berlalu, keesokan paginya Bella bangun dengan masih berpelukan dengan Elle. Setelah menghabiskan waktu sampai jam satu malam, Ibu dan ana kini benar – benar bercerita tentang kehidupan mereka.Bella dengan jujur bercerita tentang rumah tangga nya yang pernah gagal bersama suami pertamanya, namun sekarang dia hidup dengan penuh cinta dalam keluarga suaminya. Serta orang – orang di sekelilingnya yang begitu mencintainya.Elle yang akhirnya bangun tersenyum lembut menatap wajah cantik putri kesayangannya itu. Putrinya yang membuat hidupnya bagaikan di neraka. Tiada hari tanpa ia memikirkan Bella di setiap helaan nafasnya. Kini ia bisa melihat, bahkan menyentuh wajah cantik Bella.“Kamu tumbuh menjadi wanita yang hebat, nak.” Ucap Elle lembut sambil membelai wajah putrinya.“Mom ?” gumam Bella dengan suara serak manjanya kepada Elle. Menandakan wanita cantik itu juga baru terbangun.“Kamu sudah bangun sayang?” tanya Elle lembut.Bella mengangguk pelan.Dan tiba – tiba pintu terb
Austin, Bryan, Ludwig, Arthur, dan Edelmiro duduk di halaman belakang mansion milik Austin dan Bella yang begitu luas. Di sekitar mereka, terdapat kolam renang yang begitu indah dan taman yang indah dengan berbagai macam tanaman dan bunga yang tumbuh subur.Kolam renang yang sangat besar terletak tepat di tengah-tengah halaman belakang, berwarna biru kehijauan dan dipenuhi dengan air yang jernih. Air di kolam renang tersebut mengalir secara perlahan, menghasilkan suara gemericik yang menenangkan. Di sekitar kolam renang, terdapat beberapa kursi mewah yang didesain khusus untuk bersantai di sekitar kolam renang.Di sekeliling kolam renang, terdapat taman yang dipenuhi dengan berbagai macam tanaman dan bunga yang tumbuh subur. Ada beberapa jenis pohon besar yang menghasilkan naungan yang lebat, memberikan kesan sejuk dan menenangkan. Taman juga dilengkapi dengan beberapa patung dan ornamen dekoratif yang menambah kesan elegan dan artistik.Di satu sudut taman, terdapat sebuah teras kayu
Hidangan pun mulai di sajikan satu per satu. Kepiawaian Elle dan Laras di dapur membuat mereka menyajikan makanan yang begitu lezat.“Lalu aku dengar dari Bryan kalau kau sekarang menjabat sebagai direktur utama di rumah sakit besar di Irlandia ? Dan Elle adalah pemilik Galeri terbesar di sana?”“Benar, kedua mertuaku yang begitu shock mendengar cerita kami dan melihat keadaan kami merasa sangat bersedih. Mereka memberikan support yang begitu besar kepada kami berdua. Aku di bangunkan sebuah rumah sakit dan akhirnya berkembang seperti saat ini. Dan Elle diberikan Galeri seni agar anak perempuannya itu tidak bersedih dan larut memikirkan Bella.” Jelas Ludwig.Arthur mengangguk dan kemudian menyeringai, “Dan katanya kau adalah keturunan –“Ting tongBel pintu kembali berbunyi. Austin kembali berdiri untuk membuka pintu menyambut tamu yang datang. Arthur dan Ludwig menhentikan percakapan merekaTerlihat Edelmiro dan Agatha berdiri di depan pintu dengan membawa begitu banyak tentengan kan
“Jadi bagaimana sampai Daddy dan Mommy hidup di Irlandia ?” tanya Bella.Elle tertunduk sedih, “Setelah kondisi kami sudah membaik, Grandpa dan Grandma mu membantu kami untuk pulang. Sedangkan sahabat Daddy dan Mommy juga pergi berpencar ke negara yang berbeda dengan identitas baru kami.”“Grandpa dan Grandma mu di Irlandia memberikan dukungan luar biasa kepada kami berdua.”“Dan begitu kami tiba di Irlandia, kami berdua langsung mencari keberadaan kamu di Swiss, rumah Grandpa Gaston dan Grandma Beatrice. Tetapi yang kami dapatkan adalah berita mengejutkan dari para tetangga yang mengatakan jika mereka pergi dengan tergesa-gesa bersama seorang gadis kecil.” Sambung Elle.“Daddy minta maaf karena tidak bisa menemukan keberadaan kamu Bella, Daddy dan Mommy merasa sangat bersalah.” Ucap Ludwig dengan mata berkaca-kaca.Air mata jatuh di pipi Bella mendengar cerita yang begitu menyedihkan dari kedua orang tua. Bagaimana bisa ia menyalahkan kedua orang tuanya karena kejadiaan naas seperti
Wanita paruh baya itu mengusap lembut punggung Bella, sedangkan pria paruh baya yang berada di sisinya matanya ikut berkaca-kaca menahan embun yang menumpuk di sudut matanya.Bella terlihat semakin kebingungan. Dua orang asing yang tiba-tiba datang memeluknya dan menangis di depannya.Terdengar suara langkah dari dalam. Bella yang masih dalam pelukan wanita asing itu pun menoleh ke suaminya, “Sayang?”Austin tersenyum lembut dan menghampiri istrinya yang terlihat sangat kebingungan itu. Dan hal itu membuat Bella semakin bingung dan bertanya-tanya. Austin memegang pundak istrinya.“Daddy, Mommy… Selamat datang di rumah kami.” ucap Austin kepada pria dan wanita paruh baya di depannya.Bella menekuk keningnya, “Sayang,” perkataan suaminya benar – benar membuatnya sangat bingung.“Apa maksud kamu sayang? Daddy, Mommy?” gumam Bella.Wanita paruh baya itu melepaskan pelukannya, diusapnya air matanya dan menatap Bella dengan senyuman manis di sudut matanya. “Iya sayang, aku mommy mu Elle,
Dan di sinilah keluarga kecil ini berada. Sebelum Arion pindah ke kamarnya. Dia bermanja dengan Bella dan twins.“Hoamss….” Arion menguap dengan besar.“Sudah waktunya tidur ya sayang, besok Arion mau ke sekolah ‘kan?”“Ok mom!”“Cup! Goodnight sayang!” Bella mengecup bibir Arion dan mengusap lembut pipi putranya itu dengan gemas.“Cup ! Goodnight Boy!” ucap Austin dan mengecup pipi Arion.Cup ! Cup! Cup! Sebelum turun dari tempat tidur, Arion memberikan kecupan kepada twins dan Bella.Kemudian pria kecil itu berlari kecil masuk ke dalam kamarnya.Tinggallah Austin dan Bella di atas tempat tidur. Bella bersandar di dada sang suami, memanjakan dirinya.Austin dengan lembut mengusap punggung istrinya. Kemudian dia bergeser dan memperbaiki posisi Bella agar bersandar di headboard dengan nyaman.Pria tampan berhazel biru itu lalu mengambil tempat dan memijit dengan lembut kaki Bella dengan lembut.“Terima kasih sayang…” ucap Bella dengan senyuman bahagianya.Wanita cantik itu menikmati p