"Bosan padamu ? Itu tidak akan pernah terjadi sayang, selama nafasku masih berhembus !" Ucap Austin dengan suara berat nan seksinya.Dirinya mengangkat tubuh wanita cantik yang berbalut kimono biru itu dengan gaya bridal."Jadi, mari kita lanjutkan untuk ronde ketiga, hmm?" lanjut Austin dengan tatapan begitu seksi dan memberikan kecupan singkat di bibir kekasihnya itu."Oh my ! Sayang !" gumam Bella yang hanya bisa tersenyum melihat wajah kekasihnya, dirinya menyandarkan kepala di dada bidang Austin dengan nyaman. Tangannya sudah memeluk dada kekar nan hangat serta mengalungkan salah satunya di leher Austin.CeklekAustin membuka pintu kamar istirahatnya dan mendorong pintu berwarna hitam itu menggunakan punggungnya yang lebar.Kaca besar yang menjadi dinding diruangan tersebut membuat suasana kamar menjadi begitu romantis dengan view yang ditampilkan di luar sana, memperlihatkan warna langit yang berkelap kelip begitu indahnya. Membentang luas tanpa ada batasan.Sedangkan ketika kita
Di Bawah LangitDitindihnya tubuh Bella dan kembali Austin memberikan lumatan yang cukup lama dan memainkan lidahnya di dalam rongga mulut Bella yang terbuka."Eugh..!"erang Bella ketika tangan Austin kini tengah memilin kedua puting payudaranya bergantian.Perlahan Austin turun dan menjilati sekujur leher Bella dan kini tengah berhadapan dengan dua bongkahan indah.Kedua tangan Austin kini memegang kedua payudara wanitanya dan meremasnya lembut kemudian, "EUhmm..Ini sangat enak sayang..." gumam Austin sambil mengulum puting berwarna coklat muda yang sudah mencuat begitu tegap.Bella dengan bebas ketika Austin terus bermain di kedua bongkahannya. Rasanya sungguh nikmat. Kenikmatan yang tidak dapat dia gambarkan dan nalarkan.Kenikmatan yang selalu membuatnya ingin lebih dan lebih."Sayang...Ini enak...!!"racau bella dan menaikkan punggungnya keatas membuat Austin semakin leluasa memainkan kedua payudara indah itu.Setelah bermain cukup lama, Austin melepaskan lumatan dan hisapannya. M
Sedangkan di sebuah rumah putih yang begitu megah. Seperti sebuah istana klasik. Terletak jauh dari pusat keramaian kota.Namun, sebenarnya di dalam kastil tersebut begitu banyak orang dengan kesibukan mereka masing-masing."LEPASKAN AKU!!!!" teriak Joy dengan histeris.Dirinya kini di tarik dengan kasar oleh Fergo dan Fergi, pria kembar yang sudah bertahun-tahun menjadi bodyguard dan asistent kepercayaan Madam Hana.Hana sudah mendengar cerita dari Max tentang Joy yang sudah mengganggu Tuan Austin.Walaupun Hana adalah seorang pemilik rumah bordir yang paling kejam dan tidak pandang bulu kepada siapapun. Dia selalu memandang hormat kepada Austin. Tidak pernah sekalipun dia melewati batas kepada Austin.Meskipun Austin yang dulunya seorang cassanova, tidak pernah sekalipun Hana berani menggoda Austin untuk naik keatas ranjangnya. Karena Hana mengetahui kisah Austin, mengapa pria yang sempurna seperti ini menjadi seorang cassanova. Hal itulah yang membuat Hana respect dan menghormati A
Bugh !Badan Joy terhempas di tepi ranjang yang empuk. Dibiarkannya Joy menangkupkan tubuhnya yang gemetar ketakutan. Dimana melihat pria yang terlihat sangat mirip ini sedang membuka semua pakaian yang mereka kenakan. Hingga tidak ada sehelai benang pun yang terlihat di tubuh mereka.Srat... BughFergo menarik kaki Joy hingga tubuhnya terempas. Di angkatnya kedua kaki Joy dan ditekuknya lalu di buka kedua paha Joy dengan lebar membuat Joy meringis kesakitan. Sedangkan Fergi sudah naik ke atas ranjang dan menarik tangan Joy hingga membuat dirinya bangun terduduk dengan paksa.Fergi menarik rambut belakang Joy hingga wajahnya menengadah ke atas melihat Fergi. Hingga mulutnya terbuka karena mengerang kesakitan."Eughhkk.. Ukhh.. Eugkk.." Sesak Joy ketika mulutnya sudah penuh mengulum milik Fergi yang belum tegap sempurna sampai membesar di dalam mulutnya. Kepalanya di maju mundurkan dengan kasar."Ahkk !!!" Desah tertahan Joy menyusul ketika merasakan inti tubuhnya bertemu dengan sesuat
"Let's Play Bro!!" seru Fergo dengan tengilnya."Hmm..."Gumam Fergi dan kembali memainkan jemarinya yang belum dia keluarkann dengan cara keluar masuk dan sesekali mengaduk inti tubuhnya yang bagian dalam. Mencari titik G-Spot yang akan menjadi hukuman untuk Joy sebentar lagi."Euhmmm... Ahhh...!" Desah Joy tidak dapat menahan jemari tebal dari Fergi yang menggesek-gesek dengan nikmat di dalam inti tubuhnya."Lakukan tugasmu jalang!" seringai Fergo dan langsung memasukkan miliknya ke dalam mulut Joy. Sambil memegang rambut belakang Joy."Jangan sampai gigimu melukai milikku!" Titah Fergo dengan suara beratnya.Kemudian Fergo menggerakkan maju mundur kepala Joy."Eukk.. Eukkk..." Joy tercekik, tongkat besar Fergo mengisi penuh mulutnya. Joy menahan tubuhnya dengan memegang kedua pinggang kuat Fergo karena kakinya terasa begitu lemas dengan permainan pria yang kini bisa Joy ingat."Ahhh..." jerit Joy yang tidak dapat dia tahan karena permainan liar jemari Fergi di bawah sana sehingga me
Joy dengan cepat mengangguk dan dengan langkah tertatih naik ke atas ranjang. Dirinya duduk di atas kasur dengan cara berlutut. Menunggu perintah selanjutnya dari si kembar."Hahh! Dia lumayan seksi bro!" tutur Fergo."Ckkk! Semua wanita di sini kau katakan seksi, berengsek..!!" balas Fergi kepada saudaranya."Heheheheh... Karena itu sudah tugas mereka...! Dari pada mereka di luar sana hanya berkeliaran sebagai hama..." imbuh Fergo.Fergo berjalan mendekati ujung ranjang dan berkata, "Berbaring... Buka !! Dan bersihkan untukku!"Joy melihat ke arah Fergo tidak mengerti. Membuat Fergo menyeringai dan ikut naik ke atas ranjang.Srett...Fergo menarik kaki Joy hingga tubuh Joy terbanting ke atas kasur. Dan membuka kedua paha Joy dengan lebar."Tanganmu!" perintah Fergo dan menarik tangan Joy dan meletakkan tangan Joy ke liang intinyanya."Keluarkan semua cairan Fergi dan bersihkan menggunakan mulutmu..." titah Fergo sambil tersenyum puas.Deg!"Lakukan !!" Titah Fergo dan memeras payuda
"Hahh !! Ini adalah pertama kalinya Max dan Tuan Austin menyerahkan seorang wanita kepadaku secara langsung! Kau telah salah membuat Tuan Austin murka !!" Gumam Hana dan mencuci tangannya di westafel luar.Setelah itu dirinya meraih ponsel dari kantong long dress nya untuk menghubungi seseorang.Tuut.. tuuutt... tuuttt"Hmm, Halo ?" Sapa suara berat seorang pria di balik layar ponselnya."Apakah begitu caramu menyapaku Max! Dan kenapa kau tidak masuk menemuiku setelah mengantarkan wanita itu?" cecar manja Hana kepada Max."Aku hanya tidak ingin mengganggu pekerjaanmu!" Jawab Max santai."Ckk !! Selalu saja seperti itu alasanmu !" kesal Hana kepada Max."Apa kamu sudah selesai ?" Suara berat Max yang terdengar begitu seksi di telinga Hana."Hmm iya, kamu di mana Max — ?" Tanya Hana terhenti.TuuutttttBukannya menjawab pertanyaan Hana, Max malah mematikan ponselnya."Hah! Setidaknya kamu menjawabku!!" Gumam Hana tertunduk dan menyandarkan punggungnya di daun pintu depan ruangannya.Perl
"Maaf.. Hmmm..?" gumam Max yang mulai turun menciumi pusar Hana, dan tangannya melepaskan kain terakhir yang berada ditubuh Hana."Buka untukku Hana!" titah Max dengan suara berat dan seksinya.Hana dengan anggun membuka kedua pahanya dengan lebar untuk dinikmati oleh Max.GlekTerlihat kewanitaan Hana yang sangat bersih. Tidak ada sehelai pun rambut yang ada di area intinya.Max memasukkan kepalanya di antara paha Hana hingga terdengar lenguhan panjang dari Hana."Ough Max... !! Ahhh... Ini sangat enak sayang !! More please !! Aku bisa gila Max !!" Racau Hana tidak terbendung. Tubuhnya terus menggeliat dan mengangkat pinggulnya setiap Max memainkan liyang kewanitaannya dan menyesap klitnya.Mendengar suara seksi yang dikeluarkan Hana membuat Max tidak berhenti hingga wanitanya itu mencapai puncak kenikmatan."Ahh.. ahh.. Max.. A—aku. .mau keluar Max..! Sayang !! Yah.. disitu please ! More faster...!!" Racau Hana sambil meremas-remas kedua bukitnya sendiri dan mengangkat pinggulnya ti