Beranda / Pernikahan / Hasrat Liar Pernikahan / 137 || Kau Yang Salah

Share

137 || Kau Yang Salah

Penulis: MAMAZAN
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-09 17:40:52

Bella begitu geram mendengar perkataan suaminya yang tidak memiliki perasaan seperti itu. Kenapa dengan mudahnya memainkan perasaan orang. Apa hanya dengan permintaan maaf dan melupakan kejadian tersebut. Semuanya akan kembali seperti semula. Seperti tidak ada yang terjadi.

"Apa seperti itu yang dia inginkan ? Menyelesaikan semuanya dengan mudah seperti membalikkan telapak tangan !" Gumam Bella tidak percaya.

"Are you okay, love ?" Ucap Austin menggenggam erat tangan Bella dan menatap kekasihnya itu dengan lekat.

Austin dapat mendengar semua percakapan antara Bella dan Steve. Karena memang Bella tadi menekan tombol loudspeaker. Agar Austin dapat mendengarkannya langsung.

Sebenarnya sedari tadi Austin ingin langsung memutuskan sambungan telpon tersebut dan mendatangi Steve. Mendengar Steve membentak dan menggertak Bella seperti itu membuat dirinya hanya bisa mengepalkan tangannya dengan kuat menahan amarahnya.

"Hmm, I'm okay !" Balas Bella memaksakan dirinya untuk tersenyum.

"Sayang?"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Hasrat Liar Pernikahan   138 || Apa Ada Hubungannya Dengan Pak Austin?

    "Iya tentu saja! Tunggu sebentar, biar saya menghubunginya dulu!" Ujar Ken kemudian mengambil ponselnya.Setelah lima menit, Ken berjalan mendekati Siska dan Cecilia. Dirinya tersenyum lebar.“Kamu bisa mengisinya hari ini juga !!" Seru Ken."Yesss! Terima kasih Ken! Terima kasih !!" Siska berseru dengan semangat langsung spontan memeluk tubuh Ken yang berdiri di depannya saat ini.Deg !Mereka berdua sama-sama terdiam beberapa detik."Maaf Ken! Aku terlalu bersemangat !" Ucap Siska dengan raut wajah memerah. Siska mulai melepaskan pelukannya.GrepKen menarik kembali tubuh Siska ke dalam dekapannya. Kini dirinya pun membalas pelukan dari Siska.Deg deg degKen ingin memastikan kenapa jantungnya berdegup begitu kencang begitu berada di dekat Siska. Dan benar saja, debaran jantung miliknya kembali berdetak semakin cepat. Namun bukan hanya suara degupan jantung miliknya yang dia dengar. Tetapi dia dapat mendengar degupan jantung dari wanita berparas manis di dalam dekapannya ini."Ken..?

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-09
  • Hasrat Liar Pernikahan   139 || Rencana Licik Joy

    Steve yang saat ini sedang kebingungan hanya bisa menatap nanar layar ponselnya. Dia tidak dapat mencari satupun alasan kenapa beberapa klien secara tiba-tiba menghentikan kontrak kerjasama mereka, bahkan rela membayar denda pembatalan kontrak.Steve memijit keningnya yang terasa sakit. Apalagi sekarang dia harus menyelesaikan masalah di bagian pengiriman. Tidak adanya Nick selama beberapa hari ini membuat pekerjaannya semakin tidak dapat dia hadapi sendiri. Sedangkan untuk mencari pengganti Asisstent yang baru juga membutuhkan waktu."Arghh! Ada apa dengan mereka semua !!"Geram Steve.Joy mendekati Steve dan berdiri tepat di sisi Steve."Apa ada hubungannya dengan Pak Austin?" Sela Joy yang sontak membuat Steve melihatnya."Apa maksud kamu Joy ?!" Tanya Steve sambil menaikkan satu alisnya."Uhmm, ini hanya perkiraan saya saja sayang. Bukankah Tuan Kim dan beberapa klien yang memutuskan kerja sama sebelumnya itu dekat dengan Pak Austin ?" Balas Joy mengutarakan pendapatnya."Kan kamu

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-09
  • Hasrat Liar Pernikahan   140 || Austin Harold

    Dan kini Austin dan Bella berada di dalam mobil yang mereka kendarai."Kamu mau mengajakku ke mana love ?" Tanya Bella penasaran. Karena Austin belum memberitahukan ke mana tujuan mereka selanjutnya.Austin menoleh sebentar ke arah wanita cantik di sampingnya dengan raut wajah penasarannya yang sangat menggemaskan. Austin tersenyum dan berkata, "Sedikit lagi kita tiba... Nyonya Austin..."Blush"Nyonya Austin??" Ulang Bella dengan wajah memerah. "Kamu jangan asal bicara seperti itu sayang. Kalau ada yang mendengarnya pasti akan salah paham.." Kilah Bella karena merasa dirinya belum pantas untuk di panggil seperti itu.Austin hanya tersenyum melihat wajah memerah dan sikap salah tingkah kekasihnya itu.Lima belas menit akhirnya kendaraan Austin masuk ke dalam lingkungan Tower tinggi yang menjulang dan tertulis Orion Corporation."Sayang, kamu ada pertemuan di perusahaan ini?" Tanya Bella. Dirinya sangat terpesona dengan kemegahan Tower Tinggi yang ada di depannya saat ini."Hmm, iya say

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-09
  • Hasrat Liar Pernikahan   141 || (21+) Wanita Biasa Seperti Aku

    Kedua manik mata Austin dan Bella saling bertemu tanpa berkedip. Seolah mereka saling meluapkan perasaan.Bella melihat kesungguhan hati Austin, setiap hari hidup bersama Austin, setiap hari pula dia menerima cinta yang begitu besar dari sosok pria tampan dengan raut wajah yang begitu tegas.Detik demi detik curahan cinta yang di berikan Austin seperti pupuk menyiram bunga yang telah rusak di dalam hati Bella dan membuatnya semakin indah dan berseri.Dengan tatapan sayunya, di pegangnya pipi Austin dengan mesra dan berkata, "Bagaimana mungkin aku meninggalkan pria yang begitu mencintaiku dengan sejuta misterinya yang selalu saja membuatku terkejut setiap waktu ? Karena entah sejak kapan, aku juga sudah sangat mencintainya...""Kecuali kamulah yang suatu saat bisa meninggalkan wanita biasa seperti a—Euhmp!" Austin meraup bibir Bella menghentikan apa yang akan diucapkan Bella. Tangan kanan Austin memegang pinggang Bella sedangkan tangan kirinya menekan tengkuk Bella yang membuat ciumann

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-10
  • Hasrat Liar Pernikahan   142 || Kiriman Foto

    Setelah Austin pergi bersama Max dan Ethan. Bella membaca majalah yang tersedia di atas meja. Sepuluh menit berlalu, Bella sudah menyelesaikan bacaannya. Kemudian wanita cantik ini menyandarkan belakangnya di sandaran sofa dan melihat ruangan kantor kekasih hatinya yang begitu indah. Nuansa modern dan minimalis bercampur jadi satu. Di sentuh dengan dominan warna kayu dan coklat. Serta yang paling membuat ruangan ini menjadi begitu indah adalah desain atap ruangan yang sangat unik. Berbentuk simetris tidak sama sisi saling bertumpu menjadi tumpukan yang begitu unik dan tiap pinggirannya memiliki lampu led yang memperindah tumpukan nordic kayu tersebut.Puas memanjakan mata dengan ruangan milik Austin, Bella meraih tasnya lalu mengambil ponselnya. Dilihatnya ada beberapa email dari Daniel. Bella membaca email dari Daniel yang sudah dua hari ini dia abaikan. Beruntungnya naskah untuk proyek yang dia kerjakan bersama Daniel sudah dia kirim secara terjadwal kepada Daniel. Jadi semua pekerj

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-10
  • Hasrat Liar Pernikahan   143 || Krisis Kepercayaan

    "A-asistent? Ahh iya, Asistent pribadi!" Jawab Morgan gelagapan. Karena sudah salah paham dengan perkataan CEO nya."Perkenalkan nama saya Cindy, mohon kerja samanya Pak!" Ucap Cindy dengan sedikit membungkuk memberi hormat kepada pria yang berperawakan manis. Pria yang kini menjadi atasannya.Tadi pagi Cindy di suruh datang oleh Max ke Orion Corporation dan menjelaskan apa yang terjadi sesuai instruksi dari Tuannya Austin. Tentu saja, Cindy shock dan tidak percaya apa yang dia dengar. Alasan Cindy di tarik ke dalam perusahaan Austin. Karena track record Cindy sangat bersih. Masalah Cindy berhubungan dengan salah satu manajer terdahulu karena ada masalah pribadi dan sudah Cindy selesaikan. Serta masalahnya bersama Nick pun tidak pernah terulang kecuali pada saat Nick mengancamnya.Austin pun melihat Steve menciumi Cindy di dari rekaman CCTV. Itulah yang memutuskan Austin menarik Cindy sebelum sekretarisnya itu ikut terjerat ke dalam permainan Steve."Salam kenal Cindy, panggil saya Mor

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-10
  • Hasrat Liar Pernikahan   144 || Tidak Ada Pembelaan

    Di dalam sebuah kamar yang bernuansa pink dan putih. Seorang wanita sedang mencari dress yang akan dia kenakan untuk menemui seseorang."Kayaknya ini pas, manis dan seksi !" gumamnya sambil mengangkat mini dress berwarna baby pink dengan panjang di atas paha dan memiliki belahan dada yg seksi."Perfect!!" Serunya sambil mematut dirinya di depan cermin.Ringg ringggDi raihnya ponsel di atas meja rias miliknya."Ya Daniel..?" Sapanya setelah menekan tombol berwarna hijau di layar ponselnya."....""Hmm, baiklah. Aku akan segera ke kantormu!"Setelah mengucapkan itu, dirinya bergegas mengambil kunci mobil.Tidak sampai dua puluh menit wanita bertubuh seksi ini sudah tiba di kantor Daniel."Hai Sebastian," Sapanya ketika melihat Asistent Daniel."Iya Nona Giselle, silahkan.. Tuan Daniel sudah menunggu Anda di ruangannya..." Balas Sebastian seadanya kepada Giselle."Iya Sebastian.." Giselle menaiki lift bersama Sebastian ke ruangan Daniel.----Sedangkan Max yang mendapatkan titah penting

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-10
  • Hasrat Liar Pernikahan   145 || Perkenalkan Cinta Pertamaku

    "Sayang?" Austin bergumam dengan lembut dan sudah berpindah tempat—berlutut di depan kekasihnya yang masih merajuk itu."Apa yang membuatmu bisa memaafkan aku??" Lirih Austin.Bella menatap lurus ke wajah pria tampan di depannya yang baru Bella perhatikan ternyata mata indahnya itu terlihat sembab."Jangan katakan kalau Austin habis menangis??" Batin Bella menerka-nerka yang tanpa sadar tangannya naik mengusap lembut pipi dan naik ke mata sembab kekasihnya.Tangan Austin turut memegang tangan Bella yang berada di pipinya."Berjanjilah jangan menutupi apapun dariku..?" Ucap Bella pelan.Cup!Austin mengecup punggung tangan Bella. "Aku berjanji sayang... Maaf atas kecerobohanku waktu itu.." Balas Austin menatap manik Bella menandakan keseriusannya."Aku juga minta maaf karena tidak mempercayaimu," Lirih Bella."Sssttt.. Kamu pantas marah padaku sayang, aku yang salah disini karena sudah membuatmu menangis dan bersedih..." Sela Austin menutup mulut Bella dengan jari telunjuknya menekan bi

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-10

Bab terbaru

  • Hasrat Liar Pernikahan   526 || Pauline

    “Hai salam kenal,” sapa Elle ramah kepada Pauline.Pauline tidak menyangka kalau Ludwig terang – terangan seperti itu. “Oh hai, aku Pauline. Salam kenal. Kebetulan aku kenalan lama dari Ludwig.”Elle tersenyum, “Oh ya? Senang berkenalan denganmu Pauline. Ini aku ada bawakan sarapa untukmu. Semoga kamu menyukainya.” Ucap Elle sambil menyodorkan satu box wadah makanan kepada Pauline.Pauline menerimanya, “Terima kasih Elle, aku pasti akan menyukainya.”“Ok kalau begitu, kamu nanti bicarakan dengan kepala desa tentang apa yang ingin kamu lakukan di sini.” Ujar Ludwig kepada Pauline lalu menengok ke Elle. “Ayo sayang, mereka pasti sudah menunggu kita.” Sambung Ludwig berbicara dengan lembut kepada Elle.“Iya sayang,”“Kami duluan ya Pauline…” pamit Elle kepada Ella. Namun baru tiga langkah, Pauline memanggil Ludwig.“Lud!”Langkah kaki Ludwig dan Elle berhenti lalu menengok ke belakang.“Ya?”“Uhm, apa bisa kamu yang bimbing aku selama aku di sini?” ujar Pauline yang langsung membuat Ludw

  • Hasrat Liar Pernikahan   525 || Mantan

    “Ada apa?” tanyanya berusaha tenang.“Aku mau mandi, tapi tidak ada air.” Ucap Pauline sambil memegang handuknya di depan dadanya.“Oh iya maaf, aku lupa bilang. Kalau kamu mau air. Kamu harus memompa air disini.” Jelas Ludwig sambil menunjukka pompa yang ada di dekat kamar mandi. Tanpa Ludwig tahu ternyata Pauline sudah menyusulnya.Begitu Ludwing berbalik betapa terkejutnya, Pauline sudah ada di belakangnya. “Hmm, iya. Tapi apa bisa kamu ajar aku caranya memompa.”“Damn! Kenapa dia hanya mengenakan handuk seperti ini.” Seru Ludwig dalam hati.“Hmm, baiklah…” ujar Ludwig. Dan memberikan contoh cara memompa air.“Ok, biar aku coba!” seru Pauline dengan bersemangat. Wanita manis, mungil tapi menonjol di beberapa area itu terlihat begitu bersemangat mengikuti tutorial cara memompa air.Pauline kemudian memompa air seperti yang di lakukan Ludwig, tapi hal tersebut sangat berbahaya dengan jantung dan boa Ludwig. Bagaimana tidak. Setiak Pauline mengangkat tangannya, handuk tersebut akan i

  • Hasrat Liar Pernikahan   524 || Sukarelawan Baru

    Satu minggu berlalu, karena orang tua Elle menggunakan pengiriman ekspress. Hari ini semua barang pesanannya tiba tanpa kekurangan. Bahkan kedua orang tua Elle memberikan perlengkapan yang mendukung untuk perkebunan nantinya.“Hufftt… Akhirnya selesai juga…” seru Elle begitu merapikan pupuk dan bibit di dalam ruang penyimpanan.Sedangkan Ludwig dan rekan - rekannya bertugas mengangkat barang - barang berat. Mereka juga di bantu oleh beberapa warga lokal.“Pak Dokter…!” seru kepala desa tiba – tiba.“Iya?”“Maaf, apa saya bisa minta waktu anda sebentar? Ada tamu yang baru saja tiba. Dan saya sedikit kesulitan untuk berkomunikasi.” Ujar Kepala Desa dengan tidak enak hati karena harus menyusahkan Ludwig kembali.“Tentu saja Pak, tunggu aku di sana. Aku akan membersihkan tangan terlebih dahulu.”“Baik Pak Dokter,” Kepala desa pun berlalu menemui tamu yang di maksud.Ludwig segera membersihkan tangannya. Menengok kiri dan kanan mencari Elle.“Hanz, kamu lihat Elle?”“Sepertinya masih di Gu

  • Hasrat Liar Pernikahan   523 || Jiwa Sosial

    Satu bulan pun berlalu. Ludwig dan Elle sudah hidup bersama. Mereka sudah seperti selayaknya pasangan yang tidak terpisahkan. Para warga lokal juga sangat menyayangi Elle dan Ludwig.“Sayang, sudah dulu… Besok lagi kamu lanjut ya…?” ucap Ludwig lembut menghampiri Elle yang saat ini melukis hanya dengan menggunakan gaun tidur yang begitu tipis.“Hmm… dikit lagi sayang, tinggal satu arsiran lagi.” Balas Elle dengan manja.Ludwig menghampiri kekasihnya itu dan memeluknya dari belakang lalu menyandarkan dagunya di pundak Elle. Mencumbu dan menghirup aroma manis dari tubuh kekasihnya.“Sayang, geli….” Rengek manja Elle di ganggu oleh Ludwig.“Lanjut saja, aku temanin.” Ujar Ludwig.Elle mengerecutkan bibirnya, “Bagaimana bisa lanjut kalau kamu seperti ini?”Ludwig tertawa kecil. “Iyah.. iyah… Kamu lanjutkan dulu, aku siapkan air minum dan vitamin.” Sebelum keluar Ludwig mengecup puncak kepala Elle. Pria itu keluar mangambil segelas air dan vitamin untuk mereka berdua.Dan di saat Ludwig m

  • Hasrat Liar Pernikahan   522 || Seperti Suami Istri

    “Hmm, kamu benar. Takdir kembali mempertemukan kita berdua.”Ludwig mengambil tangan Elle. Menggenggamnya dengan lembut. Elle tersenyum dan ikut menggenggam tangan nya. Mereka berdua berjalan dalam diam menikmati hamparan bintang di atas langit. Hingga mereka tiba di depan rumah.Mereka berdua masuk ke dalam rumah. Ludwig mengantar Elle sampai di depan pintu kamar wanita cantik itu. Jantung Elle berdebar begitu cepat.Elle membuka pintu kamarnya, namun Ludwig masih enggan melepaskan wanita cantik itu. Rasa rindunya belum rela berpisah dengan Elle.Begitu Elle melangkah kakinya masuk, Ludwig menarik tangan Elle. “El…”Jantung Elle berdegup semakin cepat, “Ya?”Ludwig tersenyum lembut, “Bukan hanya karena takdir seperti yang kamu katakan. Aku mengatakan ini karena aku sungguh mencintaimu, sampai detik ini. Perasaanku padamu tidak pernah berkurang. Yang ada aku semakin merindukanmu di setiap helaan nafasku.”“Maukah kamu mau menjadi kekasihku El?” tanya Ludwig menatap lurus manik indah

  • Hasrat Liar Pernikahan   521 || Senyum Bahagia

    Elle keluar dari kamarnya setelah berpakaian dan menyusul Ludwig yang ada di dapur.“Mau makan apa? Pizza, Burger, Spaghetti, atau Steak?” tanya Ludwig sambil tersenyum.Wanita berhazel itu seketika terbengong, “Apa semuanya ada di sini?” gumamnya dalam hati.“Tapi karena kamu pertama kali ke desa ini, aku akan perkenalkan kamu dengan makanan yang ada di sini.” Sambung Ludwig sambil mengeluarkan dua piring sayur lengkap dengan ubi rebus sebagai asupan karbohidrat mereka sambil tersenyum dan mengedipkan satu matanya, menggoda Elle.Elle akhirnya sadar kalau saat ini Ludwig sedang menggodanya, Kemudian wanita cantik itu berdiri dan meninggalkan Ludwig begitu saja.Ludwig dapat mendengar suara ribut – ribut dari dalam kamar Elle. Dan tidak lama kemudian Elle keluar dengan membawa beberapa kotak makanan yang cukup besar.Wanita cantik itu menatanya di atas meja dengan rapi. Elle mengeluarkan empat macam lauk yang membuat Ludwig terkejut.Elle duduk dan tersenyum, “Malam ini kita makan in

  • Hasrat Liar Pernikahan   520 || Wanita Yang Tidak Waspada

    Elle sontak menoleh ke asal suara dan blush… Wajahnya kembali memerah karena tepat di depannya ada Ludwig dengan senyuman manisnya tengah melihatnya. Jarak wajah mereka begitu dekat.“Ludwig? Kamu sudah selesai?”“Iya, dan kenapa kamu ada di sini bukannya beristirahat?” balas Ludwig lalu berdiri terlebih dahulu, sambil membantu Elle untuk berdiri dengan mengulurkan tangannya.Elle menerima bantuan Ludwig dan meraih tangan pria tampan di depannya.“Terima kasih,” Elle berdiri. Dengan sigap Ludwid mengambil lukisan yang ada di tangan Elle.“Aku kesini karena aku sempat berpikir kenapa orang yang mengatakan suka padaku tidak kunjung datang setelah aku ada di sini padahal sudah lebih 3 jam sejak dia meninggalkan aku.”“Hmm, aku jadi ragu kalau dia sungguh menyukaiku,” sambung Elle menggoda Ludwig.Ludwig seketika panik, “Bu… bukan begitu… Maaf… bukan mak – ““Hahahhaa…” Elle tertawa melihat wajah panik Ludwig.“Kamu menggodaku?”Wanita cantik berhazel biru itu mengangkat bahunya, “Hmm…”“

  • Hasrat Liar Pernikahan   519 || Tinggal Bersama

    Ludwig langsung menghampiri Elle begitu melihat wanita pujaannya itu. Pria itu benar – benar di buat shock tapi juga bahagia.“Kamu di sini Elle?” tanya pria itu masih tidak percaya.Elle tersenyum dan mengangguk.Kepala desa bingung melihat Pak Dokter terlihat akrab dengan tamunya.“Ehm, Pak Dokter.” Imbuh Kepala Desa.“Ah iya Pak. Maaf. Lalu bagaimana Pak?” tanya Ludwig begitu sadar. Membuat Elle tertawa kecil.“Begini Pak, saya mau menjelaskan rumah tinggal untuk Nona Elle, beliau akan tinggal di rumah yang – ““Tidak perlu Pak, Nona Elle akan tinggal bersamaku.” Potong Ludwig dengan cepat.Tentu saja Elle terkejut, begitu juga dengan Kepala Desa.“Ludwig? Kenapa aku tinggal denganmu?” seru Elle.“Iya, aku sangat sibuk setiap harinya. Setidaknya kalau kamu di rumah singgahku. Aku akan merasa jauh lebih tenang menjagamu dari para kawanan serigala seperti mereka.” Jelas Ludwig sambil menunjuk ke arah tiga pria yang tengah melihat mereka dengan wajah penuh tawa.Elle menoleh ke arah

  • Hasrat Liar Pernikahan   518 || Takdir

    Begitu Elle tiba di rumah Cath. Wanita cantik itu mulai mengurus dokumen – dokumen yang ia perlukan untuk bisa berkeliling dengan bebas di Afrika. Setidaknya butuh waktu seminggu baru ia bisa mulai beraktifitas. Selama satu minggu ini pula Elle terlihat akrab dengan anak – anak di sekitar lingkungan tempat tinggal Cath.Elle setiap hari duduk di depan rumah dan melukis suasana yang ada di depan matanya. Baik tawa polos anak – anak yang tidak paham dengan kondisi mereka saat ini dan raut muram dari beberapa anak yang merasa kelaparan.Hal inilah yang membuat dada Elle merasa miris akan kemiskinan di negara yang ia pijak sekarang.“Huftt seandainya semua orang kaya di dunia ini menyisihkan kekayaan mereka untuk berinvestasi atau memperbaiki system kehidupan di negara ini, aku pikir mereka semua bisa berkembang.” Gumam Elle menghela nafas di suatu sore. Tapi entahlah. Apa memang ini adalah solusinya atau memang tidak ada solusi sama sekali.“Hei Elle, kamu di luar?”“Hai Cath, iya nih la

DMCA.com Protection Status