Share

Bab 42. Malam yang Panas

Adrian menyambut ajakan Briella. Walaupun dia sendiri merasa sangat tersiksa, tapi dia tak mau membuat Briella ketakutan seperti dulu. Adrian ingin Briella merasakan momen yang indah bersamanya. Oleh sebab itu Adrian mencoba memperlambat semuanya. Alih-alih langsung menuruti Briella, dia mempermainkan cuping telinga istrinya itu.

“Apa yang kau lakukan?” tanya Briella. “Masuki aku sekarang juga!”

“Tidak. Kau akan membenciku kalau aku melakukannya dengan terburu-buru.” Perlahan, bibir Adrian turun ke leher Briella, menciptakan kissmark di sana. Dengan gesit dia melucuti gaun Briella dan kini keduanya sama-sama telanjang.

Di bawah pancuran, kedua tangan Adrian bergerak menangkup payudara Briella. Puting merah jambunya benar-benar tegang.

“Kau tahu, sejak kau memelukku, aku sangat ingin bercinta denganmu. Sayangnya kau menuduhku yang bukan-bukan.” Kedua tangan Adrian sibuk meremasi kedua payudara bulat padat milik Briella, hingga wanita itu kesulitan berkata-kata.

“Ma-maafkan aku. Aku mem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status