Kelly merasa masalah berjalan sesuai dengan keinginannya, dia pun menyerang Pamela. "Tanpa bukti, kamu nggak bisa menyalahkan netizen karena memercayai ibu dan anak yang malang itu! Kalau kamu nggak dapat membuktikan bahwa apa yang mereka katakan itu salah, skandal itu kemungkinan adalah benar! Kalana hanya ingin membantu ibu dan putrinya yang malang itu. Dia nggak ingin orang-orang tahu dia melakukan perbuatan baik, jadi dia mencari ibu tirimu sebagai perantara!"Setelah mendengarkan kata-kata Kelly yang mengubah putrinya yang tercela menjadi orang yang melakukan perbuatan baik, Pamela benar-benar ingin memberinya tepuk tangan!Kelly benar-benar tidak tahu malu. Selain itu, dia bereaksi dengan sangat cepat."Aku nggak punya bukti, tapi aku punya ini!" Pamela mengetuk pelipisnya dengan jari telunjuknya.Tindakannya itu membuat orang-orang sedikit bingung ....Kelly berkata sambil mengerutkan keningnya, "Nona Pamela, apa maksudmu? Sekarang masalah sudah menjadi seperti ini, kamu nggak p
Pamela menduga Johan dan Anisa merasa sedikit malu. Mereka ingin meminta Pamela untuk makan atau semacamnya ....Sementara Pamela tidak ingin tinggal di Kediaman Keluarga Yanuar untuk makan. Dia telah mengatakan semua yang perlu dikatakan. Saat ini, dia hanya ingin pergi dari sini.Jason berkata untuk menghibur kakek dan neneknya, "Kakek, Nenek jangan khawatir, aku akan pergi mengantar Pamela."Johan berkata sambil mengangguk, "Ya, pergilah antar Pamela! Kali ini keluarga kita telah menyebabkan masalah baginya lagi!"Anisa juga berkata, "Jason, tolong beri tahu Pamela dengan baik. Keluarga kita meminta maaf padanya."Jason berkata, "Ya, aku tahu."Saat mereka berbicara, tidak ada yang melihat ke arah Kelly dan Kalana yang berdiri di samping. Mereka mungkin merasa kesal dengan keduanya .......Saat Pamela berjalan keluar pintu, kebetulan dia bertemu dengan Marko yang hendak masuk dengan tangan berlumuran tanah.Marko berpakaian dengan sangat bagus, tapi tangannya selalu kotor. Dia past
Marko menghela napas, lalu mengalihkan pandangannya dan hendak masuk ke dalam rumah untuk mencuci tangannya. Namun, dia kebetulan bertemu dengan putranya yang hendak keluar."Hari ini, kamu nggak pergi ke perusahaan?" Perkataan Marko yang penuh dengan kepedulian terhadap putranya itu tidak diterima oleh Jason.Jason menatap ayahnya dengan tatapan sinis, lalu berkata dengan nada datar, "Aku pergi sekarang."Melihat putranya berjalan pergi dengan acuh tak acuh, Marko terlihat biasa. Kemudian, dia berjalan masuk ke dalam rumah.Suasana di ruangan itu tidak bagus, Kelly dan Kalana menangis sambil berpelukan.Marko menatap Kelly dan Kalana dengan datar, seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Kemudian, dia langsung naik ke kamarnya untuk mencuci tangan tanpa bertanya apa pun.Di ruang tamu, saat mendengar tangisan keduanya, Johan merasa kesal hingga berkata dengan marah, "Menangis, menangis terus! Apa lagi yang kalian berdua tangisi? Terutama kamu, Kalana, lihat apa yang kamu lakukan!"Kalana ta
Kelly berpikir sejenak, lalu berkata, "Kamu harus segera mencari guru sekolah menengah paling profesional di negeri ini untuk membantu gadis bernama Nala belajar secepat mungkin!"Saat Kalana mendengar ini, dia langsung mengerutkan kening dengan kecewa. "Bu, kita hanya punya waktu tiga hari. Nggak peduli seberapa banyak dia belajar, kita nggak bisa menjadikan gadis itu lebih baik daripada Pamela!"Kelly menyipitkan matanya dengan licik. "Bukankah Pamela meminta kakekmu mengatur seseorang untuk memberikan soal? Dalam dua hari ke depan, Ibu akan menemukan cara untuk membantumu mencuri soal itu! Saat itu, Pamela juga nggak akan bisa menang dari orang yang menghafal jawaban!"Saat Kalana mendengar gagasan ini, matanya menjadi tajam lagi. "Oke! Ayo kita lakukan! Bu, kali ini kita harus menghancurkan Pamela agar dia nggak bisa bersikap sombong lagi!"Kelly berkata sambil mengangguk, "Oke, cepat cari guru untuk Nala! Sekalipun kita memintanya untuk menghafal jawaban yang benar sebelum mengiku
Kelly memamerkan sosoknya yang mengesankan. Dia berharap dapat membangkitkan hasrat suaminya ....Marko hanya menatap wajahnya. "Kalau kamu bersikeras menginginkan kehidupan seperti itu, kamu dapat menemukan pria lain untuk memuaskanmu. Aku nggak keberatan."Setelah berkata, pria itu melewati Kelly dan berjalan menuju biliknya.Kelly merasa terhina. Saat dia masih muda, dia adalah salah satu primadona sekolah. Ada banyak pria yang mengejarnya. Hanya Marko yang tidak menganggapnya serius sama sekali!Kebetulan pria yang tidak peduli padanya itu adalah kekasih sahabatnya, Quenne. Hal ini membuat Kelly jatuh cinta pada pandangan pertama terhadap Marko dan ingin mendapatkannya."Marko, apakah aku lebih buruk dari Quenne? Kamu bahkan nggak mau menyentuhku? Sosokku jauh lebih baik daripada Quenne yang kurus hingga nggak memiliki daging!"Mendengar nama Quenne, Marko berhenti sejenak. Kemudian, dia berkata dengan serius, "Jangan menyebut namanya."Kelly tidak mendengarkannya. "Dia begitu semb
Pamela merasa sangat senang. Saat dia sampai di stasiun kereta, dia bisa menyingkirkan Jason.Setelah melihat situasi lalu lintas di kedua sisi jalan, Pamela melangkah ke trotoar dan dengan sengaja mempercepat langkahnya untuk meninggalkan Jason ....Saat Pamela hendak sampai ke seberang, sebuah mobil tiba-tiba melaju dan menabrak Pamela dengan kecepatan tinggi!Saat Pamela mengetahuinya, dia sudah terlambat untuk bereaksi. Segera setelah itu, sesosok tubuh tinggi bergegas ke arahnya untuk melindunginya ....Saat sosok jangkung itu melindungi Pamela, dia takut akan menekan perutnya. Oleh karena itu, ketika keduanya terjatuh bersama, pria itu sengaja memutar posisinya agar Pamela jatuh menimpanya!Pamela mendengar suara rem mendadak dan erangan Jason. Mereka selamat dalam kecelakaan itu.Saat Pamela tersadar dari lamunannya, dia langsung melihat plat nomor mobil itu. Mobil itu adalah mobil van abu-abu dengan nomor plat XXXXX!Kemudian, Pamela dia melihat ke arah Jason yang berada di baw
Di Rumah Sakit.Departemen Ortopedi.Pamela memapah Jason yang melompat dengan satu kaki. Setelah keluar dari klinik ortopedi, Pamela meminta Jason untuk duduk di kursi koridor sebentar.Dokter meminta mereka melakukan rontgen untuk memeriksa kondisi tulangnya.Jason tidak mau duduk. Dia ingin berjalan langsung ke tempat rontgen.Melihat kaki Jason yang terluka hendak menyentuh tanah, Pamela segera menghentikannya dan berkata, "Jangan bergerak. Dokter bilang kamu nggak boleh berjalan sampai hasilnya keluar!"Jason merasa dokter membesar-besarkan masalah. Dia pun berkata dengan yakin, "Nggak masalah berjalan beberapa langkah."Pamela berkata dengan cemas, "Jangan bergerak!"Jason tidak berani melanggar perintah adiknya. Dia segera duduk dengan patuh.Pamela berkata dengan marah, "Kamu tetap di sini dan jangan bergerak. Aku akan mencari kursi roda!"Jason mengatupkan bibirnya dan mengangguk sambil tersenyum. Jika dia tahu bahwa luka akan membuat Pamela memedulikannya seperti ini, dia seh
...Perusahaan Dirgantara.Di ruang konferensi yang serius, pria yang duduk di kursi CEO tiba-tiba berdiri dengan ekspresi gugup di wajahnya yang tegas. "Ada apa? Kenapa kamu pergi ke rumah sakit? Apa kamu merasa nggak enak badan?"Agam seharusnya tidak membiarkan Pamela pergi ke Kediaman Keluarga Yanuar sendirian!Apakah Pamela ditindas oleh Keluarga Yanuar lagi? Apa dia terluka?Hanya sekejap, Agam memikirkan kemungkinan yang tak terhitung jumlahnya. Agam pun merasa sulit bernapas.Pamela berkata dengan ekspresi cemberut, "Paman, bukan aku. Aku baik-baik saja."Agam bertanya sambil mengerutkan keningnya dengan cemas, "Kalau kamu baik-baik saja, kenapa kamu pergi ke rumah sakit? Kamu di rumah sakit mana?"Pamela berkata dengan pusing, "Jason yang terluka. Tulang kakinya patah saat mencoba membantuku menghindari mobil. Sekarang, dia nggak bisa berjalan. Dia kehilangan ponselnya, jadi nggak dapat menghubungi keluarganya. Aku nggak bisa menggendongnya ...."Agam menghela napas lega. "Mes