Marko menghela napas, lalu mengalihkan pandangannya dan hendak masuk ke dalam rumah untuk mencuci tangannya. Namun, dia kebetulan bertemu dengan putranya yang hendak keluar."Hari ini, kamu nggak pergi ke perusahaan?" Perkataan Marko yang penuh dengan kepedulian terhadap putranya itu tidak diterima oleh Jason.Jason menatap ayahnya dengan tatapan sinis, lalu berkata dengan nada datar, "Aku pergi sekarang."Melihat putranya berjalan pergi dengan acuh tak acuh, Marko terlihat biasa. Kemudian, dia berjalan masuk ke dalam rumah.Suasana di ruangan itu tidak bagus, Kelly dan Kalana menangis sambil berpelukan.Marko menatap Kelly dan Kalana dengan datar, seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Kemudian, dia langsung naik ke kamarnya untuk mencuci tangan tanpa bertanya apa pun.Di ruang tamu, saat mendengar tangisan keduanya, Johan merasa kesal hingga berkata dengan marah, "Menangis, menangis terus! Apa lagi yang kalian berdua tangisi? Terutama kamu, Kalana, lihat apa yang kamu lakukan!"Kalana ta
Kelly berpikir sejenak, lalu berkata, "Kamu harus segera mencari guru sekolah menengah paling profesional di negeri ini untuk membantu gadis bernama Nala belajar secepat mungkin!"Saat Kalana mendengar ini, dia langsung mengerutkan kening dengan kecewa. "Bu, kita hanya punya waktu tiga hari. Nggak peduli seberapa banyak dia belajar, kita nggak bisa menjadikan gadis itu lebih baik daripada Pamela!"Kelly menyipitkan matanya dengan licik. "Bukankah Pamela meminta kakekmu mengatur seseorang untuk memberikan soal? Dalam dua hari ke depan, Ibu akan menemukan cara untuk membantumu mencuri soal itu! Saat itu, Pamela juga nggak akan bisa menang dari orang yang menghafal jawaban!"Saat Kalana mendengar gagasan ini, matanya menjadi tajam lagi. "Oke! Ayo kita lakukan! Bu, kali ini kita harus menghancurkan Pamela agar dia nggak bisa bersikap sombong lagi!"Kelly berkata sambil mengangguk, "Oke, cepat cari guru untuk Nala! Sekalipun kita memintanya untuk menghafal jawaban yang benar sebelum mengiku
Kelly memamerkan sosoknya yang mengesankan. Dia berharap dapat membangkitkan hasrat suaminya ....Marko hanya menatap wajahnya. "Kalau kamu bersikeras menginginkan kehidupan seperti itu, kamu dapat menemukan pria lain untuk memuaskanmu. Aku nggak keberatan."Setelah berkata, pria itu melewati Kelly dan berjalan menuju biliknya.Kelly merasa terhina. Saat dia masih muda, dia adalah salah satu primadona sekolah. Ada banyak pria yang mengejarnya. Hanya Marko yang tidak menganggapnya serius sama sekali!Kebetulan pria yang tidak peduli padanya itu adalah kekasih sahabatnya, Quenne. Hal ini membuat Kelly jatuh cinta pada pandangan pertama terhadap Marko dan ingin mendapatkannya."Marko, apakah aku lebih buruk dari Quenne? Kamu bahkan nggak mau menyentuhku? Sosokku jauh lebih baik daripada Quenne yang kurus hingga nggak memiliki daging!"Mendengar nama Quenne, Marko berhenti sejenak. Kemudian, dia berkata dengan serius, "Jangan menyebut namanya."Kelly tidak mendengarkannya. "Dia begitu semb
Pamela merasa sangat senang. Saat dia sampai di stasiun kereta, dia bisa menyingkirkan Jason.Setelah melihat situasi lalu lintas di kedua sisi jalan, Pamela melangkah ke trotoar dan dengan sengaja mempercepat langkahnya untuk meninggalkan Jason ....Saat Pamela hendak sampai ke seberang, sebuah mobil tiba-tiba melaju dan menabrak Pamela dengan kecepatan tinggi!Saat Pamela mengetahuinya, dia sudah terlambat untuk bereaksi. Segera setelah itu, sesosok tubuh tinggi bergegas ke arahnya untuk melindunginya ....Saat sosok jangkung itu melindungi Pamela, dia takut akan menekan perutnya. Oleh karena itu, ketika keduanya terjatuh bersama, pria itu sengaja memutar posisinya agar Pamela jatuh menimpanya!Pamela mendengar suara rem mendadak dan erangan Jason. Mereka selamat dalam kecelakaan itu.Saat Pamela tersadar dari lamunannya, dia langsung melihat plat nomor mobil itu. Mobil itu adalah mobil van abu-abu dengan nomor plat XXXXX!Kemudian, Pamela dia melihat ke arah Jason yang berada di baw
Di Rumah Sakit.Departemen Ortopedi.Pamela memapah Jason yang melompat dengan satu kaki. Setelah keluar dari klinik ortopedi, Pamela meminta Jason untuk duduk di kursi koridor sebentar.Dokter meminta mereka melakukan rontgen untuk memeriksa kondisi tulangnya.Jason tidak mau duduk. Dia ingin berjalan langsung ke tempat rontgen.Melihat kaki Jason yang terluka hendak menyentuh tanah, Pamela segera menghentikannya dan berkata, "Jangan bergerak. Dokter bilang kamu nggak boleh berjalan sampai hasilnya keluar!"Jason merasa dokter membesar-besarkan masalah. Dia pun berkata dengan yakin, "Nggak masalah berjalan beberapa langkah."Pamela berkata dengan cemas, "Jangan bergerak!"Jason tidak berani melanggar perintah adiknya. Dia segera duduk dengan patuh.Pamela berkata dengan marah, "Kamu tetap di sini dan jangan bergerak. Aku akan mencari kursi roda!"Jason mengatupkan bibirnya dan mengangguk sambil tersenyum. Jika dia tahu bahwa luka akan membuat Pamela memedulikannya seperti ini, dia seh
...Perusahaan Dirgantara.Di ruang konferensi yang serius, pria yang duduk di kursi CEO tiba-tiba berdiri dengan ekspresi gugup di wajahnya yang tegas. "Ada apa? Kenapa kamu pergi ke rumah sakit? Apa kamu merasa nggak enak badan?"Agam seharusnya tidak membiarkan Pamela pergi ke Kediaman Keluarga Yanuar sendirian!Apakah Pamela ditindas oleh Keluarga Yanuar lagi? Apa dia terluka?Hanya sekejap, Agam memikirkan kemungkinan yang tak terhitung jumlahnya. Agam pun merasa sulit bernapas.Pamela berkata dengan ekspresi cemberut, "Paman, bukan aku. Aku baik-baik saja."Agam bertanya sambil mengerutkan keningnya dengan cemas, "Kalau kamu baik-baik saja, kenapa kamu pergi ke rumah sakit? Kamu di rumah sakit mana?"Pamela berkata dengan pusing, "Jason yang terluka. Tulang kakinya patah saat mencoba membantuku menghindari mobil. Sekarang, dia nggak bisa berjalan. Dia kehilangan ponselnya, jadi nggak dapat menghubungi keluarganya. Aku nggak bisa menggendongnya ...."Agam menghela napas lega. "Mes
"Ahem! Pak Agam sudah membubarkan rapat. Kenapa kalian masih mengobrol di sini? Apakah kalian ingin aku menyampaikan keraguan kalian kepada Pak Agam?"Ervin masuk dan mengetuk pintu dengan lembut sambil menyela diskusi di ruang konferensi.Melihat orang kepercayaan Agam masuk, semua orang menunjukkan ekspresi serius. Mereka menghilangkan rasa penasaran mereka dan tidak berani mengatakan apa-apa lagi. Semua orang saling memandang, lalu mereka semua mengemas dokumen dan membubarkan diri....Saat Agam tiba di rumah sakit, Pamela sedang membungkuk untuk membantu Jason yang sedang duduk di kursi untuk minum.Melihat pemandangan itu dari kejauhan, ekspresi Agam menjadi masam. Dia bahkan tidak pernah menikmati disuapi oleh Pamela!Agam berjalan di belakang Pamela, lalu berkata menatap Jason dengan ekspresi sinis, "Aku dengar kaki Tuan Muda Jason terluka. Kenapa kamu bahkan nggak bisa menggunakan tanganmu?"Mendengar suara Agam, Pamela menegakkan tubuh dan melihat ke belakang. "Paman, kamu su
Jason sebenarnya tidak menyukai Agam. Jason merasa sedikit kesal terhadap Agam, jadi dia mengangkat tangannya dengan sedikit niat membalas dendam dan merentangkan kedua tangannya yang panjang. "Kalau begitu, terima kasih adik ipar."Kata "adik ipar" membuat Agam sedikit mengernyit. Dia tidak merasa senang atau kesal. Hatinya merasa sangat rumit.Pada akhirnya, Agam tidak menggendong Jason karena dia tidak menerima seorang pria berbaring di belakangnya. Namun, Agam harus mendengarkan istrinya ....Kemudian, Agam melangkah maju, membungkuk, lalu menggendong Jason dengan tangannya yang kuat. Agam menggendong Jason keluar dari gerbang rumah sakit di hadapan semua orang, kemudian memasukkannya ke dalam mobil.Seorang pria yang sangat tampan memeluk pria lain yang sama tampannya. Di mana pun, adegan ini terlihat cukup menggemparkan!Para perawat di meja resepsionis rumah sakit terlihat sangat iri. Mereka semua menutup mulut untuk mencegah diri mereka berteriak!Orang-orang yang datang ke rum