Saat Pamela mengajak Revan keluar dari kamar, Calvin masih menjaga di pintu. Dia bersandar di dinding sambil melihat ponselnya.Saat dia mendengar pintu terbuka, Calvin segera berdiri tegak, menunjukkan sikap hormat kepada atasannya.Melihat Pamela menarik tangan seorang anak, Calvin langsung terlihat terkejut. Apa yang terjadi?Calvin terus menjaga di pintu. Dia tidak berani membiarkan siapa pun masuk mengganggu istirahat Nona Pamela. Bagaimana anak Kalana bisa keluar dari dalam?"Nona Pamela, kenapa anak ini ada di kamarmu?"Pamela menjawab dengan acuh tak acuh, "Aku nggak tahu, aku baru saja melihatnya berlari masuk dari balkon."Ternyata begitu!Calvin merasa dia tidak mungkin membiarkan orang masuk karena kelalaiannya. Dia berkata dengan hormat, "Aku minta maaf karena anak ini mengganggu istirahatmu. Serahkan saja dia padaku. Silakan turun dan makan!"Pamela mengangguk, lalu membawa Revan ke depan Calvin.Namun, Revan memegang erat tangan Pamela dan enggan melepaskannya ....Revan
Pamela tersenyum dan tidak bergerak. Dia mengambil segelas air di antara peralatan makan indah yang diletakkan di atas meja dan meminumnya ...."Apa yang kamu lakukan? Sudah kubilang bangun! Beraninya kamu meminum air yang ada di meja? Guru seperti apa kamu? Dasar nggak tahu aturan! Apakah kamu sudah selesai mengajari anakku? Beraninya kamu berbuat onar di sini. Kalau kamu tidak bangun, aku akan memecatmu!"Saat berkata, Kelly menghampiri dan meraih lengan Pamela. Dia berniat menarik Pamela dari kursi ...."Kelly! Kamu bicara dengan siapa!"Kelly terkejut, dia menoleh ke asal suara itu ....Kelly melihat Jason memapah Johan, sementara Kalana sedang memapah Anisa berjalan kemari ....Orang yang baru saja memanggil namanya adalah Johan.Kelly menjawab ayah mertuanya sambil menjelaskan, "Ayah, ada orang luar yang duduk di sini, aku mau mengusirnya!"Mendengar ini, Johan dan Anisa mengerutkan kening.Tatapan Jason yang memapah kakeknya di samping menjadi masam.Kelly merasa suasananya menj
Johan juga menyetujui kata-kata Jason. Kemudian, dia berkata, "Jason benar! Kelly, kamu menakuti penyelamatku, kenapa kamu nggak meminta maaf padanya?"Bagaimana mungkin Kelly yang angkuh dan sombong itu bersedia meminta maaf kepada gadis kecil seperti Pamela?Namun, Johan telah membuka suara. Dia yang sebagai menantu perempuannya tidak mungkin tidak mendengarkan ucapannya ....Huh! Pengalaman yang Kelly miliki lebih banyak dibandingkan Pamela. Jangan terburu-buru menentukan siapa yang menang atau kalah. Kelly harus bisa bersikap sabar. Setelah itu, dia akan memikirkan rencana untuk mengalahkan Pamela!Kemudian, Kelly tersenyum lagi dan berkata dengan sopan, "Nona Pamela, maaf, tadi aku nggak tahu diri. Aku sangat kasar padamu!"Pamela berkata sambil tersenyum, "Ya, nggak masalah. Aku tahu Nyonya Kelly nggak sengaja. Semua ini karena nggak ada yang memberitahumu bahwa aku adalah tamu hari ini."Senyum di wajah Kelly membeku, apa maksud kata wanita jalang ini? Apakah Pamela ingin mengat
Marko dapat merasakan bahwa Pamela tidak begitu menyukainya, jadi dia tidak mengatakan apa-apa lagi.Semua orang tidak memperhatikan Kelly dan Kalana telah duduk dan makan atau tidak. Kedua orang itu pun duduk dengan sedih sambil menahan amarah mereka.Di meja makan, para pemimpin Keluarga Yanuar bersikap ramah pada Pamela. Mereka terus-menerus mengambilkan makanan untuk Pamela. Mereka takut Pamela tidak menyukainya dan juga takut dia tidak dapat menjangkaunya.Kalana yang disayangi dari kecil merasa diabaikan sehingga dia tidak memiliki nafsu makan sama sekali. Dia menggertakkan gigi sambil menatap dan mengutuk Pamela di dalam hatinya.Kelly menyadari sikap putrinya agak aneh. Dia pun menepuk-nepuk kaki putrinya di bawah meja untuk menenangkannya.Kalana menjadi tenang, lalu melirik ibunya. Kelly dan Kalana saling memandang, mereka secara diam-diam menjalankan rencananya ...."Kalian semua sudah makan? Kenapa nggak ada yang mengajakku makan?" Justin turun dari lantai atas dengan wajah
"Ayo! Nona Pamela, cobalah jus delima yang diperas olehku."Kelly menuangkan segelas jus untuk Pamela sambil tersenyum dan menyerahkannya pada Pamela. Dia terlihat sangat antusias ingin Pamela segera mencobanya.Pamela melihat ke gelas jus berwarna merah itu, lalu berkata sambil tersenyum sopan pada Kelly, "Terima kasih atas kebaikanmu, tapi aku nggak boleh minum es."Bagaimana mungkin Kelly akan menyerah jika dia tidak mencapai tujuannya? Dia berkata sambil tersenyum sopan, "Oh, ya! Minum es akan membuat perut seorang gadis sakit. Aku nggak kepikiran! Nggak masalah, masih ada jus di dapur yang nggak dimasukkan es. Aku akan meminta seseorang untuk mengambilkannya untukmu sekarang!"Setelah berkata, Kelly menoleh dan menunjuk ke pelayan yang berdiri di sampingnya. Dia meminta pelayan itu pergi ke dapur untuk mengambilnya.Saat ini, Justin mengulurkan tangannya kemari sambil berkata, "Bu, berikan aku jus dingin itu, aku minum es!"Kelly tertegun sambil memandang putranya yang tidak memah
Pamela menggelengkan kepalanya. "Bagaimana mungkin aku nggak memaafkan Bibi! Aku hanya berpikir usia Bibi lebih tua. Bagaimanapun, kamu nggak pantas meminta maaf kepadaku. Kalau aku menerima permintaan maafmu, aku benar-benar nggak pengertian!"Kelly menggerakkan sudut mulutnya. Hatinya diam-diam memarahi Pamela si jalang itu yang mempermainkannya. Namun, dia masih tetap tersenyum ramah dan antusias."Nona Pamela, kamu benar-benar berpikir terlalu banyak! Kalau begitu, aku nggak akan meminta maaf padamu lagi. Bagaimana kalau kamu anggap aku hanya sekedar membuatkanmu segelas jus?"Pamela berkata sambil mengangkat gelasnya dengan patuh, "Baiklah, kalau Bibi berkata begitu, aku akan meminumnya!"Kelly mengangguk. "Baiklah! Cepatlah minum! Cobalah jus yang aku buat."Pamela mengangkat cangkir ke bibirnya. Melihat tatapan Kelly yang sangat ingin mempercepat gerakannya, Pamela pun menghentikan gerakan meminum jus dan tidak membuka mulutnya.Pamela mengangkat alisnya, lalu memandang Kalana y
"Tunggu!"Pamela menghentikan Kalana lagi.Kalana yang hendak meneguk anggur merah itu pun berhenti. Kemudian, dia bertanya dengan heran, "Ada apa, Kak Pamela?"Pamela berkata sambil mengerutkan keningnya, "Aku ingat sepertinya tubuh Nona Kalana nggak begitu sehat? Kenapa kamu masih minum anggur dingin! Nona Kalana, kamu lebih baik meminum jus delima yang disiapkan khusus oleh Nyonya Kelly!"Kalana berkata sambil tersenyum kaku, "Kak Pamela, kamu saja yang minum jus. Aku harus menghormatimu. Bagaimana mungkin aku hanya meminum jus? Selain itu, penyakitku ini sudah sangat lama. Nggak apa-apa sesekali minum sedikit anggur!"Pamela tidak setuju. "Kamu bersulang dengan anggur, tapi aku malah meminum jus sebagai pengganti anggur. Menurutku, ini nggak baik. Itu akan membuatku terlihat sangat nggak tulus. Sudahlah, kita lebih baik nggak bersulang saja!"Saat berkata, Pamela hendak meletakkan segelas jus delima di tangannya ....Saat Kelly dan Kalana melihat situasi ini, kedua ibu dan anak itu
Oleh karena itu, Kalana berharap kakaknya dapat mendukungnya dan menyampaikan beberapa patah kata kepada Pamela!Alhasil, Jason hanya menyipitkan matanya dengan tegas dan berkata dengan nada dingin, "Kalau tamu nggak mau minum, ya sudah. Kenapa kamu masih ingin memaksa tamu untuk minum bersamamu?""Bukan ...." Kalana merasa lebih sedih. Kakaknya tidak melindunginya.Pamela sialan, tadi dia memang sengaja berbuat seperti itu!Kelly juga merasa marah dengan tipuan Pamela. Namun, sekarang dia lebih mengkhawatirkan kesehatan putrinya ...."Kalana, apakah kamu lupa minum vitamin hari ini?" Kelly mengingatkan putrinya.Kalana tersadar kembali. Dia segera memahami maksud ibunya. "Ya! Aku lupa. Pantas saja aku merasa nggak enak badan! Eh ... Kakek, Nenek, Ayah, Kak, kalian makanlah. Aku akan pergi minum vitamin dulu, lalu turun menemani kalian!"Setelah berkata, dia berbalik dan pergi dengan tergesa-gesa.Melihat Kalana pergi dengan tergesa-gesa, Pamela mengerutkan bibirnya sambil memakan paha