Share

Bab 681

Penulis: Hargai
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-08 22:00:26
Selama pria bernama Agam ini berada di sisinya, dia bisa merasakan kenyamanan dan ketenangan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Dia juga tidak mengerti mengapa dia bisa merasakan perasaan seperti itu saat berada di sisi Agam. Sungguh ajaib.

Saat bersama Agam, dia seperti bisa menindas pria itu sesuka hatinya ....

"Coba kamu cicipi rasanya."

Suara rendah pria itu menyela pemikirannya.

Ketika Pamela tersadar kembali, pria itu sedang menyuapkan mi tomat yang baru selesai dimasak ke bibirnya. Dia membuka mulutnya dengan patuh. Saat dia hendak mencicipi masakan Agam ....

Sebelum sesuap mi itu sempat masuk ke dalam mulutnya, dia merasakan tatapan sekelompok orang yang membuatnya merasa canggung. Begitu menoleh ke arah pintu dapur, dia mendapati sekelompok pelayan sedang berdiri di sana dan mengintip mereka. Mulut para pelayan itu terbuka lebar, seolah-olah sangat terkejut.

Hanya Dimas, sang kepala pelayan yang tampak sedikit tenang.

Pamela menggerak-gerakan bibirnya yang kering, lalu
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Just Rara
uuuhhh ngeganggu aja ni si kalana
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 682

    Dia memang tidak ingin mengangkat panggilan telepon ini.Namun, kalau dia tidak mengangkat panggilan telepon ini, seolah-olah dia melakukan hal yang buruk di belakang gadis-nya. Setelah bersusah payah mencarinya, dia baru menemukan gadis-nya. Agam tidak ingin terjadi kesalahpahaman lagi yang menyebabkan gadis-nya marah dan menyebabkan gadis-nya melarikan diri lagi. Dia tidak ingin gadis-nya menghilang dari hidupnya lagi.Dengan pertimbangan itulah, Agam langsung menjawab panggilan telepon itu dan mengaktifkan pengeras suara ....Di ujung telepon, terdengar suara tangisan dan panik Kalana. "Agam, kamu ada di mana?""Rumah.""Agam, apa sekarang kamu bisa ke sini sebentar? Aku perlu kamu ....""Aku sedang sibuk."Mendengar penolakan tegas dari Agam, Kalana tidak menyerah begitu saja, dia berkata dengan nada memohon dan terisak, "Agam, aku tahu aku nggak bisa selalu mengganggumu seperti ini. Tapi sekarang Revan hilang! Hiks, hiks .... Aku sudah mencarinya ke semua tempat, tapi aku tetap ng

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-08
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 683

    Di kediaman Keluarga Yanuar.Pelayan melapor dengan penuh hormat, "Tuan Muda Jason, Nona Kalana, Tuan Agam sudah datang!"Karena masalah Revan hilang, Kalana sedang bersandar dengan tidak berdaya dan terisak dalam pelukan Jason. Mendengar pelayan melaporkan Agam sudah datang, dia baru sedikit bersemangat dan duduk tegak sambil mengalihkan pandangannya ke arah pintu gerbang ....Sosok bayangan Agam yang tinggi tegak benar-benar melangkahkan kakinya memasuki ruang tamu kediaman Keluarga Yanuar.Namun, sayang sekali, dia bukan datang seorang diri, melainkan datang bersama Pamela yang dia gandeng dengan lembut.Mata Kalana yang baru saja bersinar meredup kembali. Ekspresinya berubah menjadi muram. Diam-diam, dia mengepalkan tangannya dengan erat. Pada saat bersamaan, suara tangisannya juga makin keras ....Jason yang juga melihat Agam datang dengan menggandeng Pamela, menunjukkan ekspresi dingin dan sorot mata tidak senang karena merasa kasihan pada adiknya.Di saat seperti ini, Agam malah

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-08
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 684

    Agam terdiam.Saat itu, demi menyelamatkan nyawanya, Kalana mengisap racun ular dalam tubuhnya dengan berani. Karena itulah, wanita itu kehilangan kemampuan untuk menjadi seorang ibu selamanya ....Dia memang berutang pada wanita itu dalam hal ini selamanya. Namun, dia tidak bisa memenuhi keinginan Kalana dalam hal percintaan. Jadi, menghadapi pernyataan Jason, dia sama sekali tidak bisa berkata-kata.Pamela menaikkan alisnya dan berkata, "Pak Jason, kalau kamu benar-benar memedulikan adikmu, sebaiknya kamu membantunya untuk mencari putra kesayangannya terlebih dahulu, bukan malah menyalahkan orang lain dan merebut hati seorang pria denganku demi adikmu!"Jason mengalihkan pandangannya dari Agam ke arah Pamela yang pandai bersilat lidah itu. Sorot mata penuh kebencian dan amarah tampak jelas di matanya.Semuanya karena dia!Kalana mengalami tekanan mental berkali-kali karena wanita bernama Pamela itu! Dia benar-benar ingin sekali mencekik mati wanita itu!Tepat pada saat ini, beberapa

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-09
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 685

    Dia duduk bersandar di sofa kediaman Keluarga Yanuar sambil menguap, lalu mengamati sekeliling rumah itu dengan malas ....Tempat ini adalah kediaman Keluarga Yanuar?Tempat di mana dia berasal.Namun, sekarang dia sama sekali tidak mengingat tempat ini lagi.Tiba-tiba, Kalana berkata padanya, "Kak Pamela, apa kita bisa bicara di luar sebentar?"Pamela tidak mungkin semudah itu jatuh dalam perangkapnya. "Nggak bisa, aku malas bergerak. Kalau ada yang ingin kamu katakan, katakan saja di sini! Lagi pula, ini adalah rumahmu. Aku saja nggak takut, apa yang perlu kamu takutkan?"Mendengar Pamela menolak permintaannya, Kalana menggertakkan giginya dan berkata, "Pamela, sebelumnya aku terlalu menganggap remeh kamu. Tapi, aku nggak akan mengaku kalah begitu saja!"Pamela malas memperdebatkan siapa yang menang dan siapa yang kalah dengan wanita itu. Dia bahkan tidak tertarik untuk bersaing dengan orang seperti Kalana.Namun, ada satu pertanyaan yang ingin dia tanyakan pada Kalana."Nona Kalana,

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-09
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 686

    Pamela ingin bertanya pada pelayan wanita yang baru saja menyuguhkan kopi kepadanya. 'Apa saat memasak di dapur, darah ayam, bebek atau yang lainnya muncrat?'Namun, begitu dia mengangkat kepalanya, dia mendapati pelayan wanita itu sudah berjalan jauh, tidak ada seorang pelayan pun yang berjaga di sekitarnya.Pamela mengerutkan keningnya. Dia teringat pada bocah kasihan yang selalu dimanfaatkan oleh Kalana itu ....'Apa mungkin Kalana sudah melakukan tindakan kejam pada anak itu?'Setelah berpikir demikian, dia langsung bangkit dari sofa dan berjalan ke arah pelayan wanita itu pergi untuk mencari keberadaan pelayan wanita itu.Pamela mengikuti pelayan wanita itu hingga ke dalam dapur kediaman Keluarga Yanuar.Namun, tidak ada seorang pelayan pun yang sedang sibuk di dapur. Dapur terlihat rapi dan bersih, tidak ada tanda-tanda baru menyembelih hewan unggas ....Kalau darah di kopinya tadi bukan darah hewan unggas, apa mungkin benar-benar darah manusia? Darah anak itu?Hal yang lebih ane

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-09
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 687

    "Aku ingin menyelamatkan putraku, aku ingin menyelamatkan Revan-ku! Pamela, tolong bantu aku membuka pintu itu bersama-sama dengan pisau ini!"Sambil berbicara, Kalana langsung mengangkat pisau dalam genggamannya ....Melihat ekspresi panik setengah mati Kalana, Pamela menyipitkan matanya, keraguan mulai menyelimuti hatinya.Saat ini, akting Kalana berbeda dengan akting-akting yang dia lakukan sebelumnya, seolah-olah saat ini dia tidak sedang berakting ....Kalau Kalana berbicara jujur, sekarang ada seorang pria di dalam gudang sana, bahkan ada kemungkinan sedang menyandera bocah itu?Apa mungkin ada pencuri yang masuk ke dalam rumah dan ketahuan oleh bocah itu? Karena takut bocah itu menarik perhatian orang dewasa di rumah ini, maka sang pencuri melukai, bahkan berniat membunuh bocah itu ....Setelah memikirkan kemungkinan itu, hal ini menyangkut keselamatan nyawa bocah itu. Untuk sementara waktu, Pamela tidak berprasangka lagi pada Kalana. Dia berkata dengan tenang pada wanita itu, "

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-09
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 688

    Kalana langsung berlutut di lantai, memeluk Revan yang sudah tidak sadarkan diri sambil menangis tersedu-sedu ...."Revan, Revan-ku, bangunlah, sayang! Buka matamu dan lihat Ibu! Maafkan Ibu! Ibu sudah datang terlambat! Revan ... hiks, hiks, hiks ...."Sebagai seorang ibu hamil, begitu melihat pemandangan perpisahan antara ibu dan anak itu, kesedihan langsung menyelimuti hati Pamela.Pada saat bersamaan, dia juga tetap waspada. Dia mendongak dan mengamati gudang itu dengan saksama apakah ada orang di dalam sana ....Hanya dalam sekejap mata, teriakan histeris Kalana menarik perhatian sangat banyak orang."Kalana, apa yang terjadi?"Jason berjalan memasuki dapur dengan cepat. Begitu melihat pemandangan di hadapannya, ekspresinya langsung berubah menjadi serius.Kalana menggendong anak itu sambil terisak. Saking sedihnya, wanita itu seolah-olah sudah hampir kehabisan napasnya. "Kak, Revan ... Revan sudah nggak bernapas lagi. Hiks, hiks, hiks ...."Begitu mendengar ucapan adiknya, Jason s

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-09
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 689

    Sambil berbicara, Kalana mengangkat tangannya yang sedang menopang bagian belakang kepala Revan dan menunjukkan darah di tangannya kepada semua orang. "Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri, kamu yang menggunakan senjata tajam dalam genggamanmu untuk memukul kepala Revan! Revan masih sangat kecil, kenapa kamu begitu tega melakukan hal itu padanya?!"Pandangan semua orang mengikuti arahan Kalana dan tertuju pada senjata tajam dalam genggaman Pamela. Mereka makin meyakini bahwa Pamela adalah pelakunya!Menghadapi sorot mata penuh amarah orang-orang yang menganggapnya sebagai pelaku, Pamela juga menundukkan kepalanya untuk melihat senjata tajam yang disodorkan oleh Kalana padanya tadi. Dia sudah mengerti.Ini adalah sebuah perangkap, sebuah perangkap yang direncanakan dengan begitu sempurna!Sejak mereka berada di ruang tamu dan Kalana mengundangnya untuk mengobrol di tempat lain, rencana ini sudah berjalan.Hanya saja, awalnya dia tidak terjatuh dalam perangkap. Jadi, Kalana sengaja m

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-09

Bab terbaru

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2938

    Ketakutan masih melanda Phillip ketika dia membayangkan situasi saat itu, Dian meratakan alis pria itu, "Aku tahu kamu pasti akan datang untuk menyelamatkanku, sama seperti sebelumnya.""Aku mencintaimu, Phillip."Sebelumnya Dian sudah menyatakan cintanya, tapi dia mengatakannya dalam keadaan tidak sadar. Sekarang dia sudah sadar, pikirannya jernih, bahkan sambil tersenyum tipis. Ucapannya membuat Phillip tersipu sejenak."Aku juga mencintaimu," balas Phillip.Dian hanya dirawat sebentar di rumah sakit, tak lama kemudian dia kembali ke Kediaman Sanders.Seperti yang mereka katakan, kondisi Dian tidak serius, dirawat di rumah sakit hanya akan memperlambat pemulihannya.Lebih baik dia dirawat di rumah.Phillip tidak pernah menyinggung pekerjaan Dian. Sebaliknya, Dian langsung pergi ke Surat Kabar Sino untuk mengundurkan diri.Kondisinya saat ini tidak sesuai untuk menyelidiki kasus terkait, lagi pula Phillip langsung menyerahkan barang bukti ke kantor polisi, pihak kepolisian yang akan m

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2937

    "Phillip, aku menyukaimu, aku mencintaimu."Phillip memeluk Dian dengan perasaan sakit yang tiada tara, "Ini salahku, seharusnya aku lebih cepat.""Aku nggak pernah menyalahkanmu. Aku hanya ingin melihatmu tersenyum. Selama kamu bersedia membiarkanku tetap di sisimu, aku nggak meminta pengakuanmu.""Aku tahu keluargamu menyulitkanmu, aku bisa melihatnya ...."Para pengawal yang ikut menerobos masuk merasa canggung ketika melihat CEO mereka menangis.Namun, yang terpenting saat ini adalah membawa Dian ke rumah sakit untuk pemeriksaan fisik. Setelah lama terikat, aliran darahnya surut, menyebabkan mati rasa yang akan menjadi masalah serius jika tidak bisa pulih.Akhirnya, para pengawal mendorong bos mereka yang sangat pemberani untuk menasihati Phillip. Phillip menundukkan kepala, menyeka air matanya, dia menggendong Dian dengan mudah, tidak membiarkan orang lain turun tangan. Gerakannya sangat lembut, seolah-olah sedang menggendong tuan putri.Untungnya, hasil pemeriksaan menyatakan kon

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2936

    Setelah itu, Lesti pergi tanpa menoleh, sama sekali tidak menunjukkan keraguan.Masa depan dirinya dan Fabian ada dalam kandungannya, tidak mungkin dia menyerahkan semua hartanya pada Ririn.Karena putrinya tidak menurut, maka dia akan mengandalkan putra dalam kandungannya.Bukankah Ririn senang menemui Juko? Kalau begitu, biarkan saja mereka hidup bersama.Lagi pula dia sudah menghabiskan banyak usaha untuk membesarkan putrinya itu.Ririn menghabiskan paruh pertama hidupnya bersama Lesti, paruh kedua hidupnya sudah seharusnya menjadi giliran Juko.Satu-satunya hal yang membuat Phillip bersyukur adalah Juko tidak mempermainkannya, tampaknya dia masih peduli pada putrinya.Phillip bersama para pengawalnya berhasil menemukan rumah bobrok itu.Pelaku cukup waspada, mereka memilih rumah bobrok di pinggiran desa.Setelah pintu didobrak, Phillip menemukan Dian terbaring sendirian di lantai, tanpa ada yang menghiraukannya.Penjahat yang berjaga menunggu instruksi Juko, tanpa perintah darinya,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2935

    Lesti meneteskan air mata, duduk bersila dan terdiam, tidak ingin membela diri.Ririn satu-satunya orang yang masih berusaha memberikan penjelasan, tapi apa pun yang dia katakan, Fabian tidak lagi memercayainya.Hal seperti ini sudah terjadi berkali-kali dan setiap kali Fabian selalu memilih memercayai Lesti dan putrinya.Namun kini dia menyadari bahwa dia sepenuhnya salah.Dian dulunya sangat perhatian dan berperilaku baik, tetapi setelah Lesti dan Ririn memasuki hidup mereka, dia merasa putrinya mulai bermulut tajam dan selalu bertingkah di hadapannya.Sekarang dia baru menyadari, semua itu Dian lakukan untuk mendapatkan lebih banyak perhatian darinya atau setidaknya hanya ingin dia memperlakukan dirinya dan Ririn secara adil.Hanya saja dia tidak pernah menyadarinya. Sebaliknya, dia merasa Dian harus mengalah pada Ririn karena lebih tua."Karena kamu begitu menyukai ayah kandungmu, mulai sekarang kamu bisa hidup bersamanya.""Jangan pernah datang lagi ke rumah ini. Sedangkan ibumu,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2934

    Ririn buru-buru bertanya, "Ibu tertipu?""Kenapa Ibu menghubungi Juko?""Sekarang mereka tahu keberadaan Dian, Ibu mengacaukan rencanaku, apa yang ada di kepala Ibu?"Namun Lesti tidak menggubris, dia menangis dan menampar Ririn, "Kamu membuat Ibu takut setengah mati. Kalau terjadi sesuatu padamu, Ibu harus bagaimana? Susah payah Ibu membesarkanmu, apa Ibu harus melihatmu mati?""Ibu 'kan sudah bilang, jangan menemui Juko Sanders, kenapa kamu masih diam-diam menemuinya, bahkan menyuruhnya melakukan hal seperti ini, apa kamu sudah gila?""Ibu hanya ingin menjalani sisa hidup dengan damai bersamamu, kenapa kamu nggak mau mendengarkan Ibu?"Ririn sangat kecewa pada ibunya. Sejak hamil, Lesti tidak pernah lagi memberi pelajaran pada Dian.Namun, Ririn tidak terima, Dian bagaikan duri yang menancap di matanya, duri itu harus disingkirkan agar dia merasa lega."Apa Ibu nggak tahu aku menyukai Phillip?""Aku yang duluan menyukai Phillip, tapi Dian merampasnya. Mana mungkin aku melepaskannya.

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2933

    Ingin sekali Lesti menamparnya, untuk apa dia bicara seperti itu?Jika dulu pria itu tidak melakukan tindak kekerasan padanya, hubungan mereka tidak mungkin jadi seburuk ini.Sekarang beraninya dia mengatakan berbuat seperti ini demi putrinya, dia kira nyawa Dian bisa diambil semudah itu?Dian adalah Nona Besar Keluarga Sandiga, belum lagi dia sudah menikah dengan Phillip Sanders, sekarang dia adalah istri dari pemilik Perusahaan Sanders. Juko kira siapa dirinya? Beraninya dia menculik Dian!Napas Lesti tidak teratur, dia tersentak, "Kalau kamu nggak percaya, dengarkan saja teriakan putrimu.""Aku nggak bisa menyelamatkannya, nyawanya ada di tanganmu. Lagi pula aku sedang mengandung anak Fabian. Tanpa Ririn sekalipun, aku masih punya anak yang lain, tapi nggak denganmu!"Phillip sangat mengagumi Lesti. Di saat seperti ini, dia tidak lupa mengungkapkan kesetiaannya pada Fabian, secara tidak langsung memberi tahu Fabian bahwa dia selalu berpihak padanya, sungguh hebat.Di ujung telepon,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2932

    Phillip menaikkan alisnya sambil berkata, "Jangan khawatir, paling-paling hanya jari tangannya yang disentuh, nggak akan jadi masalah besar. Cedera otot dan tulang akan pulih dalam beberapa bulan. Kalian bisa merawatnya dengan baik di rumah, dijamin dia akan segera pulih."Lesti tidak tega mendengarnya, dia bergegas ke arah Phillip untuk memukulnya, tetapi sebelum berhasil mendekat, pengawal sudah menghentikannya.Fabian juga khawatir, dia segera memeluk Lesti erat-erat ke sisinya, "Kalau benar nggak ada hubungannya dengan Ririn, dia pasti akan keluar dengan selamat, tetapi kalau sebaliknya, kamu harusnya tahu ...."Suara Fabian tiba-tiba berubah dingin. Dia tidak pernah menyangka penculikan putri kandungnya ternyata berhubungan dengan putri tirinya ini.Namun, dia juga tidak terlalu bodoh dan langsung bertanya, "Bagaimana seorang gadis seperti Ririn bisa membawa Dian?""Bahkan kaca mobilnya pecah, pasti ada yang membantunya.""Mungkinkah ada hubungannya dengan ayah kandung Ririn?"Phi

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2931

    "Benar aku menemui ayah kandungku, tapi hanya satu kali, aku nggak berniat kembali ke sisinya!""Kalau nggak, aku pasti sudah dari dulu meninggalkan Keluarga Sandiga, tapi aku peduli padamu, Ayah. Ayah sudah menjagaku selama bertahun-tahun, aku sudah menganggapmu sebagai ayah kandungku. Kenapa Ayah memperlakukan kami seperti ini?""Sekarang Phillip berbicara nggak bermoral dan melimpahkan semua kesalahan padaku. Ayah harus melihat kebenarannya!"Lesti mengangguk berulang kali, tapi di saat bersamaan, dia penasaran, kapan Ririn menemui Juko?Gadis itu tidak mengatakan apa pun padanya, tapi malah tertangkap oleh Phillip.Sepertinya kejadian yang menimpa Dian memang berhubungan dengannya. Lesti hanya ingin menyelesaikan masalah ini secepatnya agar Phillip tidak berlama-lama di sana.Dia sama sekali tidak punya pemikiran seperti itu, apalagi untuk rujuk dengan Juko.Dia hanya ingin melahirkan putranya dengan selamat di Keluarga Sandiga. Kelak Keluarga Sandiga akan menjadi milik putranya, d

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2930

    Phillip paling benci ditunjuk orang saat berbicara dengannya. Dia bangkit dari duduknya, seketika tubuhnya lebih tinggi dari Fabian."Kamu masih berani mengaku sebagai ayah kandungnya Dian, kalau aku jadi kamu, aku akan memilih diam dan menyingkir.""Demi putri orang lain, kamu menuduhku mengancam Ririn. Dari ekspresi bersalahnya saja sudah cukup membuktikan kalau masalah ini berhubungan dengannya.""Sekalipun nggak percaya padaku, minimal gunakan otakmu. Pantas saja Perusahaan Sandiga semakin terpuruk, cepat atau lambat akan tamat di tanganmu."Phillip tidak lagi memberi muka. Saat mengucapkan kata-kata ini, dia mundur berulang kali, memegangi dadanya dan hampir kehabisan napas.Lesti melupakan tubuh lemahnya dan maju beberapa langkah, "Begini caramu berbicara dengan ayah mertuamu? Apa Ririn pernah menyinggungmu? Sebelumnya dia bahkan menyukaimu, Ririn masih kecil, kenapa kamu memperlakukannya seperti ini?"Dia mengatakannya berulang kali, tetapi sikap Phillip sudah jelas dan para pen

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status