Share

Bab 562

Saat tiba giliran Adsila, dia masuk ke ruang wawancara Departemen Personalia, menyapa ketiga pewawancara sebelum memperkenalkan dirinya dan duduk menunggu pertanyaan.

Ketiga pewawancara melihat resume indahnya. Mereka semua terlihat agak terkejut dan saling bertukar pandang.

Setelah itu, pewawancara yang duduk di tengah menengadahkan kepalanya dan melihat citra Adsila yang luar biasa, kemudian bertanya dengan bingung, "Perusahaan terakhirmu adalah Perusahaan Dirgantara?"

Adsila mengangguk. "Benar!"

"Kamu bisa bekerja di perusahaan bagus seperti Perusahaan Dirgantara, kenapa kamu ingin keluar?"

Adsila berkata sambil tersenyum, "Nggak ada alasan. Aku cuma merasa nggak ada masa depan dan ingin mencoba pekerjaan baru, sekalian menantang diriku sendiri."

Pernyataannya membuat ketiga pewawancara semakin bingung. Perusahaan Dirgantara terkenal sulit untuk bisa masuk dan karyawannya diperlakukan dengan baik. Kok masih ada yang menganggap bekerja di Perusahaan Dirgantara tidak punya masa depan?
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Just Rara
si adsila senang benar mau kerja di vasant,demi ketemu sm si marlon
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status