Melihat Pamela yang sedang sibuk melakukan sesuatu di depan komputer, Kalana sama sekali tidak merasa takut, dia hanya merasa sangat konyol!Kartu memori di kamera pemantau dalam ruangan itu sudah dihancurkan, jadi apa pun yang Pamela lakukan, tidak ada yang bisa dia dapatkan!Selain itu, sampai sekarang, Agam hanya menyaksikan kejadian ini di samping. Dia sama sekali tidak memedulikan Pamela dan tidak mengucapkan sepatah kata pun untuk membela Pamela. Sepertinya dia juga sudah kecewa terhadap wanita ini.'Baguslah, asalkan Agam percaya bahwa Pamela adalah seorang wanita jahat yang bahkan bisa melukai anak kecil, tujuanku akan tercapai!' pikir Kalana.Kalana merasa sangat puas dan senang, tetapi di luar, dia berpura-pura membuang napas dengan tidak berdaya. Dengan ekspresi polos dan baik hati, dia berjalan ke depan konter dan berkata dengan suara lembut dan baik hati, "Kak Pamela, nggak ada gunanya kamu pura-pura adil dan taat seperti ini. Sampai kapan kamu baru mau mengakui kesalahanm
Pada saat ini, ekspresi Kalana menjadi kaku. Tatapannya bergetar karena rasa bersalahnya. Dia sama sekali tidak menyangka bahwa Pamela akan menemukan adegan dia berinteraksi dengan Anton dari sudut itu ...."Pak Jason, coba lihat dengan lebih saksama. Saat mereka sedang berbicara, tangan Nona Kalana, adikmu ini, jelas-jelas bersentuhan dengan tangan Anton," kata Pamela sambil mengembalikan rekaman ini belasan detik, lalu memperlambat rekamannya ....Pamela berkata, "Coba lihat, gerakan tangan mereka sangat jelas. Nona Kalana jelas-jelas memasukkan sesuatu yang dia keluarkan dari kantongnya ke tangan Anton secara sembunyi-sembunyi!""Pak Jason, menurutmu, apakah dua orang yang saling tidak kenal bisa berbicara dan memberikan sesuatu secara sembunyi-sembunyi seperti ini?"Pada saat ini, Pamela berbicara sambil tersenyum dengan sinis, tetapi dia sindiran ini tidak berlebihan, dia hanya mengembalikan sindiran yang dia dapatkan dari Jason.Jason tidak mengucapkan apa pun. Sambil menonton du
Dengan berlinang air mata, Kalana menatap kakaknya dan berkata, "Kak ... aku hanya memberinya tip. Nggak boleh, ya?"Jason mengernyit dan bertanya, "Tip?"Kalana menganggukkan kepalanya dengan ekspresi polos dan berkata, "Iya! Karena pada saat itu aku menanyakan makanan apa yang lebih ringan di sini, dia juga menjelaskan sangat lama dengan sangat sabar padaku, tapi akhirnya aku nggak memesan apa pun, jadi aku merasa aku sudah merepotkannya, wajar saja kalau aku memberinya tip."Pamela tersenyum dan berkata, "Tadi, Nona Kalana bilang, begitu Anton mendengar bahwa kamu mau pesan makanan, dia menganjurkanmu untuk nggak memesan lagi supaya nggak buang-buang makanan. Sekarang, kenapa kamu malah bilang bahwa dia menjelaskan sangat lama? Selain itu, kita nggak punya kebiasaan memberikan tip pada pelayan. Kalaupun Nona Kalana mau memberinya tip, sepertinya nggak perlu sembunyi-sembunyi seperti ini, 'kan?"Kalana mengetahui bahwa setiap ucapan Pamela bertujuan untuk mengungkapkan kebohongannya,
Pekerjaan ini didapatkan dengan cara yang tidak mudah. Apalagi, Nona Kalana juga memberikan iming-iming uang. Pada akhirnya, dia terpengaruh dan menyetujuinya.Ketika dilaksanakan, dia jadi tidak berani turun tangan. Anak itu terlihat sangat tidak berdosa dan menggemaskan. Hatinya sampai memberikan penolakan dan tangannya juga sedikit bergetar. Untuk sesaat, dia tidak bisa memegang teko tersebut dengan stabil.Untung saja pada saat itu Nona Pamela segera menolongnya. Kalau tidak, bocah itu pasti akan terluka lebih parah.Dia juga kaget sekali dan segera melarikan diri.Sudahlah! Kalau dibandingkan dengan akibat dari perbuatannya itu, diam-diam mengambil ponsel tamu bukan hal yang penting lagi.Jason sudah menangkap sinyal mata antara Anton dan adik perempuannya, Kalana. Wajahnya berubah menjadi sangat masam. Pria itu lantas melihat Anton dengan ekspresi serius dan berkata."Kamu jangan melihatnya. Bicaralah yang jujur! Untuk apa dia mencarimu ketika berada di depan toilet?"Si Anton di
Jason menunduk dan memperhatikan adik perempuan yang berada di dalam pelukannya itu. Pria itu hanya diam dan tidak memperlihatkan ekspresi apa pun.Dulu, dia pasti sudah menepuk punggung adik perempuannya dan menyuruhnya untuk berhenti menangis. Selama ada Jason, Kalana sama sekali tidak perlu merasa khawatir.Akan tetapi sekarang, dia merasa adik perempuan yang ada di dalam pelukannya ini benar-benar penuh kepalsuan.Pamela menyaksikan sandiwara Kalana yang masih belum cukup apik dan tersenyum ringan."Nona Kalana, ketika Anton menuduhku tadi, dia juga nggak memiliki rekaman pembicaraan atau pun rekaman bukti transfer. Tapi kamu menyuruhku segera mengaku dan jangan berdalih lagi! Kenapa sekarang giliran kamu yang kena, kamu bisa menuduh Pak Anton sudah bicara tanpa bukti? Bukankah kamu memiliki standar ganda?"Kalana bersandar pada kakaknya dengan sedih dan berkata, "Aku ... aku bukan berstandar ganda. Status kita berbeda. Aku adalah ibu Revan. Sebagai seorang ibu, bagaimana mungkin a
Jason mendorong Kalana yang bersandar padanya dengan tanpa emosi.Kalana pertama kali didorong seperti ini oleh kakaknya. Wanita itu sedikit panik dan bertanya, "Kakak, kamu ... kamu kenapa?"Jason melemparkan ponsel itu dengan dingin kepada Kalana dan berkata, "Kamu lihat saja sendiri!"Kalana menerima ponsel tersebut dengan kebingungan dan melihatnya. Wanita itu kaget sekali. Kenapa bisa seperti ini? Kenapa pertemanan dan rekaman percakapannya dengan Anton yang sudah dihapus bisa dipulihkan kembali?"Bukan! Kakak, rekaman pembicaraan ini hanyalah rekayasa. Aku nggak pernah mengatakan hal seperti itu. Bukan aku yang mengatakan semua ini. Semua ini adalah rekayasa! Kamu jangan percaya!"Buktinya sangat meyakinkan. Lalu rekaman percakapan ini juga bukan tangkapan layar. Bisa dipastikan bahwa percakapan ini asli. Akan tetapi, Kalana masih bersikeras mengatakan bahwa rekaman percakapan itu adalah rekayasa.Jason memperhatikan Kalana yang selalu bersikap lembut tersebut terlihat histeris d
Pamela mengangguk tanpa ragu dan berkata, "Benar! Adikmu sedang pura-pura pingsan. Jadi dia kulepaskan saja! Alasannya karena aku selamanya nggak akan bisa membangunkan orang yang pura-pura pingsan. Pak Jason, kamu gantikanlah adikmu untuk meminta maaf padaku."Jason, "..."Dari dulu tidak pernah ada orang yang berani menyuruhnya meminta maaf seperti ini.Pada saat itu, seorang pria yang sedang duduk merokok di tempat yang tidak jauh pun tersenyum. Mata pria itu sedikit memicing. Dia menikmati sekaligus mengejek Pamela yang meminta Jason untuk meminta maaf padanya.Gadis ini masih sama seperti dulu.Tidak peduli di mana dan siapa pun orangnya, dia tidak pernah mundur dan tidak mau dirugikan. Wanita ini akan terus berpegang pada aturan yang ada di dalam hatinya.Jason sudah menemui lawan yang tangguh.Agam mengembuskan asap rokok. Semakin dia memuji wanita itu, hatinya semakin tidak senang.Alasannya karena wanita ini tidak menganggap keberadaannya. Dia kabur tanpa bilang-bilang dan bah
Andra sebaliknya memancarkan hawa seperti monster. Pria itu bersandar di kepala mobil dan menggerakkan jarinya sambil berkata, "Pamela, kemarilah! Aku akan mengantarkanmu pulang."Pamela, "..."Apa yang sedang dilakukan oleh kedua orang ini? Apa mereka adalah model mobil?Jadi, Agam sama sekali tidak pergi? Dia tidak pergi menjenguk ibu dari putranya yang sudah pingsan?Melihat wanita itu masih belum membuat keputusan, wajah Agam terlihat sangat masam. Matanya sudah terlihat tidak sabar ketika berbicara dengan nada sinis, "Pamela kemari!"Andra juga tidak mau kalah. Pria itu pun tersenyum dan bersikap sangat sopan ketika menggunakan taktiknya, "Pamela kemarilah! Di mobil ada coklat enak untukmu."Pamela, "..."Orang-orang di sekitar tempat itu terus-menerus memalingkan wajah mereka untuk melihat mereka bertiga. Ada yang bahkan berhenti untuk menonton adegan dua orang pria berusaha memenangkan hati seorang wanita.Mereka berdua adalah pria tampan yang sangat berkualitas. Kira-kira wanit