Share

Bab 480

Penulis: Hargai
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-26 19:00:40
Melalui kaca spion mobil, Pamela menatap wajah tampan Jason dan menjawab, "Aku bukan takut, aku hanya nggak ingin memperumit masalah. Aku nggak ingin membawa masalah dalam hubungan adik Pak Jason dan Tuan Agam."

Jason menyipitkan matanya, terkekeh pelan dan berkata, "Jadi, menurutmu hanya dengan kemunculanmu sekali saja di hadapan Agam, maka akan memengaruhi hubungan adikku dengan calon adik iparku?"

Pamela mengalihkan pandangannya ke luar jendela mobil dan berkata dengan jujur, "Ya, begitulah."

Jason menyunggingkan seulas senyum sinis dan berkata, "Pamela, dari mana kepercayaan dirimu itu, sampai-sampai kamu merasa dirimu lebih unggul dibandingkan Kalana?"

Menghadapi sindiran Jason, Pamela tetap tenang dan menyunggingkan seulas senyum.

"Pak Jason, dalam lubuk hatimu, tentu saja nggak ada seorang pun yang bisa dibandingkan dengan adik yang telah kamu manjakan sejak kecil. Hal itu sangat wajar. Seperti ini perumpamaannya, biarpun Pak Jason adalah orang yang sangat unggul, dalam lubuk ha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Just Rara
kapanlah jason tau siapa pamela sesungguhnya?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 481

    Dengan mata terpejam, Jason berkata dengan datar, "Besok malam kamu perlu menemaniku menghadiri sebuah acara, berpakaianlah dengan formal."Pamela tertegun sejenak. 'Menghadiri sebuah acara?'Kemudian, dia teringat. 'Oh, tadi untuk menolak penawaran Kalana dan Stevi, Pak Jason mengatakan besok aku adalah pendampingnya, 'kan?''Seharusnya acara yang dimaksud oleh Pak Jason adalah acara ulang tahun bibi Keluarga Yanuar yang disebut oleh Kalana tadi, bukan?''Ah! Tadi aku hanya berniat untuk membantu Pak Jason! Kenapa dia malah benar-benar berencana untuk membawaku menghadiri acara itu?!'Pamela merasa agak ragu. Dia bukan tipe orang yang sudah menghadiri acara seperti itu. Namun, setelah dipikir-pikir kembali, bibi Jason adalah tetua dalam Keluarga Yanuar, seharusnya wanita itu mengetahui dengan lebih jelas apa yang terjadi dalam Keluarga Yanuar kala itu. Jadi, dia ingin mencoba untuk menjalin hubungan dengan wanita itu. Mungkin saja dia bisa mencari tahu tentang ibunya ....Setelah berp

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 482

    Pamela tidak pernah membeli pakaian-pakaian yang tidak praktis dipakai seperti itu. Di dalam lemari pakaiannya, juga tidak ada pakaian formal atau gaun.Walaupun memang benar dia yang mendirikan Perusahaan Vasant, tetapi biasanya Ariel dan Marlon yang menghadiri perjamuan bisnis. Sebagai seorang bos di belakang layar, dia hanya bertanggung jawab dalam masalah teknis, strategi serta pengambilan keputusan-keputusan penting perusahaan.Tentu saja Ariel tahu bosnya tidak suka mengenakan pakaian-pakaian tidak praktis seperti itu. Dia menutup laptopnya, lalu bertanya dengan penasaran, "Hmm? Bos, kenapa kamu tiba-tiba meminjam gaun? Ada urusan apa?"Pamela menguap dan berkata, "Besok aku akan menemani Jason menghadiri sebuah acara. Dia memintaku untuk berpakaian formal."Ariel menganggukkan kepalanya dan berkata, "Kalau begitu, selesai makan malam nanti, aku akan menemani Bos ke sebuah butik untuk membeli gaun baru. Kalau Bos memakai gaunku, akan kebesaran dan mudah terlepas."Setelah berpiki

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 483

    Di posisi Pamela berada sekarang, dia tidak bisa mendengar isi pembicaraan nyonya pemilik warung dengan pria itu. Namun, sangatlah aneh melihat sosok pria terpandang seperti Agam duduk sendirian di sebuah warung di pinggir jalan.Marlon mendecakkan lidahnya dan berkata, "Bos, aku benar-benar nggak menyangka orang seperti Agam bisa datang ke tempat seperti ini. Ternyata dia juga bisa makan barbeku di pinggir jalan, dilengkapi dengan sebotol bir dan sepiring hidangan pelengkap! Tapi, apa artinya makan dan minum sendirian seperti itu? Sungguh membosankan!"Pamela juga merasa pemandangan di hadapannya itu sangat aneh. Lagi pula, bukankah sore tadi pria itu mengatakan dia sedang mengejar pesawat? Kenapa sampai sekarang dia masih berada di Kota Marila?Dia teringat kala itu dia datang sendirian ke warung barbeku ini untuk makan malam. Saat itu, Agam kebetulan lewat dan melihatnya. Kemudian, pria itu duduk bersamanya dan mencicipi barbeku warung ini. Selesai makan dan hendak pergi, saking kek

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 484

    Keesokan harinya, jam pulang kerja.Hampir semua karyawan di perusahaan sudah pulang kerja. Pamela pergi ke kamar kecil untuk berganti pakaian formal sesuai permintaan Jason kemarin.Selesai makan malam semalam, Ariel membawanya ke sebuah butik gaun dan membantunya memilih gaun sederhana yang elegan. Gaun berwarna ungu dengan bahu terekspos yang dirancang dengan sedemikian rupa menunjukkan sisi inovatif sang desainer.Hal yang paling penting adalah gaun itu tidak terlalu panjang, merupakan model pakaian yang disukainya. Walaupun mengenakan gaun, dia masih bisa bergerak bebas.Selesai berganti pakaian, Pamela kembali ke tempat duduknya dan menunggu bosnya keluar.Dua puluh menit kemudian, Jason baru keluar dari ruang presdir.Melihat bosnya sudah keluar, Pamela segera bangkit dari tempat duduknya, lalu sedikit menundukkan kepalanya dan berkata dengan sopan, "Pak Jason."Jason meliriknya dengan acuh tak acuh. Namun, saat dia melihat wanita yang sedang berdiri di hadapannya dan mengenakan

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 485

    Jason juga tidak mengerti apa yang terjadi pada dirinya. Mengapa dia tiba-tiba mengkhawatirkan Pamela yang tidak disukainya ini?Dia memijat-mijat pelipisnya, dia merasa mungkin karena belakangan ini dia terlalu lelah bekerja, sampai-sampai merasakan perasaan aneh seperti ini.Tak lama kemudian, mobil sudah berhenti dengan sempurna di Manor Sinar Rembulan. Pamela mengikuti Jason keluar dari mobil dan berjalan menuju ke dalam manor.Baru saja melangkah beberapa langkah, tiba-tiba Jason menghentikan langkah kakinya, lalu menoleh ke arah Pamela dan bertanya dengan datar, "Apa kamu dingin?"Cuaca sudah memasuki musim penghujan, suhu udara di malam hari juga sudah menurun.Pamela yang mengenakan gaun tipis dan ditiup angin malam memang merasa agak dingin, tetapi dia menjawab dengan datar, "Ya, lumayanlah."Jason menatap wanita itu dan berpikir sejenak, lalu menoleh dan berkata, "Calvin, bawakan mantel yang Kalana belikan untukku beberapa hari yang lalu dari dalam mobil, lalu berikan kepada

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 486

    Dia benar-benar tidak mengerti apa yang dirasakannya saat ini. Dia hanya merasa tidak aman kalau meninggalkan Pamela sendirian di sana.Jason berbalik dan bertanya, "Apa kamu punya nomorku?"Pamela menganggukkan kepalanya dan berkata, "Ada, aku sudah menyimpan nomor Pak Jason.""Hmm, sebelum aku kembali, kalau terjadi sesuatu, telepon saja aku.""Baik, Pak Jason."Selesai berpesan, Jason baru melangkahkan kakinya pergi. Sosok bayangan pria itu menghilang di tengah kerumunan ....Sementara itu, pemandangan saat Jason berjalan memasuki manor bersama Pamela dan memberi perhatian pada wanita itu dilihat dengan jelas oleh Stevi dan Kalana yang sedang berdiri dan mengobrol di tangga. Tentu saja kedua wanita itu merasa sangat tidak senang.Kalana memaksakan seulas senyum palsu dan berkata, "Sepertinya Kakak sangat perhatian pada Kak Pamela! Mantel jas yang dikenakan oleh Kak Pamela adalah hadiah yang kuberikan pada Kakak beberapa hari yang lalu!"Sebenarnya, dia membelikan mantel jas itu untu

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 487

    "Stevi, Kak Pamela datang bersama Kakak hanya karena pekerjaan, kamu jangan berpikir banyak. Sudahlah, seharusnya kamu sudah minum terlalu banyak. Ayo, aku bawa kamu ke balkon untuk tiup angin agar kamu bisa tersadar dari pengaruh alkohol!"Stevi memasang ekspresi kesal, dia masih tidak ingin melepaskan Pamela begitu saja. Namun, setelah mendengar bujukan Kalana, perlahan-lahan dia tenang kembali. Setelah memelototi Pamela, dia baru mengikuti Kalana ke balkon ....Setelah berada di balkon dan ditiup angin malam, pengaruh alkohol dalam diri Stevi sudah berkurang. Namun, kekesalan masih menyelimuti hatinya. "Kalana, sebenarnya tadi kamu benar-benar nggak boleh menghentikanku! Biarkan aku bereskan si Pamela sialan itu!"Kalana menunjukkan ekspresi bagaikan orang yang baik hati dan pengertian. Dia menggelengkan kepalanya dan mengingatkan sahabatnya. "Stevi, tadi kamu benar-benar terlalu gegabah. Jangan lupa hari ini adalah acara ulang tahun bibiku!"Setelah menyadari hal ini, Stevi langsun

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 488

    Sambil memandang ke arah Pamela, Kris menelan air liurnya dan berkata, "Siapa itu? Benar-benar cantik!"Begitu mendengar ucapan Kalana dan melihat Kris yang tampak bersemangat, Stevi juga tersenyum dan berkata, "Kak Kris, wanita itu nggak hanya cantik, dia juga sangat ahli dalam bermain! Kamu boleh menemuinya dan mengobrol dengannya. Aku yakin kamu pasti akan menyukainya!"Sorot mata mesum Kris tampak makin jelas. "Oh? Ahli dalam bermain, ya? Ahli dalam permainan seperti apa?"Stevi menyunggingkan seulas senyum hangat dan berkata, "Hmm ... dia sangat ahli dalam permainan yang disukai oleh pria seperti kalian!"Kris mengusap-usap dagunya, air liur bahkan sudah hampir menetes dari mulutnya. "Hmm, menarik. Aku suka! Kalana, kalau begitu aku nggak mengganggu kalian mengobrol lagi. Aku akan menemui adik manis itu dan mengobrol dengannya!"Melihat Kris berjalan ke arah Pamela, Kalana berpura-pura menunjukkan ekspresi cemas."Stevi, bukankah nggak baik kita mengarahkan Kak Kris untuk menemui

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26

Bab terbaru

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2938

    Ketakutan masih melanda Phillip ketika dia membayangkan situasi saat itu, Dian meratakan alis pria itu, "Aku tahu kamu pasti akan datang untuk menyelamatkanku, sama seperti sebelumnya.""Aku mencintaimu, Phillip."Sebelumnya Dian sudah menyatakan cintanya, tapi dia mengatakannya dalam keadaan tidak sadar. Sekarang dia sudah sadar, pikirannya jernih, bahkan sambil tersenyum tipis. Ucapannya membuat Phillip tersipu sejenak."Aku juga mencintaimu," balas Phillip.Dian hanya dirawat sebentar di rumah sakit, tak lama kemudian dia kembali ke Kediaman Sanders.Seperti yang mereka katakan, kondisi Dian tidak serius, dirawat di rumah sakit hanya akan memperlambat pemulihannya.Lebih baik dia dirawat di rumah.Phillip tidak pernah menyinggung pekerjaan Dian. Sebaliknya, Dian langsung pergi ke Surat Kabar Sino untuk mengundurkan diri.Kondisinya saat ini tidak sesuai untuk menyelidiki kasus terkait, lagi pula Phillip langsung menyerahkan barang bukti ke kantor polisi, pihak kepolisian yang akan m

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2937

    "Phillip, aku menyukaimu, aku mencintaimu."Phillip memeluk Dian dengan perasaan sakit yang tiada tara, "Ini salahku, seharusnya aku lebih cepat.""Aku nggak pernah menyalahkanmu. Aku hanya ingin melihatmu tersenyum. Selama kamu bersedia membiarkanku tetap di sisimu, aku nggak meminta pengakuanmu.""Aku tahu keluargamu menyulitkanmu, aku bisa melihatnya ...."Para pengawal yang ikut menerobos masuk merasa canggung ketika melihat CEO mereka menangis.Namun, yang terpenting saat ini adalah membawa Dian ke rumah sakit untuk pemeriksaan fisik. Setelah lama terikat, aliran darahnya surut, menyebabkan mati rasa yang akan menjadi masalah serius jika tidak bisa pulih.Akhirnya, para pengawal mendorong bos mereka yang sangat pemberani untuk menasihati Phillip. Phillip menundukkan kepala, menyeka air matanya, dia menggendong Dian dengan mudah, tidak membiarkan orang lain turun tangan. Gerakannya sangat lembut, seolah-olah sedang menggendong tuan putri.Untungnya, hasil pemeriksaan menyatakan kon

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2936

    Setelah itu, Lesti pergi tanpa menoleh, sama sekali tidak menunjukkan keraguan.Masa depan dirinya dan Fabian ada dalam kandungannya, tidak mungkin dia menyerahkan semua hartanya pada Ririn.Karena putrinya tidak menurut, maka dia akan mengandalkan putra dalam kandungannya.Bukankah Ririn senang menemui Juko? Kalau begitu, biarkan saja mereka hidup bersama.Lagi pula dia sudah menghabiskan banyak usaha untuk membesarkan putrinya itu.Ririn menghabiskan paruh pertama hidupnya bersama Lesti, paruh kedua hidupnya sudah seharusnya menjadi giliran Juko.Satu-satunya hal yang membuat Phillip bersyukur adalah Juko tidak mempermainkannya, tampaknya dia masih peduli pada putrinya.Phillip bersama para pengawalnya berhasil menemukan rumah bobrok itu.Pelaku cukup waspada, mereka memilih rumah bobrok di pinggiran desa.Setelah pintu didobrak, Phillip menemukan Dian terbaring sendirian di lantai, tanpa ada yang menghiraukannya.Penjahat yang berjaga menunggu instruksi Juko, tanpa perintah darinya,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2935

    Lesti meneteskan air mata, duduk bersila dan terdiam, tidak ingin membela diri.Ririn satu-satunya orang yang masih berusaha memberikan penjelasan, tapi apa pun yang dia katakan, Fabian tidak lagi memercayainya.Hal seperti ini sudah terjadi berkali-kali dan setiap kali Fabian selalu memilih memercayai Lesti dan putrinya.Namun kini dia menyadari bahwa dia sepenuhnya salah.Dian dulunya sangat perhatian dan berperilaku baik, tetapi setelah Lesti dan Ririn memasuki hidup mereka, dia merasa putrinya mulai bermulut tajam dan selalu bertingkah di hadapannya.Sekarang dia baru menyadari, semua itu Dian lakukan untuk mendapatkan lebih banyak perhatian darinya atau setidaknya hanya ingin dia memperlakukan dirinya dan Ririn secara adil.Hanya saja dia tidak pernah menyadarinya. Sebaliknya, dia merasa Dian harus mengalah pada Ririn karena lebih tua."Karena kamu begitu menyukai ayah kandungmu, mulai sekarang kamu bisa hidup bersamanya.""Jangan pernah datang lagi ke rumah ini. Sedangkan ibumu,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2934

    Ririn buru-buru bertanya, "Ibu tertipu?""Kenapa Ibu menghubungi Juko?""Sekarang mereka tahu keberadaan Dian, Ibu mengacaukan rencanaku, apa yang ada di kepala Ibu?"Namun Lesti tidak menggubris, dia menangis dan menampar Ririn, "Kamu membuat Ibu takut setengah mati. Kalau terjadi sesuatu padamu, Ibu harus bagaimana? Susah payah Ibu membesarkanmu, apa Ibu harus melihatmu mati?""Ibu 'kan sudah bilang, jangan menemui Juko Sanders, kenapa kamu masih diam-diam menemuinya, bahkan menyuruhnya melakukan hal seperti ini, apa kamu sudah gila?""Ibu hanya ingin menjalani sisa hidup dengan damai bersamamu, kenapa kamu nggak mau mendengarkan Ibu?"Ririn sangat kecewa pada ibunya. Sejak hamil, Lesti tidak pernah lagi memberi pelajaran pada Dian.Namun, Ririn tidak terima, Dian bagaikan duri yang menancap di matanya, duri itu harus disingkirkan agar dia merasa lega."Apa Ibu nggak tahu aku menyukai Phillip?""Aku yang duluan menyukai Phillip, tapi Dian merampasnya. Mana mungkin aku melepaskannya.

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2933

    Ingin sekali Lesti menamparnya, untuk apa dia bicara seperti itu?Jika dulu pria itu tidak melakukan tindak kekerasan padanya, hubungan mereka tidak mungkin jadi seburuk ini.Sekarang beraninya dia mengatakan berbuat seperti ini demi putrinya, dia kira nyawa Dian bisa diambil semudah itu?Dian adalah Nona Besar Keluarga Sandiga, belum lagi dia sudah menikah dengan Phillip Sanders, sekarang dia adalah istri dari pemilik Perusahaan Sanders. Juko kira siapa dirinya? Beraninya dia menculik Dian!Napas Lesti tidak teratur, dia tersentak, "Kalau kamu nggak percaya, dengarkan saja teriakan putrimu.""Aku nggak bisa menyelamatkannya, nyawanya ada di tanganmu. Lagi pula aku sedang mengandung anak Fabian. Tanpa Ririn sekalipun, aku masih punya anak yang lain, tapi nggak denganmu!"Phillip sangat mengagumi Lesti. Di saat seperti ini, dia tidak lupa mengungkapkan kesetiaannya pada Fabian, secara tidak langsung memberi tahu Fabian bahwa dia selalu berpihak padanya, sungguh hebat.Di ujung telepon,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2932

    Phillip menaikkan alisnya sambil berkata, "Jangan khawatir, paling-paling hanya jari tangannya yang disentuh, nggak akan jadi masalah besar. Cedera otot dan tulang akan pulih dalam beberapa bulan. Kalian bisa merawatnya dengan baik di rumah, dijamin dia akan segera pulih."Lesti tidak tega mendengarnya, dia bergegas ke arah Phillip untuk memukulnya, tetapi sebelum berhasil mendekat, pengawal sudah menghentikannya.Fabian juga khawatir, dia segera memeluk Lesti erat-erat ke sisinya, "Kalau benar nggak ada hubungannya dengan Ririn, dia pasti akan keluar dengan selamat, tetapi kalau sebaliknya, kamu harusnya tahu ...."Suara Fabian tiba-tiba berubah dingin. Dia tidak pernah menyangka penculikan putri kandungnya ternyata berhubungan dengan putri tirinya ini.Namun, dia juga tidak terlalu bodoh dan langsung bertanya, "Bagaimana seorang gadis seperti Ririn bisa membawa Dian?""Bahkan kaca mobilnya pecah, pasti ada yang membantunya.""Mungkinkah ada hubungannya dengan ayah kandung Ririn?"Phi

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2931

    "Benar aku menemui ayah kandungku, tapi hanya satu kali, aku nggak berniat kembali ke sisinya!""Kalau nggak, aku pasti sudah dari dulu meninggalkan Keluarga Sandiga, tapi aku peduli padamu, Ayah. Ayah sudah menjagaku selama bertahun-tahun, aku sudah menganggapmu sebagai ayah kandungku. Kenapa Ayah memperlakukan kami seperti ini?""Sekarang Phillip berbicara nggak bermoral dan melimpahkan semua kesalahan padaku. Ayah harus melihat kebenarannya!"Lesti mengangguk berulang kali, tapi di saat bersamaan, dia penasaran, kapan Ririn menemui Juko?Gadis itu tidak mengatakan apa pun padanya, tapi malah tertangkap oleh Phillip.Sepertinya kejadian yang menimpa Dian memang berhubungan dengannya. Lesti hanya ingin menyelesaikan masalah ini secepatnya agar Phillip tidak berlama-lama di sana.Dia sama sekali tidak punya pemikiran seperti itu, apalagi untuk rujuk dengan Juko.Dia hanya ingin melahirkan putranya dengan selamat di Keluarga Sandiga. Kelak Keluarga Sandiga akan menjadi milik putranya, d

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2930

    Phillip paling benci ditunjuk orang saat berbicara dengannya. Dia bangkit dari duduknya, seketika tubuhnya lebih tinggi dari Fabian."Kamu masih berani mengaku sebagai ayah kandungnya Dian, kalau aku jadi kamu, aku akan memilih diam dan menyingkir.""Demi putri orang lain, kamu menuduhku mengancam Ririn. Dari ekspresi bersalahnya saja sudah cukup membuktikan kalau masalah ini berhubungan dengannya.""Sekalipun nggak percaya padaku, minimal gunakan otakmu. Pantas saja Perusahaan Sandiga semakin terpuruk, cepat atau lambat akan tamat di tanganmu."Phillip tidak lagi memberi muka. Saat mengucapkan kata-kata ini, dia mundur berulang kali, memegangi dadanya dan hampir kehabisan napas.Lesti melupakan tubuh lemahnya dan maju beberapa langkah, "Begini caramu berbicara dengan ayah mertuamu? Apa Ririn pernah menyinggungmu? Sebelumnya dia bahkan menyukaimu, Ririn masih kecil, kenapa kamu memperlakukannya seperti ini?"Dia mengatakannya berulang kali, tetapi sikap Phillip sudah jelas dan para pen

DMCA.com Protection Status