Share

Bab 486

Penulis: Hargai
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-26 19:00:41
Dia benar-benar tidak mengerti apa yang dirasakannya saat ini. Dia hanya merasa tidak aman kalau meninggalkan Pamela sendirian di sana.

Jason berbalik dan bertanya, "Apa kamu punya nomorku?"

Pamela menganggukkan kepalanya dan berkata, "Ada, aku sudah menyimpan nomor Pak Jason."

"Hmm, sebelum aku kembali, kalau terjadi sesuatu, telepon saja aku."

"Baik, Pak Jason."

Selesai berpesan, Jason baru melangkahkan kakinya pergi. Sosok bayangan pria itu menghilang di tengah kerumunan ....

Sementara itu, pemandangan saat Jason berjalan memasuki manor bersama Pamela dan memberi perhatian pada wanita itu dilihat dengan jelas oleh Stevi dan Kalana yang sedang berdiri dan mengobrol di tangga. Tentu saja kedua wanita itu merasa sangat tidak senang.

Kalana memaksakan seulas senyum palsu dan berkata, "Sepertinya Kakak sangat perhatian pada Kak Pamela! Mantel jas yang dikenakan oleh Kak Pamela adalah hadiah yang kuberikan pada Kakak beberapa hari yang lalu!"

Sebenarnya, dia membelikan mantel jas itu untu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 487

    "Stevi, Kak Pamela datang bersama Kakak hanya karena pekerjaan, kamu jangan berpikir banyak. Sudahlah, seharusnya kamu sudah minum terlalu banyak. Ayo, aku bawa kamu ke balkon untuk tiup angin agar kamu bisa tersadar dari pengaruh alkohol!"Stevi memasang ekspresi kesal, dia masih tidak ingin melepaskan Pamela begitu saja. Namun, setelah mendengar bujukan Kalana, perlahan-lahan dia tenang kembali. Setelah memelototi Pamela, dia baru mengikuti Kalana ke balkon ....Setelah berada di balkon dan ditiup angin malam, pengaruh alkohol dalam diri Stevi sudah berkurang. Namun, kekesalan masih menyelimuti hatinya. "Kalana, sebenarnya tadi kamu benar-benar nggak boleh menghentikanku! Biarkan aku bereskan si Pamela sialan itu!"Kalana menunjukkan ekspresi bagaikan orang yang baik hati dan pengertian. Dia menggelengkan kepalanya dan mengingatkan sahabatnya. "Stevi, tadi kamu benar-benar terlalu gegabah. Jangan lupa hari ini adalah acara ulang tahun bibiku!"Setelah menyadari hal ini, Stevi langsun

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 488

    Sambil memandang ke arah Pamela, Kris menelan air liurnya dan berkata, "Siapa itu? Benar-benar cantik!"Begitu mendengar ucapan Kalana dan melihat Kris yang tampak bersemangat, Stevi juga tersenyum dan berkata, "Kak Kris, wanita itu nggak hanya cantik, dia juga sangat ahli dalam bermain! Kamu boleh menemuinya dan mengobrol dengannya. Aku yakin kamu pasti akan menyukainya!"Sorot mata mesum Kris tampak makin jelas. "Oh? Ahli dalam bermain, ya? Ahli dalam permainan seperti apa?"Stevi menyunggingkan seulas senyum hangat dan berkata, "Hmm ... dia sangat ahli dalam permainan yang disukai oleh pria seperti kalian!"Kris mengusap-usap dagunya, air liur bahkan sudah hampir menetes dari mulutnya. "Hmm, menarik. Aku suka! Kalana, kalau begitu aku nggak mengganggu kalian mengobrol lagi. Aku akan menemui adik manis itu dan mengobrol dengannya!"Melihat Kris berjalan ke arah Pamela, Kalana berpura-pura menunjukkan ekspresi cemas."Stevi, bukankah nggak baik kita mengarahkan Kak Kris untuk menemui

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 489

    Dia adalah keponakan dari istri Tuan Besar Keluarga Yanuar. Kalau begitu, dia juga bisa dianggap sebagai anggota Keluarga Yanuar, bukan?Keluarga Yanuar adalah identitas yang kuat. Biarpun harus berpura-pura mengakui identitas itu, tentu saja dia bersedia melakukannya!Pamela menatap Kris. Melihat pria itu memiliki hubungan dengan Keluarga Yanuar dan kelihatannya tidak terlalu cerdas, mungkin saja dia bisa mencoba bertanya pada pria itu untuk mencari tahu apakah pria itu mengetahui apa yang terjadi dalam Keluarga Yanuar kala itu atau tidak.Dia sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk bertanya pada orang yang cerdas, peka dan waspada seperti Jason.Setelah berpikir demikian, Pamela menyunggingkan seulas senyum hangat dan berkata, "Halo, Tuan, aku sangat senang bisa mengenalmu."Melihat senyuman memesona Pamela, hati Kris langsung bergetar dengan kencang. "Aku juga sangat senang bisa mengenalmu! Oh ya, cantik, siapa namamu?"Pamela berkata, "Aku bermarga Alister.""Oh, Nona Alister,

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 490

    Kris membawa Pamela berjalan di sepanjang koridor lantai dua dan bersiap untuk membawa wanita itu ke sebuah kamar yang lebih besar.Melihat sebuah lukisan yang tergantung di dinding koridor, Pamela menghentikan langkahnya. Dia merasakan lukisan itu seperti lukisan ibunya.Melihat Pamela menghentikan langkahnya, Kris bertanya dengan bingung, "Nona Alister, ada apa? Kenapa tiba-tiba berhenti?"Sambil memandangi lukisan itu, Pamela bertanya, "Tuan Kris, kamu adalah anggota Keluarga Yanuar, seharusnya kamu mengetahui dengan jelas hal-hal internal Keluarga Yanuar, 'kan?"Kris menyunggingkan seulas senyum. Di hadapan wanita yang menarik minatnya ini, tentu saja dia lebih mementingkan harga dirinya. Seolah-olah mengetahui semua hal tentang Keluarga Yanuar, dia berkata, "Tentu saja! Bagaimana mungkin aku nggak tahu jelas hal-hal internal Keluarga Yanuar?"Pamela tersenyum pada pria itu. Dia memang ingin memanfaatkan kelemahan pria di hadapannya ini untuk mencari tahu tentang Keluarga Yanuar. D

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 491

    Kris sudah tidak sabar lagi. Dia sudah melepaskan pakaiannya dan sedang membuka tali pinggang celananya. "Untuk apa kamu mandi lagi? Kulihat kamu putih, mulus dan wangi, nggak perlu mandi lagi! Cepat lepaskan semua pakaianmu dan naik ke atas tempat tidur!"Pamela mengedipkan matanya, lalu tertawa manja dan berkata, "Oke! Kalau begitu, kamu pejamkan matamu. Saat aku melepaskan pakaianku, aku bisa merasa malu!"Mendengar ucapan Pamela, Kris merasa sangat senang. 'Menarik, sepertinya wanita ini sudah mulai menghayati perannya.' Kemudian, dia berkata, "Dasar gadis kecil ini, kamu masih menyukai permainan tarik ulur seperti ini! Oke, hari ini aku akan menemanimu bermain. Aku akan memejamkan mataku dan nggak melihatmu melepaskan pakaianmu!"Selesai berbicara, Kris langsung memejamkan matanya.Dalam sekejap, sorot mata Pamela langsung berubah menjadi dingin. Dia langsung mengeluarkan ponselnya dan menyalakan rekaman video, lalu mengarahkannya ke wajah Kris. Kemudian, dia sengaja berkata denga

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 492

    Begitu mendengar suara Jason, Kris langsung panik. Dia bergegas mengambil pakaian yang sudah dilepaskannya dari lantai dan mengenakannya dengan tergesa-gesa."Kak Jason ... aku adalah Kris! Tadi saat berada di bawah, aku merasa agak mabuk dan pusing, jadi aku beristirahat sejenak di sini! Hanya ... ada aku seorang diri di sini! Ada urusan apa kamu mencariku?"'Sial, kenapa Jason bisa datang ke sini?''Tadi sepertinya aku mendengar suara Stevi. Lalu, dia mengatakan gadis bermarga Alister di dalam kamar ini adalah sekretaris Jason. Lalu sebelumnya gadis yang bermarga Alister ini mengatakan dia datang bersama bosnya ....''Gawat, gawat!'Kalau dari awal dia tahu gadis itu adalah sekretaris Jason, bagaimana mungkin dia berani menargetkan gadis itu?!Tidak ingin beromong kosong dengannya, Jason mengulangi ucapannya sekali lagi. "Cepat buka pintunya!"Kris ketakutan bukan main. Bagaimana mungkin dia berani memprovokasi Jason? Dia bergegas mengenakan pakaiannya dan membuka pintu. Kemudian, di

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 493

    Stevi berkata, "Ya, perkembangan hubungan antara beberapa memang sangat cepat. Baru saling mengenal saja, sudah bisa tidur bersama! Kalana, mungkin kita terlalu tertutup. Aku benar-benar nggak mengerti mengapa seorang wanita bisa begitu terbuka ...."Begitu mendengar kabar menggemparkan itu, beberapa kerabat dan teman yang datang bersama Kalana langsung mengeluarkan ponsel mereka dan mengirimkan pesan kepada teman-teman dan kerabat mereka untuk datang menyaksikan pertunjukan seru ini!Ini adalah hal yang ingin dilihat oleh Kalana. Dia ingin semua orang melihat Pamela sudah ditiduri dan dipermainkan oleh pria lain, dia ingin semua orang tahu wanita itu adalah wanita kotor!Dengan begitu, Pamela tidak akan bisa merebut Agam darinya lagi!Lubuk hati Kalana sangat keji, tetapi dia menunjukkan ekspresi seperti orang yang baik hati dan tidak berdaya. Dia menghela napas dan berkata, "Kak, walau perkembangan hubungan ini terlalu cepat, Kak Pamela dan Kak Kris sama-sama masih lajang. Mereka beb

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 494

    Jason tertegun sejenak, lalu mengalihkan pandangannya ke sumber suara. Dia melihat Pamela melewati kerumunan dan menghampirinya. Dengan ekspresi tenang, gadis itu berdiri di hadapan Jason dan berkata, "Pak Jason, ada apa kamu mencariku?"Kris, Kalana dan Stevi langsung tercengang. Apa yang terjadi? Kenapa Pamela bisa berjalan memasuki kamar dari luar?Jason menatap gadis di hadapannya ini dengan tatapan seperti sedang menginterogasi. "Kamu pergi ke mana?"Pamela menjawab dengan santai, "Aku nggak pergi ke mana-mana. Dari tadi, aku menunggu Pak Jason kembali di lantai bawah. Hanya saja, tadi aku melihat ada begitu banyak orang yang berlari ke lantai atas, kupikir ada sesuatu yang terjadi. Aku hanya penasaran dan naik ke sini untuk melihat apa yang terjadi. Alhasil, ternyata Pak Jason sedang mencariku di sini. Pak Jason, kenapa kamu mencariku di sini?"Jason langsung terdiam.Bagaimana dia bisa menjawab pertanyaan gadis itu?Apa dia harus mengatakan dia ke sini karena mengira gadis itu s

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26

Bab terbaru

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2938

    Ketakutan masih melanda Phillip ketika dia membayangkan situasi saat itu, Dian meratakan alis pria itu, "Aku tahu kamu pasti akan datang untuk menyelamatkanku, sama seperti sebelumnya.""Aku mencintaimu, Phillip."Sebelumnya Dian sudah menyatakan cintanya, tapi dia mengatakannya dalam keadaan tidak sadar. Sekarang dia sudah sadar, pikirannya jernih, bahkan sambil tersenyum tipis. Ucapannya membuat Phillip tersipu sejenak."Aku juga mencintaimu," balas Phillip.Dian hanya dirawat sebentar di rumah sakit, tak lama kemudian dia kembali ke Kediaman Sanders.Seperti yang mereka katakan, kondisi Dian tidak serius, dirawat di rumah sakit hanya akan memperlambat pemulihannya.Lebih baik dia dirawat di rumah.Phillip tidak pernah menyinggung pekerjaan Dian. Sebaliknya, Dian langsung pergi ke Surat Kabar Sino untuk mengundurkan diri.Kondisinya saat ini tidak sesuai untuk menyelidiki kasus terkait, lagi pula Phillip langsung menyerahkan barang bukti ke kantor polisi, pihak kepolisian yang akan m

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2937

    "Phillip, aku menyukaimu, aku mencintaimu."Phillip memeluk Dian dengan perasaan sakit yang tiada tara, "Ini salahku, seharusnya aku lebih cepat.""Aku nggak pernah menyalahkanmu. Aku hanya ingin melihatmu tersenyum. Selama kamu bersedia membiarkanku tetap di sisimu, aku nggak meminta pengakuanmu.""Aku tahu keluargamu menyulitkanmu, aku bisa melihatnya ...."Para pengawal yang ikut menerobos masuk merasa canggung ketika melihat CEO mereka menangis.Namun, yang terpenting saat ini adalah membawa Dian ke rumah sakit untuk pemeriksaan fisik. Setelah lama terikat, aliran darahnya surut, menyebabkan mati rasa yang akan menjadi masalah serius jika tidak bisa pulih.Akhirnya, para pengawal mendorong bos mereka yang sangat pemberani untuk menasihati Phillip. Phillip menundukkan kepala, menyeka air matanya, dia menggendong Dian dengan mudah, tidak membiarkan orang lain turun tangan. Gerakannya sangat lembut, seolah-olah sedang menggendong tuan putri.Untungnya, hasil pemeriksaan menyatakan kon

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2936

    Setelah itu, Lesti pergi tanpa menoleh, sama sekali tidak menunjukkan keraguan.Masa depan dirinya dan Fabian ada dalam kandungannya, tidak mungkin dia menyerahkan semua hartanya pada Ririn.Karena putrinya tidak menurut, maka dia akan mengandalkan putra dalam kandungannya.Bukankah Ririn senang menemui Juko? Kalau begitu, biarkan saja mereka hidup bersama.Lagi pula dia sudah menghabiskan banyak usaha untuk membesarkan putrinya itu.Ririn menghabiskan paruh pertama hidupnya bersama Lesti, paruh kedua hidupnya sudah seharusnya menjadi giliran Juko.Satu-satunya hal yang membuat Phillip bersyukur adalah Juko tidak mempermainkannya, tampaknya dia masih peduli pada putrinya.Phillip bersama para pengawalnya berhasil menemukan rumah bobrok itu.Pelaku cukup waspada, mereka memilih rumah bobrok di pinggiran desa.Setelah pintu didobrak, Phillip menemukan Dian terbaring sendirian di lantai, tanpa ada yang menghiraukannya.Penjahat yang berjaga menunggu instruksi Juko, tanpa perintah darinya,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2935

    Lesti meneteskan air mata, duduk bersila dan terdiam, tidak ingin membela diri.Ririn satu-satunya orang yang masih berusaha memberikan penjelasan, tapi apa pun yang dia katakan, Fabian tidak lagi memercayainya.Hal seperti ini sudah terjadi berkali-kali dan setiap kali Fabian selalu memilih memercayai Lesti dan putrinya.Namun kini dia menyadari bahwa dia sepenuhnya salah.Dian dulunya sangat perhatian dan berperilaku baik, tetapi setelah Lesti dan Ririn memasuki hidup mereka, dia merasa putrinya mulai bermulut tajam dan selalu bertingkah di hadapannya.Sekarang dia baru menyadari, semua itu Dian lakukan untuk mendapatkan lebih banyak perhatian darinya atau setidaknya hanya ingin dia memperlakukan dirinya dan Ririn secara adil.Hanya saja dia tidak pernah menyadarinya. Sebaliknya, dia merasa Dian harus mengalah pada Ririn karena lebih tua."Karena kamu begitu menyukai ayah kandungmu, mulai sekarang kamu bisa hidup bersamanya.""Jangan pernah datang lagi ke rumah ini. Sedangkan ibumu,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2934

    Ririn buru-buru bertanya, "Ibu tertipu?""Kenapa Ibu menghubungi Juko?""Sekarang mereka tahu keberadaan Dian, Ibu mengacaukan rencanaku, apa yang ada di kepala Ibu?"Namun Lesti tidak menggubris, dia menangis dan menampar Ririn, "Kamu membuat Ibu takut setengah mati. Kalau terjadi sesuatu padamu, Ibu harus bagaimana? Susah payah Ibu membesarkanmu, apa Ibu harus melihatmu mati?""Ibu 'kan sudah bilang, jangan menemui Juko Sanders, kenapa kamu masih diam-diam menemuinya, bahkan menyuruhnya melakukan hal seperti ini, apa kamu sudah gila?""Ibu hanya ingin menjalani sisa hidup dengan damai bersamamu, kenapa kamu nggak mau mendengarkan Ibu?"Ririn sangat kecewa pada ibunya. Sejak hamil, Lesti tidak pernah lagi memberi pelajaran pada Dian.Namun, Ririn tidak terima, Dian bagaikan duri yang menancap di matanya, duri itu harus disingkirkan agar dia merasa lega."Apa Ibu nggak tahu aku menyukai Phillip?""Aku yang duluan menyukai Phillip, tapi Dian merampasnya. Mana mungkin aku melepaskannya.

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2933

    Ingin sekali Lesti menamparnya, untuk apa dia bicara seperti itu?Jika dulu pria itu tidak melakukan tindak kekerasan padanya, hubungan mereka tidak mungkin jadi seburuk ini.Sekarang beraninya dia mengatakan berbuat seperti ini demi putrinya, dia kira nyawa Dian bisa diambil semudah itu?Dian adalah Nona Besar Keluarga Sandiga, belum lagi dia sudah menikah dengan Phillip Sanders, sekarang dia adalah istri dari pemilik Perusahaan Sanders. Juko kira siapa dirinya? Beraninya dia menculik Dian!Napas Lesti tidak teratur, dia tersentak, "Kalau kamu nggak percaya, dengarkan saja teriakan putrimu.""Aku nggak bisa menyelamatkannya, nyawanya ada di tanganmu. Lagi pula aku sedang mengandung anak Fabian. Tanpa Ririn sekalipun, aku masih punya anak yang lain, tapi nggak denganmu!"Phillip sangat mengagumi Lesti. Di saat seperti ini, dia tidak lupa mengungkapkan kesetiaannya pada Fabian, secara tidak langsung memberi tahu Fabian bahwa dia selalu berpihak padanya, sungguh hebat.Di ujung telepon,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2932

    Phillip menaikkan alisnya sambil berkata, "Jangan khawatir, paling-paling hanya jari tangannya yang disentuh, nggak akan jadi masalah besar. Cedera otot dan tulang akan pulih dalam beberapa bulan. Kalian bisa merawatnya dengan baik di rumah, dijamin dia akan segera pulih."Lesti tidak tega mendengarnya, dia bergegas ke arah Phillip untuk memukulnya, tetapi sebelum berhasil mendekat, pengawal sudah menghentikannya.Fabian juga khawatir, dia segera memeluk Lesti erat-erat ke sisinya, "Kalau benar nggak ada hubungannya dengan Ririn, dia pasti akan keluar dengan selamat, tetapi kalau sebaliknya, kamu harusnya tahu ...."Suara Fabian tiba-tiba berubah dingin. Dia tidak pernah menyangka penculikan putri kandungnya ternyata berhubungan dengan putri tirinya ini.Namun, dia juga tidak terlalu bodoh dan langsung bertanya, "Bagaimana seorang gadis seperti Ririn bisa membawa Dian?""Bahkan kaca mobilnya pecah, pasti ada yang membantunya.""Mungkinkah ada hubungannya dengan ayah kandung Ririn?"Phi

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2931

    "Benar aku menemui ayah kandungku, tapi hanya satu kali, aku nggak berniat kembali ke sisinya!""Kalau nggak, aku pasti sudah dari dulu meninggalkan Keluarga Sandiga, tapi aku peduli padamu, Ayah. Ayah sudah menjagaku selama bertahun-tahun, aku sudah menganggapmu sebagai ayah kandungku. Kenapa Ayah memperlakukan kami seperti ini?""Sekarang Phillip berbicara nggak bermoral dan melimpahkan semua kesalahan padaku. Ayah harus melihat kebenarannya!"Lesti mengangguk berulang kali, tapi di saat bersamaan, dia penasaran, kapan Ririn menemui Juko?Gadis itu tidak mengatakan apa pun padanya, tapi malah tertangkap oleh Phillip.Sepertinya kejadian yang menimpa Dian memang berhubungan dengannya. Lesti hanya ingin menyelesaikan masalah ini secepatnya agar Phillip tidak berlama-lama di sana.Dia sama sekali tidak punya pemikiran seperti itu, apalagi untuk rujuk dengan Juko.Dia hanya ingin melahirkan putranya dengan selamat di Keluarga Sandiga. Kelak Keluarga Sandiga akan menjadi milik putranya, d

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2930

    Phillip paling benci ditunjuk orang saat berbicara dengannya. Dia bangkit dari duduknya, seketika tubuhnya lebih tinggi dari Fabian."Kamu masih berani mengaku sebagai ayah kandungnya Dian, kalau aku jadi kamu, aku akan memilih diam dan menyingkir.""Demi putri orang lain, kamu menuduhku mengancam Ririn. Dari ekspresi bersalahnya saja sudah cukup membuktikan kalau masalah ini berhubungan dengannya.""Sekalipun nggak percaya padaku, minimal gunakan otakmu. Pantas saja Perusahaan Sandiga semakin terpuruk, cepat atau lambat akan tamat di tanganmu."Phillip tidak lagi memberi muka. Saat mengucapkan kata-kata ini, dia mundur berulang kali, memegangi dadanya dan hampir kehabisan napas.Lesti melupakan tubuh lemahnya dan maju beberapa langkah, "Begini caramu berbicara dengan ayah mertuamu? Apa Ririn pernah menyinggungmu? Sebelumnya dia bahkan menyukaimu, Ririn masih kecil, kenapa kamu memperlakukannya seperti ini?"Dia mengatakannya berulang kali, tetapi sikap Phillip sudah jelas dan para pen

DMCA.com Protection Status