Sambil memandang ke arah Pamela, Kris menelan air liurnya dan berkata, "Siapa itu? Benar-benar cantik!"Begitu mendengar ucapan Kalana dan melihat Kris yang tampak bersemangat, Stevi juga tersenyum dan berkata, "Kak Kris, wanita itu nggak hanya cantik, dia juga sangat ahli dalam bermain! Kamu boleh menemuinya dan mengobrol dengannya. Aku yakin kamu pasti akan menyukainya!"Sorot mata mesum Kris tampak makin jelas. "Oh? Ahli dalam bermain, ya? Ahli dalam permainan seperti apa?"Stevi menyunggingkan seulas senyum hangat dan berkata, "Hmm ... dia sangat ahli dalam permainan yang disukai oleh pria seperti kalian!"Kris mengusap-usap dagunya, air liur bahkan sudah hampir menetes dari mulutnya. "Hmm, menarik. Aku suka! Kalana, kalau begitu aku nggak mengganggu kalian mengobrol lagi. Aku akan menemui adik manis itu dan mengobrol dengannya!"Melihat Kris berjalan ke arah Pamela, Kalana berpura-pura menunjukkan ekspresi cemas."Stevi, bukankah nggak baik kita mengarahkan Kak Kris untuk menemui
Dia adalah keponakan dari istri Tuan Besar Keluarga Yanuar. Kalau begitu, dia juga bisa dianggap sebagai anggota Keluarga Yanuar, bukan?Keluarga Yanuar adalah identitas yang kuat. Biarpun harus berpura-pura mengakui identitas itu, tentu saja dia bersedia melakukannya!Pamela menatap Kris. Melihat pria itu memiliki hubungan dengan Keluarga Yanuar dan kelihatannya tidak terlalu cerdas, mungkin saja dia bisa mencoba bertanya pada pria itu untuk mencari tahu apakah pria itu mengetahui apa yang terjadi dalam Keluarga Yanuar kala itu atau tidak.Dia sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk bertanya pada orang yang cerdas, peka dan waspada seperti Jason.Setelah berpikir demikian, Pamela menyunggingkan seulas senyum hangat dan berkata, "Halo, Tuan, aku sangat senang bisa mengenalmu."Melihat senyuman memesona Pamela, hati Kris langsung bergetar dengan kencang. "Aku juga sangat senang bisa mengenalmu! Oh ya, cantik, siapa namamu?"Pamela berkata, "Aku bermarga Alister.""Oh, Nona Alister,
Kris membawa Pamela berjalan di sepanjang koridor lantai dua dan bersiap untuk membawa wanita itu ke sebuah kamar yang lebih besar.Melihat sebuah lukisan yang tergantung di dinding koridor, Pamela menghentikan langkahnya. Dia merasakan lukisan itu seperti lukisan ibunya.Melihat Pamela menghentikan langkahnya, Kris bertanya dengan bingung, "Nona Alister, ada apa? Kenapa tiba-tiba berhenti?"Sambil memandangi lukisan itu, Pamela bertanya, "Tuan Kris, kamu adalah anggota Keluarga Yanuar, seharusnya kamu mengetahui dengan jelas hal-hal internal Keluarga Yanuar, 'kan?"Kris menyunggingkan seulas senyum. Di hadapan wanita yang menarik minatnya ini, tentu saja dia lebih mementingkan harga dirinya. Seolah-olah mengetahui semua hal tentang Keluarga Yanuar, dia berkata, "Tentu saja! Bagaimana mungkin aku nggak tahu jelas hal-hal internal Keluarga Yanuar?"Pamela tersenyum pada pria itu. Dia memang ingin memanfaatkan kelemahan pria di hadapannya ini untuk mencari tahu tentang Keluarga Yanuar. D
Kris sudah tidak sabar lagi. Dia sudah melepaskan pakaiannya dan sedang membuka tali pinggang celananya. "Untuk apa kamu mandi lagi? Kulihat kamu putih, mulus dan wangi, nggak perlu mandi lagi! Cepat lepaskan semua pakaianmu dan naik ke atas tempat tidur!"Pamela mengedipkan matanya, lalu tertawa manja dan berkata, "Oke! Kalau begitu, kamu pejamkan matamu. Saat aku melepaskan pakaianku, aku bisa merasa malu!"Mendengar ucapan Pamela, Kris merasa sangat senang. 'Menarik, sepertinya wanita ini sudah mulai menghayati perannya.' Kemudian, dia berkata, "Dasar gadis kecil ini, kamu masih menyukai permainan tarik ulur seperti ini! Oke, hari ini aku akan menemanimu bermain. Aku akan memejamkan mataku dan nggak melihatmu melepaskan pakaianmu!"Selesai berbicara, Kris langsung memejamkan matanya.Dalam sekejap, sorot mata Pamela langsung berubah menjadi dingin. Dia langsung mengeluarkan ponselnya dan menyalakan rekaman video, lalu mengarahkannya ke wajah Kris. Kemudian, dia sengaja berkata denga
Begitu mendengar suara Jason, Kris langsung panik. Dia bergegas mengambil pakaian yang sudah dilepaskannya dari lantai dan mengenakannya dengan tergesa-gesa."Kak Jason ... aku adalah Kris! Tadi saat berada di bawah, aku merasa agak mabuk dan pusing, jadi aku beristirahat sejenak di sini! Hanya ... ada aku seorang diri di sini! Ada urusan apa kamu mencariku?"'Sial, kenapa Jason bisa datang ke sini?''Tadi sepertinya aku mendengar suara Stevi. Lalu, dia mengatakan gadis bermarga Alister di dalam kamar ini adalah sekretaris Jason. Lalu sebelumnya gadis yang bermarga Alister ini mengatakan dia datang bersama bosnya ....''Gawat, gawat!'Kalau dari awal dia tahu gadis itu adalah sekretaris Jason, bagaimana mungkin dia berani menargetkan gadis itu?!Tidak ingin beromong kosong dengannya, Jason mengulangi ucapannya sekali lagi. "Cepat buka pintunya!"Kris ketakutan bukan main. Bagaimana mungkin dia berani memprovokasi Jason? Dia bergegas mengenakan pakaiannya dan membuka pintu. Kemudian, di
Stevi berkata, "Ya, perkembangan hubungan antara beberapa memang sangat cepat. Baru saling mengenal saja, sudah bisa tidur bersama! Kalana, mungkin kita terlalu tertutup. Aku benar-benar nggak mengerti mengapa seorang wanita bisa begitu terbuka ...."Begitu mendengar kabar menggemparkan itu, beberapa kerabat dan teman yang datang bersama Kalana langsung mengeluarkan ponsel mereka dan mengirimkan pesan kepada teman-teman dan kerabat mereka untuk datang menyaksikan pertunjukan seru ini!Ini adalah hal yang ingin dilihat oleh Kalana. Dia ingin semua orang melihat Pamela sudah ditiduri dan dipermainkan oleh pria lain, dia ingin semua orang tahu wanita itu adalah wanita kotor!Dengan begitu, Pamela tidak akan bisa merebut Agam darinya lagi!Lubuk hati Kalana sangat keji, tetapi dia menunjukkan ekspresi seperti orang yang baik hati dan tidak berdaya. Dia menghela napas dan berkata, "Kak, walau perkembangan hubungan ini terlalu cepat, Kak Pamela dan Kak Kris sama-sama masih lajang. Mereka beb
Jason tertegun sejenak, lalu mengalihkan pandangannya ke sumber suara. Dia melihat Pamela melewati kerumunan dan menghampirinya. Dengan ekspresi tenang, gadis itu berdiri di hadapan Jason dan berkata, "Pak Jason, ada apa kamu mencariku?"Kris, Kalana dan Stevi langsung tercengang. Apa yang terjadi? Kenapa Pamela bisa berjalan memasuki kamar dari luar?Jason menatap gadis di hadapannya ini dengan tatapan seperti sedang menginterogasi. "Kamu pergi ke mana?"Pamela menjawab dengan santai, "Aku nggak pergi ke mana-mana. Dari tadi, aku menunggu Pak Jason kembali di lantai bawah. Hanya saja, tadi aku melihat ada begitu banyak orang yang berlari ke lantai atas, kupikir ada sesuatu yang terjadi. Aku hanya penasaran dan naik ke sini untuk melihat apa yang terjadi. Alhasil, ternyata Pak Jason sedang mencariku di sini. Pak Jason, kenapa kamu mencariku di sini?"Jason langsung terdiam.Bagaimana dia bisa menjawab pertanyaan gadis itu?Apa dia harus mengatakan dia ke sini karena mengira gadis itu s
Jason melirik Pamela sejenak. Melihat gadis itu hanya mengenakan gaunnya, Jason mengerutkan keningnya dan bertanya, "Pamela, di mana mantel yang kamu kenakan tadi?"Melihat bahunya yang terekspos, Pamela baru menyadari dia tidak mengenakan mantel Jason lagi. 'Gawat!'Saat dia memanjat dari jendela kamar mandi menuju ke kamar sebelah, tanpa sengaja dia menjatuhkan mantel itu ....'Astaga! Sejak hamil, pergerakanku sudah nggak selincah dulu lagi! Seharusnya kesalahan seperti ini nggak terjadi!'Dalam situasi seperti ini, dia hanya bisa mengarang sebuah alasan. "Maaf, Pak Jason. Tadi, tanpa sengaja aku mengotori mantelmu dengan minumanku. Jadi, aku melepaskannya dan meletakkannya di lantai bawah! Tapi, aku akan mengganti rugi sesuai harga mantel itu padamu. Kamu bisa meminta memotongnya dari gajiku."Jason sedang diliputi rasa bersalah karena hampir saja menuduh wanita itu melakukan tindakan memalukan, dia pun melambaikan tangannya dan berkata dengan acuh tak acuh, "Nggak perlu, nggak per