"Betul! Aku setuju! Aku mendukung!""Barusan, aku mengambil foto dengan sangat jelas, sekarang aku akan mempostingnya di internet!""Aku juga akan segera mempostingnya! Dengan kerja sama semua orang, aku yakin gadis penipu itu nggak akan lolos!"...Mobil Mercedes-Benz melaju dengan perlahan dan stabil ....Pamela duduk di dalam mobil dan beristirahat sejenak. Saat ini, dia merasa perutnya tidak sesakit sebelumnya. Dia pun berkata sambil mengulurkan tangannya, "Paman, kembalikan ponselku!"Ekspresi Agam terlihat cemberut. Kemudian, dia mengeluarkan ponsel dan menyerahkan kepada Pamela. Saat gadis kecil itu mengulurkan tangan untuk mengambilnya, Agam malah mengangkat ponsel itu tinggi-tinggi untuk mencegah Pamela mengambilnya sambil bertanya dengan dingin, "Katakan, kenapa kamu menyuruhku pergi dulu tadi?"Pamela menjawab sambil mengerutkan keningnya, "Karena ... aku takut orang-orang itu akan memotretmu!"Tatapan Agam menjadi masam. Gadis ini menganggap Agam sebagai orang lain. Dia bah
Ervin telah mengangkat jendela partisi antara kursi depan dan kursi belakang mobil dengan sadar. Dia tidak ingin melihat sesuatu yang tidak pantas.Ervin tidak ingin melihat tatapan mematikan tuan muda ....Untuk beberapa saat, Agam mengusap perut Pamela dengan lembut. Setelah melihat wajah Pamela sudah lebih baik, Agam menghentikan gerakannya. Kemudian, Agam mengeluarkan handuk basah dan menyeka wajah kecil Pamela yang lengket dengan cairan cola. Agam merasa tertekan dan marah hingga mengomeli Pamela, "Di mana sikapmu yang selalu membantahku? Kamu membiarkan orang lain menyirammu. Kenapa kamu nggak mencakar mereka?"Pamela memutar bola mata ke arah Agam sambil berkata dengan tenang, "Aku bukan kucing! Paman, kalau seekor kucing mencakarmu, apakah kamu akan membalasnya?""Tentu saja kita harus menggunakan cara manusia untuk menyelesaikan masalah dengan seekor kucing, daripada saling mencakar untuk menyelesaikan masalah seperti seekor kucing!""Aku nggak ingin berdebat dengan mereka, me
Baru pada saat itulah, istrinya Kent mengenalinya orang tersebut. "Kamu Nona Kalana!"Ketika dia berada di kantor polisi hari ini, dia bertemu dengan Kalana. Kemudian, dia mendengar suaminya menceritakan beberapa hal yang berkaitan dengan Kalana, jadi dia ingat dengan wajah Kalana ....Istrinya Kent terlihat sangat sopan. "Nona Kalana, silakan duduk. Aku akan mengambilkanmu segelas air!"Kalana memandang sofa sederhana di kediaman mirip gubuk itu, lalu kilatan rasa jijik pun melintas di matanya. Setelah itu, Kalana berkata sambil tersenyum dengan jijik, "Aku nggak mau duduk, aku akan segera pergi!"Melihat Kalana sangat sombong, istrinya Kent merasa sedikit malu dan ragu-ragu. Dia tidak tahu harus berbuat apa ....Kalana tidak menyia-nyiakan waktu. Dia membuka koper hitam di tangannya, lalu meletakkannya di atas meja sambil berkata, "Suruh suamimu menutup mulutnya rapat-rapat. Aku jamin dia akan segera dibebaskan. Setelah itu, keluargamu harus pindah dari Kota Marila. Uang ini akan cuk
Kalana mencuri data dari ponsel selebriti internet yang bernama Cristina dari kakaknya. Kemudian dia diam-diam menyalin ke ponselnya sendiri.Setelah itu, Kalana mengedit video tersebut dengan tangannya sendiri dan mensensor wajah kakeknya. Dia menggunakan cara khusus untuk mencuri akun Twitter milik seorang selebriti untuk menuduh Pamela melakukan "perbuatan jahat" di internet hingga menyebabkan keributan.Selebriti internet yang bernama Cristina itu sangat takut dengan Jason sehingga dia melarikan diri ke kampung halamannya dan tidak berani online lagi!Jason sangat pilih kasih. Dia tidak akan mudah melepaskan orang-orang jahil yang telah menyinggung keluarganya, tidak peduli siapa pun mereka. Namun, dia selalu bersikap acuh tak acuh terhadap orang luar. Meski dia melihat skandal tentang Pamela, Jason tidak akan ikut campur.Sementara kakeknya ....Kakeknya adalah seorang ilmuwan terkenal. Setiap hari, dia hanya menghabiskan waktu di laboratorium untuk meneliti berbagai hal. Dia sama
Olivia menjawab, "Oke! Ngomong-ngomong, Kak Kalana, kenapa kamu meneleponku jam segini?"Kalana berpura-pura berkata dengan ragu-ragu, "Uh ... nggak ada apa-apa! Aku membelikanmu hadiah. Setelah aku kembali, aku baru mengetahui kamu sedang keluar negeri. Jadi, aku ingin bertanya alamatmu. Aku akan mengirimkan hadiah padamu."Setelah mendengar ini, Olivia sangat terharu. "Kak Kalana, kamu baik sekali. Kamu masih ingat untuk membelikanku hadiah! Hei, andai saja kamu adalah kakak iparku! Aku nggak akan dikurung di pusat penahanan selama lebih dari sepuluh hari. Setelah terbebas, aku dikirim ke luar negeri oleh nenekku untuk didisiplinkan. Aku nggak punya kebebasan lagi!"Kalana berpura-pura terkejut. "Apa yang terjadi? Olivia, kenapa kamu bisa dikurung di pusat penahanan?"Memikirkan kejadian itu, Olivia merasa sangat kesal. "Semua itu karena istri kakakku, Pamela si gadis kampungan itu! Wanita itu sangat licik dan bermuka dua. Dia sama sekali bukan orang baik!"Kalana berkata sambil meng
Pamela mengedipkan matanya dan berkata, "Paman, dulu aku dibawa olehmu ke kediaman Keluarga Dirgantara dan dipaksa untuk bekerja sama denganmu. Jadi, aku selalu kooperatif, berusaha untuk menuruti semua instruksimu, berusaha nggak membuatmu marah dan nggak menaruh harapan apa pun padamu. Tapi, situasi sekarang sudah berbeda. Karena kita berdua ingin mencoba untuk menjalani hubungan secara baik-baik, kamu juga harus belajar untuk menghormati keputusanku!""Kejadian yang terjadi selama beberapa hari ini benar-benar membuatku merasa sangat lelah. Aku ingin menenangkan diri sendiri. Apa aku boleh tinggal di kamar ini sendirian? Kalau kamu bersikeras menegaskan kamar ini adalah kamarmu, aku akan pergi ke kamar tamu. Atau, aku juga bisa langsung meninggalkan tempat ini dan pulang ke rumahku!"Agam menyipitkan matanya. Melalui beberapa patah kata yang keluar dari mulutnya, gadis itu menegaskan bahwa dia benar-benar tidak bisa diajak berkompromi lagi. 'Gadis satu ini benar-benar cerdas!' pikir
Pamela: "Hmm, memang bukan dia orangnya."Ariel: "Wah, sungguh menarik! Sepertinya ada orang yang sengaja memainkan trik seperti ini agar orang-orang yang melihat layar LED itu salah paham! Sepertinya kemungkinan besar Nona Kalana sendiri yang melakukannya, 'kan?"Pamela juga mencurigai hal tersebut.Dia bukan tidak memercayai penjelasan yang diberikan Agam padanya, dia juga tidak meragukan kemampuan Agam untuk menyelidiki hal sepele seperti ini.Hanya saja, dia merasa kejadian dengan kemungkinan sekecil itu kenapa bisa begitu kebetulan terjadi?Kalana kembali tepat pada hari di mana Agam mempersiapkan kejutan untuknya!Selain itu, pada hari kepulangan Kalana, kebetulan ada seseorang yang menyatakan cinta pada seorang wanita melalui layar LED Bank Moroka!Hal yang penting lagi adalah mengapa pernyataan cinta pada seorang nona dari keluarga terpandang tidak mencantumkan nama lengkap wanita itu, melainkan hanya dengan kata "La"?Apa mungkin orang yang melihat layar LED itu bisa langsung
Tidak mendapat tanggapan apa pun, Tomi mulai merasa ada yang aneh. "Halo? Kenapa nggak kedengaran suara dari sana? Apa kamu nggak bisa mendengarku? Agam, cepat bicara!"Pamela tidak bisa berkata-kata.Apa yang harus dia katakan? Apa dia harus katakan dia bukan cucu kesayangan Tomi, melainkan 'makhluk sialan' yang disebut oleh Tomi barusan?Saat Pamela sedang ragu bagaimana caranya untuk menanggapi Tomi, tiba-tiba dia mendengar suara Nyonya Frida dari ujung telepon ...."Dasar si tua ini! Siapa yang mengizinkanmu menelepon Agam? Baru saja minum obat, kamu tetap nggak bisa diam. Sini, serahkan ponselmu padaku!"Kemudian, terdengar penolakan Tomi sejenak, lalu ponselnya dirampas oleh Frida.Setelah merampas ponsel Tomi, Frida bertanya, "Agam, berita yang tersebar di internet dalam negeri sangat menggemparkan. Sebenarnya apa yang terjadi?"Begitu mendengar pertanyaan Frida, Pamela menghela napas dengan tidak berdaya dan bersiap untuk memberi penjelasan panjang lebar ....Namun, sebelum dia