Share

Bab 32

Felix tersenyum sambil menyodorkan sebuah alat pengocok dadu pada Pamela. "Dik, aku juga nggak akan main yang rumit-rumit supaya kamu nggak bilang aku menindasmu! Kita bandingkan saja poin siapa yang lebih besar. Tiga babak, oke?"

Pamela menganggukkan kepalanya dan menjawab, "Oke, makasih, ya."

Adsila yang berada di sampingnya mulai panik. "Lala, aku sudah bersalah, jangan main dengan mereka! Aku minum saja, berapa botol pun bisa kuminum!"

Bagaimana mungkin Bibi bisa menang melawan tiga pria mesum itu? Kalau kalah, Bibi akan ditindas oleh mereka! Nggak ...' pikir Adsila.

Pamela menepuk-nepuk tangan Adsila sambil berkata, "Shh! Diam saja, nggak apa-apa."

Apanya yang tidak apa-apa?!

Adsila ingin menelepon pamannya untuk meminta bantuan, tetapi ponselnya diambil oleh salah satu preman itu!

Sebelum permainannya dimulai, mereka sudah dikerumuni oleh orang-orang yang datang menonton keramaian ini ....

Pamela dan Felix masing-masing memegang sebuah pengocok dadu.

Felix mengangkat tangannya da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Hera Neng
bosan dengan sikaf orang luar negeri ya seperti budaya barat ya karakter mereka
goodnovel comment avatar
Just Rara
wih keren pamela,gak bisa ditindas ni dia
goodnovel comment avatar
Noor
Sedikit bosan karena babak sebelum masih belum lengkap sudah masuk babak baru.. setiap babak terlalu sedikit page tak berbaloi untuk teruskan bacaan wlupun jalan cerita menarik tetapi bosan tiada unsur suspen
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status