Share

Bab 283

Penulis: Hargai
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-08 22:01:38
"Jangan ribut! Tapi jelas sekali kalau dia bukan laki-laki biasa. Dia pasti berasal dari kalangan yang sama dengan Nona Kalana. Pria setampan itu pantas bersanding dengan wanita yang berkelas."

Mendengar semua percakapan itu, Pamela berjalan perlahan-lahan melewati pos suster. Wanita itu sepertinya sudah bisa menebak apa yang telah terjadi.

Kalana sudah diserang oleh maniak. Jadi, dia pun menghubungi Agam untuk meminta pertolongan. Lalu, ketika Agam tiba, maniak itu sepertinya sudah berhasil kabur.

Sekarang, kepolisian mengambil rekaman kamera pengawas rumah sakit untuk memeriksa orang yang mencurigakan.

Para suster ini sepertinya mengatakan bahwa Kalana berada di kamar 302 dan lokasinya tidak terlalu jauh. Kalau dia berbelok di depan, dia akan tiba di kamar tersebut.

Pamela berbelok di sudut dan sebentar lagi dia akan tiba di kamar 302.

Pintu kamarnya setengah tertutup dan di dalamnya ada begitu banyak orang beserta orang-orang dari kepolisian.

Pamela berada di jarak yang tidak terlal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Fathia Rahma
adduh kalana..kmu kan punya klg.. pandai sekali cari perhatian Agam .dasar pelakor
goodnovel comment avatar
Just Rara
kayaknya itu si jason kakanya kalana
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 284

    Stevi sudah melihat sosok pria yang berbicara itu. Matanya langsung bersinar. Lalu, dia berbicara dengan lembut, "Kak Jason, kamu sudah datang!"Melihat gaya Stevi yang genit, Pamela juga ikut menoleh.Pria yang berada di belakangnya memiliki tubuh tinggi besar. Dia memakai setelan jas berwarna abu-abu yang sangat rapi. Wajahnya terlihat hangat dan tampan. Pria itu memiliki sepasang mata yang bercahaya dan terlihat seperti ukiran seniman.Sekujur tubuhnya memancarkan aura bangsawan kelas atas. Dia seperti sesosok makhluk agung yang tidak berhubungan dengan duniawi.Ketika Pamela melihat pria itu, pria itu juga melihat ke arahnya.Begitu menyadari dia adalah Pamela, Jason langsung mengangkat alisnya dan berkata, "Kamu?"Pamela juga sudah mengenalinya. Dia adalah cucu dari pria tua buta semalam.Melihat Kak Jason dan Pamela saling mengenal, hati Stevi langsung kalut. Wanita itu jadi waspada dan memasang senyum palsu sambil bertanya, "Kak Jason, apa kamu mengenal Pamela?"Jason melirik St

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-08
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 285

    Hari ini, Pamela telah membereskan Jason hanya dengan beberapa patah kata.Agam bersandar di samping pintu dengan tangan di saku celananya sambil menyaksikan istrinya telah memenangkan perselisihan. Sorot matanya terlihat hangat dan angkuh.Wanita ini memang miliknya.Selanjutnya, Agam pun berjalan keluar dan berkata, "Kamu bukannya sedang beristirahat di ruanganmu. Kenapa kamu malah keluar?"Pamela melihat Agam yang entah sejak kapan sudah keluar dari kamar 302 dan berjalan mendekatinya. Wanita itu mengerutkan dahinya dan membalas dengan kesal, "Aku sudah kebanyakan tidur dan bosan. Jadi, aku keluar untuk memeriksa apakah kamu masih hidup atau sudah mati."Agam jelas tidak senang, tapi sepertinya sudah terbiasa dengan sikapnya yang mengesalkan. Jadi, pria itu sama sekali tidak marah.Tangannya yang kasar langsung diletakkan di atas kepala Pamela. Selanjutnya, dia mengusapnya seperti ingin mengusik Pamela sambil berkata, "Ya! Maaf sekali aku masih hidup. Kamu kecewa, bukan?"Pamela pun

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-08
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 286

    Di koridor rumah sakit yang tenang.Pamela melangkah dengan langkah lebar menyusuri koridor rumah sakit dan berjalan dengan cepat melewati pos suster.Selanjutnya, ada Agam yang melangkah lebih cepat dan mengikuti Pamela.Para suster itu pun menjadi bersemangat dan langsung bergosip, "Itu dia! Pria itu! Pria itu adalah pacar Nona Kalana.""Ya ampun! Dia tampan sekali!""Tapi kenapa dia nggak menemani Nona Kalana di ruangan 302? Kenapa dia malah mengejar wanita lain?""Apakah ini adalah cerita cinta segitiga yang kejam?"Mendengar gosip para suster itu, Pamela langsung mengerutkan dahinya. Wanita itu pun mempercepat langkahnya dengan kesal.Begitu tiba di kamarnya, dia langsung berbalik dan bermaksud untuk mengunci pintu kamarnya.Agam yang selangkah lebih cepat langsung menjulurkan dan memasukkan tangannya. Kemudian, dia pun bertanya melalui sela pintu, "Kita ribut apalagi?"Pamela berbicara sambil berusaha sekuat tenaga mendorong pintu, "Paman, kamu nggak usah masuk lagi."Agam langsu

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-08
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 287

    Pamela berkata dengan jujur, "Aku nggak ingin terlibat dalam hubungan perasaan rumitmu dan Nona Kalana, juga nggak ingin dikomentari orang dan menjadi orang ketiga yang dikatai merusak hubungan kalian."Agam mengerti maksudnya, tapi Agam malah makin tidak senang. "Pamela, apa kamu pernah tanya padaku tentang semua itu? Kamu nggak tanya, kamu hanya berpikir sesuai dugaanmu!"Pamela sangat tenang. "Aku nggak ingin tanya, Paman juga nggak usah buru-buru menjelaskan padaku. Ini nggak seperti sikapmu dulu, juga akan membuat orang salah paham bahwa kamu suka aku ...."Agam menyipitkan matanya, lalu mengangkat dagunya untuk mengarahkan wajah Pamela ke arahnya. "Di sini nggak ada orang lain, siapa yang bisa salah paham?"Pamela, "..."Agam mengambil tisu untuk menyeka minyak di sudut mulutnya dengan lembut. "Katakan, siapa yang bisa salah paham? Hah?"Pamela mengerutkan kening dan mendorong tangannya. "Ya, aku yang salah paham! Kalau Paman terus melakukan tindakan mesra seperti ini, pasti akan

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-08
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 288

    Kasus ilegal?Pamela langsung bingung ketika mendengar kata polisi itu.Agam berjalan kemari sambil bertanya, "Kasus apa?"Saat polisi melihat ada Agam di bangsal ini, mereka baru terkejut."Em? Pak Agam, apa Anda kenal dengan Pamela?"Agam memasang ekspresi serius. "Ya, kenapa dengannya?"Setelah Kalana yang berdiri di sebelah Agam melihat polisi itu, lalu teringat dengan kejadian mengerikan semalam, jadi dia mendekat ke arah Agam secara naluriah untuk meminta perlindungan dengan ekspresi cemas."Pak Polisi, Kak Pamela terlibat dalam kasus apa? Apa kalian nggak salah cari orang? Kak Pamela adalah orang baik!"Melihat Kalana di sini, polisi pun terkejut. "Nona Kalana, kamu juga di sini! Tampaknya kalian berdua kenal dengan Pamela, ya?"Terpikir "keluarga" korban ada hak mengetahui masalah ini, jadi polisi pun menjelaskan tujuan mereka secara jujur."Pak Agam, jadi seperti ini ....""Penjahat yang dicurigai memerkosa Nona Kalana sudah ditangkap oleh kami.""Di bawah interogasi kami, ter

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-08
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 289

    "Kak Pamela, aku benar-benar ingin berteman denganmu, juga membawakanmu sup buatan ibuku, kenapa kamu mau mencelakaiku? Adakah perbuatanku yang salah sehingga menyinggungmu?"Pamela sangat tenang, hanya mencibir dengan acuh tak acuh. "Kamu nggak menyinggungku, kamu baru pulang dua hari ini, bagaimana kamu bisa menyinggungku?"Kata Pamela ada maksud lain.Ini baru hari kedua Kalana pulang. Sejak kemarin pagi, Pamela sudah masuk rumah sakit karena alergi parah, bahkan dijaga oleh Adsila dan Agam di rumah sakit.Kalau Kalana benar-benar mau mencelakainya, dia juga tidak ada waktu untuk menghubungi si pembunuh.Namun, tidak ada yang tahu kapan Kalana pulang.Kalau dia tidak pulang duluan, dia harus punya keterampilan meramal, baru bisa merencanakan semua ini duluan, 'kan?Selain itu, semalam dia dan Kalana baru saling kenal, sebelumnya juga tidak ada hubungan apa pun, jadi tak bisa dibilang Kalana menyinggungnya.Dari apa yang dikatakan polisi, kenapa Pamela merasa dirinya benar-benar sepe

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-08
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 290

    Pamela yang bersedia bekerja sama dengan polisi. Meskipun Agam merasa tidak senang, dia tidak mengatakan apa-apa, hanya menghormati maksudnya.Jadi, tangan Pamela diborgol oleh polisi.Selain itu, polisi juga mengutus orang untuk menjaga di depan bangsal Pamela, dengan begitu bisa membatasi kebebasannya dalam waktu singkat.Karena kondisi fisik Pamela perlu infus, jadi polisi tidak langsung menginterogasinya.Karen adanya rasa kemanusiaan, polisi mendengarkan nasihat dokter untuk membiarkan Pamela infus dan istirahat dulu, baru mulai menginterogasinya.Pamela memakan sarapan yang dibeli oleh Agam. Setelah infus, Pamela tertidur lagi seperti biasanya.Sore harinya, polisi baru mulai menginterogasinya.Sesuai peraturan, ketika polisi melakukan interogasi, tidak boleh ada orang di ruangan, jadi Agam juga dipersilakan keluar.Hanya saja Agam tak mau keluar, jadi polisi merasa serbasalah.Pamela menyuruh Agam keluar, Agam baru mengambil jaket di sofa dan keluar....Pria itu berdiri di depa

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-08
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 291

    "Dia nggak akan mencelakaimu," kata Agam.Dengan sikap acuh tak acuh, Agam memotong ucapan Kalana yang penuh akan spekulasi.Kalana pun merasa sedih. Dia berkata, "Agam, kamu begitu memercayai Kak Pamela? Padahal kalian baru kenal lebih dari sebulan ...."Pikiran Agam tidak tertuju pada menjawab pertanyaan Kalana, melainkan pada keadaan di dalam ruang rawat. Dia pun menjawab dengan cuek, "Pasangan suami istri harus saling percaya tanpa alasan apa pun."Pasangan suami istri ....Kata-kata ini membuat ekspresi Kalana menjadi kaku. Namun, dia langsung tersenyum lagi dan berkata, "Ya, mungkin saja benar-benar ada kesalahpahaman, aku juga merasa bahwa Kak Pamela bukan orang jahat ...."...Pada saat ini, Stevi dan Justin menerjang keluar dari dalam lift dan berlari menghampiri yang lainnya dengan terburu-buru ....Dengan ekspresi penuh amarah, Stevi berseru, "Agam, kami sudah mengetahui keadaannya!""Pamela benar-benar keterlaluan!""Kalana baru saja pulang dan bahkan sama sekali nggak meny

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-08

Bab terbaru

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2938

    Ketakutan masih melanda Phillip ketika dia membayangkan situasi saat itu, Dian meratakan alis pria itu, "Aku tahu kamu pasti akan datang untuk menyelamatkanku, sama seperti sebelumnya.""Aku mencintaimu, Phillip."Sebelumnya Dian sudah menyatakan cintanya, tapi dia mengatakannya dalam keadaan tidak sadar. Sekarang dia sudah sadar, pikirannya jernih, bahkan sambil tersenyum tipis. Ucapannya membuat Phillip tersipu sejenak."Aku juga mencintaimu," balas Phillip.Dian hanya dirawat sebentar di rumah sakit, tak lama kemudian dia kembali ke Kediaman Sanders.Seperti yang mereka katakan, kondisi Dian tidak serius, dirawat di rumah sakit hanya akan memperlambat pemulihannya.Lebih baik dia dirawat di rumah.Phillip tidak pernah menyinggung pekerjaan Dian. Sebaliknya, Dian langsung pergi ke Surat Kabar Sino untuk mengundurkan diri.Kondisinya saat ini tidak sesuai untuk menyelidiki kasus terkait, lagi pula Phillip langsung menyerahkan barang bukti ke kantor polisi, pihak kepolisian yang akan m

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2937

    "Phillip, aku menyukaimu, aku mencintaimu."Phillip memeluk Dian dengan perasaan sakit yang tiada tara, "Ini salahku, seharusnya aku lebih cepat.""Aku nggak pernah menyalahkanmu. Aku hanya ingin melihatmu tersenyum. Selama kamu bersedia membiarkanku tetap di sisimu, aku nggak meminta pengakuanmu.""Aku tahu keluargamu menyulitkanmu, aku bisa melihatnya ...."Para pengawal yang ikut menerobos masuk merasa canggung ketika melihat CEO mereka menangis.Namun, yang terpenting saat ini adalah membawa Dian ke rumah sakit untuk pemeriksaan fisik. Setelah lama terikat, aliran darahnya surut, menyebabkan mati rasa yang akan menjadi masalah serius jika tidak bisa pulih.Akhirnya, para pengawal mendorong bos mereka yang sangat pemberani untuk menasihati Phillip. Phillip menundukkan kepala, menyeka air matanya, dia menggendong Dian dengan mudah, tidak membiarkan orang lain turun tangan. Gerakannya sangat lembut, seolah-olah sedang menggendong tuan putri.Untungnya, hasil pemeriksaan menyatakan kon

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2936

    Setelah itu, Lesti pergi tanpa menoleh, sama sekali tidak menunjukkan keraguan.Masa depan dirinya dan Fabian ada dalam kandungannya, tidak mungkin dia menyerahkan semua hartanya pada Ririn.Karena putrinya tidak menurut, maka dia akan mengandalkan putra dalam kandungannya.Bukankah Ririn senang menemui Juko? Kalau begitu, biarkan saja mereka hidup bersama.Lagi pula dia sudah menghabiskan banyak usaha untuk membesarkan putrinya itu.Ririn menghabiskan paruh pertama hidupnya bersama Lesti, paruh kedua hidupnya sudah seharusnya menjadi giliran Juko.Satu-satunya hal yang membuat Phillip bersyukur adalah Juko tidak mempermainkannya, tampaknya dia masih peduli pada putrinya.Phillip bersama para pengawalnya berhasil menemukan rumah bobrok itu.Pelaku cukup waspada, mereka memilih rumah bobrok di pinggiran desa.Setelah pintu didobrak, Phillip menemukan Dian terbaring sendirian di lantai, tanpa ada yang menghiraukannya.Penjahat yang berjaga menunggu instruksi Juko, tanpa perintah darinya,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2935

    Lesti meneteskan air mata, duduk bersila dan terdiam, tidak ingin membela diri.Ririn satu-satunya orang yang masih berusaha memberikan penjelasan, tapi apa pun yang dia katakan, Fabian tidak lagi memercayainya.Hal seperti ini sudah terjadi berkali-kali dan setiap kali Fabian selalu memilih memercayai Lesti dan putrinya.Namun kini dia menyadari bahwa dia sepenuhnya salah.Dian dulunya sangat perhatian dan berperilaku baik, tetapi setelah Lesti dan Ririn memasuki hidup mereka, dia merasa putrinya mulai bermulut tajam dan selalu bertingkah di hadapannya.Sekarang dia baru menyadari, semua itu Dian lakukan untuk mendapatkan lebih banyak perhatian darinya atau setidaknya hanya ingin dia memperlakukan dirinya dan Ririn secara adil.Hanya saja dia tidak pernah menyadarinya. Sebaliknya, dia merasa Dian harus mengalah pada Ririn karena lebih tua."Karena kamu begitu menyukai ayah kandungmu, mulai sekarang kamu bisa hidup bersamanya.""Jangan pernah datang lagi ke rumah ini. Sedangkan ibumu,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2934

    Ririn buru-buru bertanya, "Ibu tertipu?""Kenapa Ibu menghubungi Juko?""Sekarang mereka tahu keberadaan Dian, Ibu mengacaukan rencanaku, apa yang ada di kepala Ibu?"Namun Lesti tidak menggubris, dia menangis dan menampar Ririn, "Kamu membuat Ibu takut setengah mati. Kalau terjadi sesuatu padamu, Ibu harus bagaimana? Susah payah Ibu membesarkanmu, apa Ibu harus melihatmu mati?""Ibu 'kan sudah bilang, jangan menemui Juko Sanders, kenapa kamu masih diam-diam menemuinya, bahkan menyuruhnya melakukan hal seperti ini, apa kamu sudah gila?""Ibu hanya ingin menjalani sisa hidup dengan damai bersamamu, kenapa kamu nggak mau mendengarkan Ibu?"Ririn sangat kecewa pada ibunya. Sejak hamil, Lesti tidak pernah lagi memberi pelajaran pada Dian.Namun, Ririn tidak terima, Dian bagaikan duri yang menancap di matanya, duri itu harus disingkirkan agar dia merasa lega."Apa Ibu nggak tahu aku menyukai Phillip?""Aku yang duluan menyukai Phillip, tapi Dian merampasnya. Mana mungkin aku melepaskannya.

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2933

    Ingin sekali Lesti menamparnya, untuk apa dia bicara seperti itu?Jika dulu pria itu tidak melakukan tindak kekerasan padanya, hubungan mereka tidak mungkin jadi seburuk ini.Sekarang beraninya dia mengatakan berbuat seperti ini demi putrinya, dia kira nyawa Dian bisa diambil semudah itu?Dian adalah Nona Besar Keluarga Sandiga, belum lagi dia sudah menikah dengan Phillip Sanders, sekarang dia adalah istri dari pemilik Perusahaan Sanders. Juko kira siapa dirinya? Beraninya dia menculik Dian!Napas Lesti tidak teratur, dia tersentak, "Kalau kamu nggak percaya, dengarkan saja teriakan putrimu.""Aku nggak bisa menyelamatkannya, nyawanya ada di tanganmu. Lagi pula aku sedang mengandung anak Fabian. Tanpa Ririn sekalipun, aku masih punya anak yang lain, tapi nggak denganmu!"Phillip sangat mengagumi Lesti. Di saat seperti ini, dia tidak lupa mengungkapkan kesetiaannya pada Fabian, secara tidak langsung memberi tahu Fabian bahwa dia selalu berpihak padanya, sungguh hebat.Di ujung telepon,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2932

    Phillip menaikkan alisnya sambil berkata, "Jangan khawatir, paling-paling hanya jari tangannya yang disentuh, nggak akan jadi masalah besar. Cedera otot dan tulang akan pulih dalam beberapa bulan. Kalian bisa merawatnya dengan baik di rumah, dijamin dia akan segera pulih."Lesti tidak tega mendengarnya, dia bergegas ke arah Phillip untuk memukulnya, tetapi sebelum berhasil mendekat, pengawal sudah menghentikannya.Fabian juga khawatir, dia segera memeluk Lesti erat-erat ke sisinya, "Kalau benar nggak ada hubungannya dengan Ririn, dia pasti akan keluar dengan selamat, tetapi kalau sebaliknya, kamu harusnya tahu ...."Suara Fabian tiba-tiba berubah dingin. Dia tidak pernah menyangka penculikan putri kandungnya ternyata berhubungan dengan putri tirinya ini.Namun, dia juga tidak terlalu bodoh dan langsung bertanya, "Bagaimana seorang gadis seperti Ririn bisa membawa Dian?""Bahkan kaca mobilnya pecah, pasti ada yang membantunya.""Mungkinkah ada hubungannya dengan ayah kandung Ririn?"Phi

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2931

    "Benar aku menemui ayah kandungku, tapi hanya satu kali, aku nggak berniat kembali ke sisinya!""Kalau nggak, aku pasti sudah dari dulu meninggalkan Keluarga Sandiga, tapi aku peduli padamu, Ayah. Ayah sudah menjagaku selama bertahun-tahun, aku sudah menganggapmu sebagai ayah kandungku. Kenapa Ayah memperlakukan kami seperti ini?""Sekarang Phillip berbicara nggak bermoral dan melimpahkan semua kesalahan padaku. Ayah harus melihat kebenarannya!"Lesti mengangguk berulang kali, tapi di saat bersamaan, dia penasaran, kapan Ririn menemui Juko?Gadis itu tidak mengatakan apa pun padanya, tapi malah tertangkap oleh Phillip.Sepertinya kejadian yang menimpa Dian memang berhubungan dengannya. Lesti hanya ingin menyelesaikan masalah ini secepatnya agar Phillip tidak berlama-lama di sana.Dia sama sekali tidak punya pemikiran seperti itu, apalagi untuk rujuk dengan Juko.Dia hanya ingin melahirkan putranya dengan selamat di Keluarga Sandiga. Kelak Keluarga Sandiga akan menjadi milik putranya, d

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2930

    Phillip paling benci ditunjuk orang saat berbicara dengannya. Dia bangkit dari duduknya, seketika tubuhnya lebih tinggi dari Fabian."Kamu masih berani mengaku sebagai ayah kandungnya Dian, kalau aku jadi kamu, aku akan memilih diam dan menyingkir.""Demi putri orang lain, kamu menuduhku mengancam Ririn. Dari ekspresi bersalahnya saja sudah cukup membuktikan kalau masalah ini berhubungan dengannya.""Sekalipun nggak percaya padaku, minimal gunakan otakmu. Pantas saja Perusahaan Sandiga semakin terpuruk, cepat atau lambat akan tamat di tanganmu."Phillip tidak lagi memberi muka. Saat mengucapkan kata-kata ini, dia mundur berulang kali, memegangi dadanya dan hampir kehabisan napas.Lesti melupakan tubuh lemahnya dan maju beberapa langkah, "Begini caramu berbicara dengan ayah mertuamu? Apa Ririn pernah menyinggungmu? Sebelumnya dia bahkan menyukaimu, Ririn masih kecil, kenapa kamu memperlakukannya seperti ini?"Dia mengatakannya berulang kali, tetapi sikap Phillip sudah jelas dan para pen

DMCA.com Protection Status