Share

Bab 239

'Kudanya Paman bernama Lan, seharusnya nama ini diambil dari nama Kalana, wanita idaman dalam hati Paman, 'kan?' pikir Pamela.

Lan, Kalana ....

Agam menyadari kebingungan Pamela, dia pun bertanya, "Ada apa?"

Pamela tersadar, dia pun mengelus kuda hitam ini sambil menjawab, "Nggak apa-apa, kudanya bagus!"

"Kamu suka berkuda?" tanya Agam lagi.

"Lumayan!" jawab Pamela.

Agam tiba-tiba merangkul pinggangnya Pamela sambil berkata, "Kali ini, kamu belum puas main, jadi lain kali, kita datang berdua saja tanpa mereka."

Pamela langsung tercengang. Pikiran Agam sudah kabur, ya?

Dua bulan lagi, hubungan kerja sama mereka akan berakhir. Mana ada lagi yang namanya "lain kali" bagi mereka?!

Pria ini tiba-tiba mencubit pinggang Pamela dengan pelan, seakan-akan dia sedang menginspeksi kualitas sebuah produk. Dia berkata dengan sinis, "Biasanya kamu makan lumayan banyak, tapi kenapa kamu sekurus ini?"

Pamela berkata dengan kesal, "Terserah aku, lah!"

Pria ini tertawa kecil dan berkata, "Makanlah lebih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status