Tanpa ragu-ragu, Agam menerima ponsel Justin dan berbalik untuk mendengar ucapan Kalana.Pamela menoleh dan menatap punggung pria yang sedang bertelepon itu. Alisnya terangkat, ekspresinya tidak jelas.Derry yang tadinya pergi menghubungi pihak rumah sakit berjalan masuk dan berkata, "Jangan khawatir, pihak rumah sakit sudah mengirimkan ambulans ke sini. Stevi akan segera menerima pengobatan."Justin menatap Stevi yang tidak sadarkan diri di atas ranjang dengan tatapan sedih dan berkata, "Kak Stevi, sudah dengar, belum? Kakimu akan segera menerima pengobatan, kamu akan baik-baik saja!"Namun, Stevi sama sekali tidak menunjukkan reaksi apa pun ....Dokter di taman berkuda ini datang dan mencubit bagian di atas bibir Stevi, membuat Stevi mengernyit dan terbangun.Meskipun Stevi sudah sadarkan diri, dia tetap terlihat sangat lemah dan putus asa. Dia berkata, "Kakiku sudah lumpuh, untuk apa kalian masih menyelamatkanku? Biarkan saja aku pergi ...."Melihat Stevi seperti ini, Justin merasa
Apakah Agam masih bertelepon dengan wanita idamannya?Pamela sebenarnya sudah tahu siapa yang menyuruh Agam untuk tetap di sini, pasti Kalana yang tadi menelepon.Masalah penarikan investasi Keluarga Respati yang diganti menjadi pengamatan sementara juga pasti terjadi karena Kalana.Hal ini masuk akal dan tidak mengherankan.Setelah berpikir sejenak, Pamela berkata pada Ervin, "Baiklah, aku akan pergi denganmu, tapi tunggu sebentar, ya."Tunggu sebentar? Ervin bertanya dengan heran, "Tunggu apa, Nyonya?"Dengan ekspresi tenang, Pamela berkata, "Tunggu sampai aku menyelesaikan masalahku dengan Nona Stevi."Ervin makin bingung, keningnya juga berkerut. Dia merasakan sejenis firasat buruk. Saat dia ingin bertanya lagi, Pamela sudah berjalan menghampiri Stevi yang terluka dan setengah berbaring di atas ranjang ....Baru saja Pamela berjalan mendekat, Justin langsung berdiri dan mengadang di hadapan Stevi dengan penuh kewaspadaan. Dia tidak membiarkan Pamela mendekati Stevi, lalu bertanya,
Pamela melihat kaki Stevi yang terluka dan berkata, "Menurutku, bukan ligamen kaki Nona Stevi yang putus, tapi kaki Nona Stevi keseleo, sehingga tulangnya bergeser. Aku kebetulan bisa melakukan manipulasi tulang. Tanpa operasi, aku bisa mengembalikan kakimu seperti semula. Apakah Nona Stevi mau mencobanya?"Stevi menangis sambil menatap Pamela dan berkata, "Bukan ligamennya yang putus? Pamela, jangan asal bicara! Memangnya dokter ini bohong? Kamu menyuruhku untuk nggak memercayai ucapan dokter, tapi percaya pada ucapan orang awam sepertimu? Konyol sekali!"Pamela tidak menjelaskan panjang lebar lagi. Dia berjalan ke arah kaki ranjang dan mengulurkan tangannya untuk memegang pergelangan kaki Stevi yang terluka ....Stevi langsung menjauhkan kakinya supaya Pamela tidak menyentuh kakinya!Namun, begitu Stevi bergerak, dia langsung merasa kesakitan hingga dia bercucuran keringat. Dia berkata dengan lemas, "Jangan, jangan sentuh aku! Justin, cepat tahan dia!"Saat Justin tersadar, dia langs
Justin pergi mengambil benda hitam di atas ranjang itu, ternyata itu seekor tikus palsu yang terlihat sangat menjijikkan!"Nggak apa-apa, Kak Stevi! Ini palsu!" kata Justin.'Pamela sudah gila, ya? Kenapa dia membawa benda seperti ini?' pikir Justin.'Pada saat seperti ini, dia malah masih ingin main-main!''Kaki Kak Stevi sudah mati rasa, tapi Pamela masih saja menakutinya seperti ini!''Sebentar .... Kak Stevi turun dari ranjang?'Saat Justin menyadari hal ini, dia langsung menatap Stevi dengan tatapan terkejut dan bertanya, "Kak Stevi, kaki ... kakimu sudah sembuh?"Ekspresi Stevi menjadi kaku, dia sendiri juga tercengang. Dia baru menyadari bahwa kakinya sudah menginjak lantai. Tadi, dia bahkan sudah melompat!Astaga! Tadi, saat dia terkejut karena tikus palsu itu, dia melompat dari ranjang dengan sangat lincah. Jika dia masih saja bersandiwara, tidak ada lagi yang akan memercayainya ....Stevi bergegas menyembunyikan kecanggungannya, lalu dia berpura-pura terkejut. Dia tersenyum d
Derry berjalan masuk dan melihat kedua wanita itu sedang berbisik-bisik. Dia pun tersenyum dan menanyakan apa yang sedang mereka bisikkan.Stevi baru melepaskan Pamela. Dia menoleh dan tersenyum pada Derry sambil berkata, "Derry, aku sedang berterima kasih pada Pamela karena dia sudah menyembuhkan kakiku. Tapi, aku merasa tersentuh hingga aku nggak bisa berkata-kata, jadi aku langsung memeluknya!"Sambil berbicara, Stevi menatap Pamela dengan tatapan pura-pura sungkan dan bertanya, "Pamela, aku nggak menakutimu, 'kan?""Nggak," jawab Pamela.Dengan ekspresi cuek, Pamela menepuk-nepuk bajunya yang berkerut karena Stevi memeluknya, seakan-akan dia merasa jijik dengan sentuhan Stevi.Derry juga menatap Pamela dan tersenyum sambil berkata, "Nggak kusangka adik iparku masih semuda ini, tapi bisa melakukan manipulasi tulang. Belajar dari mana?"Mendengar Derry memanggil Pamela dengan sebutan "adik ipar" dan memuji Pamela, Stevi merasa sangat kesal, dia pun diam-diam menggertakkan giginya ...
Alhasil, Derry malah mengatakan bahwa dia akan menyuruh Agam untuk memukul pantatnya Pamela?!Pamela pun mengernyit dan berkata, "Membosankan!"Setelah Stevi menghubungi dokter itu, dia berbalik dan melihat Derry dan Pamela yang sedang bercanda tawa. Mereka terlihat sangat akrab, seakan-akan mereka sudah kenal lama.Hal ini membuat kekesalan Stevi terhadap Pamela meningkat, tatapannya juga penuh akan kebencian.Meskipun Derry biasanya suka bercanda tawa, dia tidak bersikap seperti itu terhadap semua orang. Terhadap kebanyakan orang yang tidak penting baginya, Derry tidak pernah bercanda, ucapannya sangat singkat, kejam dan terus terang.Jika Pamela bisa membuat Derry bercanda dengannya dengan begitu hangat, artinya Derry benar-benar sudah menganggap Pamela sebagai adik iparnya.Hal ini tidak boleh dibiarkan begitu saja!Jika Derry benar-benar menganggap Pamela sebagai adik iparnya, bagaimana dengan Kalana?Saat Stevi sedang memikirkan cara untuk mengendalikan Pamela sepenuhnya dan memb
Stevi tercengang sesaat, lalu dia menatap Pamela dengan tatapan menghina dan berkata, "Ternyata kamu, ya! Pamela, kamu menyewa tempat ini selama tiga hari untuk bulan depan, seharusnya karena kamu ingin mengundang semua orang untuk main lagi di sini, 'kan?"Pamela menganggukkan kepalanya dan menjawab, "Benar, aku yang traktir."Stevi tertawa dengan sinis dan berkata, "Kalau begitu, artinya jadi aneh, dong. Kenapa kamu traktir pakai uangku? Sepertinya nggak benar, deh, kalau kamu mau traktir, tapi aku yang bayar?"Ekspresi Pamela tetap tenang, seakan-akan dia sama sekali tidak merasa bahwa ada yang tidak benar."Nona Stevi sudah lupa, ya? Kemarin, kamu sendiri yang sudah janji, asalkan aku bisa membuktikan bahwa aku nggak meletakkan anting-anting itu dalam sepatumu, kamu akan membayar semua tagihan kemarin. Kenapa? Sekarang, Nona Stevi nggak rela untuk bayar, jadi mau ingkar janji, ya?" kata Pamela."Emm ...." Stevi tercengang, dia benar-benar sudah melupakan hal ini!Namun, saat dia be
Namun, Pamela tidak hanya tidak merasa malu, dia bahkan menganggukkan kepalanya dengan sangat jujur dan berkata, "Ya, aku memang nggak terlalu terbiasa. Aku jarang sekali menggunakan uangku di kesenangan yang nggak penting. Uangku biasanya dihabiskan di hal-hal penting saja."Stevi terkekeh, lalu menatap Pamela dengan sombong, seakan-akan dia adalah seorang bangsawan yang sedang memandang rendah rakyat jelata."Nggak apa-apa, kita hanya memiliki pandangan yang berbeda. Pelan-pelan, kamu akan terbiasa. Orang-orang kaya seperti kami biasanya punya banyak waktu luang, nggak ada juga hal-hal yang harus kami lakukan sendiri, jadi kami suka bermain dan menghabiskan uang untuk mencari kesenangan," kata Stevi.Dengan ekspresi tenang, Pamela berkata dengan cuek, "Oh, baguslah."Stevi berpura-pura sangat toleran dan berkata, "Pamela, ke depannya, kamu harus sering belajar dari kami. Kalau nggak, kamu akan memiliki pandangan yang berbeda dengan Agam yang sudah hidup mewah sejak kecil, sehingga ka