"Jason, maksudmu ... maksudmu, aku sengaja mendorong Nona Veren, lalu berpura-pura nggak bersalah di hadapanmu?" kata Aylin.Jason langsung mengernyit, lalu kembali memasang ekspresi datar dan berkata, "Aku nggak bermaksud seperti itu, tapi kamu seharusnya tahu apa yang terjadi di kamar mandi.""Kamu bilang kamu nggak tahu dan bahkan menghindari tatapanku, bagaimana aku bisa percaya dengan ucapanmu?"Jason menganggap bahwa dia sangat memahami Aylin. Jika Aylin benar-benar tenang, dia tidak mungkin menunjukkan kelemahannya seperti itu.Aylin pun berkata, "Huh, itu alasanmu menganggap kalau akulah yang mencelakai Nona Veren?""Kenapa kamu nggak menganggap bahwa Nona Veren terjatuh sendiri? Jangan lupa, aku masih bertopang pada tongkat jalan!"Kedua tangan Aylin bergetar. Meskipun dia sudah bisa berjalan dengan kruknya dengan terampil, jika dia menggunakannya untuk waktu lama, kedua lengannya akan terasa pegal. Dia sudah mulai tidak kuat bertahan.Namun, seluruh perhatian Jason tertuju pa
Tatapan Aylin penuh akan kebingungan dan kepolosan. Air matanya seperti akan segera mengalir."Tentu saja nggak! Mana mungkin aku mencurigaimu?!" seru Phillip.Aylin tersenyum dengan getir dan bertanya, "Serius? Kamu benar-benar akan memercayaiku?""Atau kamu hanya membujukku dengan kata-kata yang enak didengar? Aku nggak mau dengar ucapan palsu, aku mau kamu memberitahuku reaksi pertamamu.""Kak Phillip, apakah kamu benar-benar juga merasa kalau aku sejahat itu?"Phillip tidak mengetahui apa yang Aylin dengar dari Jason, tetapi sekarang, suasana hati Aylin sangat aneh, seperti menunjukkan reaksi terhadap stres."Aku nggak pernah merasa bahwa kamu jahat. Sebaliknya, kamu adalah gadis yang paling baik hati yang kukenal. Meskipun kamu pernah dianiaya, kamu juga nggak bersedia balas dendam.""Aylin yang kukenal adalah orang yang sangat positif. Coba katakan padaku, kenapa kamu begitu curiga kalau aku nggak percaya padamu?""Apakah ada yang mengucapkan hal-hal aneh padamu?"Mata Aylin masi
"Hanya saja, sekarang, aku memerlukan sedikit ruang untuk menyendiri sebentar, oke?"Hal yang terjadi hari ini sudah cukup buruk. Aylin ingin menyendiri.Melihat Aylin yang tetap bersikeras, Phillip akhirnya mengalah. "Kalau begitu, aku akan mengantarkanmu ke lantai atas. Setelah kamu masuk, aku akan pergi. Oke?"Aylin menganggukkan kepalanya. Namun, dalam perjalanan, dia juga tidak memerlukan bantuan Phillip. Phillip hanya mengikutinya dari belakang dan melihatnya naik tangga sambil melompat-lompat dengan kruknya.Phillip seketika merasa sangat sedih. Aylin tidak seharusnya hidup sendirian di kamar kecil seperti ini. Dia seharusnya disayangi oleh seseorang yang benar-benar bisa menghargai dirinya.Phillip berpikir, 'Kalau Kak Jason nggak bisa melakukannya, aku bisa!'Setelah Phillip mengantarkan Aylin ke asrama, sebelum Aylin menutup pintunya, Phillip tiba-tiba mengulurkan tangannya untuk menghentikan gerakan Aylin."Eh? Ada apa, Kak Phillip?" tanya Aylin.Aylin mengangkat kepalanya d
"Aku ...."Aylin tidak tahu bagaimana dia harus menjawab Phillip.Apakah dia bahagia di sisi Jason?Dia memang pernah merasa bahagia. Bahkan berada di ruangan yang sama dengan Jason saja sepertinya bisa membuatnya merasa senang.Namun, sejak kemunculan Veren, segalanya menjadi rumit.Tatapan Jason tidak tertuju pada dirinya. Dalam dunia Jason, ada wanita lainnya yang sudah kenal lebih lama dengan Jason dan saling memahami dengan Jason.Sejak saat itu, di sisi Jason, Aylin lebih sering merasa kesal daripada senang. Namun, demi kebahagiaan yang kecil itu, Aylin juga bersedia untuk menahan penderitaan itu.Sampai sekarang, saat dia sudah tidak tahan lagi, dia baru keluar dari rumah. Dia ingin menyadarkan dirinya, dia juga ingin mengetahui perasaan Jason terhadapnya. Apakah Jason pernah menyukainya sedikit saja?Phillip berkata, "Kalau kamu benar-benar bahagia, kamu nggak perlu ragu-ragu, kamu nggak akan berpikir untuk menjawab.""Kamu nggak perlu memberitahuku jawabannya. Aku sudah mendap
Sikap Aylin sudah sangat jelas, dia lebih memilih untuk tinggal di asrama daripada di rumah.Dari awal, Jason seharusnya sudah memperhatikan perihal Aylin tidak menyukai Veren!Jason merasa agak menyesal."Ahh ...." Veren sudah siuman. Begitu dia bergerak, Jason langsung menahan bahunya dengan tegas dan berkata, "Jangan gerak, lukamu baru dibalut, biar kupanggil dokter untuk memeriksa kondisimu."Sebelum Veren bisa menjawab, Jason langsung pergi memanggil dokter.Melihat punggung pria itu, Veren tersenyum dengan puas. Hari ini, meskipun dia membuat dirinya terluka, hasil ini juga lumayan baik untuknya.Dia berpikir, 'Sudah kuduga, Kak Jason memedulikanku!''Kak Viona, aku harus berterima kasih padamu karena aku bisa begitu dipedulikan oleh Kak Jason!'"Pak Dokter, coba lihat, apakah masih ada masalah padanya atau nggak," kata Jason.Dokter datang memeriksa kondisi Veren, lalu berbalik dan berkata, "Jangan khawatir, Tuan Jason. Nyonya baru siuman, wajar saja kalau Nyonya masih merasa ku
"Kak Jason, kamu nggak tahu Aylin adalah wanita seperti apa. Sikapnya saat berada di hadapanmu berbeda dengan sikapnya pada orang lain.""Aku tahu kamu nggak akan memercayai ucapanku, tapi lukaku sudah cukup untuk membuktikan segalanya. Aku nggak mungkin melukai diriku sendiri hingga seperti ini. Kamu boleh tanyakan padanya!"Tidak ada kamera pengawasan di dalam kamar kecil. Jadi, Veren bisa mengucapkan kata-kata bohongan ini dengan tenang. Dia tidak perlu takut Jason melakukan penyelidikan."Aku nggak bilang aku nggak memercayaimu, tapi ....""Tapi apa? Jelas-jelas aku sudah terluka parah seperti ini, tapi kamu tetap nggak memercayaiku, malah memilih untuk memercayainya!""Kalau bukan karena mempertimbangkan hubunganmu dengannya, aku pasti sudah melaporkannya. Aku ingin menunjukkan padanya aku bukanlah orang yang bisa ditindas olehnya sesuka hatinya!"Sekarang Aylin adalah seorang aktris, bagaimana mungkin dia bisa terseret dalam kasus seperti itu?Jason langsung menghentikan Veren. "
Dia bahkan ingin bertanya pada Jason. Mengapa pria itu menilainya seperti itu? Apa mungkin setelah Veren kembali semuanya telah berubah?Namun, dalam lubuk hatinya, dia mengetahui dengan sangat jelas. Begitu dia mengajukan pertanyaan-pertanyaan itu, maka dia akan kalah sepenuhnya. Tidak akan ada orang yang jauh lebih menyedihkan dibandingkan dirinya.Di dalam sebuah hubungan, orang yang mencintai cenderung berada di posisi pasif. Sekarang dia sudah terjebak dalam situasi yang sulit, dia tidak ingin memperburuk situasinya, dia tidak ingin membuat dirinya terlihat makin menyedihkan.Namun, saat dia sedang seorang diri, dia tetap tidak bisa menahan diri untuk meringkuk sambil menangisi ketidakpercayaan Jason terhadap dirinya.Andaikan waktu bisa diulang kembali, Aylin sangat ingin semua ini terulang dari awal lagi. Dia bersedia kembali pada waktu di mana dia masih belum menaruh perasaan pada Jason.Di dalam bangsal rumah sakit.Veren memiringkan tubuhnya ke samping, dia masih marah pada J
"Eh, dasar kamu ini. Kenapa aku malah merepotkannya?""Aku ingin menjaga Aylin, oke? Aku hanya ingin melihat bagaimana kondisinya, tapi kalian berdua malah selalu menghalangiku.""Apa kalian berdua nggak khawatir apakah dia baik-baik saja tinggal di luar sana?"Membayangkan Aylin harus memasak dan mencuci baju sendiri, Anisa merasa sangat simpati pada cucu menantunya itu."Aylin hanya pindah tinggal di luar untuk sementara waktu, dia bukan sepenuhnya meninggalkan rumah kita, kenapa kalian malah bersikap acuh tak acuh seperti ini padanya?""Jason, katakan padaku dengan jelas. Sebenarnya apa yang telah terjadi hari ini? Kalau nggak, bagaimana mungkin kamu nggak mengizinkanku bertemu dengan Aylin walau hanya sebentar saja?"Intuisi Anisa selalu tepat. Mendengar pertanyaan yang diajukan oleh neneknya, Jason benar-benar tidak bisa berkata-kata. Awalnya dia sudah berencana untuk mengatur panggilan video Aylin dengan Anisa nanti. Kalau bisa, sebaiknya dengan menggunakan ponselnya.Dengan begi