Share

Bab 1488

Penulis: Hargai
Selama tiga tahun ini, Justin memang berkembang secara signifikan. Setelah lulus sekolah, dia menjalani pelatihan di perusahaan cabang keluarga di luar negeri. Sekarang, dia sudah memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalah sendiri.

Tentu saja hal ini membuat Jason merasa sangat senang. Akhirnya Justin bukan lagi orang yang tidak bisa berbuat apa-apa!

Besok, dia akan meminta departemen personalia perusahaan keluarganya untuk mengatur sebuah posisi untuk Justin, agar adik lelakinya itu bisa berlatih dan mengasah kemampuannya lebih dalam lagi.

...

Di kediaman Keluarga Yanuar.

Tiga tahun berlalu, ini adalah pertama kalinya Justin pulang ke rumah.

Ternyata memang benar, rumah adalah tempat yang paling nyaman. Dia bersandar di sofa dengan beralaskan kedua tangannya sebagai bantal.

Dia melirik ayahnya yang baru saja mengakhiri panggilan telepon dan bertanya, "Bagaimana? Kakakku nggak pulang, 'kan?!"

Marko meletakkan ponselnya, lalu berkata pada putra bungsunya itu, "Hari ini kakakmu ada u
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1489

    Ariel mengalihkan pandangannya dari Justin, menyesap anggurnya dan berkata, "Sama sekali nggak manis lagi."Marlon berkata, "Ckckck, dulu kamu mengatainya terlalu kekanak-kanakan, sekarang kamu merasa dia nggak manis lagi. Ariel, sebenarnya pria seperti apa yang kamu mau?"Ariel meletakkan gelas dalam genggamannya dan berkata, "Pria seperti apa pun aku nggak mau. Aku pergi ke kamar kecil sebentar."Selesai berbicara, dia bangkit dari tempat duduknya, membenarkan posisi bingkai kacamatanya, lalu berjalan ke arah kamar kecil ....Di lokasi perjamuan ini, wastafel boleh digunakan oleh pria dan wanita, tidak dibagi. Saat Ariel keluar dari kamar kecil dan hendak mencuci tangannya di wastafel, dia melihat ada seorang pria yang sedang mencuci tangan di wastafel.Melalui pantulan cermin, dia mengetahui bahwa pria itu adalah Justin.Namun, dia tidak menghentikan langkah kakinya karena Justin berada di sana. Dia tetap melangkahkan kakinya ke sana dengan tenang untuk mencuci tangan. Tidak ada eks

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1490

    Dia menarik tisu dua lembar tisu dari kotak tisu di belakang wanita itu, mengelap tangannya, lalu melemparkan tisu bekas itu ke tempat sampah dengan jijik. Setelahnya, dia langsung meninggalkan tempat itu tanpa menoleh ke belakang ....Tindakannya itu seolah-olah mengisyaratkan Ariel "kotor".Melihat punggung pria itu sudah makin menjauh, Ariel terkekeh. 'Sekarang Tuan Muda Justin itu benar-benar sudah berubah menjadi pria dewasa yang menyebalkan!'Kemudian, dia berbalik dan melihat pantulan dirinya di dalam cermin. Apa wajahnya benar-benar sudah keriput? Apa tanda-tanda penuaannya terlihat sejelas itu?Namun, dia baru berusia dua puluh enam tahun .......Saat kembali ke lokasi perjamuan dan melewati lantai dansa, Ariel melihat Justin sedang berdansa bersama seorang wanita cantik berusia dua puluhan tahun sambil memeluk wanita itu. Gerakan dansa mereka terlihat sangat elegan.'Hmm, itu pacarnya, 'kan? Seharusnya wanita itu adalah nona dari keluarga kaya.''Mereka sangat cocok!'Meliha

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1491

    'Apa-apaan ini?! Kalau begitu, aku mau meminta sopir mengantarnya ke mana?'Ariel mengerutkan keningnya. Saat dia hendak membuka mulutnya untuk berbicara, pahanya terasa gatal ....Begitu dia menundukkan kepalanya, dia melihat Justin sedang menyentuh pahanya dengan jari-jarinya. Pergerakan pria itu sangat pelan, seolah-olah menyentuhnya, tetapi tidak benar-benar menyentuhnya.Ariel menepis tangan Justin, lalu berkata dengan suara rendah, "Jangan mempelajari hal-hal mesum!"Setelah tangannya ditepis, Justin hanya terkekeh pelan. Kali ini, dia benar-benar menyentuh paha Ariel. Pada saat bersamaan, dia berkata pada sopir, "Pak, tolong tutup tirainya, ada rahasia bisnis yang perlu kubicarakan dengan Bu Ariel."Begitu mendengar ucapan Justin, sopir tertegun sejenak. Kemudian, dia melemparkan sorot mata ke arah Ariel seolah-olah meminta persetujuan majikannya.Ariel tahu penyakit Justin kumat lagi. Dia juga tidak ingin indra penglihatan sopir polosnya tercemar oleh tindakan Justin. Jadi, dia

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1492

    Justin berkata, "Hmm .... Karena sekarang dia sedang bersamaku!"Pamela seakan-akan sudah bisa menebak sesuatu. "Minta dia jawab panggilan teleponku!"Di ujung telepon, Justin terdiam sejenak, lalu berkata, "Kak Pamela, sepertinya sekarang dia nggak bisa menjawab telepon! Besok aku akan pergi ke kediaman Keluarga Dirgantara untuk melihatmu dan anak-anakmu. Sudah dulu, ya."Selesai berbicara, terdengar suara panggilan telepon terputus. Sudut bibir Pamela berkedut.'Dasar bocah ini!'"Ibu ...."Tiba-tiba, terdengar suara Revan dari arah belakangnya.Pamela menyimpan ponselnya dan berbalik. Dia melihat Revan berjalan masuk dengan ekspresi kesal."Ada apa, Revan?"Revan mengerutkan keningnya dan berkata, "Ibu, Heri dan Vani bertengkar, aku nggak bisa menghentikan mereka berdua. Bibi sedang memberi mereka pelajaran! Ibu, cepat lihat mereka ...."'Apa? Heri dan Vani bertengkar?'Pamela merasa sangat heran. 'Heri dan Vani adalah kembar. Sejak kecil, mereka nggak pernah bertengkar? Ada apa den

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1493

    Makin ibu mereka terlihat tenang, makin terlihat ibu mereka sedang marah. Sikap ibu mereka sekarang jauh lebih menakutkan daripada langsung memarahi mereka.Setelah melontarkan satu kalimat itu dengan datar, Pamela langsung berbalik dan keluar dari kamar Olivia."Heri" dan Vani mengangkat kepala mereka, melemparkan sorot mata meminta bantuan kepada Olivia ....Olivia juga tahu kakak iparnya sudah marah. Dia tidak bisa ikut campur saat kakak iparnya memberi pelajaran kepada keponakan-keponakannya nanti. Dia mengangkat bahunya dan merentangkan tangannya pada dua bocah itu dengan tidak berdaya."Ibu kalian sudah tahu, sekarang aku juga nggak bisa membantu kalian lagi! Pergilah! Tunggu 'vonis hukuman' kalian!"Melihat reaksi bibir mereka, "Heri" dan Vani benar-benar tidak bisa berkata-kata lagi.Hanya ada satu hal dalam benak mereka sekarang. 'Gawat! Bibi juga nggak peduli pada kami lagi!'Karena tidak punya pilihan lain lagi, dua bocah itu terpaksa mengikuti ibu mereka keluar dari kamar b

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1494

    Vani sengaja bergeser ke samping, berusaha untuk menjaga jarak dengan "Heri". Kemudian, dia menatap ibunya dan berkata dengan sungguh-sungguh, "Nggak, dia bukan kakak yang tumbuh bersamaku! Sejak pulang dari piknik hari itu, dia bukan kakakku lagi! Ibu, kakakku sudah hilang. Orang ini bukan kakakku, dia hanya sangat mirip dengan kakakku!"Pamela sedikit kurang memahami ucapan putrinya, pandangannya tertuju pada wajah "Heri". 'Hmm? Jelas-jelas wajahnya sama persis dengan putraku. Apa yang aneh?''Lagi pula, bagaimana mungkin di dunia ini ada dua anak yang wajahnya sama persis?'Saat itu, Pamela hanya melahirkan sepasang kembar identik, bagaimana mungkin ada bocah lelaki yang sama persis dengan Heri?Pamela menegur putrinya dengan ekspresi serius, "Vani, jangan berbicara sembarangan."Vani berkata dengan ekspresi serius, "Ibu, aku nggak berbicara sembarangan! Dia benar-benar bukan kakakku!""Heri" juga tidak membantah ucapan Vani. Dia hanya berdiri diam di tempat dan menundukkan kepalany

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1495

    "Heri dan Vani sudah berdamai. Ayo, Revan, ikut Ibu ke lantai bawah untuk sedikit mengambil makanan, lalu kita makan bersama!"Revan adalah anak yang paling pengertian. Dengan sorot mata berbinar, dia menganggukkan kepalanya dan merentangkan kedua tangannya untuk menyambut pelukan ibunya. "Oke!"Setelah Pamela menggendong Revan keluar. Dua bocah yang baru saja berjabat tangan dan berdamai menunjukkan sikap asli mereka ....Sambil menyilangkan tangannya di depan dada, Vani memasang ekspresi muram dan berkata, "Huh! Aku nggak akan berdamai denganmu! Kamu bisa membohongi orang lain, tapi kamu nggak bisa membohongiku! Kamu bukan kakakku!"Kevin juga mengerutkan keningnya dan berkata dengan ekspresi kesal, "Nggak mau berdamai, ya sudah! Tadi aku hanya nggak ingin melihat Ibu begitu marah! Aku juga nggak benar-benar ingin berdamai denganmu!"Vani menatap lawan bicaranya dengan tatapan jijik dan berkata, "Kamu bukan kakakku, bisa-bisanya kamu memanggil ibuku dengan panggil Ibu! Dasar nggak ta

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1496

    Setelah berpikir sejenak, Kevin berkata, "Boleh saja. Saat aku bersiap untuk pergi, aku akan membawamu untuk melihat ayahku. Tapi, kamu harus berjanji padaku, kamu nggak boleh mengekspos pada Ibu bahwa aku bukan Heri lagi!""Oke! Kita sepakat!" Vani menyetujui permintaan Kevin dengan cepat. Lagi pula, dia juga tidak punya cara untuk membuktikan bahwa bocah lelaki ini bukan Heri ....Tiba-tiba, suatu hal tebersit dalam benak Vani. 'Hmm, dia sangat mirip dengan kakakku. Apa mungkin ayahnya adalah ....'Pamela dan Revan membawa sangat banyak camilan ke lantai atas. Camilan-camilan ini dibelikan secara khusus oleh Jason untuk ketiga anak Pamela. Takut gigi anak-anaknya rusak karena terlalu banyak memakan camilan, Pamela menyimpan sebagian besar camilan ini ke dalam lemari dan menguncinya, agar ketiga anak-anaknya diam-diam mengambil dan memakan camilan-camilan itu. Biasanya, dia akan menjadikan camilan-camilan ini sebagai hadiah untuk anak-anaknya.Tentu saja situasi hari ini berbeda. Kare

Bab terbaru

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2938

    Ketakutan masih melanda Phillip ketika dia membayangkan situasi saat itu, Dian meratakan alis pria itu, "Aku tahu kamu pasti akan datang untuk menyelamatkanku, sama seperti sebelumnya.""Aku mencintaimu, Phillip."Sebelumnya Dian sudah menyatakan cintanya, tapi dia mengatakannya dalam keadaan tidak sadar. Sekarang dia sudah sadar, pikirannya jernih, bahkan sambil tersenyum tipis. Ucapannya membuat Phillip tersipu sejenak."Aku juga mencintaimu," balas Phillip.Dian hanya dirawat sebentar di rumah sakit, tak lama kemudian dia kembali ke Kediaman Sanders.Seperti yang mereka katakan, kondisi Dian tidak serius, dirawat di rumah sakit hanya akan memperlambat pemulihannya.Lebih baik dia dirawat di rumah.Phillip tidak pernah menyinggung pekerjaan Dian. Sebaliknya, Dian langsung pergi ke Surat Kabar Sino untuk mengundurkan diri.Kondisinya saat ini tidak sesuai untuk menyelidiki kasus terkait, lagi pula Phillip langsung menyerahkan barang bukti ke kantor polisi, pihak kepolisian yang akan m

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2937

    "Phillip, aku menyukaimu, aku mencintaimu."Phillip memeluk Dian dengan perasaan sakit yang tiada tara, "Ini salahku, seharusnya aku lebih cepat.""Aku nggak pernah menyalahkanmu. Aku hanya ingin melihatmu tersenyum. Selama kamu bersedia membiarkanku tetap di sisimu, aku nggak meminta pengakuanmu.""Aku tahu keluargamu menyulitkanmu, aku bisa melihatnya ...."Para pengawal yang ikut menerobos masuk merasa canggung ketika melihat CEO mereka menangis.Namun, yang terpenting saat ini adalah membawa Dian ke rumah sakit untuk pemeriksaan fisik. Setelah lama terikat, aliran darahnya surut, menyebabkan mati rasa yang akan menjadi masalah serius jika tidak bisa pulih.Akhirnya, para pengawal mendorong bos mereka yang sangat pemberani untuk menasihati Phillip. Phillip menundukkan kepala, menyeka air matanya, dia menggendong Dian dengan mudah, tidak membiarkan orang lain turun tangan. Gerakannya sangat lembut, seolah-olah sedang menggendong tuan putri.Untungnya, hasil pemeriksaan menyatakan kon

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2936

    Setelah itu, Lesti pergi tanpa menoleh, sama sekali tidak menunjukkan keraguan.Masa depan dirinya dan Fabian ada dalam kandungannya, tidak mungkin dia menyerahkan semua hartanya pada Ririn.Karena putrinya tidak menurut, maka dia akan mengandalkan putra dalam kandungannya.Bukankah Ririn senang menemui Juko? Kalau begitu, biarkan saja mereka hidup bersama.Lagi pula dia sudah menghabiskan banyak usaha untuk membesarkan putrinya itu.Ririn menghabiskan paruh pertama hidupnya bersama Lesti, paruh kedua hidupnya sudah seharusnya menjadi giliran Juko.Satu-satunya hal yang membuat Phillip bersyukur adalah Juko tidak mempermainkannya, tampaknya dia masih peduli pada putrinya.Phillip bersama para pengawalnya berhasil menemukan rumah bobrok itu.Pelaku cukup waspada, mereka memilih rumah bobrok di pinggiran desa.Setelah pintu didobrak, Phillip menemukan Dian terbaring sendirian di lantai, tanpa ada yang menghiraukannya.Penjahat yang berjaga menunggu instruksi Juko, tanpa perintah darinya,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2935

    Lesti meneteskan air mata, duduk bersila dan terdiam, tidak ingin membela diri.Ririn satu-satunya orang yang masih berusaha memberikan penjelasan, tapi apa pun yang dia katakan, Fabian tidak lagi memercayainya.Hal seperti ini sudah terjadi berkali-kali dan setiap kali Fabian selalu memilih memercayai Lesti dan putrinya.Namun kini dia menyadari bahwa dia sepenuhnya salah.Dian dulunya sangat perhatian dan berperilaku baik, tetapi setelah Lesti dan Ririn memasuki hidup mereka, dia merasa putrinya mulai bermulut tajam dan selalu bertingkah di hadapannya.Sekarang dia baru menyadari, semua itu Dian lakukan untuk mendapatkan lebih banyak perhatian darinya atau setidaknya hanya ingin dia memperlakukan dirinya dan Ririn secara adil.Hanya saja dia tidak pernah menyadarinya. Sebaliknya, dia merasa Dian harus mengalah pada Ririn karena lebih tua."Karena kamu begitu menyukai ayah kandungmu, mulai sekarang kamu bisa hidup bersamanya.""Jangan pernah datang lagi ke rumah ini. Sedangkan ibumu,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2934

    Ririn buru-buru bertanya, "Ibu tertipu?""Kenapa Ibu menghubungi Juko?""Sekarang mereka tahu keberadaan Dian, Ibu mengacaukan rencanaku, apa yang ada di kepala Ibu?"Namun Lesti tidak menggubris, dia menangis dan menampar Ririn, "Kamu membuat Ibu takut setengah mati. Kalau terjadi sesuatu padamu, Ibu harus bagaimana? Susah payah Ibu membesarkanmu, apa Ibu harus melihatmu mati?""Ibu 'kan sudah bilang, jangan menemui Juko Sanders, kenapa kamu masih diam-diam menemuinya, bahkan menyuruhnya melakukan hal seperti ini, apa kamu sudah gila?""Ibu hanya ingin menjalani sisa hidup dengan damai bersamamu, kenapa kamu nggak mau mendengarkan Ibu?"Ririn sangat kecewa pada ibunya. Sejak hamil, Lesti tidak pernah lagi memberi pelajaran pada Dian.Namun, Ririn tidak terima, Dian bagaikan duri yang menancap di matanya, duri itu harus disingkirkan agar dia merasa lega."Apa Ibu nggak tahu aku menyukai Phillip?""Aku yang duluan menyukai Phillip, tapi Dian merampasnya. Mana mungkin aku melepaskannya.

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2933

    Ingin sekali Lesti menamparnya, untuk apa dia bicara seperti itu?Jika dulu pria itu tidak melakukan tindak kekerasan padanya, hubungan mereka tidak mungkin jadi seburuk ini.Sekarang beraninya dia mengatakan berbuat seperti ini demi putrinya, dia kira nyawa Dian bisa diambil semudah itu?Dian adalah Nona Besar Keluarga Sandiga, belum lagi dia sudah menikah dengan Phillip Sanders, sekarang dia adalah istri dari pemilik Perusahaan Sanders. Juko kira siapa dirinya? Beraninya dia menculik Dian!Napas Lesti tidak teratur, dia tersentak, "Kalau kamu nggak percaya, dengarkan saja teriakan putrimu.""Aku nggak bisa menyelamatkannya, nyawanya ada di tanganmu. Lagi pula aku sedang mengandung anak Fabian. Tanpa Ririn sekalipun, aku masih punya anak yang lain, tapi nggak denganmu!"Phillip sangat mengagumi Lesti. Di saat seperti ini, dia tidak lupa mengungkapkan kesetiaannya pada Fabian, secara tidak langsung memberi tahu Fabian bahwa dia selalu berpihak padanya, sungguh hebat.Di ujung telepon,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2932

    Phillip menaikkan alisnya sambil berkata, "Jangan khawatir, paling-paling hanya jari tangannya yang disentuh, nggak akan jadi masalah besar. Cedera otot dan tulang akan pulih dalam beberapa bulan. Kalian bisa merawatnya dengan baik di rumah, dijamin dia akan segera pulih."Lesti tidak tega mendengarnya, dia bergegas ke arah Phillip untuk memukulnya, tetapi sebelum berhasil mendekat, pengawal sudah menghentikannya.Fabian juga khawatir, dia segera memeluk Lesti erat-erat ke sisinya, "Kalau benar nggak ada hubungannya dengan Ririn, dia pasti akan keluar dengan selamat, tetapi kalau sebaliknya, kamu harusnya tahu ...."Suara Fabian tiba-tiba berubah dingin. Dia tidak pernah menyangka penculikan putri kandungnya ternyata berhubungan dengan putri tirinya ini.Namun, dia juga tidak terlalu bodoh dan langsung bertanya, "Bagaimana seorang gadis seperti Ririn bisa membawa Dian?""Bahkan kaca mobilnya pecah, pasti ada yang membantunya.""Mungkinkah ada hubungannya dengan ayah kandung Ririn?"Phi

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2931

    "Benar aku menemui ayah kandungku, tapi hanya satu kali, aku nggak berniat kembali ke sisinya!""Kalau nggak, aku pasti sudah dari dulu meninggalkan Keluarga Sandiga, tapi aku peduli padamu, Ayah. Ayah sudah menjagaku selama bertahun-tahun, aku sudah menganggapmu sebagai ayah kandungku. Kenapa Ayah memperlakukan kami seperti ini?""Sekarang Phillip berbicara nggak bermoral dan melimpahkan semua kesalahan padaku. Ayah harus melihat kebenarannya!"Lesti mengangguk berulang kali, tapi di saat bersamaan, dia penasaran, kapan Ririn menemui Juko?Gadis itu tidak mengatakan apa pun padanya, tapi malah tertangkap oleh Phillip.Sepertinya kejadian yang menimpa Dian memang berhubungan dengannya. Lesti hanya ingin menyelesaikan masalah ini secepatnya agar Phillip tidak berlama-lama di sana.Dia sama sekali tidak punya pemikiran seperti itu, apalagi untuk rujuk dengan Juko.Dia hanya ingin melahirkan putranya dengan selamat di Keluarga Sandiga. Kelak Keluarga Sandiga akan menjadi milik putranya, d

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2930

    Phillip paling benci ditunjuk orang saat berbicara dengannya. Dia bangkit dari duduknya, seketika tubuhnya lebih tinggi dari Fabian."Kamu masih berani mengaku sebagai ayah kandungnya Dian, kalau aku jadi kamu, aku akan memilih diam dan menyingkir.""Demi putri orang lain, kamu menuduhku mengancam Ririn. Dari ekspresi bersalahnya saja sudah cukup membuktikan kalau masalah ini berhubungan dengannya.""Sekalipun nggak percaya padaku, minimal gunakan otakmu. Pantas saja Perusahaan Sandiga semakin terpuruk, cepat atau lambat akan tamat di tanganmu."Phillip tidak lagi memberi muka. Saat mengucapkan kata-kata ini, dia mundur berulang kali, memegangi dadanya dan hampir kehabisan napas.Lesti melupakan tubuh lemahnya dan maju beberapa langkah, "Begini caramu berbicara dengan ayah mertuamu? Apa Ririn pernah menyinggungmu? Sebelumnya dia bahkan menyukaimu, Ririn masih kecil, kenapa kamu memperlakukannya seperti ini?"Dia mengatakannya berulang kali, tetapi sikap Phillip sudah jelas dan para pen

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status