Share

Bab 1298

Penulis: Hargai
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-31 22:30:13
Pamela malas menanggapi Justin, dia langsung mendorong pemuda itu ke samping, lalu melangkahkan kakinya melewati pemuda itu dan turun ke lantai bawah untuk sarapan.

Diabaikan oleh Pamela, Justin mendengus dengan kesal. Kemudian, dia berbalik dan mengikuti Pamela dari belakang. "Eh! Pamela! Kapan kamu tahu kamu adalah kakakku?"

Sambil berpegangan pada pegangan tangga, Pamela menuruni tangga dengan hati-hati. Dia hanya menanggapi ucapan Justin dengan singkat. "Aku bukan kakakmu."

Justin mengulurkan tangannya untuk memapah kakaknya yang sedang hamil besar itu. "Kamu adalah kakakku! Kemarin aku sudah mendengar semuanya! Kamu adalah Rembulan!"

Pamela tidak menepis tangan Justin yang memapahnya. Dia melirik pemuda itu sekilas dan berkata, "Biarpun aku adalah Rembulan, aku juga bukan kakakmu!"

Justin mengerutkan keningnya dan berkata, "Kamu adalah kakakku! Kita hanya beda ibu, tapi satu ayah. Kenapa kamu bukan kakakku?"

Setelah menuruni tangga terakhir, Pamela menepis tangan Justin yang sedan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Just Rara
parah si jason masakan yg sedikit gosong dikasih ke justin hahaha
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1299

    "Pamela, nanti siang akan ada pakar gizi yang datang membuatkan makanan untukmu. Kamu ingin makan malam apa? Sepulang kerja, aku akan membeli bahan-bahan makanan untukmu."Karena dia sudah memutuskan untuk tinggal di sini, Pamela tidak ingin merugikan dirinya sendiri hanya karena sungkan. Setelah berpikir sejenak, dia berkata, "Aku ingin makan hotpot!"Jason mengerutkan keningnya dan berkata dengan nada sedikit tidak senang, "Sebaiknya sekarang kamu jangan memakan makanan pedas dulu."Pamela juga tidak ingin berdebat dengan pria itu. "Oh, kalau begitu aku pesan makanan sendiri saja."Mendengar ucapan adiknya, Jason benar-benar tidak berdaya. Dia berkata dengan nada agak lembut, "Baiklah kalau begitu. Sepulang kerja aku akan pergi membeli sayuran, daging cincang dan bahan makanan hotpot lainnya. Setelah aku pulang, kita makan hotpot bersama."Setelah menjawab "hmm" singkat, Pamela menundukkan kepalanya untuk memakan sosisnya. Setelah menelan sosis tersebut, dia berkata dengan nada seriu

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-31
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1300

    Justin berkata, "Cih! Kamu adalah Pamela! Biarpun kamu adalah kakakku, kamu juga nggak bisa ikut campur dalam hal seperti ini!"Pamela mengunyah rotinya dengan santai dan berkata, "Aku nggak peduli denganmu. Tapi, Ariel adalah keluargaku, dia selalu menuruti ucapanku. Selama aku nggak setuju, hubungan kalian nggak akan bisa bertahan lama!"Ekspresi Justin langsung berubah drastis, "Kak Pamela! Kakakku sayang, jangan seperti ini ...."Dia tahu Ariel memanggil Pamela dengan panggilan Bos, pacarnya itu pasti akan menuruti semua ucapan Pamela!Tidak hanya itu, sekarang Jason juga menuruti ucapan Pamela!Dia memang sangat khawatir Jason tidak mengizinkannya menjalin hubungan dengan Ariel. Kalau ada Pamela yang membantunya bicara, pasti tidak masalah!Pamela mengulurkan satu lengannya dengan malas. "Berikan aku selembar tisu."Justin segera melaksanakan perintah Pamela. Dia meletakkan selembar tisu ke telapak tangan Pamela dengan penuh hormat.Setelah memasukkan potongan roti terakhirnya ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-31
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1301

    Ekspresi Pamela menjadi masam. "Siapa yang kamu panggil gendut?"Agam mengerutkan bibirnya sambil berkata, "Siapa yang sedang bermain ayunan?"Tidak ada wanita di dunia ini yang akan senang jika seseorang mengatainya gendut, tidak terkecuali Pamela!Meskipun saat ini berat badan Pamela bertambah karena kehamilannya!Wajah dan perut Pamela menjadi bulat, tapi anggota tubuhnya tidak gemuk. Tubuhnya masih tetap terlihat ramping."Pak Agam, kalau kamu nggak tahu cara mengobrol, diamlah. Kalau nggak, kamu akan mudah dimarahi!"Agam memandangi gadis kecil yang terlihat sangat marah sambil tersenyum dan berkata, "Memangnya kenapa dipanggil gendut? Gendut sangat imut."Pamela menggertakkan giginya dan berkata dengan ekspresi masam, "Haha! Terima kasih atas pujianmu. Kamu sudah melihat. Apakah masih ada hal lain? Kalau nggak ada hal lain. Aku akan menutup telepon!"Agam menyentuh dagunya dengan malas sambil berkata, "Sebaiknya jangan menurunkan berat badan setelah melahirkan."Pamela sangat mar

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-31
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1302

    Pamela mengangkat wajahnya, lalu menatap langit biru yang tidak bisa ditutupi oleh payung. "Apakah kamu suka dia cantik, mandiri dan berbeda dari gadis-gadis menyebalkan di sekolahmu?"Justin merasa ucapan Pamela benar. Dia menjawab sambil mengangguk, "Tentu saja!"Pamela berkata sambil mengerutkan bibirnya, "Sekarang, kamu suka sifat dewasa seperti Ariel, tapi bagaimana dengan masa depan? Saat kamu kuliah dan bertemu dengan beberapa gadis yang luar biasa dan mandiri, kamu mungkin akan tergoda lagi!"Justin tidak setuju. Dia berkata sambil mengerutkan kening dengan tidak senang, "Kenapa kamu berkata seperti itu? Di matamu, Kak Ariel adalah gadis biasa. Apakah gadis lain bisa menandinginya?"Pamela berkata sambil memandang Justin, "Tentu saja di mataku nggak ada yang bisa menandinginya, tapi kamu mungkin hanya menyukainya sekarang dan menganggap ini adalah cinta."Justin berkata sambil mengangkat kepalanya dengan angkuh, "Nggak benar! Aku jelas bukan tipe pria yang sembarangan. Kalau ak

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-31
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1303

    Lipstik di mulutnya sedikit luntur ....Sophia tampaknya merasakan seseorang sedang menatapnya. Sophia melihat ke kamera, lalu meletakkan cermin ke samping dan menyapa Pamela sambil tersenyum ...."Hai! Pamela! Aku baru saja melihat kamu mengobrol dengan tuan muda Keluarga Yanuar, jadi aku nggak mengganggumu! Bagaimana? Kamu kembali lebih awal kemarin. Apakah semalam tidurmu nyenyak?"Pamela mengerutkan kening dan berkata dengan tenang, "Terima kasih, aku tidur dengan nyenyak."Sophia berkata sambil tersenyum, "Baguslah! Aku khawatir suasana hatimu menjadi buruk karena sesuatu yang terjadi kemarin hingga kamu nggak bisa tidur nyenyak!"Pamela berkata sambil mengerutkan bibirnya, "Menurutmu, kenapa suasana hatiku buruk dan nggak bisa tidur nyenyak?"Sophia mengangkat bahunya. "Eh ... kamu melihat Agam datang untuk merayakan ulang tahunku akan memengaruhi suasana hatimu, 'kan? Pamela, sebenarnya aku bisa memahami perasaanmu dengan baik. Kalau aku melihat mantan pacarku datang untuk meray

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-01
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1304

    Sophia sengaja mengusap lipstik dari sudut bibirnya dengan jari-jarinya. "Tentu saja, terima kasih telah memberikan kesempatan untukku! Kemarin, kalau kamu nggak membuat suasana hati Agam buruk, aku nggak akan punya kesempatan! Setelah Agam tidur bersamaku, sikapnya terhadapku berubah. Begitu aku masuk, dia berdiri, memeluk dan menciumku. Dia bahkan membuat lipstikku berantakan!"Apakah tadi Agam meninggalkan ponselnya untuk pergi mencium Sophia?Pamela merasa mual.Sikap Agam yang ambigu terhadap Pamela hanya untuk menstabilkan emosi Pamela dan mempertahankan anaknya.Mungkin Agam masih tertarik pada Pamela, tapi perasaan itu bukan hanya untuk Pamela.Hal ini terlihat dari Sophia yang bisa keluar dan masuk kantor Agam dengan sesuka hatinya.Pamela berkata sambil mengerutkan bibirnya dengan pelan, "Selamat, akhirnya kamu berhasil tidur bersamanya! Tapi, menunjukkan ekspresi malu sama sekali nggak cocok untuk penampilanmu yang liar. Akan lebih baik kalau kamu bersikap lugas, Nona Sophia

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-01
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1305

    Agam mengetik dengan jarinya yang kurus, lalu mengomentari status Pamela, "Jangan takut, ada Paman yang menjagamu."Sophia diabaikan oleh Agam. Setelah dia memandang Agam sedang mengetik di ponselnya, Sophia tidak dapat menahan diri lagi hingga berkata, "Agam? Apakah kamu mendengarkanku?"Agam mengangkat kepalanya dan bertanya, "Apakah kamu sudah mendapatkan semua dokumenmu?"Mata Sophia berkilat rasa bersalah sejenak. "Uh ... karena agak sulit untuk mengajukan dokumen melintasi perbatasan, aku sepertinya perlu waktu lama untuk mendapatkannya."Sebelumnya, Sophia berbohong bahwa dia telah kehilangan dokumennya, sehingga dia tidak bisa mencabut surat nikah mereka. Jadi, mereka terus menunda pencabutan surat nikahnya.Sophia juga kehilangan paspor dan sebagainya. Dia tidak bisa terbang kembali untuk mengurusnya.Agam berkata, "Selesaikan secepat mungkin."Sophia mengangguk. Setelah dia berpikir sejenak, Sophia berkata, "Agam, sebenarnya aku nggak keberatan mempertahankan status sekarang.

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-01
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1306

    Saat ini, Agam baru duduk di kursinya yang baru.Agam tidak mendapatkan balasan dari Pamela, hingga dia mencubit alisnya dengan lelah. Kemudian, dia mengeluarkan surat tanpa nama dari saku jasnya.Surat ini ditinggalkan di celah pintu bawah perusahaan oleh tamu tidak diundang yang baru saja muncul. Penjaga keamanan menemukan surat itu dan memberi tahu Agam. Amplop itu bertuliskan nama Agam dengan beberapa tetes darah di atasnya.Agam merobek amplop itu, lalu membacanya. Isi surat itu dalam huruf cetak."Aku sudah tahu apa yang paling kamu pedulikan! Aku tahu posisimu dan kamu nggak tahu keberadaanku. Berapa lama kamu bisa mewaspadaiku?""Aku akan memberimu waktu untuk memikirkannya. Sebaiknya kamu memberiku jawaban yang memuaskan.""Kalau nggak, jangan salahkan aku karena bertindak kejam. Tiba saatnya, kamu pasti akan menyesalinya!""Kami nggak ingin melakukan hal yang terlalu buruk. Kalau kami melakukannya, kamu yang memaksa kami melakukannya! Kakakku yang tersayang!"Setelah membacan

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-01

Bab terbaru

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2938

    Ketakutan masih melanda Phillip ketika dia membayangkan situasi saat itu, Dian meratakan alis pria itu, "Aku tahu kamu pasti akan datang untuk menyelamatkanku, sama seperti sebelumnya.""Aku mencintaimu, Phillip."Sebelumnya Dian sudah menyatakan cintanya, tapi dia mengatakannya dalam keadaan tidak sadar. Sekarang dia sudah sadar, pikirannya jernih, bahkan sambil tersenyum tipis. Ucapannya membuat Phillip tersipu sejenak."Aku juga mencintaimu," balas Phillip.Dian hanya dirawat sebentar di rumah sakit, tak lama kemudian dia kembali ke Kediaman Sanders.Seperti yang mereka katakan, kondisi Dian tidak serius, dirawat di rumah sakit hanya akan memperlambat pemulihannya.Lebih baik dia dirawat di rumah.Phillip tidak pernah menyinggung pekerjaan Dian. Sebaliknya, Dian langsung pergi ke Surat Kabar Sino untuk mengundurkan diri.Kondisinya saat ini tidak sesuai untuk menyelidiki kasus terkait, lagi pula Phillip langsung menyerahkan barang bukti ke kantor polisi, pihak kepolisian yang akan m

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2937

    "Phillip, aku menyukaimu, aku mencintaimu."Phillip memeluk Dian dengan perasaan sakit yang tiada tara, "Ini salahku, seharusnya aku lebih cepat.""Aku nggak pernah menyalahkanmu. Aku hanya ingin melihatmu tersenyum. Selama kamu bersedia membiarkanku tetap di sisimu, aku nggak meminta pengakuanmu.""Aku tahu keluargamu menyulitkanmu, aku bisa melihatnya ...."Para pengawal yang ikut menerobos masuk merasa canggung ketika melihat CEO mereka menangis.Namun, yang terpenting saat ini adalah membawa Dian ke rumah sakit untuk pemeriksaan fisik. Setelah lama terikat, aliran darahnya surut, menyebabkan mati rasa yang akan menjadi masalah serius jika tidak bisa pulih.Akhirnya, para pengawal mendorong bos mereka yang sangat pemberani untuk menasihati Phillip. Phillip menundukkan kepala, menyeka air matanya, dia menggendong Dian dengan mudah, tidak membiarkan orang lain turun tangan. Gerakannya sangat lembut, seolah-olah sedang menggendong tuan putri.Untungnya, hasil pemeriksaan menyatakan kon

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2936

    Setelah itu, Lesti pergi tanpa menoleh, sama sekali tidak menunjukkan keraguan.Masa depan dirinya dan Fabian ada dalam kandungannya, tidak mungkin dia menyerahkan semua hartanya pada Ririn.Karena putrinya tidak menurut, maka dia akan mengandalkan putra dalam kandungannya.Bukankah Ririn senang menemui Juko? Kalau begitu, biarkan saja mereka hidup bersama.Lagi pula dia sudah menghabiskan banyak usaha untuk membesarkan putrinya itu.Ririn menghabiskan paruh pertama hidupnya bersama Lesti, paruh kedua hidupnya sudah seharusnya menjadi giliran Juko.Satu-satunya hal yang membuat Phillip bersyukur adalah Juko tidak mempermainkannya, tampaknya dia masih peduli pada putrinya.Phillip bersama para pengawalnya berhasil menemukan rumah bobrok itu.Pelaku cukup waspada, mereka memilih rumah bobrok di pinggiran desa.Setelah pintu didobrak, Phillip menemukan Dian terbaring sendirian di lantai, tanpa ada yang menghiraukannya.Penjahat yang berjaga menunggu instruksi Juko, tanpa perintah darinya,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2935

    Lesti meneteskan air mata, duduk bersila dan terdiam, tidak ingin membela diri.Ririn satu-satunya orang yang masih berusaha memberikan penjelasan, tapi apa pun yang dia katakan, Fabian tidak lagi memercayainya.Hal seperti ini sudah terjadi berkali-kali dan setiap kali Fabian selalu memilih memercayai Lesti dan putrinya.Namun kini dia menyadari bahwa dia sepenuhnya salah.Dian dulunya sangat perhatian dan berperilaku baik, tetapi setelah Lesti dan Ririn memasuki hidup mereka, dia merasa putrinya mulai bermulut tajam dan selalu bertingkah di hadapannya.Sekarang dia baru menyadari, semua itu Dian lakukan untuk mendapatkan lebih banyak perhatian darinya atau setidaknya hanya ingin dia memperlakukan dirinya dan Ririn secara adil.Hanya saja dia tidak pernah menyadarinya. Sebaliknya, dia merasa Dian harus mengalah pada Ririn karena lebih tua."Karena kamu begitu menyukai ayah kandungmu, mulai sekarang kamu bisa hidup bersamanya.""Jangan pernah datang lagi ke rumah ini. Sedangkan ibumu,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2934

    Ririn buru-buru bertanya, "Ibu tertipu?""Kenapa Ibu menghubungi Juko?""Sekarang mereka tahu keberadaan Dian, Ibu mengacaukan rencanaku, apa yang ada di kepala Ibu?"Namun Lesti tidak menggubris, dia menangis dan menampar Ririn, "Kamu membuat Ibu takut setengah mati. Kalau terjadi sesuatu padamu, Ibu harus bagaimana? Susah payah Ibu membesarkanmu, apa Ibu harus melihatmu mati?""Ibu 'kan sudah bilang, jangan menemui Juko Sanders, kenapa kamu masih diam-diam menemuinya, bahkan menyuruhnya melakukan hal seperti ini, apa kamu sudah gila?""Ibu hanya ingin menjalani sisa hidup dengan damai bersamamu, kenapa kamu nggak mau mendengarkan Ibu?"Ririn sangat kecewa pada ibunya. Sejak hamil, Lesti tidak pernah lagi memberi pelajaran pada Dian.Namun, Ririn tidak terima, Dian bagaikan duri yang menancap di matanya, duri itu harus disingkirkan agar dia merasa lega."Apa Ibu nggak tahu aku menyukai Phillip?""Aku yang duluan menyukai Phillip, tapi Dian merampasnya. Mana mungkin aku melepaskannya.

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2933

    Ingin sekali Lesti menamparnya, untuk apa dia bicara seperti itu?Jika dulu pria itu tidak melakukan tindak kekerasan padanya, hubungan mereka tidak mungkin jadi seburuk ini.Sekarang beraninya dia mengatakan berbuat seperti ini demi putrinya, dia kira nyawa Dian bisa diambil semudah itu?Dian adalah Nona Besar Keluarga Sandiga, belum lagi dia sudah menikah dengan Phillip Sanders, sekarang dia adalah istri dari pemilik Perusahaan Sanders. Juko kira siapa dirinya? Beraninya dia menculik Dian!Napas Lesti tidak teratur, dia tersentak, "Kalau kamu nggak percaya, dengarkan saja teriakan putrimu.""Aku nggak bisa menyelamatkannya, nyawanya ada di tanganmu. Lagi pula aku sedang mengandung anak Fabian. Tanpa Ririn sekalipun, aku masih punya anak yang lain, tapi nggak denganmu!"Phillip sangat mengagumi Lesti. Di saat seperti ini, dia tidak lupa mengungkapkan kesetiaannya pada Fabian, secara tidak langsung memberi tahu Fabian bahwa dia selalu berpihak padanya, sungguh hebat.Di ujung telepon,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2932

    Phillip menaikkan alisnya sambil berkata, "Jangan khawatir, paling-paling hanya jari tangannya yang disentuh, nggak akan jadi masalah besar. Cedera otot dan tulang akan pulih dalam beberapa bulan. Kalian bisa merawatnya dengan baik di rumah, dijamin dia akan segera pulih."Lesti tidak tega mendengarnya, dia bergegas ke arah Phillip untuk memukulnya, tetapi sebelum berhasil mendekat, pengawal sudah menghentikannya.Fabian juga khawatir, dia segera memeluk Lesti erat-erat ke sisinya, "Kalau benar nggak ada hubungannya dengan Ririn, dia pasti akan keluar dengan selamat, tetapi kalau sebaliknya, kamu harusnya tahu ...."Suara Fabian tiba-tiba berubah dingin. Dia tidak pernah menyangka penculikan putri kandungnya ternyata berhubungan dengan putri tirinya ini.Namun, dia juga tidak terlalu bodoh dan langsung bertanya, "Bagaimana seorang gadis seperti Ririn bisa membawa Dian?""Bahkan kaca mobilnya pecah, pasti ada yang membantunya.""Mungkinkah ada hubungannya dengan ayah kandung Ririn?"Phi

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2931

    "Benar aku menemui ayah kandungku, tapi hanya satu kali, aku nggak berniat kembali ke sisinya!""Kalau nggak, aku pasti sudah dari dulu meninggalkan Keluarga Sandiga, tapi aku peduli padamu, Ayah. Ayah sudah menjagaku selama bertahun-tahun, aku sudah menganggapmu sebagai ayah kandungku. Kenapa Ayah memperlakukan kami seperti ini?""Sekarang Phillip berbicara nggak bermoral dan melimpahkan semua kesalahan padaku. Ayah harus melihat kebenarannya!"Lesti mengangguk berulang kali, tapi di saat bersamaan, dia penasaran, kapan Ririn menemui Juko?Gadis itu tidak mengatakan apa pun padanya, tapi malah tertangkap oleh Phillip.Sepertinya kejadian yang menimpa Dian memang berhubungan dengannya. Lesti hanya ingin menyelesaikan masalah ini secepatnya agar Phillip tidak berlama-lama di sana.Dia sama sekali tidak punya pemikiran seperti itu, apalagi untuk rujuk dengan Juko.Dia hanya ingin melahirkan putranya dengan selamat di Keluarga Sandiga. Kelak Keluarga Sandiga akan menjadi milik putranya, d

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2930

    Phillip paling benci ditunjuk orang saat berbicara dengannya. Dia bangkit dari duduknya, seketika tubuhnya lebih tinggi dari Fabian."Kamu masih berani mengaku sebagai ayah kandungnya Dian, kalau aku jadi kamu, aku akan memilih diam dan menyingkir.""Demi putri orang lain, kamu menuduhku mengancam Ririn. Dari ekspresi bersalahnya saja sudah cukup membuktikan kalau masalah ini berhubungan dengannya.""Sekalipun nggak percaya padaku, minimal gunakan otakmu. Pantas saja Perusahaan Sandiga semakin terpuruk, cepat atau lambat akan tamat di tanganmu."Phillip tidak lagi memberi muka. Saat mengucapkan kata-kata ini, dia mundur berulang kali, memegangi dadanya dan hampir kehabisan napas.Lesti melupakan tubuh lemahnya dan maju beberapa langkah, "Begini caramu berbicara dengan ayah mertuamu? Apa Ririn pernah menyinggungmu? Sebelumnya dia bahkan menyukaimu, Ririn masih kecil, kenapa kamu memperlakukannya seperti ini?"Dia mengatakannya berulang kali, tetapi sikap Phillip sudah jelas dan para pen

DMCA.com Protection Status