Share

Bab 1193

Penulis: Hargai
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-24 22:00:28
Moon sangat terkenal di dunia arsitektur. Sama seperti sosok Tuan Agam, foto sosok arsitek terkenal itu juga tidak pernah tersebar luas di dunia maya. Semua orang hanya pernah mendengar namanya, tetapi tidak pernah melihat wajahnya.

Menurut rumor yang beredar, Moon adalah seorang wanita muda yang cantik dan kaya!

Kalau hari ini mereka tidak berhasil memotret sosok Tuan Agam yang misterius itu, dengan memotret Moon, sang arsitek terkenal saja, mereka sudah bisa menulis sebuah artikel yang bagus!

Para wartawan menanti kemunculan Moon dengan penuh harap. Namun, hasilnya malah membuat mereka semua sangat kecewa ....

Moon sudah naik ke atas panggung. Namun, berbeda dengan yang rumor yang beredar bahwa Moon adalah sosok wanita muda yang cantik dan kaya, postur tubuh wanita yang muncul di atas panggung tampak sedikit gemuk, gaya berpakaiannya juga sedikit kampungan, bahkan dia mengenakan topi dan masker!

Penampilan Moon membuat antusiasme para wartawan untuk memotretnya menurun secara signifi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Just Rara
penasaran apa yg direncanakan sm agam,krn dia gak datang dipengguntingan pita
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1194

    Setelah melemparkan seulas senyum pada beberapa orang karyawan itu, Pamela mulai melihat-lihat gedung sendirian.Aula besar karyawan ini juga dilengkapi dengan jendela langit-langit. Dia berjalan keluar dan melihat-lihat sejenak. Ternyata, hasilnya jauh lebih bagus dari yang dia bayangkan. Setengah dari Kota Marila bisa terlihat jelas dari sini.Namun, tidak peduli seberapa bagus pemandangan dari jendela langit-langit di sini, tetap tidak bisa dibandingkan dengan rancangan khusus ruangan presdir yang ditempati oleh Agam.Dia merancang secara khusus ruangan pria itu di sisi utara. Melalu jendela langit-langit ruangan pria itu, pemandangan yang bisa dilihat dari tempat ini adalah Danau Batur, danau yang paling indah di Kota Marila. Matahari terbit di pagi hari dan matahari terbenam di sore hari. Setelah lelah bekerja seharian, begitu mendongak, maka indra penglihatan pria itu akan dimanjakan oleh pemandangan yang sangat indah.Kini, setelah Pamela pikir-pikir kembali, sia-sia saja meranc

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-24
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1195

    Pamela tampak sangat tenang, dia memberi penjelasan kepada wanita itu dengan sabar. "Aku adalah tamu yang datang untuk menghadiri acara pengguntingan pita Perusahaan Dirgantara. Aku naik ke lantai atas gedung ini hanya untuk melihat-lihat saja. Barusan sebenarnya aku mau ke kamar kecil, tapi saat mencari kamar kecil, aku malah salah masuk."Sangat jelas bahwa Sophia sama sekali tidak memercayai penjelasan yang diberikan oleh Pamela kepadanya ini. Dia mengamati Pamela dari ujung kepala hingga ke ujung kaki dengan sorot mata curiga sekali lagi, lalu berkata, "Kamu adalah tamu yang datang untuk menghadiri acara pengguntingan pita Perusahaan Dirgantara? Lalu, kamu mengatakan saat mencari kamar kecil, kamu salah masuk? Apa kamu pikir aku sangat mudah dikelabui? Kenapa aku nggak tahu di antara tamu yang menghadiri acara pengguntingan pita ini ada orang sepertimu? Coba kamu sebut namamu."Pamela berkata, "Aku adalah Moon, arsitek yang merancang gedung baru perkantoran Perusahaan Dirgantara in

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-24
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1196

    Pamela sudah menyadari bahwa wanita di hadapannya ini memang sengaja mempersulitnya.Untung saja hari ini Agam tidak akan datang. Selama pria itu tidak datang, maka tidak masalah.Pamela menatap Sophia dengan sorot mata tenang dan berkata, "Kalau aku melepas topi dan maskerku, kamu akan membiarkanku pergi? Mengapa kamu begitu bersikeras untuk melihat wajahku? Hanya karena aku sedikit gemuk, maka kamu mencurigaiku mencuri barang dan menyembunyikannya di dalam pakaianku? Kalau kamu begitu nggak menghormati orang lain, silakan lapor polisi saja. Setelah anggota kepolisian datang dan memintaku untuk melepas masker dan topiku, maka aku akan melakukannya!"Setelah mempertimbangkan situasi yang sedang dihadapinya ini dengan matang, Pamela yakin wanita bernama Sophia ini tidak akan lapor polisi.Biarpun wanita itu meyakini bahwa dirinya sudah mencuri sesuatu dari ruangan ini, kemungkinan besar wanita itu juga tidak akan memilih untuk lapor polisi pada hari ini dan saat ini juga.Dibandingkan d

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-24
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1197

    Pamela melirik Sophia sekilas, lalu berkata, "Kupikir, kita cukup berinteraksi seperti ini saja. Maaf, aku nggak bisa melepas topi dan maskerku sekarang."Sophia tertawa dan berkata seolah sedikit tidak paham, "Kenapa nggak bisa?"Pamela berkata dengan terus terang, "Ah, karena aku terlalu jelek. Aku nggak ingin menakut-nakuti kalian."Sophia tertegun sejenak, lalu berkata, "Ya ampun, apa yang kamu bicarakan? Kami nggak akan ketakutan. Moon, seorang arsitek berbakat sepertimu sudah memiliki keunggulan yang luar biasa. Bakatmu yang paling penting! Untuk apa kamu begitu memedulikan penampilan luarmu? Lepaskan saja topi dan maskermu, agar kami bisa mengenalmu dengan lebih baik lagi!"Pamela tidak ingin beromong kosong dengan Sophia lagi. Dia memang berniat untuk pamit. Namun, sebelum kata-kata itu sempat keluar dari mulutnya, Agam sudah angkat bicara, "Lepas saja topi dan maskermu!"Pamela tertegun sejenak, lalu berkata, "Pak Agam, hubungan kerja sama kita sudah resmi berakhir. Sepertinya

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-26
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1198

    Menyadari gejolak perasaan Agam, Sophia makin penasaran pada arsitek bernama Moon itu!"Moon, apa yang kamu pikirkan lagi?"Pamela menggertakkan giginya, lalu melepaskan masker hitam yang menutupi wajahnya. Saat itu pula, "wajah asli"-nya terpampang jelas di hadapan mereka ....Wajah yang terpampang nyata di hadapan mereka ini adalah wajah yang tampak berkerut. Selain sepasang mata indahnya, hidungnya pesek, bibirnya tebal, bentuk wajahnya juga sangat bulat. Hanya dua kata untuk menilai paras wanita itu, yaitu sangat jelek.Melihat wajah wanita di hadapannya yang dipenuhi dengan kerutan bekas luka, Sophia terkejut bukan main. Tiba-tiba, dia seakan sudah mengerti mengapa wanita itu menutupi dirinya dengan sangat rapat.Ternyata, wanita itu benar-benar sangat jelek!Begitu melihat wajah wanita itu, mata Agam seolah kehilangan cahayanya.Pamela berkata dengan sorot mata dingin, "Sekarang kalian sudah lihat sendiri, 'kan? Apa kalian sudah puas?"Sophia bertanya dengan sedikit simpati, "Moo

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-26
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1199

    Sophia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Agam, aku nggak perlu lihat menu lagi. Kamu bantu aku pesan saja! Lagi pula, kamu juga tahu apa makanan kesukaanku!"Agam juga tidak memaksa Sophia untuk melihat menu lagi, melainkan mengembalikan menu kepada pelayan dan membantu memesan beberapa hidangan yang sering dipesan oleh Sophia.Melihat Agam membantu istri sahnya memesan makanan, samar-samar sudut bibir Pamela membentuk seulas senyum menyindir. Dia menundukkan kepalanya dan meneguk air lemon yang disuguhkan gratis di atas meja.Sophia tersenyum dan berkata dengan sopan, "Moon, apa masih ada yang ingin kamu pesan? Kamu nggak perlu sungkan dengan Agam. Kalau ada hidangan yang ingin kamu makan, pesan saja!"Saat mengucapkan kata-kata itu, Sophia terlihat sangat santai, seperti sedang memberi tahu Pamela untuk tidak sungkan dengan suaminya!Ya, wajar saja dia berbicara seperti itu karena pria itu memang suaminya.Pamela memaksakan seulas senyum dan berkata, "Nggak perlu. Aku sudah segem

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-26
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1200

    Pamela tidak tahu apakah dia sendiri sudah berpikir banyak atau tidak. Dia selalu merasa Agam sedang mengawasinya akan mengambil hidangan yang mana ....Sophia memasukkan sepotong sayap ayam ke piring Pamela dan berkata dengan ramah, "Moon, coba kamu cicipi ayam asam manis ini. Biasanya, aku paling menyukai hidangan ini! Rasanya sangat lezat!"Kebetulan sekali, Pamela juga menyukai ayam asam manis.Namun, hari ini dia tidak ingin memakannya, karena perasaan muak yang menyelimuti hatinya.Setelah mengucapkan terima kasih sambil tersenyum, Pamela lanjut memasukkan makanan-makanan yang biasanya tidak disukainya ke dalam mulutnya. Dia hanya ingin segera menghabiskan makannya dan mengakhiri acara makan yang tidak diharapkannya ini.Namun, karena memakan makanan yang tidak disukainya dan kehamilannya yang memengaruhi selera makannya, tiba-tiba saja Pamela merasa tidak nyaman dan ingin memuntahkan isi perutnya.Dia berusaha tetap tenang, lalu bangkit dari kursinya dan berkata, "Maaf, aku perg

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-26
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1201

    Andra tahu bahwa Agam sangat teliti. Dia dapat dengan mudah menyadari masalah ....Andra berdiri, mengambil mantelnya, lalu segera keluar dari kantornya. Dia harus menjemput Pamela sendiri agar merasa tenang!...Setelah membalas pesan Andra, Pamela meletakkan ponselnya. Setelah itu, dia mengambil sendoknya dan melanjutkan makan."Jangan memaksakan diri untuk makan makanan yang nggak sesuai dengan seleramu." Kata-kata Agam sepertinya sedang mengisyaratkan sesuatu.Gerakan Pamela mengambil sayuran berhenti sejenak. Saat Pamela mengangkat kepalanya untuk melihat ke arah Agam, dia menemukan bahwa Agam sedang menatapnya dengan tatapan yang tidak dipahami ...."Ini sesuai seleraku! Ini semua adalah sayuran yang aku pesan sendiri, bagaimana mungkin nggak menggugah selera?" kata Pamela sambil tersenyum di wajah palsunya yang penuh bekas luka.Agam mendengus dingin.Sophia mengalihkan topik pembicaraan dan bertanya, "Bu Moon, kamu baru saja mengatakan bahwa inspirasimu dalam mendesain Gedung P

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-26

Bab terbaru

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2938

    Ketakutan masih melanda Phillip ketika dia membayangkan situasi saat itu, Dian meratakan alis pria itu, "Aku tahu kamu pasti akan datang untuk menyelamatkanku, sama seperti sebelumnya.""Aku mencintaimu, Phillip."Sebelumnya Dian sudah menyatakan cintanya, tapi dia mengatakannya dalam keadaan tidak sadar. Sekarang dia sudah sadar, pikirannya jernih, bahkan sambil tersenyum tipis. Ucapannya membuat Phillip tersipu sejenak."Aku juga mencintaimu," balas Phillip.Dian hanya dirawat sebentar di rumah sakit, tak lama kemudian dia kembali ke Kediaman Sanders.Seperti yang mereka katakan, kondisi Dian tidak serius, dirawat di rumah sakit hanya akan memperlambat pemulihannya.Lebih baik dia dirawat di rumah.Phillip tidak pernah menyinggung pekerjaan Dian. Sebaliknya, Dian langsung pergi ke Surat Kabar Sino untuk mengundurkan diri.Kondisinya saat ini tidak sesuai untuk menyelidiki kasus terkait, lagi pula Phillip langsung menyerahkan barang bukti ke kantor polisi, pihak kepolisian yang akan m

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2937

    "Phillip, aku menyukaimu, aku mencintaimu."Phillip memeluk Dian dengan perasaan sakit yang tiada tara, "Ini salahku, seharusnya aku lebih cepat.""Aku nggak pernah menyalahkanmu. Aku hanya ingin melihatmu tersenyum. Selama kamu bersedia membiarkanku tetap di sisimu, aku nggak meminta pengakuanmu.""Aku tahu keluargamu menyulitkanmu, aku bisa melihatnya ...."Para pengawal yang ikut menerobos masuk merasa canggung ketika melihat CEO mereka menangis.Namun, yang terpenting saat ini adalah membawa Dian ke rumah sakit untuk pemeriksaan fisik. Setelah lama terikat, aliran darahnya surut, menyebabkan mati rasa yang akan menjadi masalah serius jika tidak bisa pulih.Akhirnya, para pengawal mendorong bos mereka yang sangat pemberani untuk menasihati Phillip. Phillip menundukkan kepala, menyeka air matanya, dia menggendong Dian dengan mudah, tidak membiarkan orang lain turun tangan. Gerakannya sangat lembut, seolah-olah sedang menggendong tuan putri.Untungnya, hasil pemeriksaan menyatakan kon

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2936

    Setelah itu, Lesti pergi tanpa menoleh, sama sekali tidak menunjukkan keraguan.Masa depan dirinya dan Fabian ada dalam kandungannya, tidak mungkin dia menyerahkan semua hartanya pada Ririn.Karena putrinya tidak menurut, maka dia akan mengandalkan putra dalam kandungannya.Bukankah Ririn senang menemui Juko? Kalau begitu, biarkan saja mereka hidup bersama.Lagi pula dia sudah menghabiskan banyak usaha untuk membesarkan putrinya itu.Ririn menghabiskan paruh pertama hidupnya bersama Lesti, paruh kedua hidupnya sudah seharusnya menjadi giliran Juko.Satu-satunya hal yang membuat Phillip bersyukur adalah Juko tidak mempermainkannya, tampaknya dia masih peduli pada putrinya.Phillip bersama para pengawalnya berhasil menemukan rumah bobrok itu.Pelaku cukup waspada, mereka memilih rumah bobrok di pinggiran desa.Setelah pintu didobrak, Phillip menemukan Dian terbaring sendirian di lantai, tanpa ada yang menghiraukannya.Penjahat yang berjaga menunggu instruksi Juko, tanpa perintah darinya,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2935

    Lesti meneteskan air mata, duduk bersila dan terdiam, tidak ingin membela diri.Ririn satu-satunya orang yang masih berusaha memberikan penjelasan, tapi apa pun yang dia katakan, Fabian tidak lagi memercayainya.Hal seperti ini sudah terjadi berkali-kali dan setiap kali Fabian selalu memilih memercayai Lesti dan putrinya.Namun kini dia menyadari bahwa dia sepenuhnya salah.Dian dulunya sangat perhatian dan berperilaku baik, tetapi setelah Lesti dan Ririn memasuki hidup mereka, dia merasa putrinya mulai bermulut tajam dan selalu bertingkah di hadapannya.Sekarang dia baru menyadari, semua itu Dian lakukan untuk mendapatkan lebih banyak perhatian darinya atau setidaknya hanya ingin dia memperlakukan dirinya dan Ririn secara adil.Hanya saja dia tidak pernah menyadarinya. Sebaliknya, dia merasa Dian harus mengalah pada Ririn karena lebih tua."Karena kamu begitu menyukai ayah kandungmu, mulai sekarang kamu bisa hidup bersamanya.""Jangan pernah datang lagi ke rumah ini. Sedangkan ibumu,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2934

    Ririn buru-buru bertanya, "Ibu tertipu?""Kenapa Ibu menghubungi Juko?""Sekarang mereka tahu keberadaan Dian, Ibu mengacaukan rencanaku, apa yang ada di kepala Ibu?"Namun Lesti tidak menggubris, dia menangis dan menampar Ririn, "Kamu membuat Ibu takut setengah mati. Kalau terjadi sesuatu padamu, Ibu harus bagaimana? Susah payah Ibu membesarkanmu, apa Ibu harus melihatmu mati?""Ibu 'kan sudah bilang, jangan menemui Juko Sanders, kenapa kamu masih diam-diam menemuinya, bahkan menyuruhnya melakukan hal seperti ini, apa kamu sudah gila?""Ibu hanya ingin menjalani sisa hidup dengan damai bersamamu, kenapa kamu nggak mau mendengarkan Ibu?"Ririn sangat kecewa pada ibunya. Sejak hamil, Lesti tidak pernah lagi memberi pelajaran pada Dian.Namun, Ririn tidak terima, Dian bagaikan duri yang menancap di matanya, duri itu harus disingkirkan agar dia merasa lega."Apa Ibu nggak tahu aku menyukai Phillip?""Aku yang duluan menyukai Phillip, tapi Dian merampasnya. Mana mungkin aku melepaskannya.

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2933

    Ingin sekali Lesti menamparnya, untuk apa dia bicara seperti itu?Jika dulu pria itu tidak melakukan tindak kekerasan padanya, hubungan mereka tidak mungkin jadi seburuk ini.Sekarang beraninya dia mengatakan berbuat seperti ini demi putrinya, dia kira nyawa Dian bisa diambil semudah itu?Dian adalah Nona Besar Keluarga Sandiga, belum lagi dia sudah menikah dengan Phillip Sanders, sekarang dia adalah istri dari pemilik Perusahaan Sanders. Juko kira siapa dirinya? Beraninya dia menculik Dian!Napas Lesti tidak teratur, dia tersentak, "Kalau kamu nggak percaya, dengarkan saja teriakan putrimu.""Aku nggak bisa menyelamatkannya, nyawanya ada di tanganmu. Lagi pula aku sedang mengandung anak Fabian. Tanpa Ririn sekalipun, aku masih punya anak yang lain, tapi nggak denganmu!"Phillip sangat mengagumi Lesti. Di saat seperti ini, dia tidak lupa mengungkapkan kesetiaannya pada Fabian, secara tidak langsung memberi tahu Fabian bahwa dia selalu berpihak padanya, sungguh hebat.Di ujung telepon,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2932

    Phillip menaikkan alisnya sambil berkata, "Jangan khawatir, paling-paling hanya jari tangannya yang disentuh, nggak akan jadi masalah besar. Cedera otot dan tulang akan pulih dalam beberapa bulan. Kalian bisa merawatnya dengan baik di rumah, dijamin dia akan segera pulih."Lesti tidak tega mendengarnya, dia bergegas ke arah Phillip untuk memukulnya, tetapi sebelum berhasil mendekat, pengawal sudah menghentikannya.Fabian juga khawatir, dia segera memeluk Lesti erat-erat ke sisinya, "Kalau benar nggak ada hubungannya dengan Ririn, dia pasti akan keluar dengan selamat, tetapi kalau sebaliknya, kamu harusnya tahu ...."Suara Fabian tiba-tiba berubah dingin. Dia tidak pernah menyangka penculikan putri kandungnya ternyata berhubungan dengan putri tirinya ini.Namun, dia juga tidak terlalu bodoh dan langsung bertanya, "Bagaimana seorang gadis seperti Ririn bisa membawa Dian?""Bahkan kaca mobilnya pecah, pasti ada yang membantunya.""Mungkinkah ada hubungannya dengan ayah kandung Ririn?"Phi

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2931

    "Benar aku menemui ayah kandungku, tapi hanya satu kali, aku nggak berniat kembali ke sisinya!""Kalau nggak, aku pasti sudah dari dulu meninggalkan Keluarga Sandiga, tapi aku peduli padamu, Ayah. Ayah sudah menjagaku selama bertahun-tahun, aku sudah menganggapmu sebagai ayah kandungku. Kenapa Ayah memperlakukan kami seperti ini?""Sekarang Phillip berbicara nggak bermoral dan melimpahkan semua kesalahan padaku. Ayah harus melihat kebenarannya!"Lesti mengangguk berulang kali, tapi di saat bersamaan, dia penasaran, kapan Ririn menemui Juko?Gadis itu tidak mengatakan apa pun padanya, tapi malah tertangkap oleh Phillip.Sepertinya kejadian yang menimpa Dian memang berhubungan dengannya. Lesti hanya ingin menyelesaikan masalah ini secepatnya agar Phillip tidak berlama-lama di sana.Dia sama sekali tidak punya pemikiran seperti itu, apalagi untuk rujuk dengan Juko.Dia hanya ingin melahirkan putranya dengan selamat di Keluarga Sandiga. Kelak Keluarga Sandiga akan menjadi milik putranya, d

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2930

    Phillip paling benci ditunjuk orang saat berbicara dengannya. Dia bangkit dari duduknya, seketika tubuhnya lebih tinggi dari Fabian."Kamu masih berani mengaku sebagai ayah kandungnya Dian, kalau aku jadi kamu, aku akan memilih diam dan menyingkir.""Demi putri orang lain, kamu menuduhku mengancam Ririn. Dari ekspresi bersalahnya saja sudah cukup membuktikan kalau masalah ini berhubungan dengannya.""Sekalipun nggak percaya padaku, minimal gunakan otakmu. Pantas saja Perusahaan Sandiga semakin terpuruk, cepat atau lambat akan tamat di tanganmu."Phillip tidak lagi memberi muka. Saat mengucapkan kata-kata ini, dia mundur berulang kali, memegangi dadanya dan hampir kehabisan napas.Lesti melupakan tubuh lemahnya dan maju beberapa langkah, "Begini caramu berbicara dengan ayah mertuamu? Apa Ririn pernah menyinggungmu? Sebelumnya dia bahkan menyukaimu, Ririn masih kecil, kenapa kamu memperlakukannya seperti ini?"Dia mengatakannya berulang kali, tetapi sikap Phillip sudah jelas dan para pen

DMCA.com Protection Status