Share

Bab 46 ART Baru

POV Hana

Mas Andi mematikan teleponnya, kemudian menyimpan ponselnya di dalam saku celananya.

"Hari ini kita kedatangan tamu. Kata Ibu, dia mau melamar menjadi art di rumah kita. Kita harus pulang, karena kita harus selektif memilih art. Jangan sampai …."

Mas Andi menghentikan ucapannya. Dia melirik ke arah Adit yang masih berdiri mematung di hadapan kami.

"Ngapain kamu masih berdiri di sini? Masih untung ya, Pak Samsudin mau memaafkan kesalahan kamu. Coba kalau kamu diminta ganti rugi, bisa habis kamu. Sana pergi, cari uang yang banyak, siapa tahu bisa beli kapal," usir mas Andi sambil mencemooh.

Dengan mata yang terlihat marah, Adit pun tanpa banyak bicara, dia pergi menuju angkotnya. Secepatnya dia pergi dan secepat kilat mobilnya sudah tidak terlihat lagi dari pandangan kami.

"Kita mesti selektif memilih art untuk rumah kita. Jangan sampai dia lebih pintar daripada kita. Kalau dia bodoh, maka itu lebih bagus." Mas Andi meneruskan ucapannya yang tadi sempat terputus.

"Iya, kamu ben
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status