Home / Rumah Tangga / Hanya Wanita Pengganti / Bab 168. Apa yang Kau Inginkan?

Share

Bab 168. Apa yang Kau Inginkan?

last update Last Updated: 2024-11-01 02:07:13

Sudah tiga hari Miracle berada di rumah sakit dan selama itu juga Miracle mendiamkan Mateo. Setiap kali Mateo berusaha mengajaknya bicara, Miracle memilih mengabaikannya. Bahkan ketika Mateo ingin menemani Miracle di ruang rawat, Miracle tetap tidak memedulikannya.

Hingga detik ini Miracle belum bisa melupakan semuanya begitu saja. Hatinya begitu terluka dengan apa yang dilakukan oleh Mateo. Meskipun Miracle tahu Mateo tidak memiliki hubungan dengan Leyna tetap saja hati Miracle masih sangat terluka. Tidak ada wanita di dunia ini yang tidak terluka jika sang suami berkali-kali menutupi sesuatu.

Miracle tengah duduk di sofa ruang rawatnya—dia melihat keluar jendela. Jujur saja Miracle sudah sangat jenuh berada di rumah sakit. Ingin rasanya Miracle segera keluar dari sini, akan tetapi itu tidaklah mungkin. Dia pun sudah lama berada di Indonesia. Keadaan yang seperti ini tidak mungkin bisa Miracle meninggalkan Indonesia. Kandungan lemah akan membuat Miracle sedikt lebih lama di Indones
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Hanya Wanita Pengganti    Bab 169. Bukan Retak tapi Sudah Bercerai  

    “Hi, Nona Miracle. Kita bertemu lagi.” Miracle mengerutkan keninya melihat dokter muda di hadapannya menyapa dirinya. Tampak Miracle berusaha mengingat wajah dokter tampan di hadapannya itu. Pasalnya wajah dokter itu sudah tidak asing lagi. Dia seperti pernah melihat dokter itu. Hingga saat ketika Miracle berusaha mengingat tiba-tiba dokter itu melangkah mendekat ke arahnya. “Matius. Dokter Matius. Kita pernah bertemu di taman belakang rumah sakit, Nona,” ujar Dokter Matius yang langsung memberitahu. Dia bisa melihat dari pancaran sepasang iris mata biru Miracle. Wanita itu tampak berusaha mengingat dirinya. Miracle mengembuskan napas panjang. Dia sudah mengingat dokter yang ada di hadapannya itu. “Dari mana kau tahu namaku? Aku bukan pasienmu, jadi bagaimana kau bisa tahu namaku?” tanyanya dengan nada dingin dan tak ramah. “Bukannya kau sendiri yang mengatakan padaku untuk mencari tahu namamu? Dan tentu sangat mudah bagiku mencari tahu data pasien yang dirawat di rumah sakit ini,

    Last Updated : 2024-11-01
  • Hanya Wanita Pengganti    Bab 170. Pertengkaran 

    Mateo mengembuskan napas kasar seraya melirik arlojinya sudah hampir satu jam Miracle masih tak kunjung kembali ke kamar. Dia ingin sekali menyusul sang istri, namun jika dia melakukan itu maka hanya akan memperkeruh suasana. Miracle masih marah padanya dan masih tak mau berbicara padanya. Mateo memejamkan mata sesaat, berusaha meredakan kekesalan dalam dirinya. Ingin rasanya Mateo bersika egois dan menarik paksa Miracle agar patuh padanya. Akan tetapi jika dia bersikap egois, itu hanya akan membuat Miracle semakin membenci dirinya. Sifat Miracle ini sangat wajar. Terlebih dengan semua yang dilakukannya tentu meninggalkan kekecewaan yang mendalam di hati istrinya itu. Saat Mateo tengah berusaha menenangkan kekesalan dalam dirinya, tatapan Mateo teralih pada seorang pengawal yang tadi dia minta untuk menjaga istrinya, melangkah mendekat ke arahnya. “Tuan…” Pengawal itu menundukkan kepalanya, menyapa Mateo dengan raut wajah yang sedikit ketakutan. “Kenapa kau di sini? Di mana istrik

    Last Updated : 2024-11-01
  • Hanya Wanita Pengganti    Bab 171. Apa Kau Berjanji?

    “Aku mau cerai! Aku tidak peduli kau menyetujuinya atau tidak! Yang aku inginkan hanya kita bercerai!” isak Miracle keras. Bahunya bergetar dan terdengar begitu pilu. Tatapan Mateo menghunus tajam kala Miracle lagi dan lagi mengatakan kata cerai. Rahangnya mengetat. Amarah yang terbendung di dalamnya telah memuncak dan tak lagi bisa tertahan. Sepasang iris mata cokelat Mateo tampak menunjukan amarah yang akan meledak. “Miracle! Berapa kali aku mengatakan padamu! Kita tidak akan pernah bercerai!” teriak Mateo begitu menggelegar. Bulir air mata Miracle mendera, membasahi pipinya. Dia menggelengkan kepalanya tegas. Menatap Mateo penuh dengan luka. “Mau sampai kapan, Mateo? Apa kau tidak lelah dengan semuanya? Aku lelah! Lelah! Jika aku kembali memberikan kesempatan, dan kau kembali mengulangi kesalahan yang sama. Pada akhirnya kita akan tetap berpisah. Lebih baik kita berpisah sekarang. Kau tenang saja. Aku akan tetap membiarkanmu bertemu dengan anak kita. Aku tidak akan pernah mengha

    Last Updated : 2024-11-01
  • Hanya Wanita Pengganti    Bab 172. Melepas Rindu yang Mendalam

    Mateo menatap Miracle yang tengah tertidur pulas. Wajah cantik tanpa polesan make up sedikit pun tetap membuat istrinya itu terlihat segar dan mempesona. Kini Mateo membawa tangannya, mengelus lembut pipi Miracle. Mengecupinya di sana. Sudah lama dia tidak bermesraan dengan sang istri. Mateo benar-benar merindukan memeluk istrinya itu. Sudah beberapa hari ini, Mateo hanya bisa melihat Miracle saat tertidur pulas. Namun, kali ini tentu berbeda. Mateo bukan hanya bisa melihat, tetapi dia pun bisa memeluk istrinya kembali. Setelah badai menerpa rumah tangga mereka, pada akhirnya Mateo dan Miracle tetap mampu bertahan. Kenyataannya, cinta yang telah menyingkirkan ego mereka. “Kau sangat cantik.” Mateo bergumam pelan sembari memberikan kecupan lembut di bibir sang istri. Dia menelusuri wajah Miracle yang begitu halus. Hidung mancung menjulang melebihi bibir ranum nan indah. Bulu mata lentik. Membuat Miracle bagaikan pahatan seorang dewi yang sempurna. Mateo menyadari, dirinya selalu jat

    Last Updated : 2024-11-01
  • Hanya Wanita Pengganti    Bab 173. Lupakan Semua Masa Lalu 

    Matahari sudah tinggi. Sinarnya menembus tirai rumah rawat, dan menyentuh wajah Miracle. Miracle tengah duduk di tepi ranjang menunggu Mateo yang tengah menemui dokter. Hari ini adalah hari yang tengah ditunggu-tunggu oleh Miracle. Akhirnya Miracle diperbolehkan untuk pulang. Tentu hari ini juga Miracle langsung melakukan penerbangan dengan sang suami pulang ke Milan. Mengingat perjalanan yang ditempuh oleh Miracle sangat jauh, membuat Mateo menemui sang dokter untuk memastikan kesehatan istrinya itu. “Mateo lama sekali,” gumam Miracle dengan embusan napas pelan. Ceklek. Suara pintu terbuka, membuat Miracle langsung mengalihkan pandangannya ke arah pintu—seketika senyum di bibir Miracle terukir hangat melihat Mateo melangkah masuk ke dalam kamar. Miracle langsung bangkit berdiri dan memeluk erat sang suami. “Mateo, kau dari mana saja? Kenapa lama sekali,” rengek Miracle dalam pelukan Mateo. “Maaf, sayang. Aku harus memastikan kesehatanmu dan anak kita sudah sepenuhnya pulih. Kit

    Last Updated : 2024-11-01
  • Hanya Wanita Pengganti    Bab 174. Biarkan Aku yang Menyelesaikannya

    Milan, Italia. Miracle mengerjapkan matanya beberapa kali. Menggeliat di ranjang empuk dan megah. Lalu merentangkan kedua tangannya kala pagi menyapa. Kini Miracle menoleh ke samping, melihat ranjang sang suami sudah kosong. Miracle berdecak kesal. Pasti Mateo sudah disibukan dengan pekerjaannya. Pasalnya tadi malam Mateo terlihat begitu sibuk membaca email masuk dari asistennya. Sebenarnya Miracle kesal karena Mateo tidak kenal waktu. Namun, Miracle pun tidak ingin egois. Mateo sudah lama menemaninya di Indonesia. Sudah pasti suaminya itu disibukan dengan banyak pekerjaan kala tiba di Milan. Miracle telah tiba di Milan. Setelah perjalanan panjang dari Bali menuju Milan akhirnya dia telah tiba di rumahnya. Tadi malam kala dirinya dan Mateo tiba di rumah, Miracle lebih dulu tertidur pulas. Tampak Miracle begitu merindukan kamarnya dan Mateo. Kamar yang selalu memadu cinta dan kasih sayang dengan sang suami. Pertengkaran, rindu, apa pun mereka habiskan di kamar ini. Sungguh, Miracle

    Last Updated : 2024-11-01
  • Hanya Wanita Pengganti    Bab 175. Membalaskan Dendam 

    “Mateo, aku ikut dengamu saja, ya?” Miracle berucap dengan tatapan meminta pada sang suami. Tampak raut wajahnya begitu cemas dan khawatir. Miracle tengah membantu sang suami memasang dasi. Sejak tadi malam Miracle tidak bisa tenang. Hal yang membuat Miracle tak mengerti adalah ketika Rudolf, Paman Mateo meminta suaminya itu datang sendiri tanpa adanya pengawal. Tak dipungkiri, tentu sebagai seorang istri Miracle sangat ketakutan. Dia takut terjadi sesuatu dengan suaminya itu. Miracle tahu Leyna yang bersalah. Apa yang dilakukan oleh Mateo adalah demi menyelamatkan dirinya. Akan tetapi, Rudolf tentu saja menaruh dendam dengan Mateo. Meski pun Mateo adalah keponakannya. Namun, Rudolf adalah ayah dari Leyna. Tentu Rudolf tidak akan terima dengan apa yang dilakukan oleh Mateo. Memikirkan hal itu benar-benar membuat Miracle semakin mencemaskan sang suami.“Miracle. Tidak akan terjadi sesuatu padaku.” Mateo membelai lembut pipi Miracle. “Jangan mencemaskanku, sayang. Aku akan pulang tep

    Last Updated : 2024-11-01
  • Hanya Wanita Pengganti    Bab 176. Kenapa Kau Ada di Sini?

    Rudolf tersenyum sinis. Dia mengetuk pelan mejanya dengan telunjuknya. Raut wajahnya tampak tengah berbahagia. “Well… Membunuhku? Kau bahkan tidak membawa satu pun pengawalmu. Siapa yang bisa membantumu, Mateo? Tujuanku memintamu ke sini karena tentu aku harus membalaskan dendamku dan membalaskan kematian putriku. Aku rasa kau pernah mendengar, nyawa haruslah dibayar dengan nyawa.” Mateo mengangkat bahunya tak acuh. Raut wajahnya terlihat santai mendengar perkataan Rudolf. Hingga kemudian Mateo menjawab sarkas, “Jadi tujuanmu memanggilku karena ingin membunuhku? Aku baru tahu aku memiliki Paman yang pengecut. Kau memintaku untuk tidak membawa anak buahku. Sedangkan kau di sini di kelilingi oleh anak buahmu.” Mateo begitu terlihat santai dan tidak takut sama sekali. Mateo hanya melihat sekilas banyaknya anak buah Rudolf di sekelilingnya. Tujuan Mateo datang hanya ingin menuruti permintaan Pamannya itu. Rupanya Pamannya memiliki niat licik. Tentu Mateo tidak pernah takut sama sekali.

    Last Updated : 2024-11-01

Latest chapter

  • Hanya Wanita Pengganti    Bab 197. S2. Rencana ke Toronto 

    Miracle berada di ruang keluarga sambil membaca buku kesukaannya. Suasana di rumah terasa tenang, dan sinar matahari sore masuk melalui jendela, menciptakan suasana yang hangat dan nyaman. Tiba-tiba, suara dering ponsel Mateo memecah keheningan, membuat Miracle terkejut. Dia melihat layar ponsel yang menyala, dan nama ‘Alessia’ muncul di sana.Miracle merasa jantungnya berdegup kencang. Meskipun dia sudah berusaha untuk bersikap lebih terbuka dan menerima Alessia sebagai rekan bisnis suaminya, melihat nama itu di layar ponsel Mateo membuatnya merasa tidak nyaman. Dia tahu bahwa Alessia adalah wanita yang ambisius dan menarik, dan perasaan cemburu itu kembali muncul.Alessia Crippa adalah rekan bisnis Mateo yang usianya masih terbilang muda. Yang Miracle tahu Alessia adalah wanita single berusia 27 tahun. Paras cantik khas wanita Italia. Pun kulit eksotis memukau para kaum adam. Hal tersebut yang membuat Miracle cukup kesal di kala Alessia menjalin komunikasi dekat dengan Mateo. Setel

  • Hanya Wanita Pengganti    Bab 196. S2. Menikamti Momen Manis Bersama 

    Miracle berdiri di dapur, aroma rempah-rempah dan masakan yang sedang dimasaknya memenuhi ruangan. Dia sedang menyiapkan hidangan favorit untuk sang suami tercinta yang selalu membuatnya merasa bahagia. Dalam gerakan lincah, dia mengaduk ea r di atas kompor, sambil sesekali mencicipi kuahnya. Senyum lebar tak pernah lepas dari wajahnya; memasak adalah salah satu cara dia mengekspresikan perasaannya. Lebih dari sepuluh tahun menjalin rumah tangga dengan Mateo, membuat Miracle sadar bahwa cinta sejati memang benar-benar ada. Sepuluh tahun mengarungi rumah tangga, tak pernah sedetik pun dia merasakan jenuh. Yang ada Miracle selalu mencintai Mateo dengan cara yang luar biasa. “Mateo pasti suka,” gumam Miracle, dengan senyuman di wajahnya. Tiba-tiba, suara langkah kaki terdengar mendekat. Miracle menoleh dan melihat Mateo berdiri di ambang pintu, dengan senyum nakal yang selalu bisa membuat jantungnya berdegup kencang.“Hemm, aroma semerbak apai ini? Apa kau sedang memasak untuk orang

  • Hanya Wanita Pengganti    Bab 195. Ending Scene (TAMAT)

    Paris, Prancis. Beberapa bulan kemudian… “Marcel… Moses… Jangan berlari terlalu kencang. Kasihan kakakmu.” Suara Miracle berseru pada kedua putra kembarnya yang terus berlari kencang. “Sayang. Kau tidak perlu khawatir. Anak buahku selalu mengikuti anak kita. Lebih baik kita duduk.” Mateo menarik tangan Miracle, mengajaknya untuk duduk seraya menikmati keindahan kota Paris. Musim semi salah satu musim yang terbaik. Cuaca dingin yang menyejukan. Miracle mengembuskan napas kasar. “Marcel dan Moses itu sering sekali berlari-lari. Aku tidak ingin mereka terjatuh, Sayang. Ditambah mereka mengajak Michaela berlari,” ujarnya kala sudah duduk di samping sang suami. “Marcel dan Moses pasti akan menjaga kakak mereka. Aku ingin memberikan mereka tanggung jawab menjaga Michaela. Sebagai anak laki-laki, mereka harus melindungi kakak perempuan mereka,” ujar Mateo menjelaskan. Miracle mencoba mengerti. Dia menyandarkan kepalanya di dada bidang sang suami. Memeluk suaminya itu dengan erat. “Mate

  • Hanya Wanita Pengganti    Bab 194. Extra Part II 

    “Mommy….” Suara bocah laki-laki dan perempuan berlari menghampiri Charlotte yang tengah menata foto-foto di ruang keluarga. Charlotte langsung mengalihkan pandangannya kala mendengar suara yang begitu dia kenal. Seketika senyuman di wajah Charlotte terukir melihat kedua anaknya melangkah mendekat padanya. Charlotte segera memberikan pelukan hangat pada kedua anaknya itu. “Sayang, kalian sudah pulang.” Charlotte bersimpuh, mensejajarkan tubuhnya pada kedua anaknya itu. Dia tersenyum hangat melihat kedua anaknya yang masih lengkap dengan seragam sekolah. “Bagaimana hari kalian di sekolah? Apa menyenangkan?” tanyanya dengan tatapan kelembutan seorang ibu dan tersirat penuh kasih sayang. Austin Geovan Romano dan Carmella Geovan Romano adalah anak kembar Charlotte dan Arsen. Sungguh, Charlotte tidak menyangka akan memiliki anak kembar laki-laki dan perempuan. Persis seperti dirinya dan Kelvin yang kembar. Kehidupan Charlotte dan Arsen kini benar-benar sempurna. Kehadiran buah cinta mere

  • Hanya Wanita Pengganti    Bab 193. Extra Part I 

    Lima tahun kemudian… “Mommy….” Dua anak laki-laki berusia empat tahun berlari menghampiri Mirale yang tengah menata bunga-bunga di taman megah mansionnya itu. Miracle mengalihkan pandangannya kala mendengar suara kedua putranya. Benar saja. Kedua putranya itu tengah berlari menghampirinya. Miracle langsung menundukan tubuhnya, memeluk erat kedua putranya itu. “Sayang… Kalian sudah pulang? Mommy pikir kalian masih menginap di rumah Grandpa dan Grandma,” ujar Miracle seraya mengurai pelukannya dan mengelus lembut pipi kedua putranya itu.Ya, Imanuel Marcellino Geovan De Luca dan Imanuel Moses Geovan De Luca adalah kedua anak laki-laki kembar Mateo dan Miracle. Kehamilan kedua, Miracle mengandung bayi laki-laki kembar. Namun, Moses dan Marcel tidak kembar indentik. Keduanya memiliki wajah yang berbeda. Sama seperti Miracle dan Selena yang tidak kembar identik. “Kami sudah pulang, Mommy. Tadi sopir mengantar kami. Daddy bilang katanya hari ini kita akan makan diluar bersama,” ujar Mar

  • Hanya Wanita Pengganti    Bab 192. Perfect Ending 

    Katedral Milano, Milan, Italia. “Sayang… Ayo berfoto lagi. Aku ingin kita memiliki banyak foto bersama,” seru Charlotte dengan riang. Tampak raut wajahnya begitu bahagia. Arsen menghela napas panjang. “Sayang, apa kau tidak lelah? Fotografer sudah memotret ratusan foto kita hari ini. Nanti juga kau pasti hanya memajang dinding hanya beberapa saja. Tidak semuanya,” katanya yang mulai kesal. Bibir Charlotte tertekuk. Dia mengusap perut Charlotte yang membuncit itu. “Ini keinginan anak kita, Sayang. Kau tega tidak menuruti keinginan anak kita?” Arsen berdecak kesal. Semua keinginan istrinya itu selalu saja mengatas namakan keinginan anak mereka. Kandungan Charlotte memasuki minggu ke tiga puluh lima. Tepatnya hari ini Charlotte ingin melakukan fotoshoot dengan Arsen. Mengingat perut Charlotte kini sudah semakin membesar, tentu saja Charlotte ingin mengabadikan moment itu. Namun, bayangkan saja Charlotte tidak pernah lelah sedikit pun. Sudah banyak mereka berpindah-pindah tempat di M

  • Hanya Wanita Pengganti    Bab 191. Pada Akhirnya Takdir yang Akan Mempertemukan 

    “Sayang… Lapar, ya? Anak Mommy yang cantik pintar sekali.” Miracle berucap lembut pada putri kecilnya seraya memberikan ASI pada putri kecilnya itu. “Michaela, Namamu sangat indah. Daddy-mu memang yang terbaik. Dia memberikan nama yang indah untukmu, Nak.” Miracle tengah duduk di sofa kamar seraya memberikan ASI untuk putri kecilnya. Saat itu, Kini Miracle dan Mateo telah pindah ke mansion baru mereka yang megah. Seperti apa yang direncanakan oleh Miracle, bahwa mereka akan pindah jika sudah melahirkan. Saat ini usia Michaela sudah tiga bulan. Waktu berjalan begitu cepat. Miracle seperti baru saja melahirkan putri kecilnya. Namun, kenyataan putrinya ini sudah berusia tiga bulan. Tubuh Michaela gemuk. Kulit putih. Rambut cokelat tebal. Ditambah mata biru, membuat Michaela seperti boneka barbie hidup. Setiap harinya Michaela begitu menggemaskan. Tingkah-tingkah gemas Michaela membuat Mateo dan Miracle selalu dipenuhi tawa setiap harinya. Banyak orang mengatakan seorang putri akan jau

  • Hanya Wanita Pengganti    Bab 190. Kehamilan Charlotte

    Huee…. Huee….Charlotte memuntahkan semua isi perutnya ke wastafel. Kepalanya memberat. Pandangannya sedikit buram. Charlotte memutar keran wastafel, lalu membasuh mulutnya dengan air bersih. Sesaat Charlotte memijat pelipisnya kala rasa sakit di kepalanya begitu menyerang. “Astaga, kenapa aku pusing sekali seperti ini. Ada apa denganku.” Charlotte bergumam pelan. “Sudahlah lebih baik aku istirahat saja.” Charlotte melangkah keluar dari kamar mandi, tetapi tatapannya teralih pada suara pintu terbuka. Seketika mata Charlotte tampak terkejut melihat Arsen yang membuka pintu kamar. Padahal tadi baru saja suaminya itu berpamitan untuk berangkat ke kantor. “Arsen? Kenapa kau kembali?” Charlotte hendak mendekat. Namun pandangan Charlotte semakin buram. Rasa sakit dikepalanya begitu menyerang. Tiba-tiba tubuh Charlotte tidak seimbang. Tepat di saat Charlotte terjatuh, Arsen langsung menangkap tubuhnya. “Sayang kau kenapa?” Arsen menjadi panik saat menangkap tubuh Charlotte yang hampir te

  • Hanya Wanita Pengganti    Bab 189. Welcome to Baby Girl

    Di ruang persalinan, suasana begitu mencekam. Suara jeritan dan rintihan sakit Miracle membuat Mateo semakin panik. Berkali-kali Mateo membiarkan istrinya itu menggigit lengannya dan menarik rambutnya hanya demi sang istri bisa mengurangi rasa sakitnya. Sekitar satu jam lalu dokter baru saja memeriksa Miracle. Sang dokter mengatakan harus menunggu sebentar karena kepala bayi masih belum terlihat. Mateo sudah menawarkan Miracle untuk melakukan proses persalinan dengan operasi sesar. Sayangnya Miracle menolak itu dengan tegas. Miracle berkali-kali menekankan pada Mateo bahwa ingin melahirkan secara normal. Well… Keras kepala Miracle membuat jantung Mateo ingin berhenti. Bagaimana tidak? Sudah cukup lama mereka di rumah sakit tapi dokter masih memgatakan harus menunggu. Sedangkan Mateo tidak tega melihat Miracle yang sejak tadi merintih kesakitan. “Mateo…” Miracle menatap sang suami dengan wajah yang masih pucat. “Iya, Sayang. Aku di sini. Bertahanlah.” Mateo menghapus keringat sang

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status