Share

BAB 88 Keluarga Baru (3)

"Pak Kadir? Pak Arman? Suami saya mas Satria belum pulang?" tanyaku pada security jaga gerbang masuk.

"Belum, Non! Saya juga menunggu," jawabnya. Memang Pak Kadir masih meminum kopi hitam bersama Pak Arman.

"Oh, ya sudah." Aku manggut-manggut lalu kembali ke teras rumah. Lalu sambil menunggu kembali kuhubungi nomornya.

Tudt! Tudt! Tudt!

Deg!

Mas Satria reject panggilan dariku?

Seketika dugaan buruk kini muncul. Apa jangan-jangan dia ...?

"Happy birthday to you! Happy birthday to you!"

Sontak aku menoleh ke samping. Kaget dan terkejut.

"Happy birthday, happy birthday, happy birthday to youuuuu!"

Cup.

Mas Satria mengecup keningku dengan cara mencuri. Aku kaget. Netra ini masih terbelalak dengan kehadiran dirinya yang secara tiba-tiba. Bagaimana bisa? Pintu gerbang dan Pak Satpam masih diam? Kapan dia masuk?

"Selamat ulang tahun Sayang."

Aku terpesona. Ia memberiku sebuket bunga mawar yang sangat indah. Aku meraihnya dengan masih merasa heran.

"Mas? Kok ...?"

Ia mengunci bibirku dengan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status