Share

Season 2 BAB 5 Balik Terhina

Author: Kom Komala
last update Last Updated: 2022-10-02 15:48:50

"Oiya, Mbak Nindi sarjana informatika, ya? Sekarang kerja di mana, Mbak?" Lalu aku melirik Mbak Maya, "Mbak Maya juga lulusan manajemen, ya. Tapi saya salut, Mbak Maya lebih membaktikan diri menjadi seorang ibu rumah tangga."

Pasti Mbak Maya dan Nindi kaget. Dengan nada yang aku buat senyaman mungkin, membuat Mbak Maya dan wanita di dekatnya itu terpelongo hebat.

"Kamu apaan sih, Hanah? Ya jelas Nindi ini sekarang adalah seorang model majalah ternama. Sedangkan mbakmu ini, memang tidak bekerja karena lebih mengedepankan keluarga. Untuk apa juga berkarir, jadi ibu rumah tangga itu besar pahalanya!" pekik kesal Mbak Maya. Aku sangatlah puas sekali, dirinya terpancing emosi yang berlebihan.

Nindi juga seperti angkuh dengan gelarnya sebagai model, tanpa ia pahami, lulusan informatika, kenapa jadi model? Lucu.

Baru aku akan menanggapi, rekan Mbak Maya sudah lebih dulu buka suara. "Lho, Jeng Maya kok gitu? Kita di sini beberapa ada yang wanita karier, lho! Saya owner resto, Jeng Rani pemili
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Hanya Karena Tak Berpendidikan Tinggi   Season 2 BAB 6 Tema Sudah Beralih. Aku suka

    "Hah, KDRT? Seperti kasus artis yang saat ini lagi viral, ya? Kenapa, kok kamu cantik begini, dan pintar kena KDRT?" Lagi beberapa penasaran dengan kehidupan Nindi. Aku di dalam hati tersenyum puas. Jawablah sesuka hatimu, Nindi. Setidaknya, tema telah beralih. Hem. Hanah dilawan. Langsung Mbak Maya menepis pertanyaan dari rekannya. Ia memasang wajah yang kesal bukan main. "Eh, KDRT itu gak kandang rupa. Mau cantik, mau jelek, itu yang salah suaminya. Ini mantan suami Nindi, emang gak tahu diri aja." Nindi pun kini seperti gelisah. Ia duduk tak nyaman, karena tema sudah beralih padanya. "Katanya model terkenal, tapi saya gak lihat beritanya? Atau saya yang gak lihat bolak-balik di beranda sosmed saya, ya?" celetuk Tante Rani dengan raut wajah yang dibuat penasaran. "Eh, Nindi bukan model yang tukang tebar pesona, tukang kasih berita rumah tangganya. Dia ini gak gitu." Aku tak habis pikir, dibayar dengan apa Mbak Maya bisa membela Perempuan itu sejak tadi. Lalu kini ia melirik Nind

    Last Updated : 2022-10-03
  • Hanya Karena Tak Berpendidikan Tinggi   Season 2 BAB 7 Aku Yang Menang

    "Eh, turunkan nada bicaranya. Kamu model 'kan? Jaga attitude saat bicara." Tante Rani, si wanita cantik yang sepertinya paling kekinian dandanannya, protes atas Nindi. Hemh, betul juga. Mana attitude dia?Nindi seakan tersentak kaget. Ia kena malu berat. Andai ada lubang, pasti dia masuk ke dalamnya."Maaf, Tante, tapi Tante menghina saya. Tante perlu tahu, saya ini 'kan model profesional. Satu ucapan atau bahkan satu kalimat Tante ucapkan, itu bisa viral. Tante bisa kena bully fans saya." Nindi nyatanya tidak bisa merendahkan suaranya. Salut, aku salut."Hemh? Kena bully? Aduh, segitunya, ya. Ck." Salah seorang berkomentar sinis. "Nindi, udah, udah duduk!" titah Mbak Maya. Sepertinya dia juga takut kena malu. Andai saja aku kalah di awal, pasti aku yang ada di posisi seperti kucing kelaparan, kucing perlu kasih sayang. Sekarang terbalik.Nindi pun langsung duduk atas saran dari Mbak Maya. Wajahnya ditekuk kesal tingkat Ratu Inggris. Entah sedekat apa mereka ini, aku tidak terlalu me

    Last Updated : 2022-10-03
  • Hanya Karena Tak Berpendidikan Tinggi   Season 2 BAB 8 Menyakitiku, Itu Artinya Dirimu Bisa Lebih Sakit

    "Hanah?"Saat aku baru saja keluar dari butik, hendak pulang ke rumah, tiba-tiba Mbak Maya menghampiriku di parkiran. Ia tadi tidak ikut dengan para kerabatnya untuk memilih busana di butik. Tapi, kenapa sekarang ke mari? Aku pun langsung urung membuka pintu kendaraan."Mbak Maya?" Aku langsung menyapa dan menyambutnya dengan manis. Tentu ini bukan manis gula-gula aroma menyenangkan, hanya senyum sumringah, karena tadi aku menang atasnya. Terbukti, para kerabatnya belanja di butik milikku dengan riang gembira."Kamu jangan merasa menang, ya? Kamu diunggulakan oleh mereka, tapi kamu tetap saja, tidak selevel dengan keluarga Satria."Ucapannya yang kurang tahu malu ini tidak membuat hatiku tersayat-sayat. Aku biasa saja. Mengarungi rumah tangga dulu dengan Mas Jimy, hal seperti ini sudah santapan sehari-hari.Aku pun lantas menghadapi Mbak Maya, perempuan yang seharusnya sudah berperilaku baik karena sudah berusia kepala 5. Dia kurang pantas kalau seperti ini."Diunggulkan? Saya tidak b

    Last Updated : 2022-10-05
  • Hanya Karena Tak Berpendidikan Tinggi   Season 2 BAB 9 Perselingkuhan

    Aku benar-benar kaget melihat suami Mbak Maya, yang katanya sedang sibuk di kantor, tapi sekarang malah ada di dalam mobil bersama seorang wanita. Mas Brata, yang usianya sudah tak lagi muda sedang bermain dengan wanita yang sangat jauh usia di bawahnya. Itu bukan putrinya, aku jelas paham dari bahasa tubuh mereka. Mereka ada main di belakang.Lampu merah telah berganti hijau. Kendaraan kini melaju kembali. Kami pun berdampingan melaju ke arah yang sama. Pasti Mbak Maya tidak mengetahui perihal ini. Di pertigaan depan, ternyata Mas Brata malah belok ke arah yang berbeda denganku. Banyak tempat yang bisa dituju di sana, ada Mall, pasar juga ada, tempat makan banyak, bahkan menuju ke arah apartemen kelas menengah. Oiya, satu lagi itu bisa mengarah ke kawasan lokalisasi. Tapi, itu bukan urusanku. Jadi, aku lebih baik langsung menuju rumah untuk segera memasak. Sebenarnya hatiku juga usil, kenapa pria seperti enteng bila mendua di luar sana. Namun, mengingat sikap Mbak Maya, aku jadi tak

    Last Updated : 2022-10-05
  • Hanya Karena Tak Berpendidikan Tinggi   Season 2 BAB 10 Menolong Seorang Wanita kah??

    Yang terjatuh ternyata adalah sebuah giwang dengan dominan permata. Aku sedikit kaget karena benda itu terjatuh dari pakaian suami. Jelas itu bukanlah milikku. Meskipun aku memiliki banyak anting-anting dan giwang, tapi milik sendiri itu hafal.Aku periksa kembali, mungkin ada pasangannya, ternyata tidak aku temukan. Kalau saja untukku, pasti sepasang, dan pasti ada wadah perhiasannya. Ini sama sekali tidak ada. Persis seperti milik seseorang yang terjatuh atau menyangkut di pakaian suami.Teringat dengan skandal kecil Mas Satria. Tadi ia yang tiba-tiba mematikan nomor handphone miliknya. Itu tidak pernah ia lakukan sebelumnya kecuali baterai sudah sekarat.Aku terus kembali memeriksa. Tidak ada pasangannya giwang yang terjatuh di dekat kakiku. Daripada aku bingung, akan aku tanyakan saja pada Mas Satria. Kenapa dari pakaiannya terjatuh sebuah giwang namun tanpa pasangannya.Setelah aku menyimpan pakaian kotor Mas Satria ke keranjang cucian, Mas Satria pun tak lama sudah selesai bersi

    Last Updated : 2022-10-07
  • Hanya Karena Tak Berpendidikan Tinggi   Season 2 BAB 11 Nindi Menghampiri

    "Apa ini … apa ini punya orang itu, ya?" ucap Mas Satrria dengan bingung. Atas ekspresinya akupun dibuat semakin penasaran."Orang itu? Memang yang kamu senggol dan yang kamu tolong itu wanita, ya?" Di sini aku semakin dibuat penasaran. Kalau memang benar kenapa Mas Satria sejak tadi tidak jujur.Mas Satria yang tadi mengernyitkan keningnya pun kini seakan memikirkan mengenai pertanyaanku. Tatapannya seketika mengarah ke wajahku. "Em, iya, tadi aku memang menyenggol seorang perempuan lalu aku tolong dia sampai ke klinik. Dia juga yang tidak sengaja menyenggol handphone aku sampai jatuh." Mas Satria menjelaskan. Entah benar atau tidak katanya dia sama sekali tidak mengenal perempuan itu.Mas Satria pun memutuskan untuk menyimpan giwang yang aku temukan dari celah-celah pakaiannya. Tapi setelah dipikir-pikir dia lebih baik menyimpan benda itu di tanganku, katanya. Nanti jika dia bertemu lagi dengan perempuan itu akan dia tanyakan dan akan mengambilnya dariku.Mas Satria tidak tahu alama

    Last Updated : 2022-10-07
  • Hanya Karena Tak Berpendidikan Tinggi   Season 2 BAB 12 Giwang Itu

    "Oh, iya. Di mana dia?" tanyaku."Di depan, Bu. Dia menunggu di tempat saya.""Baiklah, boleh persilahkan dia masuk ke sini.""Baik, Bu."Asistenku yang bernama Nadya itu telah kembali untuk membawa si Nindi ke mari. Entah untuk apa perempuan gila itu mendatangi tempat kerjaku. Kemarin dia dan Mbak Maya telah kalah olehku, entah ada apa lagi niatnya sekarang ke sini. Apa dia mau branding? Atau mau tanding?Dia itu katanya seorang model, tapi attitude-nya sangat tidak model sekali. Sebenarnya tanganku ini sudah gatal kalau melihat wajahnya. Ingin saja kugaruk sampai wajahnya itu berdarah-darah."Permisi, Bu. Ini Mbak Nindi. Saya permisi ya, Bu."Kini aku bertengadah melihat ke ambang pintu. Nadya sudah mengirim perempuan itu kemari. Tampilannya yang lumayan seksi dengan baju kurang bahan, membuat bola mataku sakit melihatnya. Tampilan Nindi sangat kampungan sekali. Karena sepengetahuanku dan sepengeranku ternyata dia itu seorang muslim.Dia melenggang masuk ke arahku dan duduk di kursi

    Last Updated : 2022-10-09
  • Hanya Karena Tak Berpendidikan Tinggi   Season 2 BAB 13 siapa yang sedang berbohong

    "Ehm! Apa kamu menginginkan secangkir teh atau air mineral?" Aku menawarkan sekadar basa-basi untuk menetralisir emosi yang sudah menggenggam jiwaku sejak kedatangan perempuan ini.Dia yang duduk dengan angkuh sembari masih melenggak-lenggok Lalu seperti memegangi sebelah kuping yang tak bergiwang itu, menjawab, "oh boleh. Aku mau milkshake. Ada?" Aku menawarkan a dia menginginkan z.Tapi tentu aku harus mempermainkan alur ini. "Oh, di sini tidak hanya ada milkshake, cocktail pun ada. Apa mau?""Cocktail? Seriously?""Jadi kamu ingin minuman yang biasa atau yang beralkohol?""Sudah aku bilang aku hanya meminta milkshake.""Oh baiklah sebentar."Aku langsung memijat nomor khusus yang tertuju langsung ke bagian pantry dengan terus mengendalikan emosi. Aku memesan sesuai apa yang dipesan oleh perempuan gila ini. Aku harus bisa tenang dan memancing apa yang sebenarnya terjadi di hari kemarin.Tak berselang lama pesanan milkshake si Nindy pun tiba di ruanganku. Aku mempersilahkannya untuk

    Last Updated : 2022-10-09

Latest chapter

  • Hanya Karena Tak Berpendidikan Tinggi   Season 2 BAB 55

    PoV Maya***Akhirnya kami bisa mendapatkan tiket dadakan meskipun harganya memang mahal. Aku tiba di NTT subuh-subuh. Aku berharap di sini bisa bertemu dengan suami yang entah di mana menginapnya. Yang jelas di sini banyak hotel yang bisa saja menjadi kemungkinan tempatnya menginap."Ma, enak juga ya liburan ke sini. Udah lama nggak ke sini," kata anakku dengan tengilnya. Ke sini kami akan melabrak pelakor tapi dia malah mementingkan pemikirannya mengenai liburan."Kamu bukan mau enak-enakan ke sini, tapi kamu mau labrak papamu yang berbohong sama Mama.""Halah, Ma, Ya sambil liburan aja. Aku juga akan tanyain ke orang-orang untuk melihat detail dari fotonya si Nindy. Siapa tahu mereka mengetahui ada di mana posisi tersebut.""Iya, soalnya waktu kita ke sini pun bukan hotel seperti itu bentukan dalamnya.""Iya, Ma. Aku akan tanyakan."Baru turun dari bandara darah ini sudah mendidih lagi. Kalau dicek suhunya Mungkin saja bisa sampai ratusan derajat. Begini memang enaknya banyak uang,

  • Hanya Karena Tak Berpendidikan Tinggi   Season 2 BAB 54 Lombok

    PoV Maya***"Maaf, Bu, saya memang pergi ke Pontianak tapi dengan GM perusahaan. Kalau bapak sepertinya ada kepentingan yang lain, Bu. Bapak tidak di sini dengan kami. Kami juga akan pulang besok hari."Aku sangat kaget mendengar pernyataan dan penjelasan yang dikatakan oleh asisten pribadi suami. Ternyata benar, Mas Brata tidak pergi ke Pontianak melainkan dia sedang berada di tempat lain. Bagaimana tidak kini batinku semakin rusuh. Aku telah menduga hal-hal lain yang semakin negatif dari sebelumnya."Kamu Beneran tidak sedang dengan bapak?" tanyaku untuk kembali memastikan. Siapa tahu memang suamiku ada di sana tapi tidak sedang berada dengan mereka."Memangnya Ibu tidak tahu bapak ke mana? Saya pikir beliau akan menghubungi Ibu. Memang sejak 3 hari yang lalu, bapak ke sini dulu, hanya saja beliau langsung pergi. Tapi beliau tidak mengatakan akan pergi ke mana. Saya pikir beliau kembali lagi ke sana."Deg!Semakin tajam saja pemikiranku ini atas apa yang sedang dilakukan oleh suam

  • Hanya Karena Tak Berpendidikan Tinggi   Season 2 BAB 53 Persis Sama

    PoV Maya***Kalau tidak salah aku memang pernah membeli celana kolor itu untuk si Papa. Kalau beli aku tidak hanya satu tapi ada beberapa namun dengan motif yang sama. Aku pun segera mengecek ke rumah, ke lemari pakaian si papa untuk melihat apakah benar atau tidak Itu mirip dengan yang si papa pakai.Aku langsung menuju lemari dan melihat untuk menyamakan celana kolor yang ada di postingan si Nindi itu dengan milik suami. Gila saja otakku memikirkan mengenai mereka. Tidak mungkin anak itu mau dengan suamiku. Mas Brata kan sudah tua."Ma, gimana mama udah ketemu?" tanya anakku."Ketemu apa?" ucapku balik."Ya disamain itu kolornya si papa sama si Nindi. Jangan-jangan perempuan itu lagi sama si papa."Dugaan putriku benar-benar membuatku marah dan kesal. Tidak mungkin Nindy melakukan hal itu, bisa jadi memang pria itu memiliki celana kolor yang sama dengan suamiku."Kamu jangan ngomong macam-macam. Si Nindy itu seleranya si Satria bukan si papa. Kamu jangan macam-macam kalau ngomong.

  • Hanya Karena Tak Berpendidikan Tinggi   Season 2 BAB 52 Celana Kolor

    "Heh, kamu jangan ngada-ngada ya, Res. Stop bikin kisruh Papa dan Mama. Kamu jangan sampaikan berita-berita kayak gitu. Aku tahu kok kalau kamu mungkin sengaja ingin membuat rusuh suasana. Kamu tahu kan kalau mama dan papa itu memang pernah ada konflik." Putrinya Mbak Maya nimbrung tidak menerima atas apa yang diinformasikan oleh Resti."Ya, bukan begitu. Hanya kalau beneran ke Lombok kok gak ngajak-ngajak sih." Hanya itu tanggapan Resti. "Coba kamu telepon di mana papa kamu sekarang. Coba VC!" Mbak Maya tiba-tiba menyuruh putrinya untuk melakukan video call dengan papanya. Akhirnya memang itu dilakukan oleh putrinya Mbak Maya.Resti sedikit nyengir karena dia seperti salah telah mengatakan hal itu. Jadi memang dia pikir Mas Brata itu pergi ke Lombok."Gak diangkat, Ma. Mungkin papa sedang sibuk," ujar putrinya Mbak Maya. Dia seperti mencoba berulang kali namun sepertinya hasilnya sama."Coba biar Mama yang hubungin." Mbak Maya yang menghubungi suaminya. Dia juga sepertinya tidak me

  • Hanya Karena Tak Berpendidikan Tinggi   Season 2 BAB 51 Acara 4 Bulanan

    Saat ini usia kehamilanku sudah menginjak 4 bulan. Tidak terasa waktu ini sangat singkat sehingga kami hanya menunggu lahiran 5 setengah bulan lagi. Aku dan suami belum melakukan USG karena janinnya juga pasti baru terbentuk dan bernyawa. Biarkan nanti saja setelah mendekati waktu persalinan kami melihat si jabang bayi. Kami sudah memiliki dua anak perempuan dan keinginannya adalah bayi laki-laki. Hanya saja setelah aku pikirkan mau perempuan mau laki-laki yang lahir itu adalah kehendak dari Tuhan. Itu adalah rezeki yang harus kami jaga sebisa kami dan semampu kami.Di rumah hari ini ada selamatan 4 bulanan. Di waktu inilah katanya janin kami diberikan nyawa. Maka dari itu tasyakuran 4 bulanan lebih diutamakan. Apalagi sebagai salah satu cara kami untuk mengeluarkan rezeki dan berbagi dengan orang-orang sekitar. Tetangga dan anak-anak yatim kami undang ke rumah. Semua keluarga pun tentu tidak terlupakan.Hanya doa yang kami pinta dari mereka. Semoga calon bayi kami kelak lahir dengan

  • Hanya Karena Tak Berpendidikan Tinggi   Season 2 BAB 50

    Aku tadi melihat dari kaca spion, anaknya Mbak Maya dengan brutal lari ke arah kendaraan milik papanya. Dia berhasil menyergap perempuan yang sedang bersama ayahnya dan entah hal apa yang dia lakukan. Ibu, bapak, dan anak sama saja. Sama songongnya dan sama pintar berskenario.Saat ini aku masih berkendara membelah jalan raya untuk sampai di rumah. Perasaan, dari tadi di belakang ada yang mengikuti. Dari kaca spion depan dan samping aku bisa melihatnya. Mobil itu terus saja membuntutiku.Ah, teringat dengan skenario Mas Brata kemarin. Aku tak boleh terjebak lagi. Sejak saat ini aku harus lebih hati-hati, bahaya memang selalu mengancam.Aku injak pedal gas untuk menghasilkan kecepatan yang lebih tinggi. Kulihat pula kendaraan di belakang semakin kencang melajunya, jelas-jelas kendaraan itu memang mengikuti kendaraanku.Saat ini aku akan memancing kendaraan itu untuk mengarah ke jalan yang sunyi. Aku sudah menghubungi seseorang untuk menolongku. Aku menginformasikan padanya ada kendaraa

  • Hanya Karena Tak Berpendidikan Tinggi   Season 2 BAB 49 Salah Sergap

    "Alhamdulillah, kamu sudah pulang, Sayang. Sepi di rumah ini tanpa kamu. Kaila juga hanya diem terus."Kedatangan putri kami Afni ke rumah membuat kami gembira. Dia telah membawa nama baik sekolah dalam event kemarin. Mereka membawakan dengan lancar, karena video rekaman pun dikirim dari pengajar Afni di sekolah. Sungguh luar biasa mereka."Mbak, jangan pergi lama-lama lagi. Aku di rumah gak ada temen!" Kaila berkomentar pada kakaknya yang sudah tiba sejak beberapa jam yang lalu ini. Pastinya dia rindu karena tak ada yang bisa diusili."Ah, kamu kalau ada Mbak suka usil. Kalau gak ada, kangen ya?" tebak Afni, sehingga mereka pun kini tengah bersama-sama bercanda kembali. Aku tak bisa untuk tidak bersyukur melihat kebahagiaan ini.Berumah tangga dengan Mas Satria teramat membuat hati gembira. Hanya saja memang godaan-godaan dari orang luar yang selalu membumbui keluarga kami. Tapi kami harus bisa melewati dan menghadapinya. Aku yakin, ketika kami sudah berjuang dan berusaha, semuanya a

  • Hanya Karena Tak Berpendidikan Tinggi   SEASON 2 BAB 48 Rasakan Hentakkan Suamiku

    Mas Satria kini melihat bukti yang aku perlihatkan kepadanya dengan teliti. Tak ada rekayasa apapun di sana memang apa adanya.Kini Mas Satria menarik nafas kasar lalu ia menyimpan handphone milikku di atas meja. Ia menoleh kakak kandungnya yang usianya sudah sepuh itu namun terlihat sangat kekanak-kanakan."Kenapa Mbak tega menuduh istriku sebagai pelakor hanya mereka bertemu di kafe saja? Apa Mbak tidak pernah bertemu dengan keluarga Mbak di kafe?" Pertanyaan Mas Satria langsung membuat mimik wajah Mbak Maya syok. "Sat, kamu tidak paham ya? Mbak denger sendiri kalau suami Mbak itu akan bertemu dengan seorang wanita. Namun ternyata setelah Mbak ikuti mereka sedang duduk di kafe berdua. Apa kamu masih mau menduga kalau perempuan itu bukan istrimu? Itu jelas-jelas perempuan yang ditelepon oleh suami Mbak sendiri." Mbak Maya nyerocos menjelaskan seperti rel kereta api.Lalu kini didukung putrinya yang sama bencinya kepadaku saat ini. "Iya, Om Satria harus percaya kalau istri Om Satria

  • Hanya Karena Tak Berpendidikan Tinggi   SEASON 2 BAB 47 Dihadang Ke rumah

    "Mas, ada Mbak Maya ke mari dengan putrinya. Pasti ingin bicara sama kamu."Keluar dari kamar mandi, aku segera memberitahukan ini kepada suami. Padahal Mas Satria belum berbusana selain handuk yang melilit di pinggang. Jelas saja Mas Satria yang heran karena ekspresi wajahku ini mempertanyakan."Ada apa memangnya?" Ia sembari mengeringkan rambut dengan cara menggosoknya dengan handuk yang lain. "Em, pakai baju dulu ya, Mas? Maaf." Aku memang terlalu cepat memulai bicara. Padahal, seharusnya aku diam saja dulu, biar nanti setelah dia beres lalu buka suara.Mas Satria pun mengangguk. Ia mengikuti arahanku untuk segera mengenakan pakaian khusus sore menjelang tidur.Setelah Mas Satria berpakaian rapi, kami berdua mulai keluar dari kamar. "Ada apa Mbak Maya, ya?" tanyanya kembali. Dengan kedatangan perempuan yang sering membuat dia kesal itu tentu saja aneh."Mas, ini akan jadi jawaban atas memarnya pipiku." Hanya itu pungkasku.Begitu kagetnya ketika Mas Satria mendengar apa yang aku

DMCA.com Protection Status