Share

Back Home

Sepuluh hari berlalu.

William sudah tidak sabar ingin segera kembali ke Jakarta setelah sepuluh hari lamanya di Surabaya menahan sabar tidak bertemu dengan Thania dengan segala kegelisahannya yang membuat dirinya tidak bisa tidur karena ulahnya sendiri.

"Hari ini William pulang. Kenapa aku tidak senang, dia pulang? Tidak bisakah diundur kepulangannya?" gumamnya sembari menatap kosong ke layar komputer yang ia nyalakan.

Di kantor, Thania baru saja sampai di sana sebab waktu sudah menunjuk angka delapan pagi. Entah jam berapa William pulang, ia bahkan tak menanyakan hal itu pada sang suami.

Masa bodoh. Meski pulang di malam atau sore hari ia benar-benar tak peduli. Bahkan yang ia inginkan adalah lelaki itu tidak pernah pulang ke rumah.

Thania menghela napasnya dengan panjang. Ia lalu menoleh ke arah ponselnya yang mana terdapat panggilan masuk dari William. Dengan malas, Thania menerima panggilan tersebut.

"Halo?" ucapnya pelan.

"Kamu sudah di kantor?" tanyanya di seberang sana.

"Iya. A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status