Share

Bab 31

"Halo... Pak Bima masih bisa mendengar saya? Tolong ke kantor polisi secepatnya."

Aku masih mematung, kalimat yang orang itu katakan bak angin lalu. Bayang Mas Seno kini menguasai isi kepalaku. Benarkan Mas Seno melakukan itu?

"Sayang."

Aku tersentak, ponsel dalam genggaman terlepas begitu saja.

"Lho... lho, awas Dek!" seru Mas Bima seraya mengambil ponsel yang sudah tergeletak di atas lantai.

"Rusak gak, Mas?"

Mas Bima membolak-balikan ponsel di tangannya. Netranya menatap goresan di layar depan. Beruntung hanya pelindung layar yang retak, bukan

LCD-nya yang rusak.

"Gak papa, Dek. Kamu kenapa memangnya? Kok tadi melamun?" Mas Bima menjatuhkan bobotnya, kemudian mengambil cangkir dan menyeruputnya.

Aku masih membisu. Tidak ada kata bahkan kalimat yang terlintas di kepalaku kini. Hanya sebuah tanya, kenapa?

"Kamu kenapa, Dek?" tanya Mas Bima karena mulutku terus terkunci rapat.

Aku menghela napas, menepis sesak yang memenuhi rongga dada. Tidak dapat kupungkiri, ada malu yang be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tiraya
jangan mau .. pasti disuruh ma menntunya itu buat jerumah Ratna ma Bima
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status