Siti langsung menaruh surat pemanggilan dirinya di hadapan seorang Rosa. Siti tentu saja meminta pertanggungjawaban dari Rosa dalam menghadapi kasus yang saat ini mungkin akan mengarah pada dirinya. Siti juga meminta saran pada Rosa dalam langkah yang akan di ambil oleh dirinya. "Aku tidak mau tahu, kamu harus tanggung jawab untuk ini. Kamu harus menyewa seorang pengacara hebat untuk aku. Sehingga aku bisa melakukan hal yang jauh lebih baik lagi. Ingat itu Rosa." ucap Siti menaruh surat pemanggilan dirinya ke tangan kanan Rosa. Rosa pun hanya terdiam saat melihat bagaimana Siti meletakkan surat itu di tangan kanannya. Di mana surat itu terlihat begitu menyeramkan untuk dirinya sendiri. Khawatir ini akan menjadi bomerang bagi seorang Rosa yang sudah terlibat dalam kasus video porno yang ada. "Kamu ingin pengacara siapa yang akan menemani kamu?" tanya Rosa. "Siapa saja, terpenting dia adalah seorang pengacara yang kompeten. Aku harap dia akan menolongku dari kasus yang ada. Itu saja
Obrolan Penting langsung di lakukan oleh Rahma dan Jordan. Dia melaporkan bagaimana besok hari Siti akan di lakukan pemeriksaan oleh pihak berwajib. Rahma pun berharap akan ada titik terang yang akan membawa satu kebahagiaan untuk dirinya dan Jordan. Jordan yang begitu kedinginan dengan kondisi hujan deras yang terjadi. Dengan secangkir robusta hangat. Jordan terlihat begitu menikmati suasana di hari ini dengan begitu baiknya. Hujan seperti menciptakan suasana yang paling mencekam, tetapi hujan sendiri membawa satu kebahagiaan yang tidak bisa di lupakan oleh Jordan. "Aku berharap akan ada satu titik yang akan mengarah pada seorang yang aku rasa memiliki hubungan yang cukup erat dalam penyebar video tersebut. Aku berharap dengan di panggilnya asisten kamu tersebut. Akan ada titik temu yang begitu kuat untuk kita semua. Sehingga proses yang ada, akan sedikit jauh lebih baik lagi. Ini adalah hari yang aku tunggu, aku berharap ini akan menjadi kebahagiaan tersendiri untuk kita semua." u
Mata Siti hampir jatuh saat dia melihat Diki berada di hadapannya. Tangannya nyaris tidak henti gemetar saat Diki mulai memperkenalkan diri pada dirinya. Itu adalah hal yang tidak pernah di duga oleh Siti. Bagaimana Siti terlihat begitu menyukai sosok Diki yang tampan dan berwibawa. Di tambah dengan pakaian formal yang di kenakan oleh dirinya. Semakin menambah kesan ciamik yang di miliki oleh Diki. Kesan yang begitu baik di rasakan oleh Siti yang pertama kali melihat Diki. Ketiganya pun duduk di satu meja yang sama. Di mana seorang pelayan langsung menghampiri meja mereka bertiga untuk menuliskan menu makanan yang mungkin saja ingin segera di pesan oleh ketiganya. "Apa yang ingin kamu pesan?" tanya Rosa pada Siti. Bukannya menjawab pertanyaan dari Rosa. Siti justru malah terus memperhatikan wajah Diki dengan penuh semangat. Dia terlihat tidak jemu melihat bagaimana wajah Diki yang begitu mempesona bagi dirinya. Tidak heran Rosa pun langsung marah saat dia melihat ekspresi dari Siti
"Masuk." ucap Egi saat mendengar asisten pribadinya mengucap salam dari luar ruang kerjanya. Asisten pribadi Egi pun masuk dengan di temani oleh ibu dari Joanna. Di mana ibu dari Joanna berharap akan ada sedikit pengertian dari Egi untuk bisa memberikan sedikit ruang pada Joanna yang terlihat begitu bersedih dengan apa yang terjadi pada dirinya saat ini. Egi sendiri begitu terkejut saat melihat keberadaan dari ibu Joanna. Di mana ini bukan hal yang pernah di duga oleh Egi. Sebab dia merasa kedatangan dari ibu Joanna adalah hal yang tidak pernah di inginkan oleh dirinya. "Selamat siang Bapak Egi yang terhormat." ucap ibu Joanna dengan wajah picik. "Selamat siang, Ibu Evita Kusmono." balas Egi dengan wajah tegas. "Ingat betul saat kamu masih belum jadi apa-apa. Masih merintis perusahaan ini dengan susah payah. Bagaimana suami saya menjadi penghubung buat kamu bertemu dengan klien besar. Tapi sepertinya ini sudah berubah, setelah kamu memiliki semuanya. Hal yang sama sekali tidak pe
Seperti berada di salah satu jembatan. Mungkin itu perasaan yang sedang di hadapi oleh Egi saat ini. Di mana dia merasa begitu berat untuk melakukan tindakan yang harus di ambil oleh dirinya. Ancaman dari ibu Joanna tentu bukan ancaman yang main-main. Sehingga akan sulit untuk memutuskan bagi Egi, pilihan yang akan di ambil oleh dirinya. Egi pun merasa bingung dengan apa yang harus di lakukan oleh dirinya. Sehingga dia terlihat begitu dilema dengan jalan yang harus di ambil saat ini. Di satu sisi, dia sudah tidak memiliki perasaan apapun lagi pada seorang Joanna. Tetapi di sisi lain, dia pun tidak mungkin melepaskan apa yang sudah di milikinya saat ini. Egi hanya bisa termenung di ruang kerjanya. Butuh banyak waktu untuk berpikir secara keras langkah yang harus di ambil oleh dirinya. Mungkin saja itu adalah hal yang sulit untuk di ambil oleh Egi. Tetapi dia harus segera memutuskan apa yang menjadi keinginan dari dirinya. Sebab jika Egi tidak bisa memutuskan segera. Ini akan sangat be
Joanna masih belum bisa keluar dari dalam kamar. Dia masih bersedih dengan apa yang terjadi pada dirinya. Di mana Joanna merasa begitu tidak berharga saat ini. Dia merasa separuh dari hidupnya sudah tidak berguna. Itu yang membuat Joanna merasakan perasaan yang tidak cukup baik di saat ini. "Aku merasa seperti tidak beruntung sama sekali. Ada banyak yang lebih beruntung dariku. Tapi aku paling buruk dalam hidup ini. Egi tidak mau berjanji untuk bersama dengan ku. Padahal aku sudah berusaha untuk tetap bersama dengan mu. Ini adalah pilihan dari hidupku. Tapi ini benar-benar berat untuk aku pilih. Aku melupakan banyak hal yang seharusnya tidak aku lakukan." ucap Joanna dengan raut wajah sedihnya. Tiba-tiba ibu Joanna pun masuk ke dalam rumah. Dia langsung memeluk Joanna yang terlihat begitu payah di atas kasur. Ibu Joanna tentu saja bersedih dengan apa yang di lihatnya di hari ini. Melihat anak kesayangannya begitu sedih, tentu bukan hal yang mudah untuk bisa di lihat. "Are you ok, S
Egi nyaris mati saat menatap wajah Rahma. Di mana Egi akan merasa bersalah seumur hidup dengan apa yang di lakukan oleh dirinya di hari ini. Egi mencintai Rahma, tetapi sepertinya cinta Egi pada Rahma akan menghadapi banyak persoalan. Belum tentu apa yang di lakukan oleh Egi dan Rahma akan bermuara pada kebahagiaan yang hakiki. Tidak semudah itu akan terjadi pada dirinya. Mengingat Rahma memiliki banyak persoalan yang bisa menyeret Egi.Rahma sama sekali tidak tahu alasan Egi mengajak dirinya bertemu di taman. Tidak biasanya Egi mengajak bertemu Rahma di tempat seperti ini. Itu yang membuat Rahma sedikit heran dengan perubahan sikap yang di tunjukkan oleh Egi di hari ini. Rahma juga terlihat begitu bingung melihat Egi yang sama sekali tidak tenang saat melihat wajahnya. Dia sama sekali tidak terlihat nyaman saat Rahma berulang kali menatap wajahnya dengan tatapan yang begitu tajam. Ada suatu hal yang sedang di sembunyikan oleh Egi. Itu cukup membuat Rahma sedikit bingung dengan sikap
Sekalipun sudah di dampingi oleh Diki, Siti tetap merasa ini adalah hal yang cukup menakutkan bagi dirinya. Bagaimana pun juga, Siti merasa perlu ketenangan yang jauh lebih baik lagi. Apalagi ini adalah proses hukum pertama yang di jalani oleh Siti. Di mana proses hukum ini tidak akan begitu sulit untuk bisa di jalankan sebaik mungkin. "Aku masih merasa gugup Mas Diki. Bagaimana biar aku tidak gugup seperti ini." ucap Siti sedikit gemetar. "Pokoknya kamu tenang saja. Jika memang kamu merasa benar. Kamu tidak harus takut salah menjawab. Sebab ini adalah hal yang mudah. Tidak ada yang harus kamu takutkan. Ok." ucap Diki dengan tenang. Siti pun di minta menarik napas sedalam mungkin. Di mana dengan cara itu, Siti bisa jauh lebih tenang. Siti langsung mempraktekkan apa yang di minta oleh Diki. Di mana Siti begitu tenang saat sudah melakukan perintah yang di berikan oleh Diki. "Apa kamu sudah lebih baik lagi?" tanya Diki dengan wajah penasaran. "Lumayan, tapi aku masih sedikit kurang
Tidak butuh waktu lama bagi Jordan untuk membawa hubungan dari dirinya dengan Rahma ke jenjang yang lebih serius. Dia pun memutuskan untuk menikah dengan Rahma. Di mana Jordan merasa keputusan yang di ambil oleh dirinya adalah keputusan yang sudah sangat tepat. Apakah keputusan yang di ambil oleh Jordan adalah keputusan yang sudah di pikirkan secara masak-masak. Tidak ada keraguan yang datang dari dalam diri Jordan. Dia sudah sangat yakin untuk bisa melangkah ke jenjang yang lebih serius dengan Rahma. Jordan terlihat yakin dengan keputusan yang akan di ambil oleh dirinya. Sehingga dia tidak ragu untuk memulai sesuatu yang baru dengan Rahma. Kedua terlihat begitu bahagia saat melakukan prosesi akad nikah. Begitu juga saat keduanya melakukan resepsi di hari yang sama. Di mana Jordan terlihat begitu menikmati suasana yang ada. Tidak heran, ini menjadi sebuah kenangan yang istimewa di rasakan oleh Jordan. Hal yang sama sekali tidak pernah di duga oleh Jordan. Apalagi akan menikah dengan
Rahma tampil begitu cantik dengan sebuah dress pendek berwarna hijau. Dengan sebuah dompet besar berwarna abu-abu. Dia terlihat begitu percaya diri saat masuk ke dalam restoran. Perasaan yang tidak pernah bisa di lukiskan oleh dirinya sendiri. Ada sedikit ketakutan yang di rasakan oleh Rahma. Tetapi dia yakin, malam ini akan ada sedikit kejutan yang akan di berikan oleh Jordan pada dirinya. Tidak ada orang di restoran. Hanya ada seorang Jordan yang sudah menunggu kedatangan dari Rahma di malam ini. Tidak seperti biasanya, di mana restoran ini di penuhi oleh pelanggan yang begitu lapar. Tetapi malam ini begitu kosong. Tidak ada pelanggan lapar yang datang ke restoran tersebut. Suara musik di restoran itu pun sedikit berubah. Sudah tidak ada suara musik yang khas di restoran tersebut. Hanya ada lagi cinta yang di putar oleh Jordan. Mungkin ada sedikit hal yang ingin di sampaikan oleh Jordan pada Rahma. Di mana Jordan sudah menyiapkan sebuah kejutan yang begitu mempesona bagi seorang R
Rahma langsung tidak percaya, saat dia melihat kenaikan yang cukup signifikan dari pengikutnya di sosial media. Sama sekali hal yang tidak terduga di rasa oleh Rahma. Di mana kini Rahma memiliki jumlah pengikut yang cukup banyak. Sama sekali ini bukan hal yang di duga oleh Rahma. Tetapi Rahma merasakan ini sebagai bagian dari apa yang sudah di lakukan oleh dirinya. Usaha dari dia untuk tetap aman, tetap terasa nyata. Hal yang tidak mudah, tetapi Rahma bisa mendapatkan apa yang memang ingin di dapat oleh dirinya. "Senang banget. Akhirnya pengikut ku kembali normal. Semoga saja ini akan menjadi hal yang baik untuk ku ke depannya. Aku berharap ini akan menjadi hari yang paling beruntung untuk diri ku. Sama sekali ini bukan hal yang mudah. Tetapi ini akan menjadi hal yang cukup lumrah." ucap Rahma. Rahma pun membalas satu persatu beberapa pengikut yang mulai kembali memberikan dukungan pada dirinya. Ini benar-benar hal yang tidak pernah di duga oleh Rahma. Sama sekali ini bukan hal yang
Beberapa gaya coba di berikan dengan sedikit sentuhan senyum natural. Di mana Rahma terlihat begitu cantik saat melakukan pemotretan di salah satu studio photo. Sebuah brand ternama telah kembali melakukan kerjasama dengan Rahma. Nama Rahma pun kembali naik dengan cepat, setelah terbongkarnya kasus video porno yang di sebarkan oleh Rosa dan Siti. Rahma terlihat kembali percaya diri untuk bisa lebih baik lagi. "Semua hasil photo kamu di hari ini begitu cantik. Kamu terlihat anggun dengan gaun berwarna biru ini. Memang tidak mudah, tetapi aku begitu menyukai penampilan kamu yang terlihat mempesona. Hal yang sama sekali tidak bisa aku pikirkan lagi. Tapi kamu tampil begitu istimewa Rahma." ucap photograper. "Terima kasih. Tapi semua photo ini tidak akan bagus, jika bukan seorang Deri yang mengambil photo. Kamu juga luar biasa dalam mengambil gambar dari ku." ucap Rahma dengan santainya. Tiba-tiba Rahma yang sedang melihat semua hasil photo di hari ini. Di kejutkan dengan kedatangan bu
Siti langsung menampar wajah Rosa saat keduanya berada di tempat konferensi pers. Siti merasa Rosa adalah seorang yang tidak memiliki rasa kemanusiaan. Di mana Rosa mengurung Siti di dalam sebuah rumah kosong, tanpa makan dan minum. Ini benar-benar hal yang tidak pernah di duga oleh Siti. Padahal Siti adalah seorang yang begitu setia pada Rosa. Menuruti segala permintaan dari Rosa untuk melakukan apapun yang di inginkan oleh dirinya. "Dasar perempuan jahat. Maniak dan tidak punya rasa kemanusiaan. Loe kurung gue di rumah kosong dua hari. Loe tidak tahu, itu begitu berat buat gue. Dasar perempuan gila. Perempuan tidak punya hati. Gue jijik lihat muka loe." ucap Siti dengan begitu kesal. Rosa yang menyadari kesalahan yang sudah di lakukan pada Siti. Terlihat tidak mampu melakukan apapun. Dia hanya terdiam sembari menatap wajah Siti dengan tatapan yang sayu. Rosa sama sekali tidak mampu membalas apa yang sudah di lakukan oleh Siti. Mengingat Siti melakukan itu untuk membalas semuanya.
Begitu sadar dari pingsannya, Rosa pun langsung menangis hebat. Dia mulai menyadari segala kesalahan yang sudah di lakukan oleh dirinya. Tentu kesalahan besar yang mungkin saja akan mendapatkan sebuah hal yang tidak akan pernah di maafkan oleh orang lain. Seorang suster yang pertama kali melihat Rosa sadarkan diri. Langsung memanggil pihak kepolisian yang memang bertanggung jawab atas Rosa. Dua orang polisi itu pun langsung masuk ke dalam ruang perawatan Rosa. Di mana keduanya siap memberikan pelayanan yang di butuhkan oleh Rosa saat ini. Rosa pun menyambut baik kedatangan dari kedua polisi itu. Di mana Rosa ingin meminta bantuan pada kedua polisi yang ada di hadapannya saat ini. Bantuan di mana Rosa ingin bertemu dengan seorang Rahma. Permohonan maaf pada Rahma, ingin di sampaikan oleh Rosa. Mengingat apa yang sudah di lakukan oleh Rosa pada Rahma begitu fatal. Sama sekali itu bukan hal yang mudah, tetapi ini sudah menjadi satu hal yang begitu berat. "Apa saya boleh minta tolong p
Berpakaian serba hitam, Rosa segera meninggalkan rumah dengan mobil mewahnya. Tujuan dari Rosa adalah rumah salah satu kerabatnya di Singapura. Dengan kabur ke Singapura, Rosa bisa lebih aman. Dia tidak akan bertanggung jawab dengan apa yang terjadi pada Rahma. Itu adalah cara yang menurut Rosa jauh lebih baik di lakukan. Sebab Rosa merasa itu adalah pilihan yang paling tepat untuk saat ini. Tidak berada di Indonesia. Menjadi satu pilihan yang begitu sulit untuk bisa di jelaskan oleh dirinya. "Jika aku masih ada di sini. Mungkin mereka akan menangkap ku. Aku harus bisa segera kabur ke Singapura. Sehingga tidak akan ada yang bisa menangkap ku." ucap Rosa sembari menyetir mobil. Rosa pun menyetir mobil dengan kecepatan yang begitu tinggi. Beberapa kali mobil yang di bawa oleh dirinya tersebut. Hampir menabrak mobil lain yang ada di jalanan. Rosa merasa ini adalah jalanan miliknya sendiri. Sehingga Rosa melakukan perjalanan yang cukup ugal-ugalan yang membahayakan pengendara mobil lain
Ibu Rahma nampak tidak bisa menyembunyikan bagaimana perasaan kesalnya pada seorang Siti. Ibu Rahma merasa Siti adalah seorang yang tidak pernah di untung. Rahma sudah begitu baik pada Siti. Tetapi Siti justru melakukan tindakan yang begitu kejam pada Rahma. Dia menyebarkan video Rahma dengan hanya di iming-imingi oleh seorang Rosa. Tentu hal yang tidak pernah bisa di lakukan oleh Rahma. "Dasar perempuan kurang ajar. Sudah di kasih hati, malah kasih kotoran. Perempuan biadab. Tidak tahu di untung." ucap ibu Rahma dengan ekspresi wajah marah. Tidak hanya ibu Rahma yang begitu marah dengan apa yang di lakukan oleh Siti terhadap Rahma. Ayah Rahma yang biasanya terlihat begitu kalem serta tenang. Kini berkomentar dengan komentar yang cukup pedas. Dia meminta keadilan yang cukup besar untuk Rahma. Ayah dari Rahma itu meminta Siti untuk di hukum seberat-beratnya. Apalagi banyak pihak yang sudah di buat terpuruk oleh kasus yang di buat oleh Siti tersebut. "Ayah tidak mau tahu. Pokoknya ha
Melihat konferensi pers yang di lakukan oleh Siti. Tentu Rosa menjadi panik bukan main. Dia sama sekali tidak menyangka Siti akan bebas dari tempat di mana dia di kurung dengan begitu aman. Ada ketakutan yang sudah di rasakan oleh Rosa. Sebab sebentar lagi dia mungkin akan di jemput oleh pihak kepolisian dengan kasus yang cukup beragam. Hal yang sama sekali tidak pernah bisa di bayangkan oleh Rosa sebelumnya. "Aku tidak pernah tahu ini akan terjadi pada ku. Ini benar-benar di luar apa yang aku duga. Petaka besar dalam hidup ku akan segera datang. Sama sekali ini bukan hal yang mudah di lakukan. Tetapi ini terjadi pada ku. Aku benar-benar tidak percaya ini akan ada. Hari paling sial ini akan datang." ucap Rosa dengan wajah takut. Rosa mencoba menghubungi pengacaranya. Mungkin dia bisa lebih tenang saat sudah mendapatkan sedikit wejangan dari pihak pengacara. Tidak ada rasa takut yang akan datang pada dirinya. Sudah tidak akan ada lagi hal yang akan membuat Rosa menjadi takut. "Hallo