Wajah Jordan terlihat begitu murung saat masuk ke dalam kantor. Beberapa rekan kerjanya pun langsung menyemangati Jordan yang terlihat begitu tidak bersemangat di hari ini. Tidak ada yang tahu apa yang membuat Jordan seperti ini. Padahal beberapa hari yang lalu, dia terlihat antusias untuk mengerjakan semua pekerjaan yang di embannya. Ini benar-benar di luar dugaan banyak orang. Di mana Jordan kembali terlihat tidak memiliki semangat juang yang sama. Semangat yang seharusnya bisa di tularkan pada semua orang. "Apa kamu tidak salah. Aku merasa ada sedikit hal yang janggal dalam hidup kamu. Kemarin kamu terlihat begitu gembira. Tapi pagi ini, kamu terlihat begitu murung." ucap salah seorang rekan kerja Jordan. "Mungkin kamu butuh sarapan. Ayo kita pergi keluar. Ada tempat makan bubur yang lezat. Kamu harus coba itu Jordan." ajak salah seorang lainnya. Jordan yang benar-benar tidak sedang bersemangat. Menolak semua ajakan yang di tawarkan oleh teman kerjanya. Dia merasa hanya butuh wa
Siti sudah tidak sabar untuk menunggu kedatangan dari Diki. Di mana Siti merasa Diki akan menjadi miliknya di malam ini. Hal yang sudah di tunggu oleh Siti akan segera terjadi. Di mana Siti akan mendapatkan apa yang dia inginkan. Siti pun langsung terpanah saat melihat penampilan dari seorang Diki yang begitu ciamik. Di mana dengan tuksedo yang menawan. Jordan benar-benar terlihat cemerlang. Tidak heran Siti pun langsung terperangah melihat bagaimana ketampanan yang di miliki oleh Diki."Aku tidak pernah melihat Diki seperti ini. Tetapi dia benar-benar terlihat begitu menawan. Diki benar-benar membuat ku begitu terpesona." ucap Siti dengan raut wajah antusias. Siti semakin tidak karuan saat melihat Diki secara dekat. Di mana Siti melihat wajah Diki yang semakin terpancar dengan begitu berkilau. Hal yang tidak pernah di bayangkan oleh Siti sebelumnya. "Mau apa kamu mengajak ku bertemu di sini?" tanya Diki dengan raut wajah sedikit kesal. "Aku mau mengatakan sesuatu pada mu. Satu ha
"Kami sudah menemukan banyak fakta baru. Sepertinya dalam beberapa hari ke depan. Kami akan menetapkan tersangka dalam kasus penyebaran video porno kalian berdua." ucap penyidik pada Jordan dan Rahma. Rahma terlihat begitu gembira dengan perkembangan kasus yang semakin baik. Sebaliknya, Jordan terlihat tidak begitu antusias. Seperti ada hal yang di sembunyikan oleh Jordan. Sehingga dia sama sekali tidak antusias seperti yang di tunjukkan oleh Rahma. "Kamu kenapa tidak antusias seperti ini? Apa kamu tidak senang dengan pelaku yang sudah hampir tertangkap tersebut? tanya Rahma dengan wajah bingung. "Tentu saja aku senang. Tetapi aku hanya sedang sedih saja. Aku masih merasa bingung dengan orang-orang yang masih menganggap aku bersalah besar. Aku merasa apa yang mereka lakukan adalah kesalahan yang cukup fatal. Tetapi mereka tetap merasa benar di atas segalanya. Satu hal yang membuat aku merasa begitu marah terhadap diri ku sendiri." ucap Jordan. Rahma mengelus pundak Jordan dengan b
Jordan masih saja menunjukkan raut wajah sedih saat keluar dari dalam kantor polisi. Tidak ada semangat yang di tunjukkan oleh Jordan. Padahal Jordan seharusnya bisa lebih bahagia dengan situasi yang ada di saat ini. Di mana ada kabar gembira mengenai perkembangan kasus video porno yang ada. Hal yang sama sekali tidak bisa di sangka oleh Rahma. "Aku rasa kita perlu bicara. Atau mungkin kamu butuh waktu untuk bicara. Aku ingin kita bicara lebih dalam lagi. Apalagi kita sudah sama-sama dewasa. Aku siap mendengar semua keluhan yang ada di dalam hati dan pikiranmu. Jadi katakan saja kalau memang kamu butuh untuk bicara. Aku siap membuka telinga lebar-lebar. Tapi akan menutup mulut rapat-rapat." ucap Rahma dengan raut wajah gembira. Jordan pun seketika tersenyum mendengar apa yang di ucapkan oleh Rahma. Di mana Rahma mengatakan kata yang menurut Jordan sedikit aneh. Di mana Rahma membuka telinga selebar mungkin. Tapi dia menutup mulutnya. Melihat Jordan yang sudah kembali tersenyum. Ten
Wajah Siti seketika kembali cemas saat kembali mendapatkan surat panggilan polisi. Ini surat panggilan kedua, sehingga ini akan semakin membuat Siti tersudutkan. Siti pun merasa begitu gundah dengan perasaan yang ada saat ini. Di mana Siti merasa ini adalah hal yang tidak pernah di rasakan oleh dirinya sebelum ini."Apa yang akan terjadi. Aku benar-benar takut hal buruk akan terjadi pada ku. Semoga saja hal buruk tidak akan terjadi pada ku. Semoga itu tidak akan terjadi." ucap Siti saat membawa surat panggilan itu masuk ke dalam kamar. Siti seketika panik di dalam kamar. Dia mondar-mandir untuk menenangkan rasa khawatir yang di rasakan oleh dirinya. Terlihat dengan negara jelas, bagaimana Siti sudah semakin di ujung tanduk. Rasanya hanya keajaiban yang akan membantu dirinya dalam persoalan yang ada saat ini. "Aku tidak bisa bayangkan, bagaimana nasib ku di beberapa hari ke depan. Rasanya aku akan merasakan kesulitan yang paling dalam. Aku benar-benar takut hal buruk akan menimpa ku.
Rahma sedikit membuat Jordan jantungan. Untung saja Jordan tidak jantungan sungguhan. Di mana Jordan langsung terlihat kembali normal saat Rahma sudah mengendalikan kembali motornya yang sempat sedikit oleng tersebut. "Kamu kaget?" tanya Rahma. "Tidak, tapi jantung ku rasanya mau copot tadi. Aku pikir nasib buruk akan datang pada kita berdua." jawab Jordan dengan wajah sedikit takut. Jordan pun melihat papan nama yang ada di sebuah rumah makan. Di mana Rahma mengajak Jordan untuk makan di rumah makan yang tidak bisa di duga oleh dirinya. Seorang Rahma yang merupakan selebgram papan atas, mau untuk makan di restoran seperti ini. Rasanya sulit untuk bisa membayangkan hal tersebut. Tetapi nyatanya ini yang terjadi di saat ini. Bagaimana Rahma mengajak Jordan makan di tempat ini."Kita akan makan di sini?" tanya Jordan melipat kedua tangannya. "Iya. Memangnya kenapa?" jawab Rahma. "Tidak.... Aku pikir kamu akan mengajak ku untuk makan di restoran terkenal. Di mana kita akan makan den
Siti langsung menarik handphone Rosa, saat Rosa akan melakukan selfi. Rosa tentu saja tidak terima dengan apa yang di lakukan oleh Siti. Dia langsung memaki Siti dengan kata-kata yang cukup kasar. Tidak gentar, Siti yang mulai berani pada Rosa. Segera melayangkan satu tamparan keras di wajah kiri Rosa. Tidak ketinggalan, Siti pun mengatakan kata-kata yang cukup buruk untuk Rosa. Sehingga Rosa hanya bisa terdiam dengan celoteh yang di lakukan oleh Siti pada dirinya. "Dengar Rosa. Kamu yang sudah memasukkan aku pada situasi sulit ini. Jadi aku minta kamu harus bertanggung jawab atas apa yang terjadi di hari ini. Aku harap kamu akan sadar itu." ucap Siti dengan suara keras. Rosa pun hanya terdiam dengan apa yang di katakan oleh Siti pada dirinya. Rosa tidak bisa berkata apapun. Dia hanya terdiam, sembari terlihat takut melihat wajah marah yang di tunjukkan oleh Siti. Apalagi saat melihat kedua alis Siti yang naik. Rasanya Rosa melihat seorang pembunuh bayaran. Siti terlihat begitu ser
Jordan langsung begitu gembira saat bola yang di lempar olehnya mengenai sasaran. Sama sekali tidak terbayang, betapa bahagianya seorang Jordan akan hal sederhana tersebut. Ia tidak pernah membayangkan hal itu bisa terjadi. Sehingga Jordan begitu gembira saat dia berhasil memasukkan bola ke wadah kecil yang sudah di sediakan. Sebagai imbalannya, satu boneka lucu berhasil di dapat oleh Jordan. Boneka itu terlihat begitu menggemaskan. Sehingga mampu menggoda seorang Rahma. Tidak tega melihat Rahma yang menginginkan boneka tersebut. Jordan segera memberikan boneka itu pada Rahma. Rahma terlihat begitu gembira saat menerima boneka yang Jordan berikan. Di mana boneka itu sangat menawan di mata seorang Rahma. Boneka yang unik dengan penampilan yang cukup menggemaskan. "Terima kasih Jordan. Bagaimana jika kamu main permainan lainnya. Lumayan bukan, jika kita bisa mendapatkan banyak hadiah di sini." ucap Rahma antusias. "Ok, siapa takut. Aku siap membuktikan pada semuanya. Aku bisa melakuk