Share

Kunjungan bersama

Hai, mari kita lanjut.

____

Sebagai satu-satunya teman yang mulai paham keadaan Nadia, Cerry datang menjenguk Kenan dengan membawa mainan mobilan sebagai hadiah kecil bagi bayi lucu itu.

"Tante Cerry bawa ini buat Kenan, lucu, kannn ...," cicitnya membuat Kenan yang dipangku Nadia tersenyum lebar.

"Makasih Tante Cerry," ujar Nadia. Cerry duduk di sudut brankar.

"Nad, udah boleh pulang hari ini?" Cerry memegang jemari tangan Kenan lembut.

"Iya. Barusan dokternya visit." Nadia menatap ke arah pintu.

"Hai," sapa Arlan. Ia datang lagi, kali ini dengan tangan hampa. "Cer," sapa Arlan. Cerry terkejut, ia mengangguk ragu.

"Halo Kak Arlan," sapanya kaku. Cerry melihat Arlan itu menyeramkan, karena perawakannya yang sedingin es, padahal sebenarnya tidak.

"Kenal?" tunjuk Nadia bergantian ke dua orang itu.

"Enggak," jawab kompak mereka.

"Aku cuma tau karena kemarin sempat tanya nama dia," lanjut Arlan.

"Iya, karena Kak Arlan waktu itu sempet tanyain lo beberapa kali, Nad, jadi kita ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status