Share

48. Berita Buruk

Q“Oh! Jadi, menurutmu, aku yang butuh Ibu, begitu?” kata Listi sambil berbalik badan dan melotot pada wanita yang menjadi ibunya itu.

“Ya! Kamu harus mengakui hal itu walau kamu tidak suka! Harusnya kamu bersyukur memiliki nama belakang Brawijaya, daripada, nama laki-laki yang menjadi ayah biologismu!”

“Sebenarnya tidak penting nama belakang itu bagiku, Bu! Karena kalian semua brengsek!” Listi berteriak sambil berlari ke kamarnya, mengunci pintu dan menangis puasa.

Ia terlalu kecewa, menurutnya kedua orang tuanya terlalu berani melakukan sebuah perbuatan terlarang atas nama cinta, padahal, mereka tidak bisa menjamin keberlangsungan hidupnya sebagai anak. Lalu, atas nama cinta pada anak pula sang ibu berani mempengaruhi sebuah keluarga besar.

“Apa maksud kamu, Listi?” tanya Wisa sambil mengetuk pintu kamar anaknya. Akan tetapi, tidak ada jawaban dari dalam selain suara tangisan yang terdengar dari luar.

Antara dua wanita—ibu dan anak itu, tidak pernah akur sejak setahun yang lalu.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status