Share

Bab 85

Tsabi langsung turun dari ranjang dengan bantuan kruk, perutnya bergejolak hebat seakan memuntahkan isinya. Dia menunju kamar mandi agak tergesa. Rasanya sangat tidak nyaman. Agak pusing, lemas, dan seperti kurang tenaga.

"Tsabi, kamu mual Nak?" tanya Ummi Shali menyusulnya.

"Iya, Ummi, sepertinya Tsabi masuk angin," jawab Tsabi walau ada praduga lain. Dia belum berani jujur dengan ibunya. Ada kecemasan yang sulit diartikan. Bagaimana kalau dia benar-benar hamil.

"Minum obat ya," ujar Ummi Shali memberi saran. Perempuan itu membantu putrinya kembali ke ranjang.

"Boleh minta tolong nggak, Mi, kerokin aja. Biasanya sembuh kalau udah kerokan," ujar Tsabi mempunyai kebiasaan saat masuk angin.

"Iya, Ummi bantu, Nak. Bentar ambil minyak angin dulu," ujar ibu dari anak tiga tersebut berlalu.

Mendadak Tsabi mengingat Ameena adiknya yang saat ini hidup ikut suaminya. Sudah lama Tsabi tidak bertemu. Dulu sewaktu masuk angin begini, kakak beradik itu suka saling tolong. Sekarang hanya menj
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (12)
goodnovel comment avatar
Dwi MaRITA
ujian menuju hijrah... kan berbuah manis, Shaka.... sll istiqomah....
goodnovel comment avatar
salina90
thor kasih ujian ke shaka jgn berat berat dong......aku mengsad lihatnya,shaka beneran udh gak berdaya skarang"biadab bgtbsi tua bangka bener2 membuatnya seperti gelandangan yg berharga,skarang shaka hanya bisa pasrah ketika shabi satu2nya mood booster dlm hidupnya kini mlh menggugatnya cerai......
goodnovel comment avatar
Duma Candrakasi Harahap
yg sabar shaka,,, ini ujian dan proses hijrah menuju kehidupan yg lebihbaik emg gak mudah,,tp percayalah klo kmbs ngelaluin ini semua ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status