Share

47. Tidak Kapok

Author: Blue Rose
last update Last Updated: 2025-01-01 23:09:12

"De!"

Panggil Olive saat mereka di Toilet untuk touch up, Dea malah melamun dengan wajah yang serius.

"Kenapa, Liv?"

"Enggak, lu kek ngelamunin sesuatu, ngelamunin apa?" tanyanya usai mengoleskan lipstik di bibirnya.

"Gue cuma agak kurang nyaman pas liat Aji kek makin intens merhatiin gue."

"Ya elah, banyak yang merhatiin lo, orang lu cantik banget," balas Echa santai.

"Bener sih, tapi bukan itu. Gue juga ngerasa Aji suka ama lo, keliatan banget," sahut Olive.

"Emang boleh suka ama orang bersuami?" ucap Echa dengan suara imutnya.

Olive dan Dea hanya terkekeh, Echa ada-ada saja, ia selalu mencairkan suasana ketika dirasa tidak nyaman.

"Intinya De, selama Aji cuma jadi secret admirer lo, mending biarin aja. Lo gak berkewajiban ngurusin perasaan orang. Lagian konsekuensi orang yang suka sama istri orang ya, harus siap untuk stuck jadi pengagum. Ya kan?"

Untunglah kata-kata Olive itu bisa membuat Dea lebih nyaman dan tidak memikirkannya lagi.

Pantas Aji begitu bai
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Hamil Anak Om Miliarder   48. Saya Harus Bagaiman?

    "Hai semuanya!" Hampir saja Dea akan melemparkan kata-kata menyebalkan, sebelum ia melihat siapa pemilik suara itu. "Tante Lina?!" Tante Lina adalah seorang artis berusia 40 tahun, tak jauh usianya dari sang ayah. Ialah yang menggantikan posisi Mira saat Dea merasa dikhianati sahabatnya waktu itu. Makanya ia berharap, Tante Lina itu akan menjadi ibu tirinya, bukan Mira "Kok bengong? Sini peluk dulu...." Dea melemparkan stik gamenya dan langsung berlari menghambur ke pelukan wanita cantik itu. "Tante, kangen!" ujar Dea langsung memeluknya. Juna hanya berdiri melihat mereka. Ia ikut bahagia saat melihat bagaimana Lina mampu memberikan senyum bahagia untuk istrinya. Dea tipe yang sulit ditaklukkan, tapi kalau sudah percaya, mudah menyenangkannya. "Gimana kabarnya Ibu hamil ini? Sorry ya, Tante harus ke Berlin selama 7 bulan kemarin sampe gak bisa ngurusin apapun selain kerjaan, soalnya bisnis Tante juga lagi bermasalah." Dea pun tersenyum dengan tulus, "Gak papa, T

    Last Updated : 2025-01-02
  • Hamil Anak Om Miliarder   49. Perdebatan yang Bikin OVT

    "Jangan banyak drama dan lakukan tugasmu." "Apa mereka mau ngewong, tapi Mira nolak ajakan Papi?" tanya Dea pada diri sendiri. Ia malah berpikir macam-macam, rasa penasarannya yang membuncah membuatnya tak beranjak dari pintu ruang kerja Papinya yang bersebelahan dengan kamar Papi dan ibu tirinya itu. "Mungkin Anda tidak pernah berpikir tentang ini, tapi Anda telah menghancurkan hidupnya. Tindakan Anda, semuanya persis seperti itu!" Tidak ada balasan dari Aron, tetapi isak tangis Mira jelas itu pertengkaran yang cukup serius. "Lalu sekarang dengan semua pengaturan Anda, saya harus bagaimana lagi? Selama ini saya sudah hidup dengan tenang tanpa protes di bawah kendali Anda, bahkan saya tidak pernah membocorkan situasi yang sebenarnya terjadi. Kemudian semua orang membenci saya. Apakah itu masih kurang untuk Anda? Masih saya yang salah?" Lagi, Aron tidak menanggapinya, membiarkan Mira mengeluarkan semua kata-katanya. "... lalu, saya harus memakai topeng penjahat mana lagi,

    Last Updated : 2025-01-04
  • Hamil Anak Om Miliarder   50. Rindu Jatuh Cinta

    "Aku kangen banget rasanya berbunga dan tumbuh kupu-kupu di perutku," ujar Echa tiba-tiba mellow. Dea meringis mendengar penuturan gadis imut yang lucu dan kadang oon itu. Mereka sedang nge-mall, karena darioada ia galau karena tak bisa mengundang Lina ke rumah lagi, ia akhirnya mengajak Echa jalan-jalan. Untunglah suaminya mengizinkan, hanya saja harus diikuti bodyguard. Meski ia menolak, Juna memberikan opsi agar bodygard itu tampil dengan pakaian santai seolah asisten artis. Bagaimana lagi, penampilan Dea dan Echa memang seperti artis yang cantik, stylish dan enak dipandang. "Maksudmu gimana?" "Ya, saat-saat merasakan jatuh cinta," balas Echa dramatis. Dea terkekeh, "Hehe, gitu ya... Bukannya kamu lagi ngincer temennya Aji?" Echa tiba-tiba berhenti, "Gak mau, ternyata dia udah tunangan. Masa mau deketin aku, dikira aku gak punya perasaan kali ya. Lagian sejak awal, aku gak suka sama dia, cuma tertarik sama visualnya aja." "Terus kamu suka sama siapa?" "Jangan bil

    Last Updated : 2025-01-04
  • Hamil Anak Om Miliarder   51. Main Cewek

    "Ya gue juga sempat ngerasa hal kayak gitu kok, tapi lambat laun entah kenapa gue ngerasa harus ngelepasin perasaan itu biar gue sendiri bahagia."Echa pun berpikir, "Iya sih, marah sama orang malah bikin kita jadi nggak bahagia ya." Dea hanya mengangguk, padahal ia bohong. Masih ada yang mengganjal di hatinya, kebencian an perasaan tidak senang. Mereka berdua memang menggunakan bahasa yang campuran 'lo, gue' atau 'aku, kamu' "Ya gitulah, Cha. BTW jadi nggak nih gue cariin cowok boleh tapi yang bisa jadi tempat manja-manjaan?"Echa pun menghela napas, "Kalo gue butuh, gue kabarin.""Oke."Setelah mereka menghabiskan makan malam mereka, Dea mendapat pesan dari suaminyaagar pulang janan malam-malam. Bukannya tidak boleh, tapi takut ia kecapean.Ia pun senyum-senyum yang membuat Echa menggodanya, katanya Echa jadi ingin spek cowok seperti suami Dea.Namun, ketika ia membuka media sosialnya, hal pertama yang ia lihat adalah akun media sosial ayahnya. Biasanya yang memegang akun itu asi

    Last Updated : 2025-01-05
  • Hamil Anak Om Miliarder   52. Hot News

    ARON VICTORIUS MEMILIKI KEKASIH? SIAPA PEREMPUAN YANG BERHASIL MENAKLUKKAN HATI SANG DUDA HOT ITU? Beberapa nama pun terseret, termasuk Lina yang paling sering terlihat bersamanya. "Jun, emang bener Pak Victorius udah punya pasangan lagi?" tanya Tristan sahabat sekaligus rekan bisnis Juna. Mereka sedang ada di pesta peresmian usaha barunya, jadi mereka bersantai setelahnya. "Gak tau," jawab Juna santai. "Lo kan menantunya," balas Tristan. "Lu kepo banget kek Emak-emak, lagian bukan urusan gue." "Yeu, dia kan udah menduda cukup lama dan bersih dari gosip cewek, eh malah dia upload sendiri kemesraan ama cewek." "Mesra apanya, cuma pegangan tangan doang kan?" "Anjrit lo! Maksudnya ya, kapan lagi dia terang-terangan ngaku punya pasangan." "Emang dia ngaku?" Tristan mulai kesal, "Kagak secara gamblang, tapi tersirat." "Oh, ya tunggu aja beritanya. Kalo dia mau bklang mah, udah bilang aja. Gue gak berhak ngasih tau urusan dapur orang," balas Juna santai. Tristan pun h

    Last Updated : 2025-01-06
  • Hamil Anak Om Miliarder   53. Kebodohan Aron

    "Dih najis! Messuuuuuuuum!" teriak Dea memukul suaminya dengan bantal secara brutal. Juna pun hanya tertawa, meski Dea perempuan kekuatannya sangat besar dan membuat kepalanya sakit karena Dea mulai menjambaknya. "Adu duh! Maaf, Sayang!" ••• Kini Lina dan Dea ada di ruang keluarga, seperti biasa ia dan Lina sudah seperti anak dan ibu yang cocok. Ia sudah ijin pada ayahnya dan ayahnya bilang tidak apa-apa membiarkan Lina di rumah. Toh Mira dan Aron sedang pergi bulan madu, pasti tidak mengapa kalau Lina main ke sana. Mereka seperti biasa, menghabiskan waktu dengan nonton drama korea sampai ending. Lina benar-benar tulus menyangi Dea, dan tulus mencintai ayahnya. Sungguh disayangkan ayahnya memilih orang yang problematik seperti Mira. Sampai saat ini Dea masih belum mengerti, ayahnya yang selalu ia banggakan bisa mengecewakannya sejauh itu. Tiba-tiba sebuah tangan mengelus perutnya yang buncit. Kandungan berusia 5 bulan, perubahan hormon, dan ia mulai malas untuk keluar

    Last Updated : 2025-01-07
  • Hamil Anak Om Miliarder   54. Hotel Terbaik

    "Mau ke mana?" tanya Dea. Ia diminta siap-siap oleh Juna, tapi tidak diberitahu ke mana. "Nanti juga tau." Dea cemberut, tetapi masih menurut dan berdandan dengan baik. Setelah keduanya sama-sama siap, utamanya Dea yang lama berdandan, mereka pun langsung meluncur ke tempat yang dimaksud. Ternyata kenapa Juna berkata agar ia berdandan dengan bagus dan memakai dress, mereka ke acara reunian SMA Juna. Ia memberi tahunya saat di jalan. Entah kenapa, mendengar kata 'reuni', Dea sudah menganggap itu hal yang sangat mengerikan. Pasalnya baginya, acara itu lebih banyak ditujukan untuk orang yang sebenarnya ingin pamer. Memperlihatkan kesuksesan mereka dan meminta validasi. Acara reuni yang katanya 'temu kangen', bisa jagi boomerang bagi mereka yang masih tertatih dalam meniti masa depan. Acara itu bukan tempat yang cocok untuk orang yang ingin bertemu dengan teman-teman lama mereka, yang mereka rindukan. Bahkan orang-orang yang katanya dulunya sangat loyal padanya, akan menja

    Last Updated : 2025-01-08
  • Hamil Anak Om Miliarder   55. Circle Tongkrongan Juna

    "Hallo Tuan Muda dan Tuan Putri, silahkan duduk!" sambut Tara. Ia adalah si mulut mercon alias paling berisik di tongkrongan Juna sejak SMA. Namun anehnya, meski tak semua dari kalangan berpunya, persahabatan mereka langgeng sampai sekarang. "Hallo! Apakabar kalian?" tanya Juna balik. "Ya baik..." jawab mereka. Juna mempersilahkan Dea untuk duduk di sampingnya, ia bahkan meminta temannya menggeser agar pindah dan ia bisa menempatkan Dea di tempat yang nyaman, ujung sofa bersama dengannya. Juna bahkan terus merangkul Dea agar istrinya merasa terlindungi, apalagi karena ada satu eksistensi manusia yang sudah lam membuat Dea dan Aron tidak nyaman. Siapa lagi kalau bukan, Melka? Entah dia datang menjadi pasangan siapa kali ini, karena reuni itu membiarkan mereka membawa pasangan masing-masing. Untungnya, ia tidak duduk di circle pertemanan Juna. Ia ada di sebelah dan terlihat menggandeng pria kaya, terlihat dari penampilan pria itu yang penuh barang mewah. "Btw, kenalin d

    Last Updated : 2025-01-08

Latest chapter

  • Hamil Anak Om Miliarder   61. Oma Datang

    Setelah istirahat, ia kembali ke mejanya dan terkejut menemukan satu SMS ancaman lagi. Sebenarnya, teror itu tidak berhenti saat kejadian itu selesai. Sebab, Dea masih mendapat SMS ancaman setiap hari. Bayangkan, ia tak pernah berhutang, bahkan ia yang kadang memberikan pinjaman pada orang lain, tapi ia harus mendapat teror layaknya si tukang ngutang yang tidak mau membayar. Ia mencoba untuk berpikir positif, dan juga menceritakan ini pada Juna. Kemudian, Juna langsung menanganinya. Setelah Juna menanganinya, itu selesai, tapi seminggu berlalu teror itu datang lagi. Dea merasa hal itu datang dari orang yang cukup kuat, entah siapa orangnya tapi Dea jelas tidak bisa menebak, kira-kira siapa orang itu. Melka sendiri, ia tipe orang usil yang lebih memilih action daripada cara pengecut seperti teror ini. Ia benar-benar terganggu dengan itu. "Sayang!" Dea langsung berjingkat kaget dengan bisikan itu. "Apa yang kamu pikirkan sampe melamun gitu, hem?" tanyanya lembut. J

  • Hamil Anak Om Miliarder   60. Perasaan Tersembunyi

    "Tidak bisa Eea, hari ini kamu lembur." "Tapi, Kak." "Sorry Sayang, aku harus profesional." Namun hal yang menyebalkan adalah, Juna tidak membantunya sama sekali saat Naomi mengomel. Sebelum pergi, Naomi memberikan aksesoris lehernya yang diikat pada Dea. "Ini pake, biar gak keliatan," ujarnya. Kemudian ia pergi dari ruangan Juna, meninggalkan Dea yang terkejut menatap aksesoris itu. "Maksudnya apa?" Juna pun memperlihatkan kamera depan di ponselnya pada Dea untuk melihat apa yang terjadi. Saat Dea bercermin, ia melihat di bagian lehernya ada Kissmark. "Juna!" geramnya melihat Juna yang cengengesan. "Hehe, peace!" balas Juna memberi tanda peace. Namun, Dea mendelik dan langsung menjewernya. "Kebangetan kamu!" ••• Dea terus cemberut saat makan siang, pasalnya tadi pagi saat ia ke kantor orang-orang menatapnya dengan tatapan beragam. Ternyata ada Kissmark di lehernya. Bahkan jika Naomi tidak bilang, ia akan membawa tanda itu ke kantin tanpa ditutupi.

  • Hamil Anak Om Miliarder   59. Surga Dunia

    "Kamu pandai sekali meracik teh, Sayang," pujia Zaenab pada Mira. Mira tersenyum malu, "Tidak juga, Oma..." "Eits!" potong Zaenab. "Mama sudah bilang untuk memanggil dengan sebutan Mama, bukan Oma. Kamu bukan Cucuku lagi, Sayang." Mira tersenyum, "Maaf Ma, aku lupa." "Yah, kamu perlu pembiaan. Tidak apa." Mereka ada di meja makan untuk sarapan. Sarapan makanan seperti biasa di Mansion di Jakarta. Roti dan selai, atau telur. Makanan yang sebenarnya sangat tidak cocok untuk Mira, tapi ia tetap memakannya dengan lahap. Aron pun memperhatikan istrinya dengan seksama, ia melakukannya dengan baik. Akhirnya, ayahnya berhenti menjodohkannya dengan beberapa anak rekan bisnisnya. Lalu, ibunya juga sangat mendukungnya bersama Lina. Soal Lina, ia tak memiliki masalah dengannya. Hanya saja, ia tak bisa. ••• "Enghhh..." lenguh Dea saat merasakan hembusan napas di lehernya. Ia merasa hangat, tetapi ada yang aneh. Saat ia membuka mata, dan ia langsung ingat apa yang sedan

  • Hamil Anak Om Miliarder   58. Ekspresi Bergairah

    "Sebutkan hal lucu apa yang pernah kamu lakuin?" tanya Aron pada istrinya. Mereka ada di balkon kamar mereka di rumah milik Zaenab dan Lim Gerald--ibu dan ayah Aron alias Oma dan Opa Dea. "Hem..." Mira berpikir sejenak, lalu tertawa sendiri. "Apa?" tanya Aron penasaran. "Aku pernah diajak Dea dulu waktu SMA ke Resto Jepang, terus makan Sushi. Aku baru pertama kali makan Sushi, dan ya... kukira makannya kayak makan nasi biasa. Terus pas aku udah penyek-penyek pake tangan di piring, Dea bilang kalo Sushi-nya langsung dimakan pake sumpit." Mira sudah ngakak, tapi Aron masih diam saja. Sampai sedetik berikutnya ia ikut tertawa, ia tak bisa membayangkan kebodohan Mira saat itu. "Emang kamu se-gak tau itu?" "Iya, aku gak pernah makan masakan Jepang. Ramen aja aku gak pernah makan, cuma tau di buku aja." "Ckckck kamu suka rasanya?" Mira menggeleng, "Lidahku Indonesia banget, makanan luar aku bisa makan tapi kalo ada opsi lain mending yang lain aja." "Berarti kamu gak suka sama ma

  • Hamil Anak Om Miliarder   57. Berulah

    Juna menghampiri Dea setelah berhasil kabur dari Melka. "Kenapa, udah?" tanya Dea. Juna menggeleng sambil sesekali memejamkan matanya. "Kamu kenapa?" tanya Dea. "Hai, Dea.Boleh pinjam suamimu sebentar?" tanya Melka tiba-tiba ingin menyeret suaminya. Namun dengan spontan, Dea langsung melepaskan tangan Melka dari Juna dan mendorongnya menjauh. "Apa-apaan lo!" bentak Melka tak terima. "Lo yang apa-apaan bitch! Juna suami gue ya, dan lo gak boleh pinjem atau nempel sama dia barang sedetik pun. Enak aja, lu kira gue bego?!" "Lo gak kapok ya setelah semua yang terjadi?!" tekan Melka mendekati Dea. Dea kembali mendorong Melka dan berbalik ia yang mendekatinya, ia menatap tajam tepat di matanya dan berkata. "Harusnya gue yang bilang gitu, gak kapok lo?!" Semua orang menonton adegan itu, membuat mereka akhirnya menyadari kalau itu Dea, Juna dan Melka mantan Juna. Pasalnya di setiap reuni sebelumnya, Juna memang membawa Melka sebagai pasangannya, bukan Dea. "Dan lu kira gue tak

  • Hamil Anak Om Miliarder   56. Dea Nggosip dengan Waiters

    Acara inti pun selesai, mereka kembali bersantai sambil ngobrol dengan orang-orang di luar circle itu. Hanya saja, ini jadi hal yang paling menyebalkan bagi Dea, karena ia harus berhadapan langsung dengan Melka, orang yang paling ingin Ia singkirkan dari dunia ini. Apakah ia harus bicara pada ayahnya, agar ayahnya yang bekerja untuk menyingkirkannya? Namun lagi-lagi, logikanya jalan, bahwa mereka akan melakukan hal yang lebih buruk pada ayahnya. Ia tak mungkin membiarkan itu terjadi hanya untuk emmenugi egonya saja. Lalu, ia kemudian duduk di samping tempat prasmanan atau tempat cemilan. Di sana beberapa waiters di hotel, jadi mengenalnya. "Hai, Non!" "Hai juga!" "Nona kok duduk di sini?" tanya salah satu dari mereka. "Batere sosialnya habis," jawabnya seadanya. Sambil memakan beberapa cemilan. "Eh... bukannya Nona ekstrovert ya?" Dea berpikir sejenak, "Ya, tapi entah kenapa setelah hamil, rasanya males keluar." "Wah apa bayinya akan jadi bayi introvert?" tanya salah sat

  • Hamil Anak Om Miliarder   55. Circle Tongkrongan Juna

    "Hallo Tuan Muda dan Tuan Putri, silahkan duduk!" sambut Tara. Ia adalah si mulut mercon alias paling berisik di tongkrongan Juna sejak SMA. Namun anehnya, meski tak semua dari kalangan berpunya, persahabatan mereka langgeng sampai sekarang. "Hallo! Apakabar kalian?" tanya Juna balik. "Ya baik..." jawab mereka. Juna mempersilahkan Dea untuk duduk di sampingnya, ia bahkan meminta temannya menggeser agar pindah dan ia bisa menempatkan Dea di tempat yang nyaman, ujung sofa bersama dengannya. Juna bahkan terus merangkul Dea agar istrinya merasa terlindungi, apalagi karena ada satu eksistensi manusia yang sudah lam membuat Dea dan Aron tidak nyaman. Siapa lagi kalau bukan, Melka? Entah dia datang menjadi pasangan siapa kali ini, karena reuni itu membiarkan mereka membawa pasangan masing-masing. Untungnya, ia tidak duduk di circle pertemanan Juna. Ia ada di sebelah dan terlihat menggandeng pria kaya, terlihat dari penampilan pria itu yang penuh barang mewah. "Btw, kenalin d

  • Hamil Anak Om Miliarder   54. Hotel Terbaik

    "Mau ke mana?" tanya Dea. Ia diminta siap-siap oleh Juna, tapi tidak diberitahu ke mana. "Nanti juga tau." Dea cemberut, tetapi masih menurut dan berdandan dengan baik. Setelah keduanya sama-sama siap, utamanya Dea yang lama berdandan, mereka pun langsung meluncur ke tempat yang dimaksud. Ternyata kenapa Juna berkata agar ia berdandan dengan bagus dan memakai dress, mereka ke acara reunian SMA Juna. Ia memberi tahunya saat di jalan. Entah kenapa, mendengar kata 'reuni', Dea sudah menganggap itu hal yang sangat mengerikan. Pasalnya baginya, acara itu lebih banyak ditujukan untuk orang yang sebenarnya ingin pamer. Memperlihatkan kesuksesan mereka dan meminta validasi. Acara reuni yang katanya 'temu kangen', bisa jagi boomerang bagi mereka yang masih tertatih dalam meniti masa depan. Acara itu bukan tempat yang cocok untuk orang yang ingin bertemu dengan teman-teman lama mereka, yang mereka rindukan. Bahkan orang-orang yang katanya dulunya sangat loyal padanya, akan menja

  • Hamil Anak Om Miliarder   53. Kebodohan Aron

    "Dih najis! Messuuuuuuuum!" teriak Dea memukul suaminya dengan bantal secara brutal. Juna pun hanya tertawa, meski Dea perempuan kekuatannya sangat besar dan membuat kepalanya sakit karena Dea mulai menjambaknya. "Adu duh! Maaf, Sayang!" ••• Kini Lina dan Dea ada di ruang keluarga, seperti biasa ia dan Lina sudah seperti anak dan ibu yang cocok. Ia sudah ijin pada ayahnya dan ayahnya bilang tidak apa-apa membiarkan Lina di rumah. Toh Mira dan Aron sedang pergi bulan madu, pasti tidak mengapa kalau Lina main ke sana. Mereka seperti biasa, menghabiskan waktu dengan nonton drama korea sampai ending. Lina benar-benar tulus menyangi Dea, dan tulus mencintai ayahnya. Sungguh disayangkan ayahnya memilih orang yang problematik seperti Mira. Sampai saat ini Dea masih belum mengerti, ayahnya yang selalu ia banggakan bisa mengecewakannya sejauh itu. Tiba-tiba sebuah tangan mengelus perutnya yang buncit. Kandungan berusia 5 bulan, perubahan hormon, dan ia mulai malas untuk keluar

DMCA.com Protection Status