Beranda / Pernikahan / Hamil Anak Om Miliarder / 10. Malam yang Canggung

Share

10. Malam yang Canggung

Penulis: Blue Rose
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-14 19:49:54

Selesai rapat, Juna langsung pergi ke ruangannya dengan perasaan tak menentu. Apa hubungan Dea dengan pria itu?

Temperamennya yang tidak stabil pun membuatnya melampiaskan ke orang lain. Ia memarahi beberapa karyawan yang melakukan kesalahan kecil.

Hal itu juga membuat Dea agak takut.

"Apakah seburuk itu pengendalian emosinya?" tanyanya pada diri sendiri.

Meskipun itu tidak ditujukan untuknya, tapi ia agak takut.

"Apa sih yang membuatnya seperti itu? Apa hasil rapat tadi gak sesuai standarnya?"

Masalahnya Dea tidak ikut rapat dan hanya membuat kopi langsung pergi.

•••

Malam harinya, Dea agak takut menghadapi Juna. Takut pria itu masih membawa masalah di kantor ke rumah. Ia jadi tidak bisa tidur, sehingga saat Juna pulang ia masih terjaga.

"Kenapa kamu belum tidur?" tanya Juna.

Ia baru masuk kamar dan mendapati Dea belum tidur sambil main HP.

"Gak papa, gak bisa tidur aja," jawabnya.

Ia yang masih merasa takut pun meletakkan ponselnya di atas nakas dan memperhatikan sua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Hamil Anak Om Miliarder   11. Siapa Pria Itu?

    Juna masih gregetan dengan fakta bahwa ia harus menahan diri agar tidak marah-marah pada bawahannya di depan sang istri. Di kantor, bahkan Dea terus mengamatinya ketika berinteraksi dengan karyawannya. Alhasil ia hanya bisa membisikan kata-kata maut pada mereka, tanpa suara tinggi. "Ingat, kalo kamu gak bisa selesein ini dalam waktu 2 jam. Silahkan keluar dari pekerjaan ini!" ancamnya. Karyawan itu langsung gemetar dan mengangguk, "Be--baik Pak, akan saya laksanakan." Setelahnya Juna melepas pria itu, dan menoleh ke arag Dea yang masih menontonnya. Ia lalu memberinya senyum lembut pada tuan putri kesayangan rekan bisnisnya itu. Sialnya, ketika Juna sedang menahan amarahnya, salah satu bawahannya tiba-tiba nongol tanpa salam sembari senyam-senyum melirik ruanan sebelah (ruangan Dea). "Bos, tumben gak teriak-teriak?" tanya Yohan si direktur keuangan alias teman kualiahnya. "Lo mau gue bentak?" "Kagaklah, bjir!" Yohan malah nyengir tanpa takut, "Btw, bini lo lucu banget, g

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-09
  • Hamil Anak Om Miliarder   12. Juna Jahat atau Baik?

    "Adalah, tapi rahasia," ujar Aji sambil senyum-senyum. "Ih, pasti beruntung banget siapapun itu," ujar Echa kecewa sekaligus iri. "Tapi sayangnya, dia udah jadi milik orang lain," lanjut Aji sambil tersenyum miris. "Ih, anjir! Dia udah punya pacar?" tanya Olive heboh. Aji menggeleng, "... udah punya suami." "Turut berduka ya, pasti sakit banget ditinggal nikah. Padahal kalau suka sama orang yang punya pacar aja, udah sakitnya kayak gimana. Eh malah elu ditinggal nikah," ujar Olive dengan prihatin. "Iya, aku juga turut berduka ya. Kasihan banget kamu, sama aku aja!" tambah Echa sambil mengdip-ngedipkan matanya genit. Itu terlihat lucu, wajahnya memang cantik dan imut, ditambah kelakuannya yang bikin gemes. Sementara Aji melirik Dea sambil menanggapi ucapan Olive dan Echa dengan senyuman. Percakapan itu ternyata tidak terlalu didengarkan oleh Dea, karena ia sibuk dengan pikirannya sendiri. Ia masih memikirkan saat ia di ruangan kerjanya tadi. Ia sempat melihat file

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10
  • Hamil Anak Om Miliarder   13. Mira Pick Me

    "Anjirlah..." gumam Dea. Ia terkejut melihat pemandangan menggelikan di pintu apartemennya. Ayahnya sedang bergandengan dengan Mira, mereka tersenyum saling menggoda sebelum menyadari Dea membuka pintu untuk mereka. Aron terlihat mengenakan pakaian casual, yang sayangnya ia tetap tampan meski sudah tua. Itu juga yang menjadi anugrah baginya, karena 75% fisik ayahnya diturunkan padanya. Sejujurnya, tidak hanya Mira, teman-temannya yang baru tau kalau ayahnya setampan itu, pasti akan berusaha mencari perhatian. Namun ia yakin, mereka tak segila Mira. "Pagi, Sayang!" sapa Aron. Ia melepas gandengan tangan dengan istrinya dan segera memeluk putrinya, menyalurkan kehangatan. "Pagi, Pih. Kenapa ke sini?" tanya Dea datar. Ia melepaskan pelukan hangat ayahnya dan menatapnya dingin. Hal itu membuat suasana berubah yang awalnya ceria, menjadi canggung. "Kita ke sini mau ngajakin kamu dan suamimu family time!" jawab Mira dengan nada ceria. Dea menyeringai merasa lucu dengan dua k

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-11
  • Hamil Anak Om Miliarder   14. Family Time Katanya

    Dea makin kesal saat melihat ayahnya dan Mira terus menempel, padahal ayahnya sedang main game dengan Juna tapi tangan Mira tak bisa lepas darinya. "Manja," gumamnya. Tadi ia memperingatkan Mira tentang posisinya, ia tak akan pernah menerima Mira sebagai ibunya, selamanya. Bahkan jika suatu hari Mira memiliki anak dari ayahnya, ia tak akan pernah mengakuinya sebagai adiknya, apapun yang terjadi. "Ayok semangat!" ujar Mira menyemangati Aron. Biar apa coba? 'Pick me banget, njir! Gabut!' batin Dea ingin rasanya pergi. Namun teman-temannya juga sedang kencan, jadi ia tidak bisa melakukan hal lain selain di rumah. Mau pergi juga malas, karena harus pergi sendiri. Moodnya benar-benar hancur, iya sih katanya Family Time tapi malah membuatnya tak mood lagi. Kapan-kapan ia berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak percaya dan membiarkan ayahnya datang dengan istri kesayangannya itu. Lihat saja Mira, hanya penampilannya yang tertutup tapi kelakuannya bikin dia keliatan murahan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-11
  • Hamil Anak Om Miliarder   15. Istri vs Mantan Tunangan

    Pagi hari yang cerah, sekitar jam subuh. Dea terbangun, suaminya masih saja tidur dengan nyaman sambil memeluknya. Sayangnya, Juna tidak mau melepaskannya. Sampai akhirnya ia mencubit lengan Juna sampai ia kesakita. "Aw... Sayang, kenapa?" tanya Juna dengan suara seraknya. "Bangun, nanti Papi tau kalo kamu kebo." Juna langsung melek, benar saja. Ia tak ingat kalau ada mertuanya yang sangat strict terhadap hal apapun, kecuali anaknya. Ia pun langsung bangun dan menuju ke kamar mandi untuk cuci muka dan wudhu. Sementara Dea hanya terkekeh melihat suaminya yang sudah seperti bapak-bapak yang terbirit-birit ke kamar mandi. Ia belum cuci muka tapi sudah keluar dari kamar. Sialnya ia malah melihat pemandangan yang tak mengenakan, yang langsung membuat moodnya rusak sejak pagi. Di dapur ada Mira yang sedang menanak nasi, ia si perempuan dari keluarga biasa yang tidak bisa makan roti di pagi hari, jadi hanya ia yang sarapan pakai nasi. Mira melihat Dea yang menatapnya dari pintu kama

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-11
  • Hamil Anak Om Miliarder   16. Dihukum Mertua

    Kini Juna sudah berhadapan dengan Aron yang terlihat sangat super power. Kalau dihitunga seberapa besar kekuasaannya dengan pria itu, tentu saja ia masih di atasnya meski tidak banyak. Namun ia memiliki kesalahan yang dapat membuat pria itu dengan mudah menginjaknya, yakni fakta bahwa ia mengecewakan putrinya. “Jelas bahwa sebelumnya rencana kita sudah berjalan lancer, kan?” sindir Aron dengan tenang. Juna mengangguk, ia mencoba bersikap tenang juga tetapi itu justru membuatnya tampak menggampangkan hal ini. “Tidak ada jalan lain, mari kita buat masalah ini menjadi lebih sederhana.” "Maafkan saya, Pak. Saya lalai karena belum membereskannya..." "Stop! Saya gak mau denger alasan apapun," ujar Aron memotong penolakan Juna. "Kamu harus menerima hukuman dari saya." “Maksud Anda?” tanya Juna. “Kamu dan Dea harus tinggal di sini, di bawah pengawasanku,” putus Aron bulat. “Itu tidak mungkin, kami punya privasi…” “Kamu kira kemarin saya tidak memberikan kalian privasi,

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-11
  • Hamil Anak Om Miliarder   1. Ayahku Menikahi Sahabatku

    “Masa kamu masih cari ibu tiri lainnya, Dea? Papi kamu ‘kan udah nikah sama sahabatmu."“Sahabat aku?” tanya Dea memastikan pendengarannya tak salah.Baru membahas tentang kriteria ibu tiri idamannya dengan sang nenek lewat sambungan telepon, ia malah diberitahu jika ayahnya sudah menikah dengan sahabatnya? “Mira. Yang sering main sama kamu pas SMA dulu, loh.”Hah?Jawaban sang nenek membuat kepala Dea terasa ingin meledak.Wanita tua kesayangan Dea itu, memang belum tahu kalau Mira bukan lagi sahabatnya. Tapi, ayahnya tahu benar jika Dea sudah memasukkannya ke list musuh semenjak ia melihat dengan mata kepalanya sendiri Mira berciuman dengan pacar Dea! Lantas, kenapa ayahnya menikahi wanita itu? Dan sejak kapan…?"Aku tutup dulu ya, Oma.”Menahan amarah, Dea gegas memutuskan sambungan telepon. Ia lalu mencari sosok yang katanya sudah menikah dengan sang ayah di kampus besar itu.Untungnya, tak butuh waktu lama Dea menemukan Mira. Gadis itu tampak berjalan bersama teman-temannya

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-05
  • Hamil Anak Om Miliarder   2. Semalam dengan Pria Asing

    “Papi?!” teriak Dea, tak percaya apa yang didengarnya, “apa maksudnya, nggak salah?! Pernikahan kalian tanpa sepengetahuanku. Itu jelas salah."Astaga!Mengapa sang ayah bersikap tenang, seolah sudah mempersiapkan jika dipertemukan dengan keadaan seperti in?Dea sangat kecewa dan merasa tak dianggap. Padahal, Aron selalu berkata bahwa Dea adalah dunianya.Mengapa ayahnya bisa berubah karena Mira?"Luar biasa, Papi bisa berubah segitunya cuma karena jalang ini?!" ucap Dea tanpa sadar, tapi masih terdengar oleh Aron.Plak!Sebuah tamparan mendarat di pipi Dea–membuat gadis itu sontak menatap sang ayah penuh kekecewaan.Seumur hidupnya, Dea tak pernah mengalami kekerasan fisik dari sang ayah. Tapi, ia ditampar dan lagi-lagi karena Mira?Ruangan itu bahkan langsung hening sebelum Dea tertawa miris.“Dea, itu…” Mira tampak panik.Namun, Dea sudah tak peduli lagi.Tanpa basa-basi, Dea pergi keluar dan menaiki mobil sportnya, lalu memacunya kencang–mengabaikan teriakan Aron dan Mira di bela

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-08

Bab terbaru

  • Hamil Anak Om Miliarder   16. Dihukum Mertua

    Kini Juna sudah berhadapan dengan Aron yang terlihat sangat super power. Kalau dihitunga seberapa besar kekuasaannya dengan pria itu, tentu saja ia masih di atasnya meski tidak banyak. Namun ia memiliki kesalahan yang dapat membuat pria itu dengan mudah menginjaknya, yakni fakta bahwa ia mengecewakan putrinya. “Jelas bahwa sebelumnya rencana kita sudah berjalan lancer, kan?” sindir Aron dengan tenang. Juna mengangguk, ia mencoba bersikap tenang juga tetapi itu justru membuatnya tampak menggampangkan hal ini. “Tidak ada jalan lain, mari kita buat masalah ini menjadi lebih sederhana.” "Maafkan saya, Pak. Saya lalai karena belum membereskannya..." "Stop! Saya gak mau denger alasan apapun," ujar Aron memotong penolakan Juna. "Kamu harus menerima hukuman dari saya." “Maksud Anda?” tanya Juna. “Kamu dan Dea harus tinggal di sini, di bawah pengawasanku,” putus Aron bulat. “Itu tidak mungkin, kami punya privasi…” “Kamu kira kemarin saya tidak memberikan kalian privasi,

  • Hamil Anak Om Miliarder   15. Istri vs Mantan Tunangan

    Pagi hari yang cerah, sekitar jam subuh. Dea terbangun, suaminya masih saja tidur dengan nyaman sambil memeluknya. Sayangnya, Juna tidak mau melepaskannya. Sampai akhirnya ia mencubit lengan Juna sampai ia kesakita. "Aw... Sayang, kenapa?" tanya Juna dengan suara seraknya. "Bangun, nanti Papi tau kalo kamu kebo." Juna langsung melek, benar saja. Ia tak ingat kalau ada mertuanya yang sangat strict terhadap hal apapun, kecuali anaknya. Ia pun langsung bangun dan menuju ke kamar mandi untuk cuci muka dan wudhu. Sementara Dea hanya terkekeh melihat suaminya yang sudah seperti bapak-bapak yang terbirit-birit ke kamar mandi. Ia belum cuci muka tapi sudah keluar dari kamar. Sialnya ia malah melihat pemandangan yang tak mengenakan, yang langsung membuat moodnya rusak sejak pagi. Di dapur ada Mira yang sedang menanak nasi, ia si perempuan dari keluarga biasa yang tidak bisa makan roti di pagi hari, jadi hanya ia yang sarapan pakai nasi. Mira melihat Dea yang menatapnya dari pintu kama

  • Hamil Anak Om Miliarder   14. Family Time Katanya

    Dea makin kesal saat melihat ayahnya dan Mira terus menempel, padahal ayahnya sedang main game dengan Juna tapi tangan Mira tak bisa lepas darinya. "Manja," gumamnya. Tadi ia memperingatkan Mira tentang posisinya, ia tak akan pernah menerima Mira sebagai ibunya, selamanya. Bahkan jika suatu hari Mira memiliki anak dari ayahnya, ia tak akan pernah mengakuinya sebagai adiknya, apapun yang terjadi. "Ayok semangat!" ujar Mira menyemangati Aron. Biar apa coba? 'Pick me banget, njir! Gabut!' batin Dea ingin rasanya pergi. Namun teman-temannya juga sedang kencan, jadi ia tidak bisa melakukan hal lain selain di rumah. Mau pergi juga malas, karena harus pergi sendiri. Moodnya benar-benar hancur, iya sih katanya Family Time tapi malah membuatnya tak mood lagi. Kapan-kapan ia berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak percaya dan membiarkan ayahnya datang dengan istri kesayangannya itu. Lihat saja Mira, hanya penampilannya yang tertutup tapi kelakuannya bikin dia keliatan murahan

  • Hamil Anak Om Miliarder   13. Mira Pick Me

    "Anjirlah..." gumam Dea. Ia terkejut melihat pemandangan menggelikan di pintu apartemennya. Ayahnya sedang bergandengan dengan Mira, mereka tersenyum saling menggoda sebelum menyadari Dea membuka pintu untuk mereka. Aron terlihat mengenakan pakaian casual, yang sayangnya ia tetap tampan meski sudah tua. Itu juga yang menjadi anugrah baginya, karena 75% fisik ayahnya diturunkan padanya. Sejujurnya, tidak hanya Mira, teman-temannya yang baru tau kalau ayahnya setampan itu, pasti akan berusaha mencari perhatian. Namun ia yakin, mereka tak segila Mira. "Pagi, Sayang!" sapa Aron. Ia melepas gandengan tangan dengan istrinya dan segera memeluk putrinya, menyalurkan kehangatan. "Pagi, Pih. Kenapa ke sini?" tanya Dea datar. Ia melepaskan pelukan hangat ayahnya dan menatapnya dingin. Hal itu membuat suasana berubah yang awalnya ceria, menjadi canggung. "Kita ke sini mau ngajakin kamu dan suamimu family time!" jawab Mira dengan nada ceria. Dea menyeringai merasa lucu dengan dua k

  • Hamil Anak Om Miliarder   12. Juna Jahat atau Baik?

    "Adalah, tapi rahasia," ujar Aji sambil senyum-senyum. "Ih, pasti beruntung banget siapapun itu," ujar Echa kecewa sekaligus iri. "Tapi sayangnya, dia udah jadi milik orang lain," lanjut Aji sambil tersenyum miris. "Ih, anjir! Dia udah punya pacar?" tanya Olive heboh. Aji menggeleng, "... udah punya suami." "Turut berduka ya, pasti sakit banget ditinggal nikah. Padahal kalau suka sama orang yang punya pacar aja, udah sakitnya kayak gimana. Eh malah elu ditinggal nikah," ujar Olive dengan prihatin. "Iya, aku juga turut berduka ya. Kasihan banget kamu, sama aku aja!" tambah Echa sambil mengdip-ngedipkan matanya genit. Itu terlihat lucu, wajahnya memang cantik dan imut, ditambah kelakuannya yang bikin gemes. Sementara Aji melirik Dea sambil menanggapi ucapan Olive dan Echa dengan senyuman. Percakapan itu ternyata tidak terlalu didengarkan oleh Dea, karena ia sibuk dengan pikirannya sendiri. Ia masih memikirkan saat ia di ruangan kerjanya tadi. Ia sempat melihat file

  • Hamil Anak Om Miliarder   11. Siapa Pria Itu?

    Juna masih gregetan dengan fakta bahwa ia harus menahan diri agar tidak marah-marah pada bawahannya di depan sang istri. Di kantor, bahkan Dea terus mengamatinya ketika berinteraksi dengan karyawannya. Alhasil ia hanya bisa membisikan kata-kata maut pada mereka, tanpa suara tinggi. "Ingat, kalo kamu gak bisa selesein ini dalam waktu 2 jam. Silahkan keluar dari pekerjaan ini!" ancamnya. Karyawan itu langsung gemetar dan mengangguk, "Be--baik Pak, akan saya laksanakan." Setelahnya Juna melepas pria itu, dan menoleh ke arag Dea yang masih menontonnya. Ia lalu memberinya senyum lembut pada tuan putri kesayangan rekan bisnisnya itu. Sialnya, ketika Juna sedang menahan amarahnya, salah satu bawahannya tiba-tiba nongol tanpa salam sembari senyam-senyum melirik ruanan sebelah (ruangan Dea). "Bos, tumben gak teriak-teriak?" tanya Yohan si direktur keuangan alias teman kualiahnya. "Lo mau gue bentak?" "Kagaklah, bjir!" Yohan malah nyengir tanpa takut, "Btw, bini lo lucu banget, g

  • Hamil Anak Om Miliarder   10. Malam yang Canggung

    Selesai rapat, Juna langsung pergi ke ruangannya dengan perasaan tak menentu. Apa hubungan Dea dengan pria itu? Temperamennya yang tidak stabil pun membuatnya melampiaskan ke orang lain. Ia memarahi beberapa karyawan yang melakukan kesalahan kecil. Hal itu juga membuat Dea agak takut. "Apakah seburuk itu pengendalian emosinya?" tanyanya pada diri sendiri. Meskipun itu tidak ditujukan untuknya, tapi ia agak takut. "Apa sih yang membuatnya seperti itu? Apa hasil rapat tadi gak sesuai standarnya?" Masalahnya Dea tidak ikut rapat dan hanya membuat kopi langsung pergi. ••• Malam harinya, Dea agak takut menghadapi Juna. Takut pria itu masih membawa masalah di kantor ke rumah. Ia jadi tidak bisa tidur, sehingga saat Juna pulang ia masih terjaga. "Kenapa kamu belum tidur?" tanya Juna. Ia baru masuk kamar dan mendapati Dea belum tidur sambil main HP. "Gak papa, gak bisa tidur aja," jawabnya. Ia yang masih merasa takut pun meletakkan ponselnya di atas nakas dan memperhatikan sua

  • Hamil Anak Om Miliarder   9. Dikerjain Suami

    “Selamat datang, Nyonya!”Oh no! Sapaan itu menggelikan di telinga Dea.Rencana yang kemarin dijelaskan Juna adalah mereka sudah didaftarkan pernikahan resmi di luar negeri pada dua bulan dari sekarang dan media sosial di penuhi dengan itu.Orang yang mencaci Dea berubah menjadi simpati padanya, dan menganggap kalau pernikahan mereka so sweet.Tentu saja ayahnya yang jago bikin drama dan Juna yang jago mengendalikan opini publik, berhasil memberikan kesan bahwa pernikahannya dengan Juna adalah pernikahan yang sangat romantis.Biasanya anak orang kaya akan menikah di usia 30-an, tetapi Dea memilih menikah muda dengan pengusaha tampan. Dea yang awalnya dihujat, malah berbalik mendapat pujian dan membuat para perempuan muda iri padanya.Juna menggandengnya dan tersenyum membalas sandiwara Dea."Apa yang kamu rencanakan sih?" tanya Dea tak nyaman.“Tentu saja mengajak istriku, ke kantor untuk menyelesaikan magangnya.”Dea tak bisa menjawab lagi, mereka masuk lift dan naik ke lantai di man

  • Hamil Anak Om Miliarder   8. Apa yang Kalian Rencanakan?

    “Saya di sini untuk melamar anak, Anda, Tuan.”Dea diam saja merasa gugup di samping Juna yang terus menggenggam tangannya. Sementara Aron terlihat kaget. “What?!”Juna tau ia akan shock, tetapi ia sudah mempersiapkan segala argumentasi untuk memenangkan perdebatan dengan pria tua yang masih awet muda itu. “Menikah karena MBA tidak akan baik ke depannya. Kamu akan menganggap rendah anakku,” ujar Aron mencoba menekan emosinya. Di sampingnya ada Mira yang hanya diam saja menunduk, mungkin ia tak berani menatap Dea.Hal itu justru membuat Dea makin curiga, jangan-jangan yang menyebarkan foto testpack itu adalah Mira, makanya ia terlihat mencurigakan.“Ini bukan soal kejadian atau bayi ini aja, tapi tanggungjawab!” bantah Juna yakin.“Saya menerima jika Tuan ingin memukuli saya lagi, saya memang salah! Tapi izinkan saya bertanggungjawab, saya tidak akan memandang Dea rendah dan akan memuliakannya selayaknya Ratu.”“Tapi…”TIba-tiba Dea terisak, ia menangis.“Huuuu… hidupku gak ada arti

DMCA.com Protection Status