Home / Rumah Tangga / Hamil Anak Om Miliarder / 15. Istri vs Mantan Tunangan

Share

15. Istri vs Mantan Tunangan

Author: Blue Rose
last update Last Updated: 2024-12-11 23:51:22
Pagi hari yang cerah, sekitar jam subuh. Dea terbangun, suaminya masih saja tidur dengan nyaman sambil memeluknya.

Sayangnya, Juna tidak mau melepaskannya. Sampai akhirnya ia mencubit lengan Juna sampai ia kesakita.

"Aw... Sayang, kenapa?" tanya Juna dengan suara seraknya.

"Bangun, nanti Papi tau kalo kamu kebo."

Juna langsung melek, benar saja. Ia tak ingat kalau ada mertuanya yang sangat strict terhadap hal apapun, kecuali anaknya.

Ia pun langsung bangun dan menuju ke kamar mandi untuk cuci muka dan wudhu.

Sementara Dea hanya terkekeh melihat suaminya yang sudah seperti bapak-bapak yang terbirit-birit ke kamar mandi.

Ia belum cuci muka tapi sudah keluar dari kamar. Sialnya ia malah melihat pemandangan yang tak mengenakan, yang langsung membuat moodnya rusak sejak pagi.

Di dapur ada Mira yang sedang menanak nasi, ia si perempuan dari keluarga biasa yang tidak bisa makan roti di pagi hari, jadi hanya ia yang sarapan pakai nasi.

Mira melihat Dea yang menatapnya dari pintu kama
Blue Rose

Semoga suka dan silahkan tinggalkan jejak (ㆁᴗㆁ✿)

| 1
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Hamil Anak Om Miliarder   16. Dihukum Mertua

    Kini Juna sudah berhadapan dengan Aron yang terlihat sangat super power. Kalau dihitunga seberapa besar kekuasaannya dengan pria itu, tentu saja ia masih di atasnya meski tidak banyak. Namun ia memiliki kesalahan yang dapat membuat pria itu dengan mudah menginjaknya, yakni fakta bahwa ia mengecewakan putrinya. “Jelas bahwa sebelumnya rencana kita sudah berjalan lancer, kan?” sindir Aron dengan tenang. Juna mengangguk, ia mencoba bersikap tenang juga tetapi itu justru membuatnya tampak menggampangkan hal ini. “Tidak ada jalan lain, mari kita buat masalah ini menjadi lebih sederhana.” "Maafkan saya, Pak. Saya lalai karena belum membereskannya..." "Stop! Saya gak mau denger alasan apapun," ujar Aron memotong penolakan Juna. "Kamu harus menerima hukuman dari saya." “Maksud Anda?” tanya Juna. “Kamu dan Dea harus tinggal di sini, di bawah pengawasanku,” putus Aron bulat. “Itu tidak mungkin, kami punya privasi…” “Kamu kira kemarin saya tidak memberikan kalian privasi,

    Last Updated : 2024-12-11
  • Hamil Anak Om Miliarder   17. Romantisme Anak dan Ayah

    Juna memejamkan matanya lelah, bagaimana bisa ia harus dihadapkan dengan situasi ini. Ia belum selesai berjuang untuk membuktikan pada ayah mertuanya dan istrinya, tetapi harus berhadapan dengan obsesi wanita gila bernama Melka. Ia licik dan terlalu dominan. Bagaimana mungkin Melka bisa selingkuh dengan siapapun, tetapi ia tak boleh dekat dengan perempuan manapun. Itu tidak fair. Ditambah lagi, ketika diputusin, ia malah ngamuk seperti wanita paling tersakiti empat bulan yang lalu. Kemudian setelah membuat drama dan membuat nama baiknya hancur, ia bertindak serolah semuanya baik-baik saja, ia pergi ke Paris dan sibuk dengan karirnya. Lalu, tiba-tiba ia datang membawa masalah baru dalam hidupnya. Ia tak masalah dengan Melka yang berkoar-koar di media sosial kalau dirinya pria tukang selingkuh, tukang ngatur, dan pria Alpha yang selalu ingin menguasainya. Padahal sebaliknya, selama berhubungan dengan Melka, Melka yang mengatur hubungan itu. Sampai-sampai, Melka sekarang diken

    Last Updated : 2024-12-12
  • Hamil Anak Om Miliarder   18. Skandal Juna dan Melka

    "Jijik banget!" geram Dea melihat itu. Adegan ciuman yang dilakukan Melka dan Juna di masa lalu, kembali di up ke publik. Ia pun langsung menutup ponselnya. Bertepatan dengan itu ia sudah sampai di kantor, maka ia segera turun dan pergi ke ruangannya. Saat ia sampai di ruangannya, Juna sedang sibuk menelpon sambil membuka beberapa berkas untuk di tanda tangani. Naomi juga sedang membantunya membalik-balik kertas yang harus ditandatangani, karena tangan Juna yang satu digunakan untuk mengangkat telepon. "Hah...." ia menghela napas kesal. Ia ingin rasanya mengomeli Juna, tapi ia sedang sibuk dan terlihat sekali banyak kerjaan. Bahkan Juna sudah mendapat telpon sejak jam 2 dini hari, dan langsung mengerjakan sesuatu selama sejam. Ia tidur lagi sampai jam setengah 6, setelah mandi Dea membangunkan Juna. Ia bahkan bangun dengan terkejut, langsung bersiap ke kantor. Mungkin mandinya juga tidak rata karena saking ngebutnya, lalu solat dan bersiap. Bahkan hanya makan satu lemb

    Last Updated : 2024-12-13
  • Hamil Anak Om Miliarder   19. Mira Selingkuh?

    Di Mansion milik sang ayah, Dea sedang bersantai. Sehabis Maghrib ia langsung merasa lelah dan langsung rebahan di depan TV. Ia menyalakan TV tapi tidak ditonton karena ia malah menonton drama di ponselnya. Manaion terasa sepi, seperti saat ia hanya bersama ayahnya dan ayahnya harus perjalanan bisnis ke luar negeri. Ia baru ingat, tadi pagi ayahnya bilang kalau Mira bisa menginap di apartemennya kalau ia tidak nyaman. Apa yang sebenarnya dilakukan ayahnya, apakah ia takut Mira akan dibully olehnya? Alasan saja, berkedok 'agar ia tak nyaman'. Ia pun menelpon sang ayah, ia harus memperjelas. Nanti malah ia yang terlihat jahat. "Hallo, Pi!" "Ya, Hello Sayang. Ada apa?" tanya sang ayah. "Papi beneran bilang ke Mira untuk nginep di apartemen?" tanya Dea. "Enggak kok, emang kenapa?" "Gak papa, gak ada soalnya." "Oh ya? Biasanya dia gak pernah pulang malem-malem, mentok jam 6 sore. Coba nanti Papi hubungi dia." "Hem. Papi jangan ngelembur ya, udah tua..." "Hahaha! An

    Last Updated : 2024-12-13
  • Hamil Anak Om Miliarder   20. Drama Janda Pirang

    "Huwaaaaa!" Bayangkan bagaimana mental Dea menghadapi dua manusia tukang selingkuh itu. Ia menelpon ayahnya tapi ayahnya ada di panggilan lain, mungkin sang ayah sedang memarahi istrinya. Namun apakah ayahnya akan selalu ada di posisi satu suara dengannya, mengingat waktu itu ayahnya pernah memarahinya hanya karena Mira. Ia kemudian curhat dengan teman-temannya dan mereka pun mendengarkan dengan baik. Mereka sudah jampir 4 tahun ini sebagai sahabat yang selalu ada dalam suka maupun duka. Meskipun mereka tidak memberikan solusi waras tapi Dea dihibur oleh mereka. Mereka merupakan satu keberkahan, karena mereka yang membuat perasaannya mulai kembali lagi. . Sementara di lain sisi, Juna sedang mencoba untuk membereskan masalahnya dengan Melka. Ia membuat sebuah postingan di media sosialnya berupa video kalau ia dan Melka sudah tidak memiliki hubungan lagi. Ia sampai menyinggung tentang branding baru Melka yang membranding diri sebagai wanita independen yang tidak but

    Last Updated : 2024-12-14
  • Hamil Anak Om Miliarder   21. Silent Treatment

    Dea sudah lelah, jadi ia pergi saja sebelum Bara membubarkan orang-orang yang menonton adegan itu. Naomi sendiri mengikutinya, ia sangat khawatir pada istri bosnya. Bukan rahasia lagi kalau Dea adalah istri bosnya dan sedang hamil, tapi orang-orang terkecoh dengan drama yang dibuat Melka. "Nona, Anda gak papa kan?" tanyanya. Mereka sudah sampai di ruangan Dea yang bersebelahan dengan ruangan Juna. "Kak Naomi kenapa iku ke sini?" tanya Dea agak kesal. "aku khawatir sama kamu, Dea." "Kakak diperintah sama Juna buat jagain aku ya?" tanyanya curiga. Naomi pun langsung terkejut dan itu sangat terlihat sekali di wajahnya. "Hem, Kak Naomi itu mudah ketebak dari mukanya. Seolah-olah, muka Kakak tuh kayak langsung ada translatenya gitu," ujar Dea. "Apaan sih!" balas Naomi cemberut. "Kamu dalam keadaan kayak gini, masih aja bercanda." "Aku nggak bercanda, aku serius. Muka kakak tuh kelihatan banget kalau lagi mikir apa gitu. Kayak langsung terbaca." Naomi malah terlihat sed

    Last Updated : 2024-12-14
  • Hamil Anak Om Miliarder   22. Jual Kesedihan

    Apa sebenarnya Juna memang masih mencintai Melka? Saat Dea berpikir keras, tiba-tiba datanglah seorang tak dikenal dan berpenampilan seperti kurir membawa buket bunga Lily putih yang indah. Semua orang yang melihatnya seolah berharap bahwa itu untuknya, tetapi ia datang ke arah Dea dan teman-temannya. "Eh liat!" ujar Echa heboh. Keempat temannya pun langsung melihat ke arah kurir yang sedang berjalan ke sana, termasuk Dea. Setelah sampai di samping meja mereka, sang kurir pun menyapa. "Selamat siang! Apakah Anda yang bernama Dea Ryn Victorious?" Dea agak ragu, tapi ia membenarkan. "Hem, betul itu nama saya. Kenapa ya, Pak?" tanya Dea. "Ada kiriman bunga untuk Anda dari Bapak Arjuna Tirtanegara, di sini tertulis untuk istrinya yang bernama Dea Ryn Victorious," ujar si kurir sambil belepotan menyebut nama Dea dan Juna. Echa dan Olive terlihat sudah ancang-ancang ingin menggodanya, sementara Dea dengan bingung menerimanya. 'Tiba-tiba banget.' "Oh iya bener. Terima

    Last Updated : 2024-12-14
  • Hamil Anak Om Miliarder   23. Lily Putih

    Dea mencari tentang Lily Putih, artinya apa. Itu yang disebutkan Aji tadi, ia harus mencari artinya. Ia lalu mencari di internet, dan tak sengaja menjatuhkan kartu ucapan yang awalnya ada di buket bunga Lily itu. -- Dear, Sayangku Dea ❤ Ini aku, Juna--suamimu. Aku tau, aku terlalu tak tau diri untuk mengatakan ini, tapi... aku dengan tulus, minta maaf padamu. Aku minta maaf ya, Sayang. Setelah semuanya selesai, aku akan menjelaskan padamu. -- Btw, I miss you sooooo much T_T Dea meremas kartu ucapan itu, tentu ia tidak puas dengan itu, lalu ia merobeknya. Srek! Ia sangat membenci perasaan luluh yang tiba-tiba hinggap di hatinya. Juna selalu bisa membuatnya yakin, tapi dalam waktu bersamaan membuatnya ragu. "Dasar bajingan!" Saat ia sedang kesal, ayahnya pun menelpon. "Sayang!" panggil sang ayah. "Papi pasti begadang ya!" "Bilang Papi begadang tapi kamu juga, kenapa belum tidur jam segini. Kalo Papi kan jelas kerja," ujarnya berusaha membuat suasana menyenang

    Last Updated : 2024-12-15

Latest chapter

  • Hamil Anak Om Miliarder   71. Cerita yang Tak Sampai

    •••• Dea masih mengamati interaksi antara Mira dan Aron. Bahkan ia macam detektif yang memantau mereka dari subuh hingga akan tidur. Sampai-sampai Juna mengkhawatirkannya karena Dea dalam kondisi hamil. Sayangnya, istrinya memang lincah dan kandungannya yang kuat, sehingga tidak ada keluhan selama ini. "Kenapa sih kamu bertindak sejauh ini?" "Aku harus tau semuanya!" Juna tak bisa menghentikan istrinya itu, tetapi tingkah Dea makin aneh. Di beberapa kesempatan, Dea membuat sedikit keributan sehingga Mira dengan spontan menolongnya. Seperti halnya pura-pura sakit perut, atau ia yang minta dibuatkan sesuatu oleh Mira dan langsung dilakukan oleh ibu tirinya itu. Namun, Juna merasa bahwa tingkah istrinya tidak nyambung dengan apa yang ingin Ia tahu dari kedua orang tuanya itu. Meski begitu, Juna tidak akan ikut campur dengan apa yang ingin Dea lakukan. Ia hanya bisa melihat apa selanjutnya yang diinginkan Dea? Sementara dirinya, menemui Aron saat mereka membicarakan t

  • Hamil Anak Om Miliarder   70. Aron Jahat

    Setelah tenang, Juna baru berani bertanya lagi. "Ada apa, Sayang? Bisa cerita sama aku?" "Aku nggak nyangka kalau Papi sejahat itu, aku kira kejadian waktu itu udah sikap dia yang paling jahat, tapi ternyata dia juga jahat sama istrinya." Juna terkejut dengan ucapan istrinya, "Hah?! Maksud kamu apa?" tanyanya tidak mengerti konteks pembicaraan istrinya.Ia lalu mengajak istrinya untuk duduk terlebih dahulu di kursi panjang yanga ada di ujung ranjang mereka. "Tadi aku ngikutin Papi sama Mira, waktu mereka keluar dari lantai dansa. Terus pas aku dengerin, ternyata Papi lagi ngomelin Mira, dan kamu tahu apa yang Papi bilang ke dia?" Juna pun menggeleng, tentu saja ia tak tahu. "Papi menggunakan kata-kata kasar." Juna tak percaya, "Masa sih? Enggak ah, gak mungkin dia kasar sama perempuan." "Aku gak bohong." "Aku gak mikir kamu bohong, tapi gak percaya aja kalo dia ngelakuin itu." "Iya, serius. Bahkan dia nggak pernah ngomong gitu sama Tante Lina, sama Mami dulu dan p

  • Hamil Anak Om Miliarder   69. Apakah Wajar?

    Ini kata-kata yang wajar, tapi kenapa ayahnya semarah itu? Dan setelah Dea pikirkan lagi, kata terakhir itu sangat membingungkan "menyelesaikannya". 'Kenapa peran itu harus selesai?' Tidak ada jawaban, tetapi Dea seolah bisa membaca ekspresi dari lawan bicara sang ayah. Mungkin Mira sedang bergetar atau menahan tangis, sesuatu yang biasa menjadi respon dari mantan sahabatnya itu. Reaksi yang paling menyedihkan dari Mira, si pengecut itu. "Maaf Pak, saya kira... Bu Lina yang akan jadi pasangan Dansa, Anda.""Kamu mempermalukan saya. Untung saya belum bilang ke orang-orang kalau kamu istri saya!"'Mendadak formal?' batin Dea makin penasaran."Maafkan saya, Pak."Berkali-kali Dea terkejut dengan fakta itu, ia kemudian bersembunyi di balik sofa yang ada di dekat sana. Tidak terlihat dari balkon, tapi bisa mendengar suara mereka."Maaf tidak cukup, kamu gak berguna sama sekali. Saya sudah memberikan semua yang kamu butuhkan, kalo saya gak ngelakuin itu, bisa jadi kamu jadi pelacu

  • Hamil Anak Om Miliarder   68. Dance With You

    "Kenapa kamu keliatan seneng nonton drama mereka sih?" tanya Dea pada sang suami. Juna malah mempererat pelukannya sambil berbisik, "Bukankah drama adalah tontonan yang paling seru?" tanyanya balik. Dea mendengus, tetapi baru menyadari kalau Lina telah menghilang dari sana. "Tante Lina ke mana?" tanyanya.Juna mengedikkan bahu, "Nggak tahu, mungkin dia cemburu.""Kok kamu kayak gitu sih?" "...kayak gitu gimana sih, Sayang? Bukannya justru tindakannya tidak bermoral?"Dea bingung dengan apa yang diungkap Juna, bagaimana bisa Lina dianggap tak bermoral?"Maksud kamu?" tanya Dea."Pikir aja deh, gimana posisi dia sekarang?"Dea tidak mengerti dengan apa yang dikatakan oleh Juna."Oke, kamu pikirkan aja... Papi kamu udah nikah sama Mira, meskipun kalian sama-sama nggak suka sama Mira, tapi Papi kamu memilih untuk bersama Mira, artinya ada hal yang Papi kamu butuhkan dan hanya ada pada Mira. Nggak ada satupun orang yang berhak menilai seseorang bagi dia, apakah itu layak atau enggak

  • Hamil Anak Om Miliarder   67. Ulang Tahun Papi

    Mira sudah memastikan pada Mika untuk mengirim gaunnya segera, tetapi pada jam 9 pagi, gaun itu belum juga diantar.Baru jam 10 pagi, Mira dikabari kalau proses pengantaran bermasalah karena terjadi kecelakaan gaun yang diantar terbakar.Sehingga Mira tak bisa menggunakan gaun yang sama dengan keluarga Victorius yang lain, tapi Mika menyarankan untuk memberi alternatif dengan memakai gaun dengan warna yang mirip, yakni biru denim.Mira tkut jika itu menjadi masalah, ia takut dimarahi oleh Aron.Sampai jam 4 ketika semua mempersiapkan diri untuk make up, Mira malah keluar dengan gaun yang beda warnanya dengan mereka semua."Apakah ini hasil yang mereka katakan?" tanya Aron pada Mira dengan marah.Tetapi ia tak marah pada Mira, ia marah ke pada Mika yang ada di sana.Mika terlihat menunduk, "Maafkan saya, Tuan. Gaun yang harusnya dipakai oleh Nyonya Victorius terbakar akibat kecelakaan yang dialami kurir kami.""Bagaimana bisa itu terjadi?""Kami menghindari motor dan akhirnya mobil kam

  • Hamil Anak Om Miliarder   66. Perkara Gaun

    H-2 suasana Mansion sudah diubah dengan dekorasi Ulang Tahun. Namun pernghuninya masih saja melakukan aktivitas seperti biasanya, seolah acara itu tak terlalu mengherankan bagi mereka. Mira sendiri merasa canggung ketika dimintai untuk mengatur acara tersebut agar berjalan lancar. Untunglah pekerjaan barunya cukup fleksible, ia bisa datang kapanpun ia bisa. "Kenapa?" tanya Oma melihat Mira yang terdiam di dapur. Mira menggeleng setelah sembuh dari keterkejutannya. "Hanya... aku merasa bingung. Nanti pas acara dimulai, dan aku belum diumumkan sebagai istri Aron. Aku takut bikin reputasi dia turun, maksudnya... aku...." Oma Zaenab pun tersenyum menggenggam tangan Mira. "Sudah saatnya kok Aron memperkenalkanmu pada mereka semua." "Tapi aku belum siap," ujar Mira. "Gak papa, pelan-pelan. Mereka mungkin akan shock, tapi pasti mereka menghargai keputusan Aron." Mira pun mengangguk, ia masih merasa sungkan dan ragu. Mungkin opsi lainnya, ia harus menyingkir dari acara agar

  • Hamil Anak Om Miliarder   65. Merencanakan Ulang Tahun Papi

    "Dia masih sama seperti dulu, dia yang patuh, tulus, dan selalu memikirkan kamu." Tentu, Dea merasa bahwa kata-kata Omanya tidak benar, tapi Omanya segera menegaskan. "Oma tahu kamu nggak percaya dengan itu, tapi S suatu hari nanti kamu akan ngerti kenapa akhirnya Oma masih setuju dengan pernikahan Mira dan Aron." Dea agak bingung dengan kata-kata itu, lagi-lagi ia harus menjadi pihak yang tak tau apa-apa. Mereka ingin menutupi alasan di balik pernikahan ayahnya dan Mira. "Papi terlihat cinta sama Mira." "Iya, kalau itu udah jelas, Sayang." Dan percakapan tentang Mira sampai di sana saja, karena Omanya langsung membahas soal perencanaan konsep pesta ulang tahun dari Aaron. ••• Sayang sekali, Dea harus menahan diri untuk bekerjasama dengan Mira yang ia benci. "Tulus apanya, dia bahkan penuh dengan tipu daya...." gumam Dea melihat bagaimana tingkah pick me Mira. Kini, Dea, Oma dan Mira duduk di sofa berjejeran untuk melihat katalog dari Tim WO untuk mengurus ulangt

  • Hamil Anak Om Miliarder   64. Merasa Berkecil Hati

    Setelah sang Oma mengobati luka Mira, Dea ingin pergi tapi sang Oma malah memanggiknya dan menyuruh Mira untuk istirahat ke kamar. Oma Zaenab menuntun cucu tersayangnya itu untuk duduk. Bagaimana lagi, Dea cucu perempuan satu-satunya. Cucu Oma Zaenab yang lain semuanya laki-laki. "Dea...." Dea terlihat ragu untuk menatap Omanya, tapi sang Oma hanya tersenyum dan menepuk pangkuannya. Maka dengan ragu, Dea tidur di pangkuan Omanya yang sejak kecil suka melakukan itu padanya. "Oma udah kangen sama sikap manja kamu loh." Dea terkejut dengan ucapan neneknya itu, ia kira neneknya akan marah, apalagi ia tidak meminta maaf pada Mira. "Oma kira setelah kamu pulang kamu bakal manja-manjaan sama Oma, eh malah kamu mau istirahat dulu. Apa kamu capek?" Dea segera tersadar, "Eggak sih, Oma. Cuman ya ... gitu." Oma pun tersenyum tenang, "Nggak apa-apa Sayang, Mira juga kelihatannya nggak masalah." Dea pun mengangguk, tetapi melihat ekspresi Omanya yang berubah sendu membuat Dea b

  • Hamil Anak Om Miliarder   63. Dea Villain di Hidup Mira

    Saat Dea dan Mira masih jadi sahabat; "Lu suka sama Bokap gue?!" tanya Dea remaja heboh. Mira remaja dengan senyum malunya mengangguk, ia baru saja mengungkapkan perasaannya pada sahabatnya tentang rasa sukanya pada Aron--ayah dari sahabatnya. "Ya siapa sih yang nggak suka sama Bokap lu? Kan elu sendiri yang cerita kalo banyak temen lo yang udah ngefans sama Bokap lo dari TK. Mereka nempelin bokap lu meskipun ... ya cuma ngefans doang." "Iya itu kan ngefans, beda ama lo yang bucin." "Ya anggap aja rasa suka gue ke Bokap lu cuma ngefans doang.""Gue bingung kenapa sih orang tuh pada suka sama Bokap gua, kan dia tuh udah tua.""Udah tua tapi masih cakep, why not?""Ih, why not, why not apaan. Lu liat aja Bokap gue itu udah 30an ke atas, udah Om-om! Selera lu liar juga ya.""Terserah lu mau bilang apa, gue juga nggak ngerti kenapa gue selalu naksir sama orang yang jauh lebih tua dari gue. Gak cuma Bokap lu aja, kalau gue ngefans sama artis juga gue bakal lihat orang yang minimal u

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status