Share

13. Mira Pick Me

Author: Blue Rose
last update Last Updated: 2024-12-11 13:17:47
"Anjirlah..." gumam Dea.

Ia terkejut melihat pemandangan menggelikan di pintu apartemennya. Ayahnya sedang bergandengan dengan Mira, mereka tersenyum saling menggoda sebelum menyadari Dea membuka pintu untuk mereka.

Aron terlihat mengenakan pakaian casual, yang sayangnya ia tetap tampan meski sudah tua. Itu juga yang menjadi anugrah baginya, karena 75% fisik ayahnya diturunkan padanya.

Sejujurnya, tidak hanya Mira, teman-temannya yang baru tau kalau ayahnya setampan itu, pasti akan berusaha mencari perhatian. Namun ia yakin, mereka tak segila Mira.

"Pagi, Sayang!" sapa Aron.

Ia melepas gandengan tangan dengan istrinya dan segera memeluk putrinya, menyalurkan kehangatan.

"Pagi, Pih. Kenapa ke sini?" tanya Dea datar.

Ia melepaskan pelukan hangat ayahnya dan menatapnya dingin. Hal itu membuat suasana berubah yang awalnya ceria, menjadi canggung.

"Kita ke sini mau ngajakin kamu dan suamimu family time!" jawab Mira dengan nada ceria.

Dea menyeringai merasa lucu dengan dua k
Blue Rose

Semoga suka ya...

| 20
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Hamil Anak Om Miliarder   14. Family Time Katanya

    Dea makin kesal saat melihat ayahnya dan Mira terus menempel, padahal ayahnya sedang main game dengan Juna tapi tangan Mira tak bisa lepas darinya. "Manja," gumamnya. Tadi ia memperingatkan Mira tentang posisinya, ia tak akan pernah menerima Mira sebagai ibunya, selamanya. Bahkan jika suatu hari Mira memiliki anak dari ayahnya, ia tak akan pernah mengakuinya sebagai adiknya, apapun yang terjadi. "Ayok semangat!" ujar Mira menyemangati Aron. Biar apa coba? 'Pick me banget, njir! Gabut!' batin Dea ingin rasanya pergi. Namun teman-temannya juga sedang kencan, jadi ia tidak bisa melakukan hal lain selain di rumah. Mau pergi juga malas, karena harus pergi sendiri. Moodnya benar-benar hancur, iya sih katanya Family Time tapi malah membuatnya tak mood lagi. Kapan-kapan ia berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak percaya dan membiarkan ayahnya datang dengan istri kesayangannya itu. Lihat saja Mira, hanya penampilannya yang tertutup tapi kelakuannya bikin dia keliatan murahan

    Last Updated : 2024-12-11
  • Hamil Anak Om Miliarder   15. Istri vs Mantan Tunangan

    Pagi hari yang cerah, sekitar jam subuh. Dea terbangun, suaminya masih saja tidur dengan nyaman sambil memeluknya. Sayangnya, Juna tidak mau melepaskannya. Sampai akhirnya ia mencubit lengan Juna sampai ia kesakita. "Aw... Sayang, kenapa?" tanya Juna dengan suara seraknya. "Bangun, nanti Papi tau kalo kamu kebo." Juna langsung melek, benar saja. Ia tak ingat kalau ada mertuanya yang sangat strict terhadap hal apapun, kecuali anaknya. Ia pun langsung bangun dan menuju ke kamar mandi untuk cuci muka dan wudhu. Sementara Dea hanya terkekeh melihat suaminya yang sudah seperti bapak-bapak yang terbirit-birit ke kamar mandi. Ia belum cuci muka tapi sudah keluar dari kamar. Sialnya ia malah melihat pemandangan yang tak mengenakan, yang langsung membuat moodnya rusak sejak pagi. Di dapur ada Mira yang sedang menanak nasi, ia si perempuan dari keluarga biasa yang tidak bisa makan roti di pagi hari, jadi hanya ia yang sarapan pakai nasi. Mira melihat Dea yang menatapnya dari pintu kama

    Last Updated : 2024-12-11
  • Hamil Anak Om Miliarder   16. Dihukum Mertua

    Kini Juna sudah berhadapan dengan Aron yang terlihat sangat super power. Kalau dihitunga seberapa besar kekuasaannya dengan pria itu, tentu saja ia masih di atasnya meski tidak banyak. Namun ia memiliki kesalahan yang dapat membuat pria itu dengan mudah menginjaknya, yakni fakta bahwa ia mengecewakan putrinya. “Jelas bahwa sebelumnya rencana kita sudah berjalan lancer, kan?” sindir Aron dengan tenang. Juna mengangguk, ia mencoba bersikap tenang juga tetapi itu justru membuatnya tampak menggampangkan hal ini. “Tidak ada jalan lain, mari kita buat masalah ini menjadi lebih sederhana.” "Maafkan saya, Pak. Saya lalai karena belum membereskannya..." "Stop! Saya gak mau denger alasan apapun," ujar Aron memotong penolakan Juna. "Kamu harus menerima hukuman dari saya." “Maksud Anda?” tanya Juna. “Kamu dan Dea harus tinggal di sini, di bawah pengawasanku,” putus Aron bulat. “Itu tidak mungkin, kami punya privasi…” “Kamu kira kemarin saya tidak memberikan kalian privasi,

    Last Updated : 2024-12-11
  • Hamil Anak Om Miliarder   17. Romantisme Anak dan Ayah

    Juna memejamkan matanya lelah, bagaimana bisa ia harus dihadapkan dengan situasi ini. Ia belum selesai berjuang untuk membuktikan pada ayah mertuanya dan istrinya, tetapi harus berhadapan dengan obsesi wanita gila bernama Melka. Ia licik dan terlalu dominan. Bagaimana mungkin Melka bisa selingkuh dengan siapapun, tetapi ia tak boleh dekat dengan perempuan manapun. Itu tidak fair. Ditambah lagi, ketika diputusin, ia malah ngamuk seperti wanita paling tersakiti empat bulan yang lalu. Kemudian setelah membuat drama dan membuat nama baiknya hancur, ia bertindak serolah semuanya baik-baik saja, ia pergi ke Paris dan sibuk dengan karirnya. Lalu, tiba-tiba ia datang membawa masalah baru dalam hidupnya. Ia tak masalah dengan Melka yang berkoar-koar di media sosial kalau dirinya pria tukang selingkuh, tukang ngatur, dan pria Alpha yang selalu ingin menguasainya. Padahal sebaliknya, selama berhubungan dengan Melka, Melka yang mengatur hubungan itu. Sampai-sampai, Melka sekarang diken

    Last Updated : 2024-12-12
  • Hamil Anak Om Miliarder   18. Skandal Juna dan Melka

    "Jijik banget!" geram Dea melihat itu. Adegan ciuman yang dilakukan Melka dan Juna di masa lalu, kembali di up ke publik. Ia pun langsung menutup ponselnya. Bertepatan dengan itu ia sudah sampai di kantor, maka ia segera turun dan pergi ke ruangannya. Saat ia sampai di ruangannya, Juna sedang sibuk menelpon sambil membuka beberapa berkas untuk di tanda tangani. Naomi juga sedang membantunya membalik-balik kertas yang harus ditandatangani, karena tangan Juna yang satu digunakan untuk mengangkat telepon. "Hah...." ia menghela napas kesal. Ia ingin rasanya mengomeli Juna, tapi ia sedang sibuk dan terlihat sekali banyak kerjaan. Bahkan Juna sudah mendapat telpon sejak jam 2 dini hari, dan langsung mengerjakan sesuatu selama sejam. Ia tidur lagi sampai jam setengah 6, setelah mandi Dea membangunkan Juna. Ia bahkan bangun dengan terkejut, langsung bersiap ke kantor. Mungkin mandinya juga tidak rata karena saking ngebutnya, lalu solat dan bersiap. Bahkan hanya makan satu lemb

    Last Updated : 2024-12-13
  • Hamil Anak Om Miliarder   19. Mira Selingkuh?

    Di Mansion milik sang ayah, Dea sedang bersantai. Sehabis Maghrib ia langsung merasa lelah dan langsung rebahan di depan TV. Ia menyalakan TV tapi tidak ditonton karena ia malah menonton drama di ponselnya. Manaion terasa sepi, seperti saat ia hanya bersama ayahnya dan ayahnya harus perjalanan bisnis ke luar negeri. Ia baru ingat, tadi pagi ayahnya bilang kalau Mira bisa menginap di apartemennya kalau ia tidak nyaman. Apa yang sebenarnya dilakukan ayahnya, apakah ia takut Mira akan dibully olehnya? Alasan saja, berkedok 'agar ia tak nyaman'. Ia pun menelpon sang ayah, ia harus memperjelas. Nanti malah ia yang terlihat jahat. "Hallo, Pi!" "Ya, Hello Sayang. Ada apa?" tanya sang ayah. "Papi beneran bilang ke Mira untuk nginep di apartemen?" tanya Dea. "Enggak kok, emang kenapa?" "Gak papa, gak ada soalnya." "Oh ya? Biasanya dia gak pernah pulang malem-malem, mentok jam 6 sore. Coba nanti Papi hubungi dia." "Hem. Papi jangan ngelembur ya, udah tua..." "Hahaha! An

    Last Updated : 2024-12-13
  • Hamil Anak Om Miliarder   20. Drama Janda Pirang

    "Huwaaaaa!" Bayangkan bagaimana mental Dea menghadapi dua manusia tukang selingkuh itu. Ia menelpon ayahnya tapi ayahnya ada di panggilan lain, mungkin sang ayah sedang memarahi istrinya. Namun apakah ayahnya akan selalu ada di posisi satu suara dengannya, mengingat waktu itu ayahnya pernah memarahinya hanya karena Mira. Ia kemudian curhat dengan teman-temannya dan mereka pun mendengarkan dengan baik. Mereka sudah jampir 4 tahun ini sebagai sahabat yang selalu ada dalam suka maupun duka. Meskipun mereka tidak memberikan solusi waras tapi Dea dihibur oleh mereka. Mereka merupakan satu keberkahan, karena mereka yang membuat perasaannya mulai kembali lagi. . Sementara di lain sisi, Juna sedang mencoba untuk membereskan masalahnya dengan Melka. Ia membuat sebuah postingan di media sosialnya berupa video kalau ia dan Melka sudah tidak memiliki hubungan lagi. Ia sampai menyinggung tentang branding baru Melka yang membranding diri sebagai wanita independen yang tidak but

    Last Updated : 2024-12-14
  • Hamil Anak Om Miliarder   21. Silent Treatment

    Dea sudah lelah, jadi ia pergi saja sebelum Bara membubarkan orang-orang yang menonton adegan itu. Naomi sendiri mengikutinya, ia sangat khawatir pada istri bosnya. Bukan rahasia lagi kalau Dea adalah istri bosnya dan sedang hamil, tapi orang-orang terkecoh dengan drama yang dibuat Melka. "Nona, Anda gak papa kan?" tanyanya. Mereka sudah sampai di ruangan Dea yang bersebelahan dengan ruangan Juna. "Kak Naomi kenapa iku ke sini?" tanya Dea agak kesal. "aku khawatir sama kamu, Dea." "Kakak diperintah sama Juna buat jagain aku ya?" tanyanya curiga. Naomi pun langsung terkejut dan itu sangat terlihat sekali di wajahnya. "Hem, Kak Naomi itu mudah ketebak dari mukanya. Seolah-olah, muka Kakak tuh kayak langsung ada translatenya gitu," ujar Dea. "Apaan sih!" balas Naomi cemberut. "Kamu dalam keadaan kayak gini, masih aja bercanda." "Aku nggak bercanda, aku serius. Muka kakak tuh kelihatan banget kalau lagi mikir apa gitu. Kayak langsung terbaca." Naomi malah terlihat sed

    Last Updated : 2024-12-14

Latest chapter

  • Hamil Anak Om Miliarder   184. Jiwa yang Terluka

    "Sejak awal jiwanya sudah terluka, yang harusnya disembuhkan malah dibiarkan. Bahkan difasilitasi untuk berpikir buruk pada orang lain. Ia mendendam dan terus seperti itu, sampai akhirnya perasaan itu menumpuk dan menjadi sebuah penyakit jiwa."Dea dan Juna mendengarkan penjelasan dokter yang menangani Rani dengan seksama.Lalu, Dea merespon, berharap itu menjadi pendukung data tentang Rani untuk sang dokter."Hem... tapi Rani belum pernah ke dokter atau ke psikiater," ujarnya.Sang dokter tersennyum tipis, "Ya... orang-orang yang akhirnya menjadi gila awalnya karena deni dengan dirinya sendiri atas tekanan psikologos yang ia hadapi. Sejak awal mereka merasa sok kuat menghadapi masalahnya sendiri, padahal mereka tak sekuat itu. Merasa mampu untuk bertahan sendiri, tapi aslinya... mereka adalah manusia biasa yang perlu disembuhkan juga, perlu ditemani dan didengadkan. Mereka perlu sembuh dulu, sebelum menghadapi dunia ini yang keras ini," jelas sang dokter.Dea merenung, benar apa yang

  • Hamil Anak Om Miliarder   183. Mengamuk

    "Aaaaaa!" Bug! Mira diangkat dan ditidurkan di atas kasur empuk di kamar mereka. Hal itu membuat Aron senang, istrinya akhirnya menatapnya dengan benar. Sejak tadi misuh dan melengos, ia jadi tidak bisa melihatnya. "Tolong berikan aku kesempatan untuk menebusnya, Sayang," rayu Aron dengan suara yang lembut.Mira pun menggeleng dan mencoba untuk lepas dari kungkungan suaminya."Ah ggak mau.""Kalau nggak mau, ya udah, aku mending mengunjungi Dede bayi aja," ujar Aron. Mira yang sudah tahu dengan istilah itu pun langsung terkejut dan mencoba untuk mendorongnya, bahkan menendang suaminya tapi, Mira lupa kalau suaminya jauh lebih besar daripada dirinya, dan ototnya juga jauh lebih kuat. Akhirnya, Aron benar-benar melancarkan aksinya untuk mengunjungi Dede Bayi dengan cara bersenggama.Namun hal itu, tentu saja tidak bertujuan untuk menyakiti Mira, itu pure untuk menghentikan penolakan Mira dan memperbaiki hubungan.Sehingga, pasca kejadian itu Mira jadi mau mendengarkannya dan Aron

  • Hamil Anak Om Miliarder   182. Hormon Bumil versi Mira

    "Aku gak bermaksud gitu Sayang." "Tapi kamu begitu... hiks." "Oke-oke, aku minta maaf. Maafin ya." Mira tetap fokus memasukkan barangnya ke dalam tas, ia tak mau lagi tinggal satu atap dengan Julia. Ia tidak ingin menahan diri terus, ia cemburu. "Sayang...." panggil Aron lagi. Mira tetap diam saja, sementara tangannya terus memasukkan barang-barangnya ke tasnya. "Sayang dengerin aku...." Mira tak menjawab, ia benar-benar kesal. Aron juga bingung, ia tak bisa menyalahkan istrinya, tapi situasinya berbeda dari biasanya. "Sayang, ayo bicara dulu," ajak Aron. Namun, Mira tetap diam tak bersuara, ia terus mengabaikan suaminya. Hingga akhirnya, Aron mendekat dan memeluknya tiba-tiba dari belakang. Mira kaget dan secara otomatis berhenti memasukkan barang ke tasnya. "Oh, Sayang, maafin aku ya." Mira mencoba melepaskan, tapi Aron terus saja memeluknya dan malah semakin erat. Hal itu membuat Mira sesak, "Lepaaaas, kegencet Dedenya!" protes Mira. "Hah?! Sakit?!

  • Hamil Anak Om Miliarder   181. Akhirnya Mira Jujur

    "Tuh kan...." bisik Dea pada Juna. "Apa?" tanya Juna. Mereka sedang makan malam bersama di Mansion Dea dan Juna. "Kamu sih nyuruh Papi buat jemput Mami, kan Mira jadi cemburu!" jawab Dea kesal. "Kulihat, Mora diem aja tuh," ujar Juna santai. "Ya iya diem, kamu tuh sama Papi emang sama aja ya, nggak peka banget! Dia jelas diamlah, orang dia karakternya begitu, diem. Lihat deh, dia kayak nggak nafsu makan gitu." "Bukannya ibu hamil emang sering gak nafsu makan gitu?" "No, dia nggak mungkin mau jujur kalau nggak ditanya." "Ya kenapa nggak jujur? Ribet amat," ujar Juna. Dea pun mulai kesal dengan suaminya, tapi kemudian Juna berkata sebelum emosi istrinya meledak. "Ya udah ita, aku minta maaf. Nggak lagi-lagi kayak gitu deh." Dea diam saja berusaha mengendalikan emsoinya. Ukuran meja memang besar, jadi jaraknya agak jauh sehingga jika bisik-bisik, mereka tidak dengar. "Tapi... Mami kamu kok kayak masih suka sama Papi kamu?" "Ya emang iya, makanya aku ngomelin ka

  • Hamil Anak Om Miliarder   180. Kriminal Tetaplah Kriminal

    "Tapi itu berbahaya, Sayang," ujar Dea memperingatkan saminya. Ia khawatit suaminya kenapa-napa. "Iya, tapi penjahat tetaplah penjahat, Sayang. Mereka harus dihukum sebagaimana harusnya! Jika ada yang melawan, aku nggak segan-segan mengeluarkan kekuatanku yang sebenarnya." "Hem... kamu yakin?" Juna mengangguk, "Ya, Sayang. Percayalah sama aku." Dea pun menyetujuinya. Meskipun ia memiliki kekhawatiran, itu wajar tapi, sungguh ia mempercayai suaminya. Ia percaya kalau Juna bisa mengatasi semuanya. ••• Keesokan harinya, tiba-tiba saja ada seorang pembantu yang berteriak. "Aaaaaaaa!" Hal itu membuat kepala pembantu terkejut dan langsung bertanya. "Ada apa sih teriak-teriak?!" tanyanya menggeram. Hampir mengomel, tetapi ia langsung melihat ke arah objek yang membuat pembantu itu berteriak. "Apa-apaan ini?" gumamnya. Pembantu bernama Dila itu menerima paket dan langsung ia ambil dan ia taruh di dapur. Ia kira, itu paket pesanannya karena ia berbelanja online. Di

  • Hamil Anak Om Miliarder   179. Harus Sembuh dari Dalam

    "Rani ketahuan akan bunuh diri, tapi segera digagalkan oleh Tim.""Lalu di mana suami Mamiku?""Pergi. Kami menemukan celah ketika ia pergi, dan kami kemudian menemukan Rani yang ingin bunuh diri di sebuah kamar di rumah yang ada di pedesaan." "Hah?! Bagaimana bisa kejadiannya seperti itu? Padahal, Rani adalah sosok yang sangat kuat selama ini. Dia bahkan selalu menentang orang-orang yang bunuh diri, karena kakaknya pernah mengalami hal itu. Dan sudah meninggal," ujar Dea tak menyangka. Sosok yang selalu menjadi penguatnya ternyata punya masalah jauh lebih banyak."Ya seperti yang dia ceritakan ke kamu, kakaknya benar-benar meninggal karena bunuh diri. Lalu Rani, dia menganggap bahwa aku adalah sumber masalah dari kakaknya, sehingga kakaknya mengakhiri hidupnya. Dia menganggap juga, kalau akulah yang membuat hidup keluarganya hancur!""Bisa-bisanya," gumam Dea tak habis pikir."Rani sangat menyayangi kakaknya, sampai ketika kehilangannya, ia menjadi depresi dan mengalami gangguan me

  • Hamil Anak Om Miliarder   178. Tertangkap

    "Aku udah berhasil ngamankan Mami kamu. Tapi sayangnya, Rani sepertinya dibawa kabur atau disembunyikan oleh ayah tiri kamu." "Serius, terus gimana?!" tanya Dea kaget. "Aku masih mencari, dan sayangnya karena mereka di luar negeri agak susah, tapi tenang aja... aku punya banyak koneksi di sana. Jadi masih bisa diatur, tinggal nunggu hasilnya." "Aku harap dia secepatnya ditangkap," ujar Dea. Ia sama sekali tidak merasa kasihan, ia sudah menumpuk amarah pada temannya itu. Sudahlah hampir membunuhnya dan anaknya, Rani juga menghancurkan rumah tangga ibunya. Setelah pembicaraannya dengan Juna selesai, Dea pun makan sesuatu bersama Mira dan Angel. Kemudian Angel pun pulang, karena sudah dicari ibunya. Untung saja Dea juga sangat akrab dengan orang tua Angel, sehingga kedua orang tua Angel mengizinkan anaknya untuk menghibur temannya itu. Kejadian-kejadian itu kemudian diupload ke media sosial Da, agar orang-orang tidak menyalahkan ia dan Juna terus, terhadap kejadian anak

  • Hamil Anak Om Miliarder   177. Kegilaan Rani yang Lain

    "Tentu saja itu sangat mengejutkan dan menjijikan sekaligus," ujar Dea. "Jadi apa yang harus aku lakukan? Rani dilindungi olehnya kan?" "Betul Mami diancam oleh suami Mami, hiks...""Diancem apa Mami?""Diancem, kalau lapor sama kamu mungkin dia akan melakukan hal yang buruk ke Mami!""Oh my God! Mami! Lebih baik Mami pulang ke Indonesia, Mami bisa tinggal sama aku. Juna akan ngelindungin kita!""Tapi...""Dea nggak mau Mami harus mengalami semua ini, dan bertahan sama pria brengsek yang sakit jiwa itu!""Bukan gitu Sayang, tapi Mami ....""Apa yang kamu bicarakan dengan anakmu?" tanya sebuah suara.Itu suara pria dan..."Ah!"Julia teriakan kencang, suaranya berasal dari seberang sana. Hal itu membuat Dea langsung terkejut, itu jelas suara suami Julia dan Julia berteriak karena sebuah tindakan yang sayangnya tidak Dea ketahui."Mami!!!" panggil Dea panik.Akan tetapi, tidak ada jawaban. Ia berkali-kali memanggilnya, dan sambungannya pun terputus."Apa yang harus aku lakukan sekaran

  • Hamil Anak Om Miliarder   176. Dilindungi Olehnya

    "Hallo, Sayang. Ini Mami," ujar suara dari sebrang. Oh ternyata Julia, batin Dea. "Ya, Mi. Apakabar?" "Ya kabar Mami baik, tapi justru Mami ingin tanya, gimana kabar kamu? Mami lihat beritanya, dan turut prihatin. Cucu Mami... gimana dia?" tanya Julia. Dea mendesah lelah, "Alhamdulillah baik, hanya saja... aku jadi trauma dengan banyak hal." "Wajar, gak papa. Tapi Mami mau kasih tau kamu sesuatu," ujar Julia. "Apa, Mi?" "Apakah di sana ada orang?" Dea melirik Angel, tetapi sepertinya Angel mengerti dan mengisyaratkan agar Dea pergi dari sana. Alias, ia tidak apa-apa kalau ditinggal. Dea lalu pergi ke taman samping, tempat yang paling sepi dan jarang dilalui orang. "Mami sebenarnya punya rahasia yang harus Mami bicarakan denganmu," ujar Julia. "Ya, bilang aja Mi, nggak perlu ragu." "Ini soal temanmu Rani yang sekarang jadi buron itu." "Ya gimana?" Kemudian desahan keluar dari mulut Julia. "Sebenarnya pernikahan Mami nggak bahagia," Dea terkejut. "Maksudny

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status