Home / CEO / Hamil Anak CEO / Pembenci Anjani

Share

Pembenci Anjani

Author: Putri_Lotus
last update Last Updated: 2023-06-09 18:35:12
Sementara Anjani diam membeku ditempatnya. Banyak pasang mata yang mendengar ucapan Sandra tentangnya bahkan ada yang mulai menggunjing.

"Siapa anda berani beraninya memotong pembicaraan saya?" ucap Sandra angkuh.

"Saya suami Anjani. Ingat jangan pernah mengganggu istri saya lagi atau anda akan menyesal!" ancam Revan.

"Apa? Suami Anjani?" ucap Sandra terkaget.

Dia lalu menoleh ke arah Anjani dan memindai penampilan Anjani.

"Pinter juga lo menggait laki laki tampan. Penampilan lo sekarang juga beda jauh sama yang dulu. Pakai pelet apa lo?" tanya Sandra terus memprovokasi.

Anjani yang memang sedang sensitif langsung tersulut emosi. Dia lalu membalas perkataan Sandra.

"Apapun yang sekarang gue lakuin itu nggak ada sangkut pautnya sama lo San, dan siapapun jodoh gue itu juga nggak ada urusannya dengan lo. Jadi berhenti julidin hidup gue!" tegas Anjani sambil menunjuk ke arah Sandra.

"Jani kenapa sih lo tuh selalu ngegas setiap ngomong sama gue? Biasa aja dong ha ha ha ..." ejek Sand
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Hamil Anak CEO   Pertemuan di Toko Cincin

    Anjani dan Revan sontak menoleh ke belakang. "Raisa ... " desis Revan."Kamu kenal Mas sama dia?" tanya Anjani pada Revan."Tentu kami sangat kenal dekat, kami berteman dari kecil. Bahkan kami akan segera melangsungkan pertunangan!" potong Raisa mendahului Revan."Omong kosong apa yang kau bicarakan ini Raisa? Aku takkan pernah mau dan sudi menikah denganmu!"Anjani sontak menengok ke arah Revan dengan penuh tanya, "Apa benar yang dikatakan wanita ini Mas?""Tidak Anjani, aku tidak pernah punya hubungan apapun dengan Raisa dan dia hanya temanku saja, tolong percayalah padaku," bujuk Revan."Revan, apa kau tak ingat jika kita dulu sangat dekat? Bahkan dulu kau sering menolongku Revan, kita sering menghabiskan waktu berdua. Apa kau sudah lupa?" ujar Raisa mengompori.Anjani sudah mulai meragukan Revan."Sebenarnya mana yang benar Mas? Lebih baik kau jujur saja padaku Mas aku tak apa!" tukas Anjani datar.Revan langsung menatap ke arah Anjani."Anjani tatap mataku. Aku sudah berbicara d

    Last Updated : 2023-06-10
  • Hamil Anak CEO   Pertengkaran Revan Dengan Mama Linda

    "Hahh yang benar saja kau!" "Ya itu memang kenyataannya!" tukas Anjani sambil melirik lelaki itu sekilas. Lelaki itu membatu di tempatnya. Dia mulai berpikir yang tidak tidak tentang Anjani, namun dia menepisnya. "Duduklah, apa kau tidak lelah terus berdiri dengan ekspresi menggelikan seperti itu?" Tukas Anjani sambil terkekeh. Pria itu terkesiap saat Anjani menyuruhnya duduk. Dia lalu duduk di sebelah Anjani setelah dipersilahkan. "Emm boleh aku tahu namamu?" tanya pria itu. "Aku Anjani," sahutnya. "Nama yang cantik sesuai dengan orangnya. Perkenalkan aku Rivaldi, panggil saja Valdi," ucapnya memperkenalkan diri."Apa kau sering ke telaga ini? tanyanya kembali. "Ya, aku ke sini jika sedang ingin menenangkan diri dari segala masalah. Lalu kau?" Valdi tersenyum setelah mendengar Anjani bertanya. Sejujurnya dia mengagumi Anjani sejak pertama kali melihat. Dia bertekad akan mendapatkan Anjani dan akan menerima bagaimanapun masa lalunya. "Aku ke sini jika sedang stres dengan p

    Last Updated : 2023-06-10
  • Hamil Anak CEO   Mama Linda si Kepala Batu

    Tiba tiba Hendra datang dan menyahut pembicaraan Revan dan Linda. Tubuh Linda menegang saat Hendra bertanya. Dia tidak mungkin memberitahu suaminya karena takut Hendra akan memarahinya."Ehh Papa, nggak ada apa apa kok Pa. Biasalah Revan kan kalau di suruh ke sini emang agak sulit jadinya sampek di sini marah marah," ujar mama Linda berkelit.Revan sudah jengah dengan drama yang dibuat mamanya. Dia sudah hafal betul watak mamanya itu."Revan kebetulan kamu ke mari. Nanti sekalian makan malam di sini ya. Setelah itu ku ikut Papa ke ruang kerja, ada hal yang ingin Papa bicarakan berdua sama kamu," titah papa Hendra."Baik Pa!"Mama Linda lalu mengajak suami beserta anaknya untuk makan malam. Seusai makan malam, Revan mengikuti Hendra ke ruang kerja. "Mereka mau bicarain apa sih? Jadi penasaran," gumamnya.Linda yang penasaran mencoba untuk menguping, namun ternyata dia ketahuan."Siapa itu?" 'Aduh mati aku ketahuan Papa,' batin Linda.Tiba tiba Hendra menyahut lagi, "Kamu ngapain berd

    Last Updated : 2023-06-11
  • Hamil Anak CEO   Tinggal di Panti Asuhan

    Linda hanya terkekeh mendengarnya."Ahh sayang kamu bisa saja. Bagaimana kabarmu? Sudah lama kita tidak bertemu!" ujar Linda sambil merentangkan tangan memeluk orang itu."Kabarku tidak baik karena sudah lama tidak bisa menyentuhmu sayang!" ujarnya membalas pelukan Linda."Maafkan aku sayang, Mas Hendra sekarang sering di rumah jadi aku tidak bisa bebas ke luar seperti dulu. Tapi jangan khawatir aku akan berusaha memberikan service yang terbaik setiap kita bertemu," bujuk Linda sambil menggerayangi dada seseorang itu."Cukup Linda, kamu selalu membuatku mabuk kepayang. Kenapa tidak kamu tinggalkan saja si Hendra itu dan menikah denganku sayang?" ujarnya sambil mencium leher Linda.Linda mendesah dengan perlakuan lelaki itu."Sabar Mas Alex sayang tidak semudah itu. Aku masih memerlukan statusku sebagai Nyonya Purnomo sayang!" "Selalu saja begitu alasanmu. Ngomong ngomong ada apa tiba tiba kamu ingin bertemu sampai memesan tempat yang privat ini?" tanya Alex pada Linda."Aku ingin mem

    Last Updated : 2023-06-11
  • Hamil Anak CEO   Kecelakaan Tunggal

    Revan terkejut saat membaca isi surat tersebut.“Anjani ... kenapa kamu meninggalkanku?” Revan berteriak seperti orang kesetanan. Dia bergegas menelepon Andre untuk melacak keberadaan Anjani.[Halo. Ada yang bisa saya bantu Tuan?][Lacak keberadaan Anjani sekarang juga][Baik Tuan]"Kurang ajar, aku harus segera menemui Raisa."***Sementara Raisa yang sedang berbincang dengan ibunya mendadak mendengar suara notifikasi dari ponselnya.Ting[Bisa kita bertemu sekarang?][Revan, ada apa kok tumben ngajak ketemu? Tunggu ya aku akan bersiap][Baik, kutunggu di kafe bintang]Raisa tidak membalas lagi pesan Revan namun dia langsung bersiap siap."Kamu kayaknya happy banget Nak, ada apa?" tanya mamanya."Revan ngajakin aku ketemu Ma, kayaknya dia mau ngebahas masalah pertunangan kami deh Ma," ucapnya penuh antusias."Ah ternyata, semoga saja kabar bagus yang akan disampaikan Revan. Mama akan segera mengabari Tante Linda secepatnya kalau kalian sudah setuju. Ya sudah kalau begitu hati hati d

    Last Updated : 2023-06-11
  • Hamil Anak CEO   Terlacaknya Jejak Anjani

    Revan tercengang mendengar pertanyaan Hendra."Apa ada yang berniat mencelakaiku Pa?""Iya, sepertinya dia menginginkan kamu celaka!""Tapi dari mana Papa tahu?" "Tadi Papa bertemu dengan Polisi di depan UGD, dan kaya Polisi kemungkinan besar rem mobil yang kamu kemudikan blong.""Lho bagaimana bisa? Padahal saat berangkat tadi masih baik baik saja Pa!" Revan semakin tercengang dengan penuturan papanya."Papa menduga ada salah satu karyawan di kantormu yang usil. Tapi tenang saja, Polisi masih menyelidikinya."Setelah beberapa jam di rumah sakit, Revan diperbolehkan pulang bersama papanya setelah diperiksa oleh dokter."Lukanya tidak terlalu serius jadi hari ini sudah bisa pulang Pak.""Baik Dokter terima kasih," ucap Hendra."Sama sama, kalau begitu saya permisi dulu mau memeriksa pasien lain."***Sementara di sisi lain, Anjani yang tengah membantu Bu Foni memotong sayuran tiba tiba perasaannya tidak enak. Karena tidak fokus akhirnya tangannya terkena pisau yang dia gunakan."Awww

    Last Updated : 2023-06-12
  • Hamil Anak CEO   Juragan Darno Menagih Janji

    "Ahh tidak apa apa sayang," jawabnya sedikit gugup."Mama kenapa terlihat gugup begitu?" "Ah enggak kok Van cuma perasaan kamu aja. Yaudah ya Van kamu istirahat lagi aja, Mama mau ke luar dulu.""Ya silahkan Ma."Setelah mama Linda pergi dari kamar Revan, dia langsung menghubungi Andre.[Ndre tolong lihat seluruh CCTV di kantor. Siapa tahu ada jawaban!][Baik, Tuan!]***Sementara itu, Anjani yang sudah sampai di panti nampak sedikit panik setelah bertemu Dina. Pasalnya Dina pasti akan memberitahu ibu Nurma jika dia di kota ini."Aduh aku harus bagaimana. Apa sebaiknya aku pergi dari sini saja? Tapi tabunganku juga menipis." Drrrttt drrrtttTiba tiba ponselnya bergetar. Saat mengetahui ibu angkatnya yang menelepon, Anjani enggan menjawab teleponnya."Pasti mau minta uang dan ngancam ngancam lagi. Huhhh ... "Dia terus saja membiarkan teleponnya berdering dan melanjutkan aktivitasnya.***Sementara di rumah orang tua Anjani, Nurma yang sudah diberitahu Dina jika Anjani ada di kota in

    Last Updated : 2023-06-12
  • Hamil Anak CEO   Tamu Tak di Undang

    Danu dan Ratin saling berpandangan. "Emm gini Juragan, anak kami Dina itu masih kecil Juragan, sedangkan Anjani kami dengar dia sudah kembali ke kota ini namun tidak pulang ke rumah ini Juragan. Dan kami dengar dia juga sedang hamil!" "Bukankah si Anjani itu juga anak kalian? Dan apa katamu tadi? Dia hamil?” “Emm Anjani itu anak angkat kami Juragan,” ucapnya sedikit takut.Juragan Darno berpikir sejenak, “Tidak masalah, aku tidak mempermasalahkan kehamilannya, yang penting aku bisa menikahi anakmu yang cantik itu. Aku tidak mau tahu, kalau kalian tidak sanggup dengan perjanjian ini maka rumah ini beserta isinya akan menjadi milikku!" ucap juragan Darno.Juragan Darno lalu menengok pada salah satu bawahannya."Cepat cari tahu di mana calon istriku itu tinggal!" "Maaf Juragan, kami kan belum tahu orangnya gimana." celetuk salah satu bawahannya. Jugaran Darno menepuk keningnya. Ratin yang paham segera mengambil foto Anjani dan memberikannya pada preman itu. Juragan Darno yang meman

    Last Updated : 2023-06-13

Latest chapter

  • Hamil Anak CEO   The End

    "Makanya buruan nikah Val, biar Mama punya banyak cucu," celetuk Nurma. "Ahh bentar lah Ma, masih pengen sendiri dulu. Biar bebas nggak ada yang melarang," jawab Valdi santai. "Padahal nikah itu enak lho Val, keperluan apapun sudah ada yang menyiapkan, mau makan tinggal minta di masakin. Malamnya juga dapat servis, rugi lho kalau nunda-nunda," ujar Revan memprovokasi. "Gampanglah ntar kalau udah ada calonnya pasti nikah kok. Secara iparmu yang ganteng kan juga jadi incaran para Mama mertua, jadi tinggal pilih aja kalau udah kepingin menikah" ucap Valdi percaya diri. "Huu dasar kepedean!" sahut Anjani dan Arya. "Eh bentar, ini anak kalian mau dinamai siapa?" tanya Mila tiba-tiba. Semua yang ada di ruangan itu menepuk keningnya karena lupa jika bayinya belum di beri nama. "Emm, sesuai kesepakatan kami berdua, anak yang kami yang cowok kami namai Kalandra Adi Purnomo dan yang cewek namanya Alindra Putri Purnomo," jawab Revan. *** Setelah beberapa waktu mereka semua pamit undur di

  • Hamil Anak CEO   Kebahagiaan

    Revan memacu kendaraannya dengan kecepatan di atas rata-rata. Dia ingin segera sampai di rumah sakit secepatnya."Ayolah kenapa mereka lemot sekali? Nggak tahu orang lagi darurat apa?" gerutunya sambil berusaha menyalip kendaraan di depannya.Sesampainya di rumah sakit, dia bergegas menuju ruang operasi. Dia meminta izin pada dokter agar diperbolehkan menemani istrinya yang sedang berjuang."Boleh Tuan, tapi harap jangan mengganggu jalannya operasi ya, Tuan!" kata dokter."Baik, Dok."Revan segera memakai baju steril yang sudah disediakan dan segera masuk ke ruang operasi."Mas Revan," sapa Anjani dengan lirih dan lemah.Revan segera mendekat dan menciumi Anjani yang sedang berbaring di meja operasi."Sayang, kamu harus kuat demi aku dan kedua anak kita," ucap Revan menguatkan Anjani.Revan tidak beranjak dari sisi Anjani selama operasi. Saat bayi pertama berhasil di keluarkan, Revan sempat mematung mendengar suara tangis bayinya."Anakku," ucapnya lirih.Disusul ke luarnya bayi kedua

  • Hamil Anak CEO   Kontraksi

    Alex akhirnya ditangkap oleh anak buah mertuanya sendiri dan sekarang sedang diberi pelajaran oleh Pranoto. Pranoto benar-benar merampas semua aset milik Alex hingga Alex jatuh miskin. Tidak hanya itu dia juga terjerat dengan pasal berlapis. Dia tidak bisa berkutik lagi karena semua hartanya habis tak bersisa.Suami Vina berinisiatif mengajak Vina menjenguk Alex ke lapas. Bagaimana pun juga, Alex merupakan ayah kandung Vina. Alex sangat terkejut dengan kedatangan Vina dan suaminya."Nak, kamu datang menjenguk Ayah, Nak?" tanya Alex berkaca. Kini dia sadar jika keluarga lebih berarti dari segalanya."Aku datang atas permintaan suamiku. Ini aku bawakan makanan untukmu, perbaikilah dirimu dan bertobatlah. Walau bagaimana pun kau tetap ayah kandungku, meskipun kehadiranku mungkin tidak kau harapkan!" ucap Vina tanpa menoleh ke arah Alex sedikit pun. "Maafkan Ayah, Vina. Ayah sudah menoreh luka terlalu dalam di hidupmu, aku tidak pantas disebut ayah," ucap Alex tergugu. "Setidaknya aku

  • Hamil Anak CEO   Menghembuskan Nafas Terakhir

    Revan menghentikan gerakannya sejenak dan menatap Anjani dengan lekat."Ada angin apa tiba-tiba kamu ingin mengajak Mayra bertemu, hm?" tanya Revan lembut."Aku ingin berbicara dari hati ke hati dengan Mayra, Mas. Rasanya aku masih punya beban karena bahagia di atas derita orang lain," jawab Anjani.Revan hanya menanggapi ocehan Anjani dengan senyuman. Dalam hatinya sangat bangga dengan sifat istrinya yang masih memedulikan orang lain walau sudah menyakitinya secara fisik dan mental."Kamu yakin? Tapi kan dia yang sudah membunuh anak pertama kita, Sayang. Apa kamu nggak takut dia akan kembali melakukannya?" tanya Revan hati-hati."Kan ada kamu, Mas. Aku yakin kamu nggak akan membiarkanku dan anak-anak kita dalam bahaya," jawab Anjani dengan mantap."Terima kasih sudah percaya padaku Sayang. Tapi kamu harus tahu kalau Mayra sekarang berada di rumah sakit jiwa. Dan aku tidak mau mengambil risiko kalau kamu tetap ngotot ingin menemuinya.

  • Hamil Anak CEO   Nasib Linda

    DeggggPengakuan Gibran membuat Linda menjadi terkejut. Dia sama sekali tidak mengira jika Gibran akan menaruh hati pada Mayra."Kalau kau memang mencintai Mayra, kenapa kau mau menuruti perintahku untuk menghancurkan hidupnya dan menjauhinya?" tanya Linda nanar."Apa Tante sudah melupakan sesuatu?" tanya Gibran balik.Flashback On"Tante, apa tidak sebaiknya aku menikahi Mayra saja? Aku rasa sepertinya aku sudah terlanjur mencintainya. Aku berjanji tidak akan pernah membiarkannya kembali mengejar Revan, Tante!" ujar Gibran meminta pertimbangan."Tidak, kau tidak boleh menikahinya. Mayra harus menderita karena sudah berani menentangku dan terus berhubungan dengan Revan. Awas saja kalau sampai kau berani menikahi Mayra, Gibran. Di sini, akulah yang berhak memutuskan segalanya. Dan kamu hanya harus tunduk di bawah perintahku!" Flashback off"Dengan pongahnya kau memintaku meninggalkan Mayra di saat aku sudah mulai mencintainya. Apa kau pikir itu tidak menyakitkan bagiku, Tante Linda?"

  • Hamil Anak CEO   Masuk Rumah Sakit Jiwa

    Sementara di sisi lain, kondisi Mayra semakin mengenaskan setelah dia ke luar dari tempat penyiksaan. Anak buah Reno sengaja menyiksa mental Mayra hingga dia berubah menjadi tidak waras. Dia sering menangis dan tertawa dengan tiba-tiba."Revan, coba lihat anak kita cantik sekali ya seperti aku. Kamu nggak mau gendong dia Van? Coba deh Van lihat anak kita," ucap Mayra sambil menggendong boneka dan menyodorkannya pada penjaga. Kedua orang tua Mayra sengaja memperkerjakan penjaga untuk menjaga Mayra agar tidak kabur. "Pa, bagaimana ini Pa? Anak kita seperinya sudah gila, Pa? Segera lakukan sesuatu Pa, aku tidak bisa melihatnya seperti ini lebih lama," ucap Fatma sambil menangis."Tidak ada cara lain lagi Ma, kita harus membawa Mayra ke rumah sakit jiwa."Mau tidak mau akhirnya Fatma harus rela jika Mayra dibawa ke rumah sakit jiwa. Polisi juga tidak menangkap Mayra kembali dengan alasan Mayra sakit jiwa. Setiap hari Mayra selalu meracau dan menganggap setiap lelaki yang melintas di de

  • Hamil Anak CEO   Jalang Teriak Jalang

    Ucapan wanita itu seketika menarik perhatian khalayak. Mereka segera mendekat untuk menyaksikan perseteruan yang terjadi."Anda ini siapa kok main menuduh istri saya? Apa tidak mali berteriak di muka umum?" tanya Revan."Asal kamu tahu, saya calon istri Dika. Kami akan menikah sebentar lagi atas perjodohan yang dilakukan oleh Kakek Pranoto. Tapi gara-gara kamu," ucapnya sambil menunjuk Anjani. "Pernikahan saya gagal!" teriaknya."Oh, bukannya kamu yang jadi selingkuhan Dika dulu ya?" tanya Anjani santai.Muka wanita itu makin memerah saat Anjani menyebutnya selingkuhan. "Heh jaga ucapanmu ya, jalang. Asal kamu tahu, jauh sebelum kalian menjalin hubungan, Kakekku dan Kakek Pranoto sudah sepakat untuk menjodohkan kami. Tapi gara-gara kehadiranmu, Dika lebih memilih kamu alih-alih menikah denganku." "Tapi kenyataannya di belakangku kalian juga tetap menjalin hubungan spesial bukan? Lalu di mana letak kesalahanku? Ingat ya, semenjak Dika memutuskan untuk menduakanku, di saat itu pula ak

  • Hamil Anak CEO   Berusaha Memaafkan

    Walau sedikit terkejut dengan kedatangan wanita itu, Nurma tetap bersikap tenang dan mempersilahkannya untuk duduk. "Maaf ada angin apa tiba-tiba Anda ke mari, Jeng Linda?" Linda menghela nafasnya sebelum menjawab pertanyaan Nurma. Dia sadar betul kalau Nurma sedikit kurang nyaman dengan kehadirannya ini."Begini Jeng, kehadiran saya ke sini karena saya ingin bertemu dengan Revan dan Anjani," jelas Linda."Maaf, ada perlu apa ya? Kalau kehadiran Anda hanya untuk menyakiti hati menjatuhkan mental putri saya, maaf saya tidak akan pernah membiarkan itu terjadi!" ucap Nurma menimpali."Oh tidak, Jeng Nurma tenang saja saya tidak akan menyakiti hati mereka. Justru kedatangan saya ke sini ingin meminta maaf," jawab Linda.Nurma melongo mendengar penuturan Linda."Apa aku tidak salah dengar?" tanya Nurma memastikan."Iya, kamu tidak salah dengar, Jeng. Kedatanganku ke sini karena aku ingin meminta maaf pada mereka berdua. Aku sudah menyadari semua kesalahanku pada mereka, terutama Anjani."

  • Hamil Anak CEO   Masakan Keasinan

    Mbok Sum segera mematikan kompor agar cabai yang digoreng Revan berhenti meletup.“Aduh, Tuan makanya kalau mau goreng cabai itu diiris dulu biar nggak jadi bom,” keluh mbok Nem. “Udah sini biar Mbok Nem aja yang masak Tuan!” ucap mbok Nem ingin membantu.Tapi Revan menolak, dia kekeh ingin memasak sendiri demi memenuhi permintaan Anjani. Dia melanjutkan acara memasaknya sambil melihat tutorial di yukyup. Dan setelah dua jam bertempur dan membuat dapur berantakan akhirnya Revan bisa menyelesaikan masakannya dan menyajikannya di meja makan.“Sayang, aku sudah selesai memasak sesuai pesananmu!” ucap Revan semringah.“Wah benarkah, Mas? Coba sini aku mau langsung mencicipinya,” ucap Anjani antusias.“Hmm penampilannya cukup menarik,” sambung Anjani lagi.“Ayo dong dicoba bagaimana rasanya?” pinta Revan.Anjani segera mengambil nasi dan menyendokkan lauknya ke piring. Dia mulai menyuapkan nasi dan lauk itu ke mulutnya. Namun gerakannya terhenti dan dia langsung menatap Revan lalu memberik

DMCA.com Protection Status