Beranda / CEO / Hamil Anak CEO / POV Nurma (Menguping Pembicaraan Anjani dan Raisa)

Share

POV Nurma (Menguping Pembicaraan Anjani dan Raisa)

Penulis: Putri_Lotus
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-24 11:00:00

Aku terkejut dengan semua yang kudengar. Ternyata mereka bukan hanya sekedar saling kenal, tetapi sepertinya pernah terjadi sesuatu diantara mereka bertiga, bahkan mungkin mereka sedang ada masalah, pikirku. Aku terus saja melanjutkan kegiatan mengupingku.

"Aku tahu kalau sebenarnya dalam hatimu masih menginginkan suamiku untuk menjadi pendampingmu. Tapi aku berharap kamu tidak punya pikiran untuk kembali berusaha merebut suamiku. Apalagi kamu akan segera menikah dengan Kak Arya. Aku berharap semoga kelak kita bisa menjadi ipar yang rukun, aku tidak ingin kedua orang tuaku tahu tentang ini. Kasihan mereka!" ujar anakku lagi.

"Tenang saja, aku bukan perempuan yang akan tega merebut kebahagiaan perempuan lain. Aku akui waktu itu aku khilaf, tapi berkat Arya sekarang aku sadar jika aku tidak bisa memaksakan cinta. Aku masih dalam fase berusaha menerima takdir ini. Dan aku ingin memberikan Arya kesempatan untuk memenangkan hatiku. Anjani maafkan aku hampir merusak ru
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Hamil Anak CEO   Babak Belur di Keroyok Preman

    Agung bergegas menyusul Arya ke lokasi yang sudah dikirimkan anaknya. Tak lupa dia membawa body guard demi keselamatan dan segera memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi. Sesampainya di sana, dia melihat Arya terkapar setelah melibas beberapa preman yang sempat menghadangnya. "Arya, bagaimana keadaanmu?""Aku kepayahan Pa, tapi untung saja aku bisa melumpuhkan mereka. Ada satu orang berhasil kabur Pa," Arya terbatuk batuk sebelum akhirnya pingsan. Agung segera membawanya pulang dan memanggil dokter keluarga. "Kalian urus preman itu dan cari tahu motif pengeroyokan ini. Aku akan membawa Arya pulang!" "Baik, Tuan!" ***Sesampainya di rumah, dia segera memapah Arya ke dalam kamar. Anjani dan Revan yang mendengar suara mobil Agung langsung bergegas ke luar kamar begitu juga dengan Nurma."Lho Kak Arya kenapa Pa? Kok babak belur dan berdarah gini?" tanya Anjani kaget. "Kakakmu baru saja dikeroyok preman, Van tolong bantu Papa membawa Arya ke kamar," pintanya pada Revan."Baik, Pa.

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-24
  • Hamil Anak CEO   Rina Yang Sulit di Tebak

    Rina hanya mengabaikan Alex yang terus saja mendesaknya untuk bicara. Dia memilih kembali ke kamarnya dan melanjutkan tidurnya."Rina, jawab pertanyaanku dulu. Siapa lagi gundik yang kamu maksud itu? Jangan membuatku bertanya tanya Rin!"Rina akhirnya duduk di ranjang dan menatap tajam sang suami. "Siapa lagi kalau bukan si Linda. Bukankah dia gundikmu yang sangat kau manja? Sampai sampai segala keinginannya kamu turuti hingga kau berani memanggilku dengan sebutan nama?" ucap Rina sinis.Alex terperangah, dia sedikit aneh dengan sikap Rina yang begitu tenang kali ini."Tidak usah terkejut Pa, aku sudah tahu sepak terjangmu di luar sana. Jangan mengira jika diamku adalah karena aku bodoh dan tidak tahu apapun tentangmu. Kamu boleh menemuinya besok, tapi aku harus ikut!" perintah Rina."Ta-tapi ... ""Tenang saja, aku tidak akan ikut turun. Aku akan memantau dari jauh, jadi kau tidak usah khawatir lagi!""Sebenarnya apa yang

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-25
  • Hamil Anak CEO   Perseteruan Istri Sah dan Pelakor

    Sedangkan Alex masih saja diam tidak menanggapi Linda. Dia tetap terfokus dengan tablet yang ada di tangannya."Lex, kamu tuh dengar nggak sih apa yang aku bicarakan?" tanya Linda geram."Memangnya apa yang sering kita lakukan? Bukankah sudah lama aku memutuskan hubungan denganmu?""Lex, jujur aku rindu dengan sentuhanmu. Sudah lama aku tidak pernah mendapatkannya dari Mas Hendra," ucap Linda sendu."Kalau hanya itu yang ingin kau sampaikan, sebaiknya aku pulang saja. Masih ada banyak hal yang lebih penting yang harus kuurus!" Saat Alex beranjak pergi Linda mencekal tangannya.Rina yang bersembunyi di balik toilet privat room kafe mengepalkan tangannya dengan erat, namun dia masih tetap berusaha tenang dan terus merekam semua adegan di depannya walau hatinya sudah terbakar."Ada apa lagi? Jangan sentuh tanganku!""Apa kau tahu? Agung sudah menemukan anak mereka yang hilang!"DegggAlex menun

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-25
  • Hamil Anak CEO   Sakit Hati Linda

    Linda tak bisa lagi menahan amarah yang sedari tadi dia tahan. Dia tidak terima dikatai pelakor oleh Rina."Jaga mulutmu Rina, jangan sembarangan mengataiku pelakor!" pekik Linda."Lalu kata apa yang pantas disematkan untuk wanita yang suka menggoda lelaki orang? Dasar pezina!" sarkas Rina.Alex merasa tersinggung dengan ucapan Rina karena dia sendiri juga menikmati setiap sentuhan yang diberikan Linda. Dia membiarkan orang lain masuk dalam rumah tangganya walau hanya sekedar memenuhi hasrat kelelakiannya saja."Rina hentikan ucapanmu! Semua itu hanya masa lalu dan juga sudah berlalu. Kuakui aku salah karena memberikan kesempatan pada Linda untuk masuk ke kehidupanku. Tapi apa aku sudah tidak punya kesempatan lagi untuk memperbaiki semuanya?" tutur Alex."Bagaimana mungkin kau bisa dengan semudah itu mengatakan ingin memperbaiki semuanya sedangkan pondasi saja sudah kau hancurkan? Kau sendiri yang sudah membuka tamu di rumah kita. Kalau kau t

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-25
  • Hamil Anak CEO   Kompensasi Untuk Orang Tua Angkat Anjani

    Sementara di tempat lain, Revan dan Agung bergegas ke rumah sakit tempat orang tua angkat Anjani dirawat. Mereka langsung menuju ke ruangan VVIP rumah sakit.Ratin yang sudah sadar terkejut dengan kedatangan Revan."Selamat pagi Bu, bagaimana keadaan Ibu? Apakah sudah lebih baik?" tanya Revan lembut."Nak Revan, kabar Ibu sudah membaik tapi Ayahmu belum sadar juga," tutur Ratin berekspresi sedih. Sejujurnya dia berharap suaminya mati saja agar tidak ada lagi yang selalu menasihatinya setiap hari."Tidak ada apa apa Bu, Ayah mungkin masih dalam pengaruh obat bius. Nanti juga pasti sadar!" sambung Revan.Ratin melirik ke arah samping Revan. Dia tampak asing dan sepertinya belum pernah bertemu dengan lelaki di samping menantunya ini."Nak Revan membawa siapa? Sepertinya Ibu tidak pernah melihatnya?" 'Boleh juga orang ini. Dia terlihat gagah dan juga sepertinya orang kaya. Aku harus bisa mendapatkannya, persetan dengan Mas Danu kalau aku bisa mendapatkan yang lebih kaya maka aku bersedia

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-27
  • Hamil Anak CEO   Membeli Baju Haram

    Para warga yang menolong korban itu langsung berlari ke mobil Agung dan mengetuk kaca mobil. Mereka sedikit meneriaki pada Agung dan Revan untuk dimintai pertanggung jawaban.“Pak tolong turun dulu karena mobil Bapak sudah menabrak anak itu!” seru salah satu warga.“Ayo kita turun dulu Van!” ajak Agung pada Revan.Agung dan Revan segera turun dari mobil dan mendekat ke arah korban tersebut.Saat mereka berdua mendekat, para warga langsung memberi jalan pada keduanya. Revan terkejut karena ternyata Dina lah yang jadi korbannya.“Dina ...”“Kamu mengenalnya Van?” tanya Agung seraya menengok ke arah Revan.“Dia adik angkat istriku Pa!”“Kalau begitu ayo kita harus segera membawanya ke rumah sakit sekarang!” ajak Agung.Mereka segera membawa Dina ke rumah sakit dengan dibantu warga. Darah tak berhenti mengucur

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-27
  • Hamil Anak CEO   Perseteruan di Pusat Perbelanjaan

    Nurma dan Anjani langsung menoleh ke arah suara itu berasal. Dia tak mengira jika akan bertemu Sandra di sini."Duh pantas aja tiba tiba hawanya jaid panas padahal ber AC, rupanya kedatangan titisan Mak Lampir," ejek Anjani balik."Eh coba ulang, apa lo bilang tadi?" tanya Salsa bersungut."Titisan Mak Lampir," ulang Anjani dengan wajah mengejek."Enak aja cantik cantik gini dibilang Mak Lampir," sungut Sandra mengepalkan tangan. Anjani terkekeh geli."Anjani, kamu kenal sama orang aneh ini?" tanya Nurma sedikit mengejek Sandra."Nggak tahu nih Ma, sok kenal sok dekat tuh orang," ujar Anjani pura pura lupa.Sandra yang tak terima dengan ejekan Anjani terlihat sangat kesal."Eh Anjani, songong banget lo sekarang mentang mentang udah jadi orang kaya. Orang kaya baru aja lagak lu udah ketinggian. Kalau kere ya kere aja nggak usah sok banyak duit!" hina Sandra."Idih kok nyolot sih Mbak? Situ ngiri ya? Ya udah deh aku nganan aja kalau gitu," tutur Anjani terus mengejek."Alah lagak lo, ba

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-28
  • Hamil Anak CEO   Sandra Simpanan Rusli

    Nurma menggelengkan kepalanya melihat tingkah manusia di depannya ini yang sombongnya setinggi langit. Diam diam dia memfoto Sandra dan mengirimkannya pada asisten suaminya. Tak berapa ada panggilan masuk ke ponsel Nurma dan tak luput dari pantauan Sandra."Tuh kan baru juga diomongin udah mulai mengkhayal, sok sokan ngangkat telepon kayak orang penting aja. Dasar kalian!" cerca Sandra pada Nurma."Aduuh San, perasaan dari tadi mulut lo nggak berhenti menghina gue sama Mama gue. Sebenarnya itu mulut atau kaleng bocor sih? Udah diam aja bisa nggak sih? Suara cempreng aja bangga banget bisa ngehina orang lain!" sungut Anjani sebal. Tak berapa lama Nurma menyahut. "Kamu Sandra yang kerja di perusahaan cabang Wiguna Grup ya?" tanya Nurma sambil terus menempelkan ponselnya di telinga.Sandra menautkan alisnya. Dia heran dari mana orang ini tahu tempatnya bekerja."Iya, benar dari mana anda tahu?" tanya Sandra menyelidik. "Tunggu saja, tak lama lagi kamu akan mendapat kejutan yang akan me

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-28

Bab terbaru

  • Hamil Anak CEO   The End

    "Makanya buruan nikah Val, biar Mama punya banyak cucu," celetuk Nurma. "Ahh bentar lah Ma, masih pengen sendiri dulu. Biar bebas nggak ada yang melarang," jawab Valdi santai. "Padahal nikah itu enak lho Val, keperluan apapun sudah ada yang menyiapkan, mau makan tinggal minta di masakin. Malamnya juga dapat servis, rugi lho kalau nunda-nunda," ujar Revan memprovokasi. "Gampanglah ntar kalau udah ada calonnya pasti nikah kok. Secara iparmu yang ganteng kan juga jadi incaran para Mama mertua, jadi tinggal pilih aja kalau udah kepingin menikah" ucap Valdi percaya diri. "Huu dasar kepedean!" sahut Anjani dan Arya. "Eh bentar, ini anak kalian mau dinamai siapa?" tanya Mila tiba-tiba. Semua yang ada di ruangan itu menepuk keningnya karena lupa jika bayinya belum di beri nama. "Emm, sesuai kesepakatan kami berdua, anak yang kami yang cowok kami namai Kalandra Adi Purnomo dan yang cewek namanya Alindra Putri Purnomo," jawab Revan. *** Setelah beberapa waktu mereka semua pamit undur di

  • Hamil Anak CEO   Kebahagiaan

    Revan memacu kendaraannya dengan kecepatan di atas rata-rata. Dia ingin segera sampai di rumah sakit secepatnya."Ayolah kenapa mereka lemot sekali? Nggak tahu orang lagi darurat apa?" gerutunya sambil berusaha menyalip kendaraan di depannya.Sesampainya di rumah sakit, dia bergegas menuju ruang operasi. Dia meminta izin pada dokter agar diperbolehkan menemani istrinya yang sedang berjuang."Boleh Tuan, tapi harap jangan mengganggu jalannya operasi ya, Tuan!" kata dokter."Baik, Dok."Revan segera memakai baju steril yang sudah disediakan dan segera masuk ke ruang operasi."Mas Revan," sapa Anjani dengan lirih dan lemah.Revan segera mendekat dan menciumi Anjani yang sedang berbaring di meja operasi."Sayang, kamu harus kuat demi aku dan kedua anak kita," ucap Revan menguatkan Anjani.Revan tidak beranjak dari sisi Anjani selama operasi. Saat bayi pertama berhasil di keluarkan, Revan sempat mematung mendengar suara tangis bayinya."Anakku," ucapnya lirih.Disusul ke luarnya bayi kedua

  • Hamil Anak CEO   Kontraksi

    Alex akhirnya ditangkap oleh anak buah mertuanya sendiri dan sekarang sedang diberi pelajaran oleh Pranoto. Pranoto benar-benar merampas semua aset milik Alex hingga Alex jatuh miskin. Tidak hanya itu dia juga terjerat dengan pasal berlapis. Dia tidak bisa berkutik lagi karena semua hartanya habis tak bersisa.Suami Vina berinisiatif mengajak Vina menjenguk Alex ke lapas. Bagaimana pun juga, Alex merupakan ayah kandung Vina. Alex sangat terkejut dengan kedatangan Vina dan suaminya."Nak, kamu datang menjenguk Ayah, Nak?" tanya Alex berkaca. Kini dia sadar jika keluarga lebih berarti dari segalanya."Aku datang atas permintaan suamiku. Ini aku bawakan makanan untukmu, perbaikilah dirimu dan bertobatlah. Walau bagaimana pun kau tetap ayah kandungku, meskipun kehadiranku mungkin tidak kau harapkan!" ucap Vina tanpa menoleh ke arah Alex sedikit pun. "Maafkan Ayah, Vina. Ayah sudah menoreh luka terlalu dalam di hidupmu, aku tidak pantas disebut ayah," ucap Alex tergugu. "Setidaknya aku

  • Hamil Anak CEO   Menghembuskan Nafas Terakhir

    Revan menghentikan gerakannya sejenak dan menatap Anjani dengan lekat."Ada angin apa tiba-tiba kamu ingin mengajak Mayra bertemu, hm?" tanya Revan lembut."Aku ingin berbicara dari hati ke hati dengan Mayra, Mas. Rasanya aku masih punya beban karena bahagia di atas derita orang lain," jawab Anjani.Revan hanya menanggapi ocehan Anjani dengan senyuman. Dalam hatinya sangat bangga dengan sifat istrinya yang masih memedulikan orang lain walau sudah menyakitinya secara fisik dan mental."Kamu yakin? Tapi kan dia yang sudah membunuh anak pertama kita, Sayang. Apa kamu nggak takut dia akan kembali melakukannya?" tanya Revan hati-hati."Kan ada kamu, Mas. Aku yakin kamu nggak akan membiarkanku dan anak-anak kita dalam bahaya," jawab Anjani dengan mantap."Terima kasih sudah percaya padaku Sayang. Tapi kamu harus tahu kalau Mayra sekarang berada di rumah sakit jiwa. Dan aku tidak mau mengambil risiko kalau kamu tetap ngotot ingin menemuinya.

  • Hamil Anak CEO   Nasib Linda

    DeggggPengakuan Gibran membuat Linda menjadi terkejut. Dia sama sekali tidak mengira jika Gibran akan menaruh hati pada Mayra."Kalau kau memang mencintai Mayra, kenapa kau mau menuruti perintahku untuk menghancurkan hidupnya dan menjauhinya?" tanya Linda nanar."Apa Tante sudah melupakan sesuatu?" tanya Gibran balik.Flashback On"Tante, apa tidak sebaiknya aku menikahi Mayra saja? Aku rasa sepertinya aku sudah terlanjur mencintainya. Aku berjanji tidak akan pernah membiarkannya kembali mengejar Revan, Tante!" ujar Gibran meminta pertimbangan."Tidak, kau tidak boleh menikahinya. Mayra harus menderita karena sudah berani menentangku dan terus berhubungan dengan Revan. Awas saja kalau sampai kau berani menikahi Mayra, Gibran. Di sini, akulah yang berhak memutuskan segalanya. Dan kamu hanya harus tunduk di bawah perintahku!" Flashback off"Dengan pongahnya kau memintaku meninggalkan Mayra di saat aku sudah mulai mencintainya. Apa kau pikir itu tidak menyakitkan bagiku, Tante Linda?"

  • Hamil Anak CEO   Masuk Rumah Sakit Jiwa

    Sementara di sisi lain, kondisi Mayra semakin mengenaskan setelah dia ke luar dari tempat penyiksaan. Anak buah Reno sengaja menyiksa mental Mayra hingga dia berubah menjadi tidak waras. Dia sering menangis dan tertawa dengan tiba-tiba."Revan, coba lihat anak kita cantik sekali ya seperti aku. Kamu nggak mau gendong dia Van? Coba deh Van lihat anak kita," ucap Mayra sambil menggendong boneka dan menyodorkannya pada penjaga. Kedua orang tua Mayra sengaja memperkerjakan penjaga untuk menjaga Mayra agar tidak kabur. "Pa, bagaimana ini Pa? Anak kita seperinya sudah gila, Pa? Segera lakukan sesuatu Pa, aku tidak bisa melihatnya seperti ini lebih lama," ucap Fatma sambil menangis."Tidak ada cara lain lagi Ma, kita harus membawa Mayra ke rumah sakit jiwa."Mau tidak mau akhirnya Fatma harus rela jika Mayra dibawa ke rumah sakit jiwa. Polisi juga tidak menangkap Mayra kembali dengan alasan Mayra sakit jiwa. Setiap hari Mayra selalu meracau dan menganggap setiap lelaki yang melintas di de

  • Hamil Anak CEO   Jalang Teriak Jalang

    Ucapan wanita itu seketika menarik perhatian khalayak. Mereka segera mendekat untuk menyaksikan perseteruan yang terjadi."Anda ini siapa kok main menuduh istri saya? Apa tidak mali berteriak di muka umum?" tanya Revan."Asal kamu tahu, saya calon istri Dika. Kami akan menikah sebentar lagi atas perjodohan yang dilakukan oleh Kakek Pranoto. Tapi gara-gara kamu," ucapnya sambil menunjuk Anjani. "Pernikahan saya gagal!" teriaknya."Oh, bukannya kamu yang jadi selingkuhan Dika dulu ya?" tanya Anjani santai.Muka wanita itu makin memerah saat Anjani menyebutnya selingkuhan. "Heh jaga ucapanmu ya, jalang. Asal kamu tahu, jauh sebelum kalian menjalin hubungan, Kakekku dan Kakek Pranoto sudah sepakat untuk menjodohkan kami. Tapi gara-gara kehadiranmu, Dika lebih memilih kamu alih-alih menikah denganku." "Tapi kenyataannya di belakangku kalian juga tetap menjalin hubungan spesial bukan? Lalu di mana letak kesalahanku? Ingat ya, semenjak Dika memutuskan untuk menduakanku, di saat itu pula ak

  • Hamil Anak CEO   Berusaha Memaafkan

    Walau sedikit terkejut dengan kedatangan wanita itu, Nurma tetap bersikap tenang dan mempersilahkannya untuk duduk. "Maaf ada angin apa tiba-tiba Anda ke mari, Jeng Linda?" Linda menghela nafasnya sebelum menjawab pertanyaan Nurma. Dia sadar betul kalau Nurma sedikit kurang nyaman dengan kehadirannya ini."Begini Jeng, kehadiran saya ke sini karena saya ingin bertemu dengan Revan dan Anjani," jelas Linda."Maaf, ada perlu apa ya? Kalau kehadiran Anda hanya untuk menyakiti hati menjatuhkan mental putri saya, maaf saya tidak akan pernah membiarkan itu terjadi!" ucap Nurma menimpali."Oh tidak, Jeng Nurma tenang saja saya tidak akan menyakiti hati mereka. Justru kedatangan saya ke sini ingin meminta maaf," jawab Linda.Nurma melongo mendengar penuturan Linda."Apa aku tidak salah dengar?" tanya Nurma memastikan."Iya, kamu tidak salah dengar, Jeng. Kedatanganku ke sini karena aku ingin meminta maaf pada mereka berdua. Aku sudah menyadari semua kesalahanku pada mereka, terutama Anjani."

  • Hamil Anak CEO   Masakan Keasinan

    Mbok Sum segera mematikan kompor agar cabai yang digoreng Revan berhenti meletup.“Aduh, Tuan makanya kalau mau goreng cabai itu diiris dulu biar nggak jadi bom,” keluh mbok Nem. “Udah sini biar Mbok Nem aja yang masak Tuan!” ucap mbok Nem ingin membantu.Tapi Revan menolak, dia kekeh ingin memasak sendiri demi memenuhi permintaan Anjani. Dia melanjutkan acara memasaknya sambil melihat tutorial di yukyup. Dan setelah dua jam bertempur dan membuat dapur berantakan akhirnya Revan bisa menyelesaikan masakannya dan menyajikannya di meja makan.“Sayang, aku sudah selesai memasak sesuai pesananmu!” ucap Revan semringah.“Wah benarkah, Mas? Coba sini aku mau langsung mencicipinya,” ucap Anjani antusias.“Hmm penampilannya cukup menarik,” sambung Anjani lagi.“Ayo dong dicoba bagaimana rasanya?” pinta Revan.Anjani segera mengambil nasi dan menyendokkan lauknya ke piring. Dia mulai menyuapkan nasi dan lauk itu ke mulutnya. Namun gerakannya terhenti dan dia langsung menatap Revan lalu memberik

DMCA.com Protection Status