Beranda / CEO / Hamil Anak CEO / Mengantar Lamaran

Share

Mengantar Lamaran

Penulis: Putri_Lotus
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-29 13:02:53

Nurma menepuk keningnya karena lupa akan hal itu. Dia segera mengajak Anjani menyiapkan hantaran untuk dibawa besok. Mereka meminta bantuan teman Nurma untuk memesan hantaran besok karena sangat mendadak.

"Enaknya punya anak perempuan, bisa diajak ini itu," ujar Nurma terkekeh.

"Bisa diajak cerita juga ya Ma," jawab Anjani ikut terkekeh.

***

Hari berikutnya, keluarga Arya bersiap untuk pergi ke rumah Raisa. Terlihat juga keluarga Raisa sudah menunggu. Keluarga Arya disambut hangat oleh keluarga Raisa namun Widya dan suaminya terkejut dengan kehadiran Anjani serta Revan yang ikut di rombongan Arya. Mereka menyembunyikan keterkejutannya dibalik senyuman.

"Maksud kedatangan kami ke sini ingin melamarkan putri anda Nak Raisa untuk anak kami Arya. Sudikah kiranya keluarga Tuan Prasetyo menerima pinangan kami?" tutur Agung.

"Yang menjalani anak anak kita maka segala keputusan saya serahkan pada putri kami Tuan. Kami sebagai orang tua hanya bisa mendukung apapun yang menjadi keputusan anak k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Hamil Anak CEO   Malam Pengantin

    "Apa? Bukankah selama ini perusahaan sudah meningkatkan sistem keamanannya? Bagaimana mungkin bisa kebobolan?" tanya Revan kaget."Saya juga tidak tahu Tuan. Saya baru saja mendapat laporan dari staff IT!" "Segera atasi semuanya Ndre, besok harus segera ditindaklanjuti!" "Baik Tuan!" TuutttRevan menyugar rambutnya, malam romantisnya bersama Anjani terganggu karena masalah di perusahaan. Namun tidak habis akal, Anjani menghibur serta mengembalikan mood Revan."Maafkan aku Dek, gara gara masalah di perusahaan jadi merusak suasana romantis kita," ucap Revan meminta maaf."Kenapa harus meminta maaf Mas? Semua bukan kesalahanmu. Lebih baik Mas segera selesaikan dulu masalahnya biar nggak kepikiran," nasehat Anjani. Akhirnya Revan mengajak Anjani pulang ke rumah. Sepanjang perjalanan Anjani tertidur karena mengantuk. Revan menggendong Anjani ke dalam kamar karena tak mau membangunkannya.***Keesokan harinya, pagi pagi sekali Revan langsung meluncur ke perusahaan bahkan mengabaikan sar

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-30
  • Hamil Anak CEO   Gempuran Malam Pertama

    Akhirnya Anjani pasrah dan membiarkan Revan ikut mandi bersamanya."Tapi cuma mandi doang ya Mas jangan aneh aneh," kata Anjani sedikit cemas."Iya cuma mandi aja kok, gerah nih. Tapi main main sedikit nggak apalah ya he he he!" goda Revan."Maaaassss ... " Wajah Anjani memerah seperti kepiting rebus.Revan langsung melucuti baju Anjani tanpa mempedulikan Anjani yang panik. "Mas aku bisa lepas sendiri Mas biar aku lepasin sendiri," protes Anjani."Ssstttt diam aja jangan banyak protes!" Setelah melucuti pakaian Anjani, dia juga melucuti pakaiannya sendiri setelah itu langsung menggendong Anjani ala bridal style ke kamar mandi dan menurunkannya di kamar mandi. Anjani merasa malu karena tubuhnya terekspos oleh Revan. Namun dia sedikit terpana dengan badan atletis Revan."Dek, gosok punggungku!" Anjani menuruti perintah Revan dengan menggosok punggung suaminya.Setelah selesai menggosok punggung Revan, kini giliran Revan menyuruh Anjani berbalik."Dek, sekarang giliran kamu yang berba

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-30
  • Hamil Anak CEO   Balada Pengantin Baru

    Anjani sedikit terkejut. Dia kemudian teringat dengan aktivitasnya bersama Revan semalam. "M-Mas a-aku mandi dulu ya," kata Anjani mengalihkan perhatian Revan.Namun saat dia hendak menapak lantai, bagian intinya terasa masih sakit hingga akhirnya dia memutuskan untuk duduk sejenak.Melihat Anjani nampak kesakitan saat hendak berdiri, Revan langsung bangkit dan menghampiri istrinya dengan sedikit panik."Sayang masih sakit ya itunya? Apa kita ke dokter saja?" tanya Revan khawatir."Eh nggak usah Mas, malu. Nggak apa apa kok paling nanti lama lama juga sembuh sendiri kok," jawab Anjani.Akhirnya Revan memapah Anjani menuju kamar mandi."Mas udah kamu ke luar dulu ya aku mau mandi," kata Anjani."Aku mandiin sekalian ya Dek kasihan kamu sepertinya kesakitan gitu."GlukkkkBulu kuduk Anjani meremang saat tangan nakal Revan mulai menyentuh tubuhnya.“Mas, kamu tuh seka

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-31
  • Hamil Anak CEO   Kado Terindah

    Revan tertegun setelah mendapat laporan dari Andre. Anjani menyadari jika raut wajah Revan berubah. Dia segera mengelus lengan suaminya."Ada apa Mas?" tanya Anjani."Mama ... Mamaku datang Anjani ... Mama datang menemuiku!" ujarnya dengan perasaan bahagia. "Ini adalah kado pernikahan terindah bagiku," ucap Revan lagi."Kamu benar, Mas."Matanya yang berembun menyiratkan kerinduan akan sosok ibu kandung. Dia segera menyudahi sarapan mereka dan bergegas menuju kantor.***Anjani tidak memperbolehkan Revan menyetir karena suasana hatinya saat ini tidak menentu. Anjani dan Revan pergi diantar sopir. Sepanjang perjalanan, Revan terus menggandeng tangan Anjani seperti takut kehilangan. Sesampainya di kantor, dia segera mengajak Anjani ke ruangannya dengan sedikit terburu buru."Pelan-pelan Mas jalannya!" tegur Anjani."Maafkan aku Sayang aku terlalu bersemangat," ujar Revan lalu memelankan langkahnya.Dia segera mendorong pintu dan bergegas masuk ke ruangannya. Langkahnya terhenti ketika d

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-01
  • Hamil Anak CEO   Talak Tiga Untuk Linda

    Linda yang sedang merencanakan sesuatu untuk mencelakai Anjani terkejut dan langsung berbalik menatap Hendra yang berdiri di belakangnya. Ponselnya yang masih terhubung Alex langsung dia matikan begitu saja."M-Mas Hendra. Ini ... ini tidak seperti yang kamu dengar. Aku bisa bisa menjelaskan semuanya!" tutur Linda terbata-bata."Apa lagi yang ingin kamu jelaskan Linda? Sudah jelas jika kamu masih berhubungan dengan Alex di belakangku. Kau bahkan masih kekeh ingin memisahkan Revan dengan istrinya. Tega sekali kamu dengan anak dan menantuku. Sebenarnya apa salah Anjani padamu Linda?""Aku tahu Revan bukan anakmu tapi bukan berarti kau bisa seenaknya mengatur hidup anakku!" lanjutnya.Linda tercekat tak mampu menjawab, Anjani tidak pernah punya salah dengannya tapi dia yang selalu berambisi untuk menyingkirkan Anjani. Dia membisu tak menjawab pertanyaan Hendra.Hendra berlalu meninggalkan Linda ke kamarnya. Sedangkan Linda masi

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-01
  • Hamil Anak CEO   Tiket Bulan Madu dari Mama Mila

    Karena Linda bebal tidak mau pergi dari rumah Hendra, akhirnya Hendra memanggil satpam untuk menyeret Linda. Sepanjang langkah Linda terus meronta meminta dilepaskan. "Awas saja kamu Mas, aku akan membuat perhitungan denganmu! Lihat saja kau akan menyesal!" umpat Linda. Sepeninggal Linda dari rumah Hendra, lelaki paruh baya itu segera menuju ruang kerjanya, dia melampiaskan kekecewaannya dengan berdiam diri di dalam ruangan kerjanya hingga larut malam. *** Sementara di rumah Mila, Revan tengah ingin bermanja dengan Anjani di kamar karena mereka diwajibkan untuk menginap di sana sedangkan mereka tidak ada kegiatan. Revan tiduran sambil bekerja lewat hapenya di paha Anjani yang sedang duduk di sofa kamar sambil membaca majalah. Sesekali dia meraba raba bagian sensitif Anjani hingga membuat Anjani kegelian. "Mas, geli Mas!" lenguh Anjani. Revan langsung bangkit dan menatap wajah Anjani dengan penuh gairah. "Habisnya kamu bikin aku gemas sih, aku jadi ingin makan kamu jadinya," uj

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-02
  • Hamil Anak CEO   Mertua Yang Sesungguhnya

    "Emmm rahasia dong," canda Revan."Iihh kok pakai rahasia segala sih Mas aku penasaran nih!""Mau tahu aja apa mau tahu banget?" goda Revan."Mau tahu banget Mas, ayolah kasih tahu aku Mas," rengek Anjani."Sun dulu dong," pinta Revan sambil menunjuk pipi kirinya."Muach. Tuh udah Mas, buruan kasih tahu dong aku kepo nih.""Sabar dong Sayang. Jadi aku tuh ingin banget punya anak lagi, ingin tahu rasanya dipanggil Ayah, ingin merasakan rasanya begadang jagain bayi. Aku selalu berdoa semoga di perutmu segera hadir malaikat kecil untuk keluarga kita," ucap Revan penuh harap."Ternyata keinginan kita sama Mas, aku juga ingin sekali segera punya anak lagi, semoga kita bisa segera punya anak ya Mas," sambung Anjani."Iya semoga doa kita segera terkabul. Bagaimana kalau kita mencicilnya sekarang?" tanya Revan menaik turunkan alisnya."Tuh kan mulai deh," ujar Anjani memutar bola matanya."Ka

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-02
  • Hamil Anak CEO   Bertemu Pengganggu

    Mila terus menerus mengajak Anjani untuk mengghibahkan Linda. Dia terlampau sakit hati dengan semua perbuatan Linda selama ini. Setelah selesai perawatan di salon, Mila mengajak Anjani mampir ke klinik kecantikan."Nak, kita ke sini dulu ya. Mama mau cek laporan bulan ini!" Mila lalu mengajak Anjani masuk ke dalam ruangan."Jadi klinik ini milik Mama?" tanya Anjani sesampainya di ruangan Mila."Iya Sayang, tapi bukan Mama yang mengelolanya langsung. Mama hanya memantau saja dari jauh, biar mereka belajar bertanggung jawab dengan amanah. Sepertinya kamu perlu melakukan perawatan biar semakin terlihat segar Nak," ucap Mila kemudian dia memanggil karyawannya. "Nin, tolong layani menantu saya ya. Berikan pelayanan terbaik buat dia!""Baik, Bu!" "Nah sekarang kamu ikut Nina ya Nak, Mama tunggu di sini sambil bekerja," ucap Nina."Tapi apa nggak berlebihan Ma?" tanya Anjani."Enggak Sayang ingat, itu sebagai salah satu cara menyenangkan suami!" Akhirnya Anjani menurut dan melakukan perawa

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-02

Bab terbaru

  • Hamil Anak CEO   The End

    "Makanya buruan nikah Val, biar Mama punya banyak cucu," celetuk Nurma. "Ahh bentar lah Ma, masih pengen sendiri dulu. Biar bebas nggak ada yang melarang," jawab Valdi santai. "Padahal nikah itu enak lho Val, keperluan apapun sudah ada yang menyiapkan, mau makan tinggal minta di masakin. Malamnya juga dapat servis, rugi lho kalau nunda-nunda," ujar Revan memprovokasi. "Gampanglah ntar kalau udah ada calonnya pasti nikah kok. Secara iparmu yang ganteng kan juga jadi incaran para Mama mertua, jadi tinggal pilih aja kalau udah kepingin menikah" ucap Valdi percaya diri. "Huu dasar kepedean!" sahut Anjani dan Arya. "Eh bentar, ini anak kalian mau dinamai siapa?" tanya Mila tiba-tiba. Semua yang ada di ruangan itu menepuk keningnya karena lupa jika bayinya belum di beri nama. "Emm, sesuai kesepakatan kami berdua, anak yang kami yang cowok kami namai Kalandra Adi Purnomo dan yang cewek namanya Alindra Putri Purnomo," jawab Revan. *** Setelah beberapa waktu mereka semua pamit undur di

  • Hamil Anak CEO   Kebahagiaan

    Revan memacu kendaraannya dengan kecepatan di atas rata-rata. Dia ingin segera sampai di rumah sakit secepatnya."Ayolah kenapa mereka lemot sekali? Nggak tahu orang lagi darurat apa?" gerutunya sambil berusaha menyalip kendaraan di depannya.Sesampainya di rumah sakit, dia bergegas menuju ruang operasi. Dia meminta izin pada dokter agar diperbolehkan menemani istrinya yang sedang berjuang."Boleh Tuan, tapi harap jangan mengganggu jalannya operasi ya, Tuan!" kata dokter."Baik, Dok."Revan segera memakai baju steril yang sudah disediakan dan segera masuk ke ruang operasi."Mas Revan," sapa Anjani dengan lirih dan lemah.Revan segera mendekat dan menciumi Anjani yang sedang berbaring di meja operasi."Sayang, kamu harus kuat demi aku dan kedua anak kita," ucap Revan menguatkan Anjani.Revan tidak beranjak dari sisi Anjani selama operasi. Saat bayi pertama berhasil di keluarkan, Revan sempat mematung mendengar suara tangis bayinya."Anakku," ucapnya lirih.Disusul ke luarnya bayi kedua

  • Hamil Anak CEO   Kontraksi

    Alex akhirnya ditangkap oleh anak buah mertuanya sendiri dan sekarang sedang diberi pelajaran oleh Pranoto. Pranoto benar-benar merampas semua aset milik Alex hingga Alex jatuh miskin. Tidak hanya itu dia juga terjerat dengan pasal berlapis. Dia tidak bisa berkutik lagi karena semua hartanya habis tak bersisa.Suami Vina berinisiatif mengajak Vina menjenguk Alex ke lapas. Bagaimana pun juga, Alex merupakan ayah kandung Vina. Alex sangat terkejut dengan kedatangan Vina dan suaminya."Nak, kamu datang menjenguk Ayah, Nak?" tanya Alex berkaca. Kini dia sadar jika keluarga lebih berarti dari segalanya."Aku datang atas permintaan suamiku. Ini aku bawakan makanan untukmu, perbaikilah dirimu dan bertobatlah. Walau bagaimana pun kau tetap ayah kandungku, meskipun kehadiranku mungkin tidak kau harapkan!" ucap Vina tanpa menoleh ke arah Alex sedikit pun. "Maafkan Ayah, Vina. Ayah sudah menoreh luka terlalu dalam di hidupmu, aku tidak pantas disebut ayah," ucap Alex tergugu. "Setidaknya aku

  • Hamil Anak CEO   Menghembuskan Nafas Terakhir

    Revan menghentikan gerakannya sejenak dan menatap Anjani dengan lekat."Ada angin apa tiba-tiba kamu ingin mengajak Mayra bertemu, hm?" tanya Revan lembut."Aku ingin berbicara dari hati ke hati dengan Mayra, Mas. Rasanya aku masih punya beban karena bahagia di atas derita orang lain," jawab Anjani.Revan hanya menanggapi ocehan Anjani dengan senyuman. Dalam hatinya sangat bangga dengan sifat istrinya yang masih memedulikan orang lain walau sudah menyakitinya secara fisik dan mental."Kamu yakin? Tapi kan dia yang sudah membunuh anak pertama kita, Sayang. Apa kamu nggak takut dia akan kembali melakukannya?" tanya Revan hati-hati."Kan ada kamu, Mas. Aku yakin kamu nggak akan membiarkanku dan anak-anak kita dalam bahaya," jawab Anjani dengan mantap."Terima kasih sudah percaya padaku Sayang. Tapi kamu harus tahu kalau Mayra sekarang berada di rumah sakit jiwa. Dan aku tidak mau mengambil risiko kalau kamu tetap ngotot ingin menemuinya.

  • Hamil Anak CEO   Nasib Linda

    DeggggPengakuan Gibran membuat Linda menjadi terkejut. Dia sama sekali tidak mengira jika Gibran akan menaruh hati pada Mayra."Kalau kau memang mencintai Mayra, kenapa kau mau menuruti perintahku untuk menghancurkan hidupnya dan menjauhinya?" tanya Linda nanar."Apa Tante sudah melupakan sesuatu?" tanya Gibran balik.Flashback On"Tante, apa tidak sebaiknya aku menikahi Mayra saja? Aku rasa sepertinya aku sudah terlanjur mencintainya. Aku berjanji tidak akan pernah membiarkannya kembali mengejar Revan, Tante!" ujar Gibran meminta pertimbangan."Tidak, kau tidak boleh menikahinya. Mayra harus menderita karena sudah berani menentangku dan terus berhubungan dengan Revan. Awas saja kalau sampai kau berani menikahi Mayra, Gibran. Di sini, akulah yang berhak memutuskan segalanya. Dan kamu hanya harus tunduk di bawah perintahku!" Flashback off"Dengan pongahnya kau memintaku meninggalkan Mayra di saat aku sudah mulai mencintainya. Apa kau pikir itu tidak menyakitkan bagiku, Tante Linda?"

  • Hamil Anak CEO   Masuk Rumah Sakit Jiwa

    Sementara di sisi lain, kondisi Mayra semakin mengenaskan setelah dia ke luar dari tempat penyiksaan. Anak buah Reno sengaja menyiksa mental Mayra hingga dia berubah menjadi tidak waras. Dia sering menangis dan tertawa dengan tiba-tiba."Revan, coba lihat anak kita cantik sekali ya seperti aku. Kamu nggak mau gendong dia Van? Coba deh Van lihat anak kita," ucap Mayra sambil menggendong boneka dan menyodorkannya pada penjaga. Kedua orang tua Mayra sengaja memperkerjakan penjaga untuk menjaga Mayra agar tidak kabur. "Pa, bagaimana ini Pa? Anak kita seperinya sudah gila, Pa? Segera lakukan sesuatu Pa, aku tidak bisa melihatnya seperti ini lebih lama," ucap Fatma sambil menangis."Tidak ada cara lain lagi Ma, kita harus membawa Mayra ke rumah sakit jiwa."Mau tidak mau akhirnya Fatma harus rela jika Mayra dibawa ke rumah sakit jiwa. Polisi juga tidak menangkap Mayra kembali dengan alasan Mayra sakit jiwa. Setiap hari Mayra selalu meracau dan menganggap setiap lelaki yang melintas di de

  • Hamil Anak CEO   Jalang Teriak Jalang

    Ucapan wanita itu seketika menarik perhatian khalayak. Mereka segera mendekat untuk menyaksikan perseteruan yang terjadi."Anda ini siapa kok main menuduh istri saya? Apa tidak mali berteriak di muka umum?" tanya Revan."Asal kamu tahu, saya calon istri Dika. Kami akan menikah sebentar lagi atas perjodohan yang dilakukan oleh Kakek Pranoto. Tapi gara-gara kamu," ucapnya sambil menunjuk Anjani. "Pernikahan saya gagal!" teriaknya."Oh, bukannya kamu yang jadi selingkuhan Dika dulu ya?" tanya Anjani santai.Muka wanita itu makin memerah saat Anjani menyebutnya selingkuhan. "Heh jaga ucapanmu ya, jalang. Asal kamu tahu, jauh sebelum kalian menjalin hubungan, Kakekku dan Kakek Pranoto sudah sepakat untuk menjodohkan kami. Tapi gara-gara kehadiranmu, Dika lebih memilih kamu alih-alih menikah denganku." "Tapi kenyataannya di belakangku kalian juga tetap menjalin hubungan spesial bukan? Lalu di mana letak kesalahanku? Ingat ya, semenjak Dika memutuskan untuk menduakanku, di saat itu pula ak

  • Hamil Anak CEO   Berusaha Memaafkan

    Walau sedikit terkejut dengan kedatangan wanita itu, Nurma tetap bersikap tenang dan mempersilahkannya untuk duduk. "Maaf ada angin apa tiba-tiba Anda ke mari, Jeng Linda?" Linda menghela nafasnya sebelum menjawab pertanyaan Nurma. Dia sadar betul kalau Nurma sedikit kurang nyaman dengan kehadirannya ini."Begini Jeng, kehadiran saya ke sini karena saya ingin bertemu dengan Revan dan Anjani," jelas Linda."Maaf, ada perlu apa ya? Kalau kehadiran Anda hanya untuk menyakiti hati menjatuhkan mental putri saya, maaf saya tidak akan pernah membiarkan itu terjadi!" ucap Nurma menimpali."Oh tidak, Jeng Nurma tenang saja saya tidak akan menyakiti hati mereka. Justru kedatangan saya ke sini ingin meminta maaf," jawab Linda.Nurma melongo mendengar penuturan Linda."Apa aku tidak salah dengar?" tanya Nurma memastikan."Iya, kamu tidak salah dengar, Jeng. Kedatanganku ke sini karena aku ingin meminta maaf pada mereka berdua. Aku sudah menyadari semua kesalahanku pada mereka, terutama Anjani."

  • Hamil Anak CEO   Masakan Keasinan

    Mbok Sum segera mematikan kompor agar cabai yang digoreng Revan berhenti meletup.“Aduh, Tuan makanya kalau mau goreng cabai itu diiris dulu biar nggak jadi bom,” keluh mbok Nem. “Udah sini biar Mbok Nem aja yang masak Tuan!” ucap mbok Nem ingin membantu.Tapi Revan menolak, dia kekeh ingin memasak sendiri demi memenuhi permintaan Anjani. Dia melanjutkan acara memasaknya sambil melihat tutorial di yukyup. Dan setelah dua jam bertempur dan membuat dapur berantakan akhirnya Revan bisa menyelesaikan masakannya dan menyajikannya di meja makan.“Sayang, aku sudah selesai memasak sesuai pesananmu!” ucap Revan semringah.“Wah benarkah, Mas? Coba sini aku mau langsung mencicipinya,” ucap Anjani antusias.“Hmm penampilannya cukup menarik,” sambung Anjani lagi.“Ayo dong dicoba bagaimana rasanya?” pinta Revan.Anjani segera mengambil nasi dan menyendokkan lauknya ke piring. Dia mulai menyuapkan nasi dan lauk itu ke mulutnya. Namun gerakannya terhenti dan dia langsung menatap Revan lalu memberik

DMCA.com Protection Status