Beranda / CEO / Hamil Anak CEO / Bertemu Orang Tua Kandung

Share

Bertemu Orang Tua Kandung

Penulis: Putri_Lotus
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-18 09:00:00

Deggg

Anjani tertegun, dia kembali teringat dengan perkataan Revan jika diberi kesempatan bertemu dengan orang tuanya. Namun dia buru buru menepis pikirannya, bisa saja ini hanya kebetulan.

“Maaf Tante, saya tidak bisa menanggapi apapun karena tidak ada bukti yang bisa menguatkan jika saya ini adalah anak Tante,” ucap Anjani.

“Anjani, tidakkah kamu menyadari adanya kemiripan wajah kita Nak?” tanya Nurma.

Anjani hanya mengangguk lalu menunduk, dia bisa merasakan ikatan batin antara dirinya dengan Nurma.

“Kamu tahu nggak kenapa Tante bisa sangat yakin kalau kamu anak Tante?” Anjani hanya menggeleng. “Karena Tante sudah melakukan tes DNA dengan sampel rambut kamu di luar negeri dan hasilnya kamu memang anak biologis Tante.” 

Anjani membekap mulutnya tak percaya, dari mana Nurma mendapatkan sampel rambutnya.

“Tunggu, bukankah kita tidak saling mengenal sebelumnya Tan? Dari mana Tante

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Hamil Anak CEO   Pulang Ke Rumah Orang Tua Kandung

    Linda terpaku di tempatnya, wajahnya seketika berubah menjadi pias. 'Bagaimana kalau mereka sampai menyelidiki dalang penculikan anak mereka dulu? Itu tidak boleh terjadi!' batin Linda. "Nak Revan, kami kan baru bertemu dengan putri kami. Sudikah kiranya Nak Revan mengizinkan kami membawa Anjani? Kami ingin kangen kangenan dulu sama Anjani," pinta Nurma. "Silahkan Tante, dengan senang hati Revan mengizinkannya. Kalau perlu kami akan pindah ke rumah kalian jika kalian menginginkannya!" ucap Revan. "Alkhamdulillah terima kasih Nak. Mulai sekarang panggil kami Mama dan Papa ya Nak karena kamu sudah jadi menantu kami," ujar Nurma antusias. "Nggak nyangka ya kita akhirnya besanan Hen," seloroh Agung. "Iya, aku juga nggak menyangka kalau jodoh Revan ternyata anak kalian," jawab Hendra tergelak. Mereka segera berpamitan pulang karena hari sudah mulai larut. Anjani dan Revan diminta satu mobil dengan Nurma dan Agung, sedangkan mobil Revan ditinggal di kediaman orang tuanya. Sepanjang

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-18
  • Hamil Anak CEO   Kesedihan Nurma

    Pagi ini cuaca cerah, burung berkicauan seakan menggambarkan suasana hati Anjani yang sedang bahagia. Pagi pagi sekali setelah sholat subuh dia langsung berkutat di dapurnya. "Eh Nona siapa kok ada di dapur?" ucap Mbok Nem kebingungan. Dia belum tahu kalau Anjani itu anak majikannya karena semalam dia sudah terlelap."Selamat pagi Mbok. Saya Anjani, Mbok anaknya Bu Nurma," jawab Anjani sambil terus melakukan aktivitasnya."Jadi Nona anaknya Nyonya yang hilang dulu?" tanya mbok Nem girang. Anjani hanya mengangguk sambil tersenyum."Sudah lebih baik Nona duduk saja di sana biar Mbok Nem saja yang masak," bujuk Mbok Nem."Nggak apa apa Mbok, saya sudah biasa masak kok. Saya juga ingin memasakkan suami saya," mbok Nem.Tiba tiba Nurma menghampiri ke dapur. "Ada apa ini? Kenapa pagi pagi sudah ribut?" tanya Nurma."Ini Nyonya, Nona Muda memaksa masak Nyonya."Nurma langsung beralih menatap Anjani. "Sayang, kamu nggak perlu repot repot memasak, biarkan Mbok Nem saja yang memasak. Sudah sek

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-18
  • Hamil Anak CEO   Nurma Menemui Ratin

    Revan menggeleng lemas, sebagai lelaki normal tentu saja dia ingin selalu merasakan kenikmatan surga dunia. Namun semua dia tahan agar tidak semakin terjerumus ke dalam lubang dosa. Sementara Agung menghela nafas lelah, dirinya tak mengira hubungan putrinya akan menjadi serumit ini. Dia menyesal terlambat menemukan putrinya hingga membuat putrinya menderita terlalu lama.“Baiklah, setelah Anjani selesai nifas kalian akan Papa nikahkan kembali.” Namun tiba tiba Nurma menyahut. “Pa, aku punya ide. Bagaimana kalau kita membuat pesta yang mewah untuk pernikahan putri kita sekalian mengumumkan kembalinya putri kita. Bagaimana menurutmu Pa?” “Ide yang bagus. Nanti kita adakan pesta yang mewah. Kalau perlu kita jadikan satu saja acara pernikahan Arya dan Anjani Ma.”Nurma semakin antusias. “Setuju Pa. Nah, berdua setuju kan?” tanya Nurma pada Anjani Dan Revan.“Emm nggak bisa sederhana aja ya Ma? Anjani malu Ma,” ujar Anjani menunduk.“Sayang, kenapa harus malu? Ayolah, jangan merasa rend

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-20
  • Hamil Anak CEO   Pembelaan Nurma

    “Maaf jadi apa yang sebenarnya anda inginkan Bu?” tanya Nurma menautkan alis.“Aduh masa gitu aja nggak paham sih?Saya minta ganti rugi!” ucap Ratin. Anjani mendongak, dia masih tidak menyangka ibunya sangat tamak.“Ganti rugi? Maksud Ibu ganti rugi apa?” tanya Nurma lagi, sementara Revan masih diam menyimak pembicaraan para wanita ini.“Ganti rugi karena selama ini Ibu udah merawat dan membesarkan Anjani!"“Jadi Ibu selama ini nggak ikhlas ngerawat Anjani?” tanya Anjani menyela.“Sama sekali nggak ikhlas karena dari dulu aku memang tidak setuju untuk mengambil anak tapi Ayahmu yang selalu kekeh untuk mengadopsi kamu. Kamu pikir biaya hidup kamu itu murah? Harusnya kamu itu tahu diri buat balas budi, tapi ternyata kamu malah hamil dan menikah!”“Bu, apa uang yang Mas Revan berikan ke Ibu masih kurang sampai Ibu masih berani meminta ke Mama dengan dalih ganti rugi h

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-23
  • Hamil Anak CEO   Ratin Yang Tidak Tahu Diri

    Nurma sangat terkejut dengan sifat asli orang yang telah merawat anak kandungnya selama ini. Dia sangat menyesal karena sempat mengalami depresi hingga tidak bisa fokus mencari putrinya waktu itu.'Andai dulu kami bisa segera menemukan keberadaanmu, mungkin kamu tidak akan semenderita ini Nak,' batin Nurma menahan sesak.Sementara Ratin yang merasa telah berkorban banyak terus saja berusaha memprovokasi Nurma.“Seharusnya anda sendiri berkaca sebelum mengatakan itu pada saya. Anda mengaku sebagai Ibu kandung Anjani tapi nyatanya anda sendiri membuangnya ke panti asuhan, dan sekarang anda datang saat Anjani sudah dewasa. Apa pantas anda disebut Ibu? Sudahlah anda jangan banyak bicara, anda tidak tahu rasanya merawat anak kurang ajar ini!” ujar Ratin tersenyum miring.“Cukup Bu jangan diteruskan lagi. Mama datang ke sini karena ingin bersilaturahmi dengan Ibu, tolong jangan bikin keributan Bu,” pinta

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-23
  • Hamil Anak CEO   Percobaan Pembunuhan

    Danu terdiam. Dia menelisik manik mata Nurma namun dia tak menemukan kebohongan di sana.Tak berapa lama Ratin datang membawa minuman. Dia kembali duduk di samping Danu setelah menghidangkan minumannya."Jadi bagaimana tentang obrolan kita tadi? Ingat ya, saya nggak akan melepaskan Anjani begitu saja Nyonya Nurma, karena bagi saya Anjani adalah sumber kehidupan kami. Kalau anda tidak mau memenuhi syarat saya tadi maka saya tidak akan berhenti meminta pada Anjani!""Buk, apa maksud perkataanmu tadi? Kita sedang ada tamu, dan dia adalah Ibu kandung Anjani, tidak sepantasnya kamu berkata kasar seperti itu!" sentak Danu."Yah, kamu kenapa jadi bentak aku? Aku hanya ingin meminta ganti rugi pada orang tua kandung Anjani. Apa itu salah?""Sangat salah besar Bu, apa kamu nggak malu selalu menjadi beban untuk Anjani? Dan kamu harus tahu, hari ini Bapak ke luar untuk mencari pekerjaan yang lebih layak agar kamu dan Dina bisa kembali

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-23
  • Hamil Anak CEO   POV Nurma

    Aku sangat bahagia karena setelah sekian tahun hilang, kini aku telah menemukan keberadaan anakku. Dia sangat cantik perpaduan aku dan suamiku.Namun hatiku sakit bagai teriris sembilu kala mengetahui hidup anakku tidak baik baik saja di luar sana. Aku bahkan melihat dengan mata kepalaku sendiri jika orang orang yang selama ini merawatnya ternyata tidak tulus dan hanya ingin memanfaatkannya saja.Seperti siang ini ketika aku kekeh mengajak anak dan menantuku untuk mengunjungi orang tua angkatnya yang kebetulan sedang berada di rumah Anjani. Aku kaget melihat mereka sangat tamak dengan harta hingga saling mengorbankan nyawa."Nak, kita pulang saja ya. Ingat kesehatanmu lebih penting," ajakku kala kami mengantar orang tua angkat putriku ke rumah sakit."Tapi Mah kalau Jani pulang siapa yang akan menjaga mereka? Kasihan Ayah dan Ibu, Mah!" Bahkan ketika putriku sudah sangat disakiti dia pun masih sempat memedulikan orang yang sudah menyakitinya.

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-24
  • Hamil Anak CEO   POV Nurma (Menguping Pembicaraan Anjani dan Raisa)

    Aku terkejut dengan semua yang kudengar. Ternyata mereka bukan hanya sekedar saling kenal, tetapi sepertinya pernah terjadi sesuatu diantara mereka bertiga, bahkan mungkin mereka sedang ada masalah, pikirku. Aku terus saja melanjutkan kegiatan mengupingku."Aku tahu kalau sebenarnya dalam hatimu masih menginginkan suamiku untuk menjadi pendampingmu. Tapi aku berharap kamu tidak punya pikiran untuk kembali berusaha merebut suamiku. Apalagi kamu akan segera menikah dengan Kak Arya. Aku berharap semoga kelak kita bisa menjadi ipar yang rukun, aku tidak ingin kedua orang tuaku tahu tentang ini. Kasihan mereka!" ujar anakku lagi."Tenang saja, aku bukan perempuan yang akan tega merebut kebahagiaan perempuan lain. Aku akui waktu itu aku khilaf, tapi berkat Arya sekarang aku sadar jika aku tidak bisa memaksakan cinta. Aku masih dalam fase berusaha menerima takdir ini. Dan aku ingin memberikan Arya kesempatan untuk memenangkan hatiku. Anjani maafkan aku hampir merusak ru

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-24

Bab terbaru

  • Hamil Anak CEO   The End

    "Makanya buruan nikah Val, biar Mama punya banyak cucu," celetuk Nurma. "Ahh bentar lah Ma, masih pengen sendiri dulu. Biar bebas nggak ada yang melarang," jawab Valdi santai. "Padahal nikah itu enak lho Val, keperluan apapun sudah ada yang menyiapkan, mau makan tinggal minta di masakin. Malamnya juga dapat servis, rugi lho kalau nunda-nunda," ujar Revan memprovokasi. "Gampanglah ntar kalau udah ada calonnya pasti nikah kok. Secara iparmu yang ganteng kan juga jadi incaran para Mama mertua, jadi tinggal pilih aja kalau udah kepingin menikah" ucap Valdi percaya diri. "Huu dasar kepedean!" sahut Anjani dan Arya. "Eh bentar, ini anak kalian mau dinamai siapa?" tanya Mila tiba-tiba. Semua yang ada di ruangan itu menepuk keningnya karena lupa jika bayinya belum di beri nama. "Emm, sesuai kesepakatan kami berdua, anak yang kami yang cowok kami namai Kalandra Adi Purnomo dan yang cewek namanya Alindra Putri Purnomo," jawab Revan. *** Setelah beberapa waktu mereka semua pamit undur di

  • Hamil Anak CEO   Kebahagiaan

    Revan memacu kendaraannya dengan kecepatan di atas rata-rata. Dia ingin segera sampai di rumah sakit secepatnya."Ayolah kenapa mereka lemot sekali? Nggak tahu orang lagi darurat apa?" gerutunya sambil berusaha menyalip kendaraan di depannya.Sesampainya di rumah sakit, dia bergegas menuju ruang operasi. Dia meminta izin pada dokter agar diperbolehkan menemani istrinya yang sedang berjuang."Boleh Tuan, tapi harap jangan mengganggu jalannya operasi ya, Tuan!" kata dokter."Baik, Dok."Revan segera memakai baju steril yang sudah disediakan dan segera masuk ke ruang operasi."Mas Revan," sapa Anjani dengan lirih dan lemah.Revan segera mendekat dan menciumi Anjani yang sedang berbaring di meja operasi."Sayang, kamu harus kuat demi aku dan kedua anak kita," ucap Revan menguatkan Anjani.Revan tidak beranjak dari sisi Anjani selama operasi. Saat bayi pertama berhasil di keluarkan, Revan sempat mematung mendengar suara tangis bayinya."Anakku," ucapnya lirih.Disusul ke luarnya bayi kedua

  • Hamil Anak CEO   Kontraksi

    Alex akhirnya ditangkap oleh anak buah mertuanya sendiri dan sekarang sedang diberi pelajaran oleh Pranoto. Pranoto benar-benar merampas semua aset milik Alex hingga Alex jatuh miskin. Tidak hanya itu dia juga terjerat dengan pasal berlapis. Dia tidak bisa berkutik lagi karena semua hartanya habis tak bersisa.Suami Vina berinisiatif mengajak Vina menjenguk Alex ke lapas. Bagaimana pun juga, Alex merupakan ayah kandung Vina. Alex sangat terkejut dengan kedatangan Vina dan suaminya."Nak, kamu datang menjenguk Ayah, Nak?" tanya Alex berkaca. Kini dia sadar jika keluarga lebih berarti dari segalanya."Aku datang atas permintaan suamiku. Ini aku bawakan makanan untukmu, perbaikilah dirimu dan bertobatlah. Walau bagaimana pun kau tetap ayah kandungku, meskipun kehadiranku mungkin tidak kau harapkan!" ucap Vina tanpa menoleh ke arah Alex sedikit pun. "Maafkan Ayah, Vina. Ayah sudah menoreh luka terlalu dalam di hidupmu, aku tidak pantas disebut ayah," ucap Alex tergugu. "Setidaknya aku

  • Hamil Anak CEO   Menghembuskan Nafas Terakhir

    Revan menghentikan gerakannya sejenak dan menatap Anjani dengan lekat."Ada angin apa tiba-tiba kamu ingin mengajak Mayra bertemu, hm?" tanya Revan lembut."Aku ingin berbicara dari hati ke hati dengan Mayra, Mas. Rasanya aku masih punya beban karena bahagia di atas derita orang lain," jawab Anjani.Revan hanya menanggapi ocehan Anjani dengan senyuman. Dalam hatinya sangat bangga dengan sifat istrinya yang masih memedulikan orang lain walau sudah menyakitinya secara fisik dan mental."Kamu yakin? Tapi kan dia yang sudah membunuh anak pertama kita, Sayang. Apa kamu nggak takut dia akan kembali melakukannya?" tanya Revan hati-hati."Kan ada kamu, Mas. Aku yakin kamu nggak akan membiarkanku dan anak-anak kita dalam bahaya," jawab Anjani dengan mantap."Terima kasih sudah percaya padaku Sayang. Tapi kamu harus tahu kalau Mayra sekarang berada di rumah sakit jiwa. Dan aku tidak mau mengambil risiko kalau kamu tetap ngotot ingin menemuinya.

  • Hamil Anak CEO   Nasib Linda

    DeggggPengakuan Gibran membuat Linda menjadi terkejut. Dia sama sekali tidak mengira jika Gibran akan menaruh hati pada Mayra."Kalau kau memang mencintai Mayra, kenapa kau mau menuruti perintahku untuk menghancurkan hidupnya dan menjauhinya?" tanya Linda nanar."Apa Tante sudah melupakan sesuatu?" tanya Gibran balik.Flashback On"Tante, apa tidak sebaiknya aku menikahi Mayra saja? Aku rasa sepertinya aku sudah terlanjur mencintainya. Aku berjanji tidak akan pernah membiarkannya kembali mengejar Revan, Tante!" ujar Gibran meminta pertimbangan."Tidak, kau tidak boleh menikahinya. Mayra harus menderita karena sudah berani menentangku dan terus berhubungan dengan Revan. Awas saja kalau sampai kau berani menikahi Mayra, Gibran. Di sini, akulah yang berhak memutuskan segalanya. Dan kamu hanya harus tunduk di bawah perintahku!" Flashback off"Dengan pongahnya kau memintaku meninggalkan Mayra di saat aku sudah mulai mencintainya. Apa kau pikir itu tidak menyakitkan bagiku, Tante Linda?"

  • Hamil Anak CEO   Masuk Rumah Sakit Jiwa

    Sementara di sisi lain, kondisi Mayra semakin mengenaskan setelah dia ke luar dari tempat penyiksaan. Anak buah Reno sengaja menyiksa mental Mayra hingga dia berubah menjadi tidak waras. Dia sering menangis dan tertawa dengan tiba-tiba."Revan, coba lihat anak kita cantik sekali ya seperti aku. Kamu nggak mau gendong dia Van? Coba deh Van lihat anak kita," ucap Mayra sambil menggendong boneka dan menyodorkannya pada penjaga. Kedua orang tua Mayra sengaja memperkerjakan penjaga untuk menjaga Mayra agar tidak kabur. "Pa, bagaimana ini Pa? Anak kita seperinya sudah gila, Pa? Segera lakukan sesuatu Pa, aku tidak bisa melihatnya seperti ini lebih lama," ucap Fatma sambil menangis."Tidak ada cara lain lagi Ma, kita harus membawa Mayra ke rumah sakit jiwa."Mau tidak mau akhirnya Fatma harus rela jika Mayra dibawa ke rumah sakit jiwa. Polisi juga tidak menangkap Mayra kembali dengan alasan Mayra sakit jiwa. Setiap hari Mayra selalu meracau dan menganggap setiap lelaki yang melintas di de

  • Hamil Anak CEO   Jalang Teriak Jalang

    Ucapan wanita itu seketika menarik perhatian khalayak. Mereka segera mendekat untuk menyaksikan perseteruan yang terjadi."Anda ini siapa kok main menuduh istri saya? Apa tidak mali berteriak di muka umum?" tanya Revan."Asal kamu tahu, saya calon istri Dika. Kami akan menikah sebentar lagi atas perjodohan yang dilakukan oleh Kakek Pranoto. Tapi gara-gara kamu," ucapnya sambil menunjuk Anjani. "Pernikahan saya gagal!" teriaknya."Oh, bukannya kamu yang jadi selingkuhan Dika dulu ya?" tanya Anjani santai.Muka wanita itu makin memerah saat Anjani menyebutnya selingkuhan. "Heh jaga ucapanmu ya, jalang. Asal kamu tahu, jauh sebelum kalian menjalin hubungan, Kakekku dan Kakek Pranoto sudah sepakat untuk menjodohkan kami. Tapi gara-gara kehadiranmu, Dika lebih memilih kamu alih-alih menikah denganku." "Tapi kenyataannya di belakangku kalian juga tetap menjalin hubungan spesial bukan? Lalu di mana letak kesalahanku? Ingat ya, semenjak Dika memutuskan untuk menduakanku, di saat itu pula ak

  • Hamil Anak CEO   Berusaha Memaafkan

    Walau sedikit terkejut dengan kedatangan wanita itu, Nurma tetap bersikap tenang dan mempersilahkannya untuk duduk. "Maaf ada angin apa tiba-tiba Anda ke mari, Jeng Linda?" Linda menghela nafasnya sebelum menjawab pertanyaan Nurma. Dia sadar betul kalau Nurma sedikit kurang nyaman dengan kehadirannya ini."Begini Jeng, kehadiran saya ke sini karena saya ingin bertemu dengan Revan dan Anjani," jelas Linda."Maaf, ada perlu apa ya? Kalau kehadiran Anda hanya untuk menyakiti hati menjatuhkan mental putri saya, maaf saya tidak akan pernah membiarkan itu terjadi!" ucap Nurma menimpali."Oh tidak, Jeng Nurma tenang saja saya tidak akan menyakiti hati mereka. Justru kedatangan saya ke sini ingin meminta maaf," jawab Linda.Nurma melongo mendengar penuturan Linda."Apa aku tidak salah dengar?" tanya Nurma memastikan."Iya, kamu tidak salah dengar, Jeng. Kedatanganku ke sini karena aku ingin meminta maaf pada mereka berdua. Aku sudah menyadari semua kesalahanku pada mereka, terutama Anjani."

  • Hamil Anak CEO   Masakan Keasinan

    Mbok Sum segera mematikan kompor agar cabai yang digoreng Revan berhenti meletup.“Aduh, Tuan makanya kalau mau goreng cabai itu diiris dulu biar nggak jadi bom,” keluh mbok Nem. “Udah sini biar Mbok Nem aja yang masak Tuan!” ucap mbok Nem ingin membantu.Tapi Revan menolak, dia kekeh ingin memasak sendiri demi memenuhi permintaan Anjani. Dia melanjutkan acara memasaknya sambil melihat tutorial di yukyup. Dan setelah dua jam bertempur dan membuat dapur berantakan akhirnya Revan bisa menyelesaikan masakannya dan menyajikannya di meja makan.“Sayang, aku sudah selesai memasak sesuai pesananmu!” ucap Revan semringah.“Wah benarkah, Mas? Coba sini aku mau langsung mencicipinya,” ucap Anjani antusias.“Hmm penampilannya cukup menarik,” sambung Anjani lagi.“Ayo dong dicoba bagaimana rasanya?” pinta Revan.Anjani segera mengambil nasi dan menyendokkan lauknya ke piring. Dia mulai menyuapkan nasi dan lauk itu ke mulutnya. Namun gerakannya terhenti dan dia langsung menatap Revan lalu memberik

DMCA.com Protection Status